Share

Kangen, ya, Sama Aku?

105

Perjalanan selama dua jam lima belas menit akhirnya usai. Kami tiba di Bandara Sepinggan, Balikpapan dan bergegas turun untuk mengambil bagasi. Kami berpindah ke pesawat yang akan menuju Berau. Aku menarik koper hitam milik Mama Anita di tangan kanan dan tas biru tuaku di tangan kiri.

Aleea dan teman-temannya telah terlebih dahulu jalan bersama ibu-ibu sambil menyeret koper masing-masing. Sengaja para Bapak membiarkan ibu-ibu jalan di depan karena mereka langkahnya tidak selebar kami.

Setibanya di ruang tunggu, Aleea melambaikan tangan. Aku menghampirinya dan terkesiap ketika dia mengusap wajahku dengan tisu, kemudian memintaku duduk bersebelahan dengannya.

"Di pesawat nanti kita duduk berderet," tukas Aleea.

"Oh, nggak dipisah cowok cewek kayak tadi?" tanyaku.

"Enggak. Sekarang kursinya per keluarga. Kita bertiga sama Mama."

"Kangen, ya, sama aku?"

Aleea melirik, kemudian melengos. Aku tersenyum lebar, sangat menyukai sikapnya yang seperti itu. Menggemaskan dan rasanya ing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status