Flashback
'' Nino, tante mau kejakarta sebentar yah, kasihan Papa kamu sendirian di jakarta,'' ucap tante Lidya saat Nino sedang berada di kamarnya.
'' Iya tan, tapi Papa nggak apa-apakan?'' tanyannya, Nino merasakan ada sesuatu yang terjadi sama Papanya.
''Oh enggak, Papa kamu baik-baik aja.'' sahut tante Lidya sambil menggelengkan kepala.
'' Ya udah tante berangkat sekarang yah, takut kemaleman.''
'' Iya tan.''Lidya kemudian keluar dari kamar dan mengambil tasnya. Lidya ke jakarta menggunakan mobil setelah Isya.
'' Tut...tuut...tuut''
'' Halo Bu,'' terdengar suara bi inah di sebrang sana.
'' Bi Bapak gimana keadaannya?'''' Anu bu, Bapak belum sadarkan diri.'''' Ya Allah,'' lirihnya sembari memegang kening.Air mata tidak terasa sudah mengucur deras di wajah perempuan paruh baya itu , Ia tidak menyangka ini akan terjadi kepada suaminya.
Papanya Nino terkena serangan jantung, setelah perusahaannya
Setelah dari rumah Alya, Nino langsung pulang dan membantu Lidya membereskan barang-barang mereka. Rencananya rumah ini akan di jual untuk modal kuliah Nino dan modal usaha. Karena setelah perusahaan Papanya bangkrut, Lidya sudah tidak punya pemasukan lagi.'' Tante,'' Nino menyapa lidya yang sedang memasukan barang-barang ke dalam koper.'' Hei Nino,'' sahutnya kemudian menatap Nino,'' kamu sudah bertemu sama teman-teman kamu?'' tanya lidya.Nino mengangguk di sertai senyum tipis,'' Sudah tante, dan sekarang Nino udah siap buat tinggal di Bandung.'''' Yah,'' sahut lidya '' kamu harus siap dengan kehidupan baru kamu, kamu bukan anak kecil lagi. Jadi kamu harus bisa melalui cobaan yang sedang kamu hadapi sekarang.'''' Iya tante.''Nino kemudian ikut membereskan semua barang-barang. Nino berusaha untuk tegar, tapi dalam hatinya tersimpan kesedihan yang tidak bisa di ungkapkan.'' Sudah semua tante, Nino bawa ke mobil yah,'' tuturnya,
'' Rara'' panggil salah satu anak kepada Rara.Rara menoleh kemudian bertanya,'' Ada apa?'' tanyanya.'' Kamu di panggil guru Bk sekarang yah,'' kata anak itu sambil berdiri di depan kelas.''O iyah, nanti gue ke kantor,'' sahutnya kemudian berdiri, '' Ok guys, gue kekantor dulu yah, maklum ada tugas negara,'' ucapnya.'' Iyah mentang-mentang sekarang sudah jadi Ibu pejabat,'' celetuk Amel dan di sambut tawa yang lain.'''' Hahaha..''Rara meninggalakan kelasnya, dan berjalan menuju kantor untuk memenuhi panggilan guru Bk. Saat Rara masuk, di ruangan itu sudah berkumpul ketua kelas yang lain, dari mulai anak kelas satu sampai kelas tiga.'' Sudah kumpul semua yah?'' tanya Pak Ikhsan selaku guru Bk.'' Sudah pak,'' jawab anak-anak kompak.'' Baik kita mulai saja, maksud bapak memanggil kalian kesini, karena bapak ingin membentuk kepengurusan MPK yang baru, dan kalian yang di tunjuk sebagai perwakilan kelas, memiliki hak dan suara untuk
Clara adalah salah satu pengurus BEM, sementara Dirga adalah ketua BEM di kampus UNICOM. Sedangkan temannya Clara yang selalu menemaninya adalah Rita, salah satu anggota BEM juga.Clara adalah salah satu mahasiswa terpopuler di kampus ini, wajahnya yang cantik Oriental , putih, tinggi semampai, membuat Clara banyak di puja banyak kaum adam.Clara juga merupakan seorang selebgram, dengan pengikut lebih dari satu juta followers, membuat Clara mudah sekali di kenali di kampus ini.Apalagi kesehariannya yang selalu tampil seksi, membuat kaum Adam sulit sekali berpaling saat melihat Clara.'' Clar, tu anaknya'' tunjuk Rita saat Nino berjalan kearah mereka.Clara tersenyum saat melihat Nino berjalan ke arahnya.'' Hai,'' ucap Rita menyapa,'' gimana udah pendaftarannya?'' tanya Rita.Nino mengangguk,'' sudah, terima kasih kalian udah bantuin gue tadi,'' tutur Nino basa-basi.'' Jangan bilang terima kasih, sudah sepantasnya seorang senior me
'' Nino ini Revan, dia anak baru di sekolah kita juga,'' tutur Alya memperkenalkan Revan,'' Revan baru pindah dari Bogor,'' sambungnya.Nino dan Revan saling pandang sejenak sebelum mereka berkenalan, Sebagai dua orang yang memiliki perasaan yang sama terhadap Alya. Revan dan Nino menyembunyikan persaingan di hati mereka.'' Nino,'' Nino memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.'' Revan,'' balas Revan.'' Al, tadinya aku mau ngajak kamu mengunjungi makam Papa sama Mama. Tapi kalo kamu nggak bisa nggak apa-apa, biar aku sendiri aja yang kesana.''Alya terlihat berfikir saat Nino mengajaknya, Alya sebenarnya mau aja, apalagi Nino sudah datang jauh-jauh dari Bandung. Tapi di sisi lain, Alya juga nggak enak kalo harus meninggalkan Revan, yang sedang berada di rumahnya.'' Al kalo begitu gue pulang yah,'' ucap Revan kemudian berdiri.Revan sepertinya paham saat Alya melihat kepadanya beberapa kali, saat Nino mengajaknya. Revan tau A
'' Ayah,'' Alya reflek memeluk ayahnya '' Ayah kapan pulang, ko Alya nggak ada yang ngasih tau, kalo ayah mau pulang hari ini.'''' Ayah sengaja, biar ayah tau kalo ayah nggak ada di rumah, kamu belajarnya rajin apa tidak,'' ucap Pak Alfian.'' Alya rajin yah, Alya walau nggak di awasin Alya tetap rajin ko,'' balasnya, Alya kemudian memutar bola matanya, seperti ada yang di rencanakan '' karena Ayah sudah membuat Alya kaget, jadi sebagai hukumannya Ayah harus ngajak Alya jalan-jalan.''Pak Alfian mengeryitkan wajahnya,'' lo ko gitu, bukannya Ayah yang seharusnya di traktir karena Ayah baru pulang,'' candanya.'' Alya suntuk di rumah yah, pengen jalan-jalan,'' rengeknya.'' Ya udah, kita jalan-jalan,'' ucap Pak Alfian sembari membelai rambut anaknya.Tiba-tiba Bu Mia muncul dari kamar, kemudian berkata,'' Bunda ikut, masa muda di tinggal terus di rumah.''Alya dan Papanya saling pandang sambil tersenyum, papanya mengerlingkan mata kemudi
'' mingiiir...''Alya langsung membelah Rara dan Syiffa yang sedang berjalan bergandengan. Alya terus berlari ke toilet, tanpa mempedulikan kedua sahabatanya yang melihatnya penuh heran.'' Tu anak kenapa si?'' tanya Syiffa bingung.'' Tau'' jawab Rara singkat, sambil menggendikan bahunya.Rara dan Syiffa melanjutkan langkahnya dan masuk ke kelas, di dalam kelas, terlihat Amel sedang duduk di kursinya sembari memainkan ponsel.'' Mel Alya kenapa si?'' tanya Syiffa kemudian menaruh tasnya di atas meja.'' Tau,'' sahut Amel sambil menggedikan bahu,'' dari tadi juga gue ajak ngomong diem aja, malah lari-lari nggak jelas.'' sambungnya.Rara memutar bola matanya, kemudian berbicara,'' apa Alya sakit yah?'' tanyanya.'' Sakit apa?'' tanya Amel penasaran.'' Mungkin Alya lagi diare,'' jawabnya.'' Mungkin juga sih,'' sahut Syiffa '' soalnya tadi kaya buru-buru mau ke toilet gitu.''Alya keluar dari toilet dengan badan yang su
'' Tante kita pulang yah, terima kasih udah di ajak makan,'' ucap Syiffa setelah mereka selesai makan.'' Iya sama-sama, terima kasih juga udah jenguk Alya.'''' Al lo cepat sembuh yah,'' kata Rara '' Kita pamit ya tante, Al, Assalamualaikum.'' '' Waalaikumsalam,'' jawab Alya dan Bu Mia secara bersamaan.Syiffa, Amel dan Rara pergi meninggalkan Alya menggunkan dua motor. Rara sendiri, sementara Syiffa membonceng Amel.Di Bandung.Nino sudah tidak ada kelas lagi hari ini, ia memutuskan untuk pulang kerumah. Seperti biasa, dengan sepeda motor kesayangannya, Nino melajukan sepeda motornya di jalan raya.Tapi kemudian laju motornya terhenti, saat Rita sahabat dari Clara melambaykan tangan, dan memintanya untuk berhenti.Rita mendekat setelah Nino berhenti, kemudian berkata,'' Nino gue bisa minta tolong nggak, mobilnya Clara bannya bocor, bisa minta tolong gantiin nggak?''Nino melepaskan helmnya, ia melihat ban itu sebentar, ke
'' Alya''panggil sang bunda saat Alya sedang berdandan di dalam kamar.'' Iya bund sebentar, Alya lagi pake sepatu bund.'' jawabnya.'' Alya teman kamu udah nunggu di depan tuh.'' ucap sang bunda kemudian pergi menemui temannya Alya.'' Iya bund tunggu'''' Nak Revan tunggu sebentar yah, Alya kalo dandan suka lama,'' tuturnya.'' Iya tante nggak apa-apa,'' sahut Revan.'' Revan'' Alya kaget saat Revan pagi-pagi sudah berada di rumahnya.'' Lo ko nggak nelpon gue dulu, kalo mau kesini,'' kata Alya kembali.Alya sebenarnya merasa risih kalo Revan sering main kerumahnya, ia takut Nino tau dan terjadi salah paham.'' Emang harus bilang dulu yah?'' tanya Revan.'' Ya nggak sih,'' jawab Alya canggung.'' Ya udah yu, karena gue udah terlanjur ada di sini, jadi lo harus mau berangkat bareng sama gue.''Alya menghela nafas dalam,'' ya udah deh,'' jawabnya, '' bunda Alya berangkat dulu yah'' Alya mencium tangan sa
'' Tolong keluarin gue,'' teriak Alya, matanya mulai berkaca-kaca.'' Buka pintunya ... gue takuut'' rengek Alya sambil memukul-mukulkan tangannya ke pintu. Di luar sana, rupanya perbuatan Lola dan kedua temannya di ketahui oleh anak ospek yang lainnya. '' Eh, tadi ada anak perempuan yang di kurung di gudang sama kaka senior,'' bisik anak itu, dan kedengeran oleh Tristan yang sedang berdiri tidak jauh dari mereka. Tristan langsung bergegas menuju tempat yang di sebutkan oleh anak tadi. Secara bersamaan Nino yang juga kuliah di kampus ini, tidak sengaja mendengar teriakan Alya, saat Nino lewat di dekat gudang itu. '' Alya,'' bisik Nino, Nino paham dengan suara kekasihnya itu. Nino langsung berlari dan mencari sumber suara itu. Setelah menemukannya Nino mencoba membuka pintu itu, tapi tidak bisa karena pintunya di kunci. '' Tolong buka ... !! tolongin ...,'' teriak Alya dari dalam. Nino berusaha mencari kuncinya, sampai akhirn
Setelah ijazah di dapat, Alya dan ketiga sahabatnya sepakat untuk kuliah di tempat yang sama, walau mengembil jurusan yang berbeda. Hari ini Alya sudah mulai melaksanakan Ospek di Kampus Bina Sarana.Di kamarnya, Alya memandangi penampilannya yang tampak aneh. Alya memakai kemeja putih dan Rok hitam selutut, tidak lupa pula rambutnya di kepang dua dengan pita berwarna biru'' Malas banget gue pake beginian. Memang apa manfaatnya si ada acara beginian, aneh banget dunia pendidikan di Indonesia ini.'' gerutu Alya sambil memandangi penampilannya.'' Haaah ...'' Alya menghela nafasnya, kemudian mengambil tas dan keluar kamar.'' Bunda Alya berangkat yah ....''Bu Mia yang sedang membereskan meja makan, terlihat menahan tawa saat Alya keluar dengan penampilan seperti itu.'' Bunda jangan ngetawain Alya'' omel Alya ke Bundanya.'' Maaf sayang ...,'' Bu Mia mendekati Alya, kemudian ia genggam wajah anaknya itu dengan kedua tangannya,'' Kamu te
Lidya berfikir sejenak, memikirkan apa yang di inginkan oleh Nino.'' Nino kalo kamu tinggal di Jakarta kamu mau tinggal sama siapa?'' tanya Lidya ke Nino.'' Nino bisa ngekos Tante, sekalian Nino juga mau belajar mandiri,'' jawab Nino serius.Lidya menarik nafas dalam, Lidya berkata.'' Ya sudah nanti Tante pikirkan terlebih dahulu ya Nino,'' Lidya menaruh majalah di tangannya di atas meja. Lidya berdiri.'' Kalo gitu Tante ke kamar dulu yah, tante mau istirahat.''Nino mengangguk,'' Iya Tante,'' jawab Nino singkat.Lidya berjalan meninggalakan Nino, dan masuk ke kamaranya. Di dalam kamar, Liday duduk di atas tempat tidurnya Lidya memikirkan apa yang menjadi keinginan Nino.Walau Nino bukan anak kandungnya, tapi Lidya sudah menganggap Nino seperti anak kandungnya sendiri. Lidya menganggap Nino adalah amanah dari Almarhum suaminya yang harus ia jaga.Lidya berdiri, wanita itu mengambil pas Foto Papanya Nino yang di taruh di atas meja rias
Alya dan kedua temannya berjalan keluar dari bandara. Alya masih berat meninggalkan tempat itu, bayang-bayang kepergian Nino masih melintas di kepalanya.'' Sudah Al lo jangan sedih. Lo pasti bisa bertemu lagi sama Nino,'' kata Syiffa sambil merangkul Alya, yang terlihat beberapa kali menengok ke dalam bandara.'' Iya Fa gue tau, suatu saat Nanti gue bakal merindukan gombalan Nino, ketengilan Nino. Gue pasti merindukan momen-momen itu Fa.''Ketiga sahabatnya kembali merangkul dan mengusap pundak Alya pelan. Alya kembali terlihat bersedih, saat mengingat moment bersama Nino.'' Al ... lo tau enggak? sebelum Nino kenal sama lo, Nino itu bandeeel banget, susah di atur, tengil, tukang bolos, tauran, tapi semenjak Nino kenal sama lo, Nino berubah drastis. Itu sebabnya gue yakin, Nino enggak bakalan ninggalin lo, karena lo orang yang bejasa merubah hidup dia jadi lebih baik Al,'' tutur syiffa menasihati.Amel yang ada di samping Alya menyeka air mata Aly
Alya kembali akur dengan Rara, mereka kembali utuh sebagai sahabat . Setelah mereka pulang sekolah, Alya, Syiffa, Rara dan Amel berkumpul di rumah Rara.Mereka berkumpul di taman belakang rumah Rara.'' Eh kalo nanti kita kuliah kita kuliahnya di tempat yang sama yah,'' kata Amel mengawali pembicaraan.'' Ya boleh tapikan kita ngambil jurusannya beda,'' sahut Rara,'' lo mau ngambil jurusan apa Al?'' tanya Syiffa ke Alya.'' Gue mau ngambil ekonomi,'' sahut Alya.'' Gue juga,'' celetuk Amel menimpali ucapan Syiffa.'' Kalo gue hukum,'' sahut Rara.'' Kalo gue si dari dulu mau ngambil sikologi'' kata Syiffa.'' Makanya kita nyari kampusnya yang ada ketiga jurusan itu, supaya kita bersama terus. Paling tidak kalo kita mau janjian kita masih satu kampus.'' pinta Syiffa.Alya berbaring di kursi panjang sendirian, matanya memandang langit yang terlihat cerah siang itu.'' Cepet banget ya waktu, enggak kerasa kita udah mau lulus aja,'
Alya pulang kerumahnya bersama Syiffa, Amel dan Rara. Di kamar Alya mereka berkumpul untuk melepas rindu.'' Syukurdeh Al, lo enggak apa-apa. Kita khawatir tau lo kenapa-napa!'' ucap Syiffa sambil tersenyum.'' Iyah kita panik banget tau, pas lo ngilang kemarin siang," celetuk Amel yang menimpali ucapan Syiffa.'' Gue minta maaf yah, gara-gara gue kalian jadi ikut susah,'' sahut Alya kepada teman-temannya.'' Seharusnya gue yang minta maaf. Gara-gara gue kita semua jadi enggak waspada, makanya Haikal punya ruang buat nyulik lo.''Alya tersenyum, kemudian Alya mengusap tangan Rara yang duduk di hadapannya, '' Kalian sahabat terbaik gue, kita mungkin pernah saling jengkel. Tapi seorang sahabat yang baik, dia akan kembali memeluk sahabatnya, saat sahabatnya meminta maaf dan dalam keadaan susah.''Ucapan dari Alya membuat Rara, Syiffa dan Amel ikut terharu, mereka kemudian saling berpelukan.'' Kaya gue nih, walau gue sering teraniyaya sa
Pagi ini Nino memutuskan pergi ke jakarta ikut mencari Alya. Nino cemas dengan Alya yang belum di temukan sampai malam ini.Sesampainya di jakarta. Nino langsung pergi ke sekolahnya Alya, untuk bertemu dengan Syiffa dan yang lainnya.Motor Nino berhenti tepat di depan Pak Mamat, yang sedang berdiri di depan gerbang sekolah.Pak Mamat terperanjat kaget dan mundur satu langkah. Sampai kemudian pak Mamat mengamati siapa pemilik motor itu.'' Dek Nino,'' kata Pak Mamat sambil menunjuk ke arah Nino yang baru saja membuka helmnya.''Iya Pak.''Nino turun dari motornya kemudian menyalami Pak Mamat, yang juga ikut menghampiri.'' Dek Nino ini kemana aja ko baru kelihatan?'' tanya Pak Mamat sambil tersenyum lebar.'' Saya tinggal di Bandung Pak. Saya kuliah di sana,'' jawab Nino.'' Teng,teng,teng ''Terdengar bel pulang berbunyi, tidak lama kemudian terlihat anak-anak mulai behamburan keluar dari kelas mereka masing-masin
'' Untuk hari ini cukup sekian, kita lanjutkan minggu depan,'' kata Pak Jamal. kemudian Pak Jamal menatap kursi Alya yang kosong. '' Alya kemana yah. Dia sakit atau kemana?'' tanya Pak Jamal.'' A-Alya di UKS Pak sakit,'' jawab Syiffa berbohong.'' O gitu, ya sudah nanti bilang ke Alya untuk menyalin pelajaran dari Bapak yah.'' pinta Pak Jamal.'' Iya Pak, nanti saya bilangin ke Alya,'' jawab Syiffa.Pak Jamal kemudian pergi meninggalkan kelas menuju kantor. Setelah Pak Jamal keluar, Syiffa dan Amel buru-buru keluar untuk mencari Alya.Revan yang sedari tadi menyembunyikan kesalahannya juga ikut keluar. Revan berjelan cepat menuju ke gudang, dan itu memancing kecurigaan dari Rara yang sedari tadi memperhatikannya.Revan kaget saat masuk ke gudang ternyata Alya sudah tidak ada, dan talinya sudah terlepas. Revan panik, Revan terus mencari keberadaan Alya di gudang itu.'' Akh ....''Revan teriak saat seseorang memukulnya dari belakan
Alya memang belum membuka Email dari Nino. Alya memiliki dua Email dan semenjak putus dari Nino, Alya sudah tidak pernah lagi menggunakan Email itu.'' Kamu benar-benar sudah melupakan aku Al? Padahal aku masih sayang sama kamu." Gumamnya kembali.Esok harinyaNino yang sedang berada di perpustakaan, terus di ikuti oleh Clara. Clara terus mendekati Nino walau sebenarnya Nino sudah merasa tidak nyaman.'' Lo suka baca sastra?" tanya Clara sambil melihat Cover buku yang sedang di baca oleh Nino.Nino menoleh sebentar kemudian mengangguk. Nino tidak merespon pertanyaan dari Clara, Nino tetap melanjutkan aktivitas membacanya.'' Kalo lo suka sastra, kenapa lo enggak ngambil sastra kuliahnya?''Clara kembali bertanya pada Nino, tapi Nino tetap fokus membaca. Clara semakin kesal karena Nino bersikap cuek.'' Lo udah lama suka sastra?'' tanya Clara kembali.Nino menutup bukunya, dan menatap Clara tajam.'' Gue suka sastr