Home / Romansa / Love Me, Like I Do / Bab 11 - Hari Pertama

Share

Bab 11 - Hari Pertama

last update Last Updated: 2024-11-25 11:11:54

Pagi ini Aiko bangun lebih cepat untuk membuat bekal makan siangnya. Karena Aiko merasa sulit untuknya menyesuaikan waktu di hari pertamanya, jadi untuk berjaga jaga dirinya lebih baik membuat bekal.

"Apa yang kau buat? Bekal untuk Ivander?" Mic mengintip bekal yang dibuat oleh Aiko, jarang jarang sahabatnya tersebut membuat bekal.

Aiko mendelik tajam pada Mic, tentu saja itu hanya godaan Mic untuknya.

"Jangan menggodaku, tentu saja itu hanya akan terjadi dalam mimpimu. Kotak ini untukmu. Aku harus berangkat lebih cepat, karena hari ini Sam akan datang sedikit terlambat karena harus kontrol ke rumah sakit." Aiko membereskan sisa perlengkapan memasaknya dan pamit pada Mic yang masih sibuk memakai riasannya.

Aiko mengenakan coat yang cukup tebal namun dinginnya masih begitu terasa. Ini bahkan belum memasuki musim dingin.

Aiko memberhentikan taksi di depannya dan segera masuk setidaknya untuk menghindari suhu yang menurutnya cukup membuat hidungnya merah karena kedinginan.

S
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Love Me, Like I Do   Bab 12 - Pernyataan

    Selama beberapa waktu Aiko dibuat tidak fokus oleh informasi yang diberikan oleh Sam sebelumnya. Aiko merasa Sam terlalu banyak memberikan informasi pribadi tentang Ivander padanya. Aiko jadi memikirkan bagaimana dirinya harus bersikap pada Ivander setelah mengetahui kebenaran di balik sikap kasarnya. "Aiko, kau tidak pulang? Mulai besok, aku hanya akan menambahkan jika ada hal yang kurang. Selebihnya kau yang akan menginformasikannya langsung pada Mr. Ivander." Sam mulai merapikan barang barangnya dan berjalan meninggalkan Aiko menuju lift. Aiko mengiyakan kata kata Sam dan mulai membenahi meja kerjanya. Aiko meninggalkan mejanya dan berjalan menuju lift, saat pintu lift akan tertutup, sebuah sepatu menahannya, pintu lift terbuka lebar memperlihatkan sosok Ivander di sana. Tentu saja itu bukan hal yang mengejutkan. Karena saat ini sudah jam pulang, dan di lantai 27 ini hanya ada mereka berdua. Ivander masuk ke dalam lift, Aiko mundur perlahan ke sisi sudut lift. Ivander hanya mel

    Last Updated : 2024-11-28
  • Love Me, Like I Do   Bab 13 - Panik

    Tidak ada yang banyak berubah sejak pernyataan cinta Ivander dan Aiko beberapa hari lalu. Aiko berusaha bekerja dengan tekun dan tetap memerhatikan kedekatan pribadinya dengan Ivander. Sebisa mungkin Aiko menghindari ajakan pribadi Ivander saat jam kerja. Dan Ivander tidak pernah memaksa Aiko untuk menerima ajakannya. Aiko turun ke lantai 1 untuk membeli 2 cup kopi dan beberapa camilan untuk dirinya, Sam dan Ivander. Beberapa wanita terlihat mengantre di depannya. "Apa kau dan teammu sudah menyiapkan penampilan untuk acara lusa nanti?" Seorang wanita dengan rambut ikal dan tubuh semampai menanyakan hal tersebut kepada teman di sampingnya. Aiko sebenarnya tidak berniat mencuri dengar, hanya saja suara wanita tersebut cukup keras sehingga bisa terdengar oleh orang lain. "Tentu saja! Kami akan menampilkan spesial stage yang memukau. Aku juga tidak sabar melihat para pria pria menampilkan otot otot mereka hari Sabtu nanti," wanita di sebelahnya membalas dengan antusias. Aiko bar

    Last Updated : 2024-11-29
  • Love Me, Like I Do   Bab 14 - Pulang Bersama

    Tak terasa para tim tiap divisi sudah mulai sibuk untuk menampilkan performa terbaiknya sore nanti. Ada yang bersiap dengan gaun model terbaru, ada yang bersiap dengan formasi band-nya, ada juga yang bersiap sebagai penyanyi. Aiko menemani Ivander melihat lihat persiapan yang sudah dilakukan oleh EO kepercayaannya. Ddrrt..ddrrt..ddrrtt Handphone Aiko bergetar, Aiko segera menghentikan langkahnya dan merogoh sakunya, tertera nama Mic di sana. "Ai, apa kau baik baik saja? Maaf karena baru bisa menghubungimu sekarang. Bagaimana handover asisten pribadinya? Lancar? Kau berutang cerita banyak hal padaku," Aiko tersenyum kecil menanggapi kata kata Mic. "Aku baik baik saja Mic. Semuanya lancar, tentu saja. Kapan kau kembali?" Aiko tidak banyak membahasa mengenai 'utang cerita' yang ditagih oleh Mic padanya. "Kemungkinan aku akan kembali Senin. Jangan merindukanku, jangan lupa selalu memastikan pintu utama terkunci," Aiko mengangguk menanggapi kata kata Mic, walaupun Mic tidak dapa

    Last Updated : 2024-12-03
  • Love Me, Like I Do    Bab 15 - Idola Wanita

    Aiko menyetel penghangat ruangan, melepaskan kaos kaki dan jam tangan Ivander. Aiko berpikir untuk mengganti kemeja Ivander, namun Aiko mengurungkan niatnya. Aiko akhirnya membersihkan wajah dan tangan Ivander dengan air hangat menggunakan handuk kecil. Setelah memastikan kondisi Ivander nyaman, Aiko mengambil pakaian gantinya, dan berjalan menuju kamar Mic. Saat berbaring di kamar Mic, Aiko merasa sudah sangat lelah, tidak perlu waktu lama untuk membuat dirinya terlelap. *** Bak ada alarm otomatis, Aiko terbangun karena mengingat ada Ivander di kamarnya. Weekend seperti ini sebenarnya sangat nyaman untuk bermalas malasan. Tapi sekarang, saat ini Ivander sedang ada di kamarnya, Aiko tidak mungkin tidak membuat sarapan untuk mereka berdua. Jam sembilan nanti akan ada jadwal untuk kompetisi beberapa cabang olahraga untuk para karyawan pria. Aiko sudah siap di dapur dengan berbagai bahan bahan sederhananya. Aiko hanya berencana membuat telur orak arik, roti panggang dan salad s

    Last Updated : 2024-12-03
  • Love Me, Like I Do   Bab 16 - Cantik

    Aiko berusaha mengabaikan setiap perkataan orang orang yang membicarakannya. Toh, Aiko tidak berhak menahan orang lain untuk berasumsi apapun tentang dirinya. Aiko kembali fokus melihat Ivander yang ternyata memilih olahraga basket bersama tim divisi keamanan. Sorak sorai para penonton yang didominasi kaum hawa membuat suasana hall semakin meriah. Para penonton dari kursi belakang maju ke kursi depan untuk memastikan bisa melihat Ivander yang sebentar lagi akan bermain. Aiko yang pada dasarnya tidak begitu suka keramaian merasa tertekan. Namun Aiko tidak mungkin meninggalkan tempat ini dan membuat Ivander kepikiran, lalu menghentikan permainan dan membuat dirinya dalam masalah. Membayangkan bagaimana wanita wanita itu akan marah dan melemparkan tatapan tidak suka padanya membuat bulu kuduk Aiko berdiri. Tak berapa lama kemudian, pertandingan pun dimulai. Tim yang solid membuat tim Ivander unggul beberapa poin dari tim marketing. Aiko sesekali mengkespresikan kegembiraannya saat Iva

    Last Updated : 2024-12-05
  • Love Me, Like I Do   Bab 17 - Kencan

    Matahari sudah benar benar tenggelam, namun Aiko dan Ivander masih menikmati waktu mereka bersama. Bagaimana Ivander mendengarkan cerita tentang waktu yang dilalui Aiko bersama Mic. Hingga akhirnya bisa bekerja di Lemme Fashion. "Apa kau tidak lapar?" Ivander melirik jam tangannya, sudah jam tujuh malam. Tangan Ivander begitu nyaman mengelus tangan Aiko yang begitu kecil di dalam genggamannya. Ini bukan kali pertama Ivander menggengam tangan Aiko, namun baru kali ini Ivander sadar bahwa Aiko begitu rapuh. "Hm, aku sedikit lapar. Bagaimana kalau beli makanan cepat saji?" Aiko balas menatap Ivander yang fokus melihat genggaman tangan mereka. "Tanganmu kecil sekali. Kau harus banyak makan." Ivander menarik Aiko dari duduknya, lalu kembali bergandengan tangan menuju parkiran mobil. Aiko merasa berterima kasih pada Ivander karena sudah mewujudkan keinginannya untuk berjalan jalan di pantai. "Mulai sekarang, apapun yang kau inginkan, kau harus memberitahukannya padaku. Aku bisa mewuju

    Last Updated : 2024-12-06
  • Love Me, Like I Do   Bab 18 - Penerimaan

    Ivander menemani Aiko kembali ke apartmentnya, dan siap menerima berbagai macam pertanyaan yang tentu saja sudah disiapkan oleh Mic. Aiko bisa merasakan bahwa Ivander sedikit gugup, Aiko tahu bahwa Mic adalah orang yang tegas dan berani. Tapi Mic tidak mungkin tidak setuju dengan hubungan Aiko dan Ivander saat ini - begitulah pikiran Aiko. Saat pintu lift terbuka, Aiko mengeratkan genggaman tangannya pada Ivander dan tersenyum tipis. Rasanya seperti Aiko dan Ivander melakukan kesalahan dan tertangkap basah oleh Mic. Saat sampai di depan kamar apartnya, Aiko menekan kode angka dan pintu pun terbuka. Aiko dan Ivander melangkah masuk bersama. Aroma makanan yang nenggiurkan membuat Aiko dan Ivander saling bertatapan. "Mic?" Aiko menghampiri Mic yang masih serius di dapur dan tak menyadari kedatangan dirinya. Mic menoleh pada sumber suara dan berhambur memeluk Aiko. "Aku merindukanmu Ai," Mic dengan erat memeluk Aiko dan melirik Ivander sekilas. "Aku memasak beberapa makanan. Aku

    Last Updated : 2024-12-11
  • Love Me, Like I Do   Bab 19 - Menahan Diri (18+)

    "Cleosa Nicolas Ivander." Aiko meraih tangan Ivander dan menggenggamnya dengan erat. Aiko menatap Ivander dalam, Aiko tidak pernah menyangka bahwa Ivander benar benar menjadi kekasihnya saat ini. "Jika sekali lagi aku mendengarmu memanggilku dengan sebutan Anda, maka aku akan menghukummu," Ivander mengubah posisinya menghadap kemudi lalu menstater mobilnya. Aiko menahan tangan Ivander, membuatnya menoleh pada Aiko. Dengan gerakan cepat Aiko mengecup ringan bibir Ivander dan tersenyum kecil. "Ivander, aku mencintaimu," entah bagaimana Ivander menenangkan detak jantungnya yang dibuat berdebar kencang oleh Aiko dengan kata kata dan ekpresinya yang menggemaskan. Ivander selalu berusaha membuat Aiko merasa sangat dicintai. Aiko sadar bahwa rasa percaya dirinya yang rendah selama menjalin hubungan dengan Ivander bukan hal yang bisa menjadi penghalang bagi dirinya untuk memperlakukan Ivander layaknya Ivander memperlakukan dirinya. Setelah mengatakan kata kata tadi, Ivander tidak berhe

    Last Updated : 2024-12-12

Latest chapter

  • Love Me, Like I Do   Bab 32 - Candu (21+)

    Ivander sadar bahwa gerakannya terlalu kasar, dan memastikan bahwa kondisi Aiko tidak terluka karenanya. Ivander melenguhkan nama Aiko di setiap erangannya, membuat Aiko dipenuhi rasa bahagia. Tangan Ivander benar benar tidak membuat kedua payudara Aiko menganggur begitu saja. Antara bibir dan tangannya berkerja dengan sangat baik, sesekali meremasnya, dan sesekali mencium lalu mengisapnya. Tanda kemerahan hampir memenuhi area leher dan dada Aiko, namun Ivander belum puas dengan itu. Gerakannya semakin dalam dan kuat, Aiko merasakan bahwa kejantanan Ivander semakin membesar dan memenuhinya. "Ai! Aku akan keluar aahh~!" kata kata Ivander diikuti dengan gerakannya yang mendorong lebih dalam kejantanannya. "Aahh~!" lenguhan Ivander disambut bersamaan dengan pencapaian yang didapatkan oleh Aiko, rasanya panas, dan ada sesuatu yang berkedut di dalamnya. Peluh yang menetes, nafas yang memburu, rasa panas yang menjalar dari kulit menyentuh kulit membuat Ivander dan Aiko dipenuhi deng

  • Love Me, Like I Do   Bab 31 - Malam Pertama (21+)

    Aiko mengenakan lingerie transparan berwarna merah maroon, lengkap pakaian dalam dengan warna senada. Aiko gugup setengah mati dan masih saja mematut dirinya di depan cermin. Setelah cukup lama meyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya akan baik baik saja, Aiko mengambil bathrobe dan mengenakannya, rambutnya dibungkus dengan handuk. Lalu berjalan keluar dari kamar mandi. Terlihat Ivander yang bersandar pada headboard kasur, sambil memainkan handphonenya. Baju tidur berbahan satin yang dikenakan Ivander terlihat sangat menggairahkan, otot otot tubuhnya tercetak jelas. "Kenapa lama sekali? Apa kau tidak apa apa?" Ivander turun dari tempat tidur dan berjalan mendekati Aiko yang hampir tidak tahu harus melakukan apa apa karena Ivander sangat dekat berada di depannya. "Tidak apa apa sayang, aku hanya menikmati waktuku berendam di bathup tadi. Tenang saja, aku tidak akan mengulangi hal yang sama dan mambuatmu khawatir." Aiko menatap dalam Ivander yang masih terlihat khawatir padanya. Iva

  • Love Me, Like I Do   Bab 30 - Hadiah Pernikahan

    Saat sampai di kamar Ivander, Aiko takjub melihat pemandangan yang menghadap ke taman belakang rumah keluarga Xavier. Berbagai jenis bunga dan tanaman tumbuh dengan indahnya. Ada gazebo yang melengkapi taman tersebut sehingga terlihat lebih menawan. Aiko lalu beralih melihat foto foto Ivander di meja kerjanya. Aiko mengambil 1 foto yang memperlihatkan Ivander kecil sedang tersenyum manis. "Kau memang sudah terlihat tampan sejak kecil," Aiko menggandeng tangan Ivander yang masih setia mengekorinya kemanapun kakinya melangkah. Ivander membawa Aiko ke kamar kecil di belakang kasurnya. Ada sofa, kulkas mini, komputer game, dan ada rak buku yang tersusun rapi berbagai macam jenis bacaan. "Dulu, saat aku merasa lelah ataupun stress. Aku pasti akan menghabiskan hariku di sini. Aku bisa melakukan apapun yang ku inginkan tanpa harus memikirkan apa yang dikatakan orang lain. Aku tidak mengubah kamar ini, dan ibu rutin meminta orang untuk membersihkannya." Ivander menyentuh perlahan rak buku

  • Love Me, Like I Do   Bab 29 - SAH!!

    Aiko sudah menetap di kediaman Ivander sejak keluar dari rumah sakit kemarin. Hanya beberapa pakaian, sepatu, album foto dan buku sketch saja yang Aiko bawa. Aiko merasa cukup sedih karena harus meninggalkan apart tersebut, dan tentu saja harus meninggalkan Mic. Sahabat yang bahkan terasa lebih dekat dari seorang saudara. Walaupun pada kenyataannya Aiko tidak pernah merasakan bagaimana rasanya memiliki saudara kandung yang bisa berbagi hal apapun. "Kau melamun?" Ivander bergabung bersama Aiko duduk di sofa ruang tamu. Aiko menyandarkan kepalanya sesaat Ivander duduk di sampingnya. "Aku hanya berpikir, apakah aku akan bisa menjadi istri yang baik untukmu? Apakah aku akan bisa menjadi ibu yang baik untuk anak anak kita nanti?" Aiko menggenggam tangan Ivander dan memainkan jarinya di sana. "Aku sama khawatirnya denganmu Ai. Aku tidak menyembunyikannya, hanya saja, aku akan berusaha sebaik mungkin, agar kau tidak akan pernah berpikir sedikitpun telah menyesal dan mengambil jalan ini

  • Love Me, Like I Do   Bab 28 - Hampir Saja (21+)

    Ivander melihat Aiko yang tertunduk dan merasakan tubuhnya seolah gemetar. "Apa kau kedinginan? Aku akan menyelesaikannya dengan cepat." Ivander membasuh paha dalam Aiko yang masih terbalut pakaian dalam. Aiko menahan tangan Ivander yang bergerak menuju betisnya, sentuhan Ivander di sana memberinya gelenyar aneh. Rasa panas memenuhi tubuhnya, apakah ada yang salah dengan dirinya? Ivander menatap Aiko bingung karena tatapannya yang tidak biasa. "Sayang, duduk di sini." Aiko berdiri dari duduknya, lalu menarik pelan tangan Ivander agar berdiri dan menggantikan posisi Aiko untuk duduk. Saat Ivander duduk, Aiko dengan gerakan sedikit sensual naik ke atas pangkuan Ivander, duduk tepat di atas inti tubuh Ivander. Aiko sudah memikirkannya dengan matang, selama ini Ivander telah menahan dirinya sebisa mungkin. Bukan hal yang salah jika Aiko memberikan hal yang paling berharga dari dirinya pada Ivander, calon suaminya. "Apa aku boleh menciummu?" Aiko meminta ijin sebelum mendekatkan bibi

  • Love Me, Like I Do   Bab 27 - Selangkah Lagi

    Polisi berhasil menggagalkan usaha Grace untuk kabur setelah mengetahui 2 anggotanya yang lain telah tertangkap sore tadi. Ivander dengan ekpresinya yang sulit ditebak menatap tajam pada Grace yang menutupi wajahnya dengan sebuah syal. Ivander dan Aiko diminta untuk ikut ke kantor polisi agar bisa memberikan keterangan pada pihak kepolisian. Ivander dan Aiko diantar oleh Peter menuju kantor polisi. Peter memberikan semua bukti bukti yang ditemukannya pada pihak kepolisian untuk mendukung proses pemeriksaannya. Grace telah dimasukkan ke dalam ruangan investigasi. Ivander meminta tolong pada pihak kepolisian agar dirinya dan Aiko bisa masuk ke dalam ruang investigasi tersebut. Ivander dan Aiko masuk ke dalam ruang investigasi ditemani oleh seorang polisi. Ivander dan Aiko duduk tepat di depan Grace, ingin melihat ekspresi wanita tersebut. "Kau tidak pernah berubah, selalu mengambil jalan yang membahayakan dan merugikan orang lain. Aku berharap tindakanmu kali ini benar benar menda

  • Love Me, Like I Do   Bab 26 - Kelam

    "Grace. Dia adalah Grace, mantan kekasihku selama 1 tahun. Kami menjalin hubungan yang tidak sehat. Dan aku menyadari setiap ingin mengkakhiri hubungan dengannya, Grace akan mencoba segala cara agar aku bisa kembali padanya, salah satunya adalah dengan mencelakakan dirinya sendiri. Grace akan membuatku hidup dengan rasa bersalah karena meninggalkannya. Puncaknya saat aku memutus semua kontak dan akses dengannya." Ivander mencoba mengatur nafasnya saat semua hal yang menurutnya kelam harus dibuka kembali. "Dalam beberapa kesempatan saat kami berhubungan, Grace diam diam merekamnya dan mengirimkannya padaku. Awalnya aku tidak merasa itu hal yang aneh, namun lama kelamaan Grace terang terangan merekam aktivitas kami. Aku mulai menjaga jarak darinya, sambil menyiapkan mental dan melaporkan hal ini pada pihak kepolisian bahwa aku merasa terancam dan tertekan. Aku berusaha terlihat normal saat semua kejadian tersebut terjadi padaku. Maafkan aku karena tidak jujur mengenai hal ini Ai. Aku

  • Love Me, Like I Do   Bab 25 - Khawatir

    Lokasi acara amal sudah dipenuhi oleh rekan rekan dari perusahaan lain yang berkolaborasi untuk keberhasilan acara amal ini. Aiko bertugas membagikan selimut dan jaket hangat bagi para tunawisma. Ivander dan beberapa petinggi perusahaan lain duduk di kursi khusus tamu dan mendengarkan beberapa sambutan dan mengikuti acara pelelangan barang barang berharga. Ada beberapa booth yang disediakan khusus untuk makanan hangat yang bisa diambil oleh siapa saja. Melalui acara ini, Aiko banyak berkenalan dengan rekan rekan dari perusahaan lain, saling bertukar nomor handphone. Sesekali Ivander akan melirik Aiko yang masih sibuk dengan kegiatannya, namun cukup membuatnya kepikiran juga karena seorang pria terus terusan mencoba menarik perhatian Aiko. Aiko yang cukup terganggu dengan sikap pria tersebut mencoba untuk bersikap tenang dengan memanggil pihak keamanan yang berdiri tidak jauh darinya. Ivander hampir saja berjalan menghampiri Aiko jika saja pria tersebut masih mencoba mengganggunya.

  • Love Me, Like I Do   Bab 24 - Tidak Begitu Buruk

    Aiko merasa makan malam ini tidak seburuk yang dibayangkannya, karena sebelumnya Ivander sudah mengatakan bahwa sang ayah adalah seorang yang cukup menakutkan. Aiko bahkan sudah gugup duluan membayangkan sosok Braxton Xavier. "Ayah akhirnya bisa melihatmu membawa wanita pilihanmu sendiri. Hampir saja ayah terus melakukan perjodohan yang tidak membuahkan hasil itu. Aiko, aku hanya ingin kau tahu, bahwa Ivander beberapa kali melakukan perjodohan, namun tak ada yang berhasil, karena anak ini selalu saja menentang wanita pilihanku untuknya," Ivander menatap tajam ayahnya. "Ayah berhenti! Toh aku sudah memiliki calonku sendiri sekarang. Ayah hanya cukup merestuiku dengan Aiko. Jika ayah masih mau berbasa basi tidak jelas pada Aiko, kami akan pulang," Aiko menoleh menatap Ivander, makan malam masih berlangsung dan hidangan penutup baru saja dihidangkan. "Pulanglah, dan biarkan Aiko berada di sini, karena rasanya ayah seperti memiliki anak perempuan yang sangat manis," Hannah tersenyum me

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status