Beranda / Romansa / Love Me, Like I Do / Bab 10 - Perhatian

Share

Bab 10 - Perhatian

last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-24 16:20:32

Aiko bisa memulihkan keadaannya dengan sangat baik, karena ada Mic dan tentu saja Ivander yang tidak berhenti mengirimkan berbagai jenis makanan yang bisa membantu menunjang kesehatan Aiko. Mic sampai tidak habis pikir dengan perubahan sikap Ivander semenjak kembali dari dinas luar kota bersama Aiko.

"Katakan padaku dengan jujur, pasti ada sesuatu yang terjadi antara kau dan dia? Bagaimana bisa manusia arogan, kejam dan jahat seperti itu berubah sangat perhatian padamu?" Mic mencurigai sesuatu antara Aiko dan Ivander.

Aiko menghembuskan nafas pelan, Mic benar benar akan mencecarnya jika dirinya tidak mengatakan kejadian yang sebenarnya.

"Mic, tidak ada hal yang kau harapkan, yang terjadi antara aku dan dia. Ivander hanya menolongku karena merasa bertanggung jawab, karena aku adalah karyawannya. Titik!" Aiko berusaha menyudahi pembahasan antara dirinya dan Ivander.

"Baiklah, aku tidak akan bertanya lagi. Dan karena sekarang sudah jam delapan lebih, ada baiknya kau minum obatmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Love Me, Like I Do   Bab 11 - Hari Pertama

    Pagi ini Aiko bangun lebih cepat untuk membuat bekal makan siangnya. Karena Aiko merasa sulit untuknya menyesuaikan waktu di hari pertamanya, jadi untuk berjaga jaga dirinya lebih baik membuat bekal. "Apa yang kau buat? Bekal untuk Ivander?" Mic mengintip bekal yang dibuat oleh Aiko, jarang jarang sahabatnya tersebut membuat bekal. Aiko mendelik tajam pada Mic, tentu saja itu hanya godaan Mic untuknya. "Jangan menggodaku, tentu saja itu hanya akan terjadi dalam mimpimu. Kotak ini untukmu. Aku harus berangkat lebih cepat, karena hari ini Sam akan datang sedikit terlambat karena harus kontrol ke rumah sakit." Aiko membereskan sisa perlengkapan memasaknya dan pamit pada Mic yang masih sibuk memakai riasannya. Aiko mengenakan coat yang cukup tebal namun dinginnya masih begitu terasa. Ini bahkan belum memasuki musim dingin. Aiko memberhentikan taksi di depannya dan segera masuk setidaknya untuk menghindari suhu yang menurutnya cukup membuat hidungnya merah karena kedinginan. S

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Love Me, Like I Do   Bab 12 - Pernyataan

    Selama beberapa waktu Aiko dibuat tidak fokus oleh informasi yang diberikan oleh Sam sebelumnya. Aiko merasa Sam terlalu banyak memberikan informasi pribadi tentang Ivander padanya. Aiko jadi memikirkan bagaimana dirinya harus bersikap pada Ivander setelah mengetahui kebenaran di balik sikap kasarnya. "Aiko, kau tidak pulang? Mulai besok, aku hanya akan menambahkan jika ada hal yang kurang. Selebihnya kau yang akan menginformasikannya langsung pada Mr. Ivander." Sam mulai merapikan barang barangnya dan berjalan meninggalkan Aiko menuju lift. Aiko mengiyakan kata kata Sam dan mulai membenahi meja kerjanya. Aiko meninggalkan mejanya dan berjalan menuju lift, saat pintu lift akan tertutup, sebuah sepatu menahannya, pintu lift terbuka lebar memperlihatkan sosok Ivander di sana. Tentu saja itu bukan hal yang mengejutkan. Karena saat ini sudah jam pulang, dan di lantai 27 ini hanya ada mereka berdua. Ivander masuk ke dalam lift, Aiko mundur perlahan ke sisi sudut lift. Ivander hanya mel

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Love Me, Like I Do   Bab 13 - Panik

    Tidak ada yang banyak berubah sejak pernyataan cinta Ivander dan Aiko beberapa hari lalu. Aiko berusaha bekerja dengan tekun dan tetap memerhatikan kedekatan pribadinya dengan Ivander. Sebisa mungkin Aiko menghindari ajakan pribadi Ivander saat jam kerja. Dan Ivander tidak pernah memaksa Aiko untuk menerima ajakannya. Aiko turun ke lantai 1 untuk membeli 2 cup kopi dan beberapa camilan untuk dirinya, Sam dan Ivander. Beberapa wanita terlihat mengantre di depannya. "Apa kau dan teammu sudah menyiapkan penampilan untuk acara lusa nanti?" Seorang wanita dengan rambut ikal dan tubuh semampai menanyakan hal tersebut kepada teman di sampingnya. Aiko sebenarnya tidak berniat mencuri dengar, hanya saja suara wanita tersebut cukup keras sehingga bisa terdengar oleh orang lain. "Tentu saja! Kami akan menampilkan spesial stage yang memukau. Aku juga tidak sabar melihat para pria pria menampilkan otot otot mereka hari Sabtu nanti," wanita di sebelahnya membalas dengan antusias. Aiko bar

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Love Me, Like I Do   Bab 14 - Pulang Bersama

    Tak terasa para tim tiap divisi sudah mulai sibuk untuk menampilkan performa terbaiknya sore nanti. Ada yang bersiap dengan gaun model terbaru, ada yang bersiap dengan formasi band-nya, ada juga yang bersiap sebagai penyanyi. Aiko menemani Ivander melihat lihat persiapan yang sudah dilakukan oleh EO kepercayaannya. Ddrrt..ddrrt..ddrrtt Handphone Aiko bergetar, Aiko segera menghentikan langkahnya dan merogoh sakunya, tertera nama Mic di sana. "Ai, apa kau baik baik saja? Maaf karena baru bisa menghubungimu sekarang. Bagaimana handover asisten pribadinya? Lancar? Kau berutang cerita banyak hal padaku," Aiko tersenyum kecil menanggapi kata kata Mic. "Aku baik baik saja Mic. Semuanya lancar, tentu saja. Kapan kau kembali?" Aiko tidak banyak membahasa mengenai 'utang cerita' yang ditagih oleh Mic padanya. "Kemungkinan aku akan kembali Senin. Jangan merindukanku, jangan lupa selalu memastikan pintu utama terkunci," Aiko mengangguk menanggapi kata kata Mic, walaupun Mic tidak dapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Love Me, Like I Do    Bab 15 - Idola Wanita

    Aiko menyetel penghangat ruangan, melepaskan kaos kaki dan jam tangan Ivander. Aiko berpikir untuk mengganti kemeja Ivander, namun Aiko mengurungkan niatnya. Aiko akhirnya membersihkan wajah dan tangan Ivander dengan air hangat menggunakan handuk kecil. Setelah memastikan kondisi Ivander nyaman, Aiko mengambil pakaian gantinya, dan berjalan menuju kamar Mic. Saat berbaring di kamar Mic, Aiko merasa sudah sangat lelah, tidak perlu waktu lama untuk membuat dirinya terlelap. *** Bak ada alarm otomatis, Aiko terbangun karena mengingat ada Ivander di kamarnya. Weekend seperti ini sebenarnya sangat nyaman untuk bermalas malasan. Tapi sekarang, saat ini Ivander sedang ada di kamarnya, Aiko tidak mungkin tidak membuat sarapan untuk mereka berdua. Jam sembilan nanti akan ada jadwal untuk kompetisi beberapa cabang olahraga untuk para karyawan pria. Aiko sudah siap di dapur dengan berbagai bahan bahan sederhananya. Aiko hanya berencana membuat telur orak arik, roti panggang dan salad s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Love Me, Like I Do   Bab 16 - Cantik

    Aiko berusaha mengabaikan setiap perkataan orang orang yang membicarakannya. Toh, Aiko tidak berhak menahan orang lain untuk berasumsi apapun tentang dirinya. Aiko kembali fokus melihat Ivander yang ternyata memilih olahraga basket bersama tim divisi keamanan. Sorak sorai para penonton yang didominasi kaum hawa membuat suasana hall semakin meriah. Para penonton dari kursi belakang maju ke kursi depan untuk memastikan bisa melihat Ivander yang sebentar lagi akan bermain. Aiko yang pada dasarnya tidak begitu suka keramaian merasa tertekan. Namun Aiko tidak mungkin meninggalkan tempat ini dan membuat Ivander kepikiran, lalu menghentikan permainan dan membuat dirinya dalam masalah. Membayangkan bagaimana wanita wanita itu akan marah dan melemparkan tatapan tidak suka padanya membuat bulu kuduk Aiko berdiri. Tak berapa lama kemudian, pertandingan pun dimulai. Tim yang solid membuat tim Ivander unggul beberapa poin dari tim marketing. Aiko sesekali mengkespresikan kegembiraannya saat Iva

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Love Me, Like I Do   Bab 17 - Kencan

    Matahari sudah benar benar tenggelam, namun Aiko dan Ivander masih menikmati waktu mereka bersama. Bagaimana Ivander mendengarkan cerita tentang waktu yang dilalui Aiko bersama Mic. Hingga akhirnya bisa bekerja di Lemme Fashion. "Apa kau tidak lapar?" Ivander melirik jam tangannya, sudah jam tujuh malam. Tangan Ivander begitu nyaman mengelus tangan Aiko yang begitu kecil di dalam genggamannya. Ini bukan kali pertama Ivander menggengam tangan Aiko, namun baru kali ini Ivander sadar bahwa Aiko begitu rapuh. "Hm, aku sedikit lapar. Bagaimana kalau beli makanan cepat saji?" Aiko balas menatap Ivander yang fokus melihat genggaman tangan mereka. "Tanganmu kecil sekali. Kau harus banyak makan." Ivander menarik Aiko dari duduknya, lalu kembali bergandengan tangan menuju parkiran mobil. Aiko merasa berterima kasih pada Ivander karena sudah mewujudkan keinginannya untuk berjalan jalan di pantai. "Mulai sekarang, apapun yang kau inginkan, kau harus memberitahukannya padaku. Aku bisa mewuju

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Love Me, Like I Do   Bab 18 - Penerimaan

    Ivander menemani Aiko kembali ke apartmentnya, dan siap menerima berbagai macam pertanyaan yang tentu saja sudah disiapkan oleh Mic. Aiko bisa merasakan bahwa Ivander sedikit gugup, Aiko tahu bahwa Mic adalah orang yang tegas dan berani. Tapi Mic tidak mungkin tidak setuju dengan hubungan Aiko dan Ivander saat ini - begitulah pikiran Aiko. Saat pintu lift terbuka, Aiko mengeratkan genggaman tangannya pada Ivander dan tersenyum tipis. Rasanya seperti Aiko dan Ivander melakukan kesalahan dan tertangkap basah oleh Mic. Saat sampai di depan kamar apartnya, Aiko menekan kode angka dan pintu pun terbuka. Aiko dan Ivander melangkah masuk bersama. Aroma makanan yang nenggiurkan membuat Aiko dan Ivander saling bertatapan. "Mic?" Aiko menghampiri Mic yang masih serius di dapur dan tak menyadari kedatangan dirinya. Mic menoleh pada sumber suara dan berhambur memeluk Aiko. "Aku merindukanmu Ai," Mic dengan erat memeluk Aiko dan melirik Ivander sekilas. "Aku memasak beberapa makanan. Aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11

Bab terbaru

  • Love Me, Like I Do   Bab 26 - Kelam

    "Grace. Dia adalah Grace, mantan kekasihku selama 1 tahun. Kami menjalin hubungan yang tidak sehat. Dan aku menyadari setiap ingin mengkakhiri hubungan dengannya, Grace akan mencoba segala cara agar aku bisa kembali padanya, salah satunya adalah dengan mencelakakan dirinya sendiri. Grace akan membuatku hidup dengan rasa bersalah karena meninggalkannya. Puncaknya saat aku memutus semua kontak dan akses dengannya." Ivander mencoba mengatur nafasnya saat semua hal yang menurutnya kelam harus dibuka kembali. "Dalam beberapa kesempatan saat kami berhubungan, Grace diam diam merekamnya dan mengirimkannya padaku. Awalnya aku tidak merasa itu hal yang aneh, namun lama kelamaan Grace terang terangan merekam aktivitas kami. Aku mulai menjaga jarak darinya, sambil menyiapkan mental dan melaporkan hal ini pada pihak kepolisian bahwa aku merasa terancam dan tertekan. Aku berusaha terlihat normal saat semua kejadian tersebut terjadi padaku. Maafkan aku karena tidak jujur mengenai hal ini Ai. Aku

  • Love Me, Like I Do   Bab 25 - Khawatir

    Lokasi acara amal sudah dipenuhi oleh rekan rekan dari perusahaan lain yang berkolaborasi untuk keberhasilan acara amal ini. Aiko bertugas membagikan selimut dan jaket hangat bagi para tunawisma. Ivander dan beberapa petinggi perusahaan lain duduk di kursi khusus tamu dan mendengarkan beberapa sambutan dan mengikuti acara pelelangan barang barang berharga. Ada beberapa booth yang disediakan khusus untuk makanan hangat yang bisa diambil oleh siapa saja. Melalui acara ini, Aiko banyak berkenalan dengan rekan rekan dari perusahaan lain, saling bertukar nomor handphone. Sesekali Ivander akan melirik Aiko yang masih sibuk dengan kegiatannya, namun cukup membuatnya kepikiran juga karena seorang pria terus terusan mencoba menarik perhatian Aiko. Aiko yang cukup terganggu dengan sikap pria tersebut mencoba untuk bersikap tenang dengan memanggil pihak keamanan yang berdiri tidak jauh darinya. Ivander hampir saja berjalan menghampiri Aiko jika saja pria tersebut masih mencoba mengganggunya.

  • Love Me, Like I Do   Bab 24 - Tidak Begitu Buruk

    Aiko merasa makan malam ini tidak seburuk yang dibayangkannya, karena sebelumnya Ivander sudah mengatakan bahwa sang ayah adalah seorang yang cukup menakutkan. Aiko bahkan sudah gugup duluan membayangkan sosok Braxton Xavier. "Ayah akhirnya bisa melihatmu membawa wanita pilihanmu sendiri. Hampir saja ayah terus melakukan perjodohan yang tidak membuahkan hasil itu. Aiko, aku hanya ingin kau tahu, bahwa Ivander beberapa kali melakukan perjodohan, namun tak ada yang berhasil, karena anak ini selalu saja menentang wanita pilihanku untuknya," Ivander menatap tajam ayahnya. "Ayah berhenti! Toh aku sudah memiliki calonku sendiri sekarang. Ayah hanya cukup merestuiku dengan Aiko. Jika ayah masih mau berbasa basi tidak jelas pada Aiko, kami akan pulang," Aiko menoleh menatap Ivander, makan malam masih berlangsung dan hidangan penutup baru saja dihidangkan. "Pulanglah, dan biarkan Aiko berada di sini, karena rasanya ayah seperti memiliki anak perempuan yang sangat manis," Hannah tersenyum me

  • Love Me, Like I Do   Bab 23 - Angin Segar

    Aiko dan Ivander tiba di kantor, tanpa memedulikan beberapa karyawan yang melihatnya turun bersama dari mobil. Tak sedikit karyawan yang berbisik bisik melihat kedekatan antara mereka berdua. Dan tentu saja fakta bahwa Aiko dan Ivander sudah bertunangan membuat para karyawan semakin heboh. Atasan yang biasanya hanya terlihat bermain main dengan banyak wanita ternyata bisa mengambil langkah besar dalam hidupnya. Cincin yang tersemat di jari manis Aiko membuat para karyawan yang melihatnya semakin tak terkendali, ternyata pemenang hati dari sang COO adalah asisten pribadinya. Ivander meminta Aiko untuk tidak ambil pusing dengan kata kata para karyawan yang telah sampai ke telinganya. Tak berapa lama kemudian Aiko dan Ivander telah sampai di lantai 27, Aiko singgah di mejanya dan Ivander masuk ke dalam ruangannya. Aiko mulai membuka ipad-nya, ada 43 email yang belum dibuka. Aiko memilih folder 'unread' dan membalasnya satu per satu. Di dalam ruangannya Ivander meminta pada orang keperca

  • Love Me, Like I Do   Bab 22 - Perfect

    Ivander meninggalkan ibunya dan Aiko. Seberdirinya Ivander, lampu di sekitar mereka mati dan hanya beberapa lampu yang menyala. Ivander berjalan menuju piano dengan gagahnya. Pandangan mata Aiko tidak lepas darinya dan disambut candaan dari ibu Ivander di sampingnya. "Kau bisa mengulitinya jika tidak berhenti menatapnya," Aiko menunduk malu, ketahuan. Ibu Ivander menanggapinya dengan tertawa ringan. Ivander duduk tepat di depan piano, mengatur letak mic yang berada di atas piano. "Hari ini merupakan hari yang spesial bagiku, karena aku bisa makan malam bersama dengan 2 wanita yang berarti dalam hidupku. Aku ingin mempersembahkan lagu ini untuk Aiko, wanita yang membuatku yakin bahwa aku bisa menjadi pria yang lebih baik." Ivander menatap Aiko dalam, dan mulai memainkan pianonya. Aiko menyaksikan bagaimana Ivander memainkan piano dengan sangat lihai. "Ivander pandai bermain piano karena kakeknya yang mengajarinya. Namun setelah beliau meninggal, Ivander sudah tidak pernah memainka

  • Love Me, Like I Do   Bab 21 - Balasan

    Aiko tidak menemukan Ivander di kantor, dan tujuan terakhirnya adalah apartnya di Manhattan. Aiko kembali diantar oleh driver yang sebelumnya sudah menunggunya. Aiko merasa sangat khawatir saat ini, karena sama sekali belum ada respon dari Ivander. Tak sampai setengah jam Aiko telah sampai di apart Ivander, Aiko awalnya menekan bell berharap ada seseorang yang menyambutnya. Namun karena tidak ada tanggapan, Aiko akhirnya menekan kode pintu yang sebelumnya sudah diinformasikan oleh Ivander pada Aiko. Gelap, kesan pertama saat Aiko masuk ke dalam apart Ivander. Tanpa berpikir panjang, Aiko berjalan menuju kamar Ivander, sama gelapnya, bahkan hanya sedikit cahaya lampu yang masuk ke dalam kamar tersebut. Aiko menyalakan senter dari handphonenya, dan melihat Ivander yang terbaring dengan kondisi yang bisa dibilang cukup menyedihkan. Kamar yang berantakan, berbeda dengan terakhir Aiko datang beberapa jam yang lalu. Aiko naik ke kasur dan menepuk pelan pipi Ivander, tak ada respon, terci

  • Love Me, Like I Do   Bab 20 - Istimewa

    Aiko keluar dari kamar setelah memastikan dirinya terlihat menarik walaupun hanya mengenakan baju kaos oblong kebesaran milik Ivander. Aiko bisa melihat Ivander menata meja makan, dan segelas susu hangat sudah tersaji di meja. "Minumlah dulu susunya, mumpung masih hangat. Aku khawatir kau kedinginan," Ivander menarik kursi yang akan ditempati untuk Aiko dan mempersilahkannya duduk. "Maafkan aku. Aku hanya berendam sambil melamun, jadi tidak menyangka bahwa aku sudah selama itu di kamar mandi," Aiko mengelus lembut punggung tangan Ivander, merasa bersalah. Ivander menanggapinya dengan anggukan kepala diikuti senyuman manisnya. Aiko dan Ivander kembali mengobrol mengenai beberapa hal tentang pekerjaan dan charity event yang akan berlangsung dua pekan lagi, sambil menikmati makan malam yang sudah dipesan oleh Ivander. "Apa pria tadi mantan kekasihmu?" Aiko melihat Ivander yang dipenuhi dengan rasa penasaran. Aiko kaget karena Ivander tiba tiba membahasnya. "Hm, sebenarnya J

  • Love Me, Like I Do   Bab 19 - Menahan Diri (18+)

    "Cleosa Nicolas Ivander." Aiko meraih tangan Ivander dan menggenggamnya dengan erat. Aiko menatap Ivander dalam, Aiko tidak pernah menyangka bahwa Ivander benar benar menjadi kekasihnya saat ini. "Jika sekali lagi aku mendengarmu memanggilku dengan sebutan Anda, maka aku akan menghukummu," Ivander mengubah posisinya menghadap kemudi lalu menstater mobilnya. Aiko menahan tangan Ivander, membuatnya menoleh pada Aiko. Dengan gerakan cepat Aiko mengecup ringan bibir Ivander dan tersenyum kecil. "Ivander, aku mencintaimu," entah bagaimana Ivander menenangkan detak jantungnya yang dibuat berdebar kencang oleh Aiko dengan kata kata dan ekpresinya yang menggemaskan. Ivander selalu berusaha membuat Aiko merasa sangat dicintai. Aiko sadar bahwa rasa percaya dirinya yang rendah selama menjalin hubungan dengan Ivander bukan hal yang bisa menjadi penghalang bagi dirinya untuk memperlakukan Ivander layaknya Ivander memperlakukan dirinya. Setelah mengatakan kata kata tadi, Ivander tidak berhe

  • Love Me, Like I Do   Bab 18 - Penerimaan

    Ivander menemani Aiko kembali ke apartmentnya, dan siap menerima berbagai macam pertanyaan yang tentu saja sudah disiapkan oleh Mic. Aiko bisa merasakan bahwa Ivander sedikit gugup, Aiko tahu bahwa Mic adalah orang yang tegas dan berani. Tapi Mic tidak mungkin tidak setuju dengan hubungan Aiko dan Ivander saat ini - begitulah pikiran Aiko. Saat pintu lift terbuka, Aiko mengeratkan genggaman tangannya pada Ivander dan tersenyum tipis. Rasanya seperti Aiko dan Ivander melakukan kesalahan dan tertangkap basah oleh Mic. Saat sampai di depan kamar apartnya, Aiko menekan kode angka dan pintu pun terbuka. Aiko dan Ivander melangkah masuk bersama. Aroma makanan yang nenggiurkan membuat Aiko dan Ivander saling bertatapan. "Mic?" Aiko menghampiri Mic yang masih serius di dapur dan tak menyadari kedatangan dirinya. Mic menoleh pada sumber suara dan berhambur memeluk Aiko. "Aku merindukanmu Ai," Mic dengan erat memeluk Aiko dan melirik Ivander sekilas. "Aku memasak beberapa makanan. Aku

DMCA.com Protection Status