Chapter: Bab 32 - Candu (21+)Ivander sadar bahwa gerakannya terlalu kasar, dan memastikan bahwa kondisi Aiko tidak terluka karenanya. Ivander melenguhkan nama Aiko di setiap erangannya, membuat Aiko dipenuhi rasa bahagia. Tangan Ivander benar benar tidak membuat kedua payudara Aiko menganggur begitu saja. Antara bibir dan tangannya berkerja dengan sangat baik, sesekali meremasnya, dan sesekali mencium lalu mengisapnya. Tanda kemerahan hampir memenuhi area leher dan dada Aiko, namun Ivander belum puas dengan itu. Gerakannya semakin dalam dan kuat, Aiko merasakan bahwa kejantanan Ivander semakin membesar dan memenuhinya. "Ai! Aku akan keluar aahh~!" kata kata Ivander diikuti dengan gerakannya yang mendorong lebih dalam kejantanannya. "Aahh~!" lenguhan Ivander disambut bersamaan dengan pencapaian yang didapatkan oleh Aiko, rasanya panas, dan ada sesuatu yang berkedut di dalamnya. Peluh yang menetes, nafas yang memburu, rasa panas yang menjalar dari kulit menyentuh kulit membuat Ivander dan Aiko dipenuhi deng
Last Updated: 2025-01-29
Chapter: Bab 31 - Malam Pertama (21+)Aiko mengenakan lingerie transparan berwarna merah maroon, lengkap pakaian dalam dengan warna senada. Aiko gugup setengah mati dan masih saja mematut dirinya di depan cermin. Setelah cukup lama meyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya akan baik baik saja, Aiko mengambil bathrobe dan mengenakannya, rambutnya dibungkus dengan handuk. Lalu berjalan keluar dari kamar mandi. Terlihat Ivander yang bersandar pada headboard kasur, sambil memainkan handphonenya. Baju tidur berbahan satin yang dikenakan Ivander terlihat sangat menggairahkan, otot otot tubuhnya tercetak jelas. "Kenapa lama sekali? Apa kau tidak apa apa?" Ivander turun dari tempat tidur dan berjalan mendekati Aiko yang hampir tidak tahu harus melakukan apa apa karena Ivander sangat dekat berada di depannya. "Tidak apa apa sayang, aku hanya menikmati waktuku berendam di bathup tadi. Tenang saja, aku tidak akan mengulangi hal yang sama dan mambuatmu khawatir." Aiko menatap dalam Ivander yang masih terlihat khawatir padanya. Iva
Last Updated: 2025-01-24
Chapter: Bab 30 - Hadiah Pernikahan Saat sampai di kamar Ivander, Aiko takjub melihat pemandangan yang menghadap ke taman belakang rumah keluarga Xavier. Berbagai jenis bunga dan tanaman tumbuh dengan indahnya. Ada gazebo yang melengkapi taman tersebut sehingga terlihat lebih menawan. Aiko lalu beralih melihat foto foto Ivander di meja kerjanya. Aiko mengambil 1 foto yang memperlihatkan Ivander kecil sedang tersenyum manis. "Kau memang sudah terlihat tampan sejak kecil," Aiko menggandeng tangan Ivander yang masih setia mengekorinya kemanapun kakinya melangkah. Ivander membawa Aiko ke kamar kecil di belakang kasurnya. Ada sofa, kulkas mini, komputer game, dan ada rak buku yang tersusun rapi berbagai macam jenis bacaan. "Dulu, saat aku merasa lelah ataupun stress. Aku pasti akan menghabiskan hariku di sini. Aku bisa melakukan apapun yang ku inginkan tanpa harus memikirkan apa yang dikatakan orang lain. Aku tidak mengubah kamar ini, dan ibu rutin meminta orang untuk membersihkannya." Ivander menyentuh perlahan rak buku
Last Updated: 2025-01-22
Chapter: Bab 29 - SAH!! Aiko sudah menetap di kediaman Ivander sejak keluar dari rumah sakit kemarin. Hanya beberapa pakaian, sepatu, album foto dan buku sketch saja yang Aiko bawa. Aiko merasa cukup sedih karena harus meninggalkan apart tersebut, dan tentu saja harus meninggalkan Mic. Sahabat yang bahkan terasa lebih dekat dari seorang saudara. Walaupun pada kenyataannya Aiko tidak pernah merasakan bagaimana rasanya memiliki saudara kandung yang bisa berbagi hal apapun. "Kau melamun?" Ivander bergabung bersama Aiko duduk di sofa ruang tamu. Aiko menyandarkan kepalanya sesaat Ivander duduk di sampingnya. "Aku hanya berpikir, apakah aku akan bisa menjadi istri yang baik untukmu? Apakah aku akan bisa menjadi ibu yang baik untuk anak anak kita nanti?" Aiko menggenggam tangan Ivander dan memainkan jarinya di sana. "Aku sama khawatirnya denganmu Ai. Aku tidak menyembunyikannya, hanya saja, aku akan berusaha sebaik mungkin, agar kau tidak akan pernah berpikir sedikitpun telah menyesal dan mengambil jalan ini
Last Updated: 2025-01-14
Chapter: Bab 28 - Hampir Saja (21+)Ivander melihat Aiko yang tertunduk dan merasakan tubuhnya seolah gemetar. "Apa kau kedinginan? Aku akan menyelesaikannya dengan cepat." Ivander membasuh paha dalam Aiko yang masih terbalut pakaian dalam. Aiko menahan tangan Ivander yang bergerak menuju betisnya, sentuhan Ivander di sana memberinya gelenyar aneh. Rasa panas memenuhi tubuhnya, apakah ada yang salah dengan dirinya? Ivander menatap Aiko bingung karena tatapannya yang tidak biasa. "Sayang, duduk di sini." Aiko berdiri dari duduknya, lalu menarik pelan tangan Ivander agar berdiri dan menggantikan posisi Aiko untuk duduk. Saat Ivander duduk, Aiko dengan gerakan sedikit sensual naik ke atas pangkuan Ivander, duduk tepat di atas inti tubuh Ivander. Aiko sudah memikirkannya dengan matang, selama ini Ivander telah menahan dirinya sebisa mungkin. Bukan hal yang salah jika Aiko memberikan hal yang paling berharga dari dirinya pada Ivander, calon suaminya. "Apa aku boleh menciummu?" Aiko meminta ijin sebelum mendekatkan bibi
Last Updated: 2025-01-06
Chapter: Bab 27 - Selangkah LagiPolisi berhasil menggagalkan usaha Grace untuk kabur setelah mengetahui 2 anggotanya yang lain telah tertangkap sore tadi. Ivander dengan ekpresinya yang sulit ditebak menatap tajam pada Grace yang menutupi wajahnya dengan sebuah syal. Ivander dan Aiko diminta untuk ikut ke kantor polisi agar bisa memberikan keterangan pada pihak kepolisian. Ivander dan Aiko diantar oleh Peter menuju kantor polisi. Peter memberikan semua bukti bukti yang ditemukannya pada pihak kepolisian untuk mendukung proses pemeriksaannya. Grace telah dimasukkan ke dalam ruangan investigasi. Ivander meminta tolong pada pihak kepolisian agar dirinya dan Aiko bisa masuk ke dalam ruang investigasi tersebut. Ivander dan Aiko masuk ke dalam ruang investigasi ditemani oleh seorang polisi. Ivander dan Aiko duduk tepat di depan Grace, ingin melihat ekspresi wanita tersebut. "Kau tidak pernah berubah, selalu mengambil jalan yang membahayakan dan merugikan orang lain. Aku berharap tindakanmu kali ini benar benar menda
Last Updated: 2025-01-04