Share

3. Tes DNA

Sembilan bulan kemudian...

Krystal telah melahirkan anak kembarnya, sekarang wanita itu berada di ruang rawat dengan bayi kembarnya yang berada di sisinya.

Krystal masih tidak percaya bahwa saat ini ia telah menjadi seorang ibu dari dua anak sekaligus.

Saat   Krystal melihat wajah anak-anaknya, air matanya menetes karena  terharu,  ia jatuh cinta pada putra dan putrinya pada pandangan pertama. 

Setelah  hari ini ia tidak akan kesepian lagi. Ia memiliki dua  malaikat kecil  yang akan menemani hari-harinya. Mengisi setiap  kekosongan yang ia  rasakan dengan kehadiran mereka.

Beberapa  waktu lalu ia merasa  khawatir tentang persalinan anak-anaknya. Ia takut  jika terjadi hal  buruk, di mana mungkin ia atau anak-anaknya tidak  bisa diselamatkan.

Namun, semua kekhawatiran Krystal lenyap setelah ia mendengar suara tangis anak-anaknya yang dilahirkan melalui operasi.

Krystal   merasa bahwa semua perjuangannya selama mengandung anak-anaknya telah   terbayarkan ketika ia berhasil mendekap tubuh mungil putra dan  putrinya.  

Sementara itu di lantai lain rumah sakit itu, Sean  sedang  melakukan pemeriksaan, beberapa bulan lalu ia mengalami  kecelakaan yang  menyebabkan kelumpuhan sementara pada kakinya.

Untuk   kesembuhannya, ia mundur dari jabatannya sebagai CEO di grup Lannister   dan menyerahkan kepemimpinan perusahaan pada sang adik, Kylian   Lannister.

Selama beberapa bulan ia menjalani berbagai macam   pengobatan hingga akhirnya ia bisa berdiri. Tadi pagi, saat ia sedang   ingin latihan berjalan ia tiba-tiba terjatuh karena masih belum mampu   menyeimbangkan langkahnya.

Karena tidak ingin membuat orangtuanya   khawatir, ia menurut ketika diminta untuk pergi melakukan pemeriksaan  ke  dokter. Dan hasilnya semuanya baik-baik saja.

Kelumpuhan yang   dialami oleh Sean tidak membuat Sean merasa buruk. Ia tidak menyerah   terhadap hidupnya karena ia tahu bahwa ia pasti akan sembuh. Selain itu   ia memiliki orangtua dan adik yang selalu menyemangatinya dan  meyakinkan  dirinya bahwa ia pasti bisa kembali berjalan.

Pintu ruangan pemeriksaan terbuka, Sean melihat ke arah pintu dan menemukan adiknya sedang berjalan ke arahnya sekarang.

"Bagaimana kondisimu?" tanya Kylian, adik Sean.

"Tidak ada yang serius, semua baik-baik saja." Sean menjawab seadanya. "Kau seharusnya tidak perlu ke sini."

"Aku memiliki janji untuk menjemput Ellaine di rumah sakit ini, jadi sekalian aku mengunjungimu."

"Apakah Ellaine sakit?" tanya Sean mengenai kekasih adiknya.

"Tidak, dia menjenguk sahabatnya yang baru saja melahirkan."

"Sahabat   Ellaine?" Sean mengerutkan keningnya. Ia mengingat seseorang yang   merupakan sahabat Ellaine, apakah mungkin orang itu yang berada di rumah   sakit.

"Krystal, kau mungkin mengenalnya. Dia seorang supermodel yang sangat terkenal."

Jadi benar-benar dia. "Bukankah dia belum menikah?"

"Ya."

Sean diam sejenak, ia menghitung kapan ia menghabiskan malam dengan Krystal. Dan ia menemukan bahwa ada kemungkinan itu anaknya.

"Kylian, apakah kau tahu siapa ayah anak Krystal?"

"Aku tidak tahu, Kak." Kylian tidak pernah menanyakan tentang hal ini pada Ellaine.

"Bisakah kau mencari tahu tentang hal itu?"

Kylian mengerutkan keningnya. Ia tidak menyangka jika kakaknya sangat tertarik mengenai hal itu. "Kenapa?"

"Aku pernah tidur dengan Krystal sembilan bulan lalu. Ada kemungkinan anak itu adalah anakku."

Kylian   menatap kakaknya tidak percaya. Ia yang berpikir bahwa kakaknya tidak   tertarik lagi pada wanita setelah kisah cintanya kandas bertahun-tahun   lalu, tapi ternyata kakaknya pernah tidur dengan Krystal.

"Bagaimana bisa?"

Sean   menceritakan yang terjadi malam itu. Dia dan Krystal tidak pernah   bersinggungan sebelumnya, tapi sebagai seorang pria ia tentu pernah   mendengar tentang Krystal dari beberapa teman-temannya.

Ia tidak   tertarik pada Krystal saat teman-temannya tergila-gila pada Krystal,   tapi malam itu saat melihat wajah Krystal yang  begitu menggoda, ia   tidak bisa menolak Krystal.

"Aku akan mencari tahu, tapi mungkin   Ellaine juga tidak tahu. Jika dia tahu dia pasti akan mengatakan   sesuatu. Aku bisa melakukannya dengan cara lain, aku akan mengambil   rambut anak Krystal untuk melakukan tes DNA."

"Itu lebih baik."

"Bagaimana jika benar kau adalah ayah dari anak Krystal?"

"Aku akan bertanggung jawab, tidak mungkin aku akan membiarkan anakku berkeliaran di luar tanpa status yang jelas."

"Namun, melihat dari Krystal yang tidak meminta pertanggung jawaban, itu artinya dia tidak ingin menikah denganmu."

Sean   diam, seorang Krystal jelas bisa memberikan segalanya bagi anaknya,  itu  mungkin satu alasan kenapa Krystal tidak meminta pertanggung  jawaban  darinya.

Namun, meski begitu ia pasti akan tetap bertanggung jawab. Anaknya harus mendapatkan status yang resmi.

"Mari bicarakan ini lagi nanti setelah hasilnya didapatkan."

"Baik," balas  Kylian. "Kalau begitu aku pergi dulu."

"Ya."

**

"Ya, Kylian." Sean menjawab panggilan dari adiknya.

"Aku mengirimkan foto anak-anak Krystal padamu, kau bisa menilainya sendiri."

Tanpa   membalas ucapan adiknya, Sean segera membuka foto yang dikirimkan oleh   Kylian. Pria itu memperbesarnya. Dunianya seolah berhenti sejenak,  Sean   merasa bahwa ia tidak perlu melakukan tes DNA dengan anak-anak  itu, dia  yakin bahwa mereka adalah miliknya karena wajah mereka  benar-benar  mirip dengannya ketika masih bayi.

Sean tidak tahu bagaimana menggambarkan perasaannya saat ini. Ternyata ia telah menjadi seorang ayah dari dua anak

"Mereka terlihat sepertiku."

"Ya,  mereka benar-benar sepertimu," balas Kylian. "Aku   telah memerintahkan Jacob untuk mengirim rambut salah satu dari mereka   padamu. Mungkin Jacob akan sampai dalam beberapa saat lagi."

"Aku rasa tidak perlu melakukan tes DNA, aku yakin mereka adalah anak-anakku."

"Kau masih perlu melakukannya agar Krystal tidak bisa menyangkalnya."

"Kau benar."

"Jadi, apa yang mau kau lakukan sekarang?"

"Aku harus menikah dengan Krystal." Sean tidak perlu berpikir terlalu lama, bertanggung jawab adalah hal yang harus ia lakukan.

"Krystal tampaknya bukan seseorang yang mau terikat dalam sebuah pernikahan."

"Aku tahu, tapi aku pasti akan membuatnya menikah denganku bagaimana pun caranya."

"Baiklah, aku yakin Kakak pasti akan melakukan yang terbaik." Sebagai seorang paman, Kylian jelas ingin melihat keponakannya tumbuh dalam keluarga yang lengkap.

"Jangan   memberitahu Ayah dan Ibu terlebih dahulu. Aku tidak ingin mereka   meneror Krystal dan membuat Krystal merasa tidak  nyaman." Sean   tidak memiliki perasaan apapun pada Krystal, tapi karena Krystal adalah   ibu dari anak-anaknya, maka ia perlu memikirkan suasana hati dan mental   Krystal.

"Aku mengerti."

"Terima kasih karena telah membantuku."

"Aku adalah adikmu, sebagai saudara kita memang harus saling membantu," balas Kylian. "Baiklah, aku akan menutup panggilannya sekarang."

"Ya."

Panggilan   itu segera berakhir. Sean kembali melihat ke foto bayi kembarnya.   Hatinya terasa begitu hangat, ia jatuh cinta pada pandangan pertama pada   anak-anaknya.

Sekarang ia memiliki alasan yang kuat untuk  segera  sembuh. Ia harus segera bisa berjalan agar bisa datang pada  Krystal  dalam keadaan yang sempurna.

Beberapa saat kemudian Jacob datang, pria itu membawa rambut salah satu anak Sean.

Sean mengambil rambutnya lalu menyerahkannya pada Jacob. "Lakukan tes DNA dengan rambut-rambut ini."

"Baik, Tuan."

"Kau bisa pergi."

"Ya, Tuan."

Keesokan   harinya, hasil tes DNA telah didapatkan oleh Sean. Pria itu memegang   dokumen yang diserahkan oleh Jacob padanya. Ia kemudian membacanya   dengan teliti, baris demi baris.

Seperti yang sudah ia duga, ia benar-benar ayah dari anak-anak Krystal.

Sean   tidak marah sama sekali pada Krystal karena wanita itu menyembunyikan   fakta bahwa mereka memiliki anak bersama. Hanya saja ia sedikit   menyayangkan pilihan Krystal, katakanlah bahwa Krystal sangat mampu   merawat dan membesarkan anak-anak mereka sendiri, tapi itu tetap tidak   adil bagi anak-anak mereka karena tidak bisa merasakan kasih sayang   seorang ayah.

Selain itu, anak-anak mereka tidak akan mendapatkan   status yang jelas di mana mereka mungkin akan dipandang sebelah mata   oleh orang lain.

Namun, karena ia sudah menemukan kebenarannya.   Ia tidak akan membiarkan putra dan putrinya tumbuh tanpa kasih sayang   yang utuh dari orangtua mereka.

Ia juga tidak akan membiarkan Krystal merawat anak-anak mereka sendirian, ia akan menemai Krystal dalam setiap prosesnya.

Sean   tidak tahu seberapa sulit meyakinkan Krystal agar bersedia menikah   dengannya, tapi ia tidak akan menyerah demi anak-anaknya.

tbc

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status