Hari ini Krystal pergi ke pesta pernikahan sahabatnya, Ellaine. Di sana ia melihat Sean yang merupakan kakak dari calon suami sahabatnya.
Ini adalah pertemuan pertama Krystal dengan Sean setelah hampir satu tahun berlalu. Krystal sudah menyiapkan dirinya untuk hari ini, dan ia bersikap seolah tidak ada apapun di antara mereka.
Saat Krystal sedang menikmati acara pesta itu, Sean datang mendekati.
"Lama tidak bertemu, Nona Krystal." Sean menyapa Krystal. Pria itu sudah bisa berjalan kembali.
Krystal mengalihkan pandangannya pada Sean lalu kemudian tersenyum ringan. "Lama tidak bertemu, Tuan Sean."
"Apakah kau memiliki sesuatu yang ingin kau katakan padaku, Nona Krystal?"
Krystal menatap Sean sedikit heran. "Apa yang ingin Anda dengar, Tuan Sean?"
"Malam itu aku telah membantumu, tapi keesokan paginya kau pergi begitu saja. Bukankah seharusnya kau mengucapkan terima kasih padaku?"
Krystal tersenyum geli. "Tuan Sean, Anda terlalu perhitungan, tapi itu memang salahku karena tidak sopan. Kalau begitu saya mengucapkan terima kasih atas bantuanmu malam itu."
"Ya, sama-sama," jawab Sean. "Aku pikir masih ada hal lain yang juga perlu kau katakan padaku."
"Masih ada hal lain?"
"Sesuatu yang kau sembunyikan dariku."
Krystal membeku, wajahnya yang tadinya tenang kini menjadi kaku. Apa sebenarnya maksud dari kata-kata Sean. Apakah mungkin Sean sudah tahu bahwa mereka memiliki anak bersama?
"Saat ini bukan waktu yang tepat untuk membicarakannya, mari kita bicara lagi nanti." Ini adalah acara pernikahan adiknya, jelas bukan waktu yang tepat baginya untuk menyebutkan tentang anaknya karena suasana mungkin akan berubah menjadi serius.
"Nikmatilah pestanya." Sean lalu meninggalkan Krystal yang sekarang merasa tidak nyaman.
Seperginya Sean, Krystal terjebak dalam pikirannya sendiri. Tidak ada hal lain yang ia sembunyikan dari Sean selain dari kebenaran bahwa mereka memiliki anak.
Krystal tahu bahwa ia tidak akan bisa menyembunyikan tentang anak-anaknya dalam waktu lama karena Kylian adalah adik Sean. Ia sudah memikirkan kemungkinan Kylian bercerita pada Sean tentang dirinya lalu kemudian Sean merasa curiga dan mulai mencocokan beberapa hal.
Hanya saja ia tidak berpikir bahwa hal itu akan datang lebih cepat dari perkiraannya.
Jika Sean memang mengetahui kebenarannya maka ia tidak akan menyangkal. Ia tidak keberatan mengurus anak-anaknya bersama dengan Sean jika Sean ingin bertanggung jawab pada anak-anak mereka.
Namun, jika Sean berpikir untuk mengambil putra dan putrinya darinya maka ia pasti akan bertarung sampai tetes darah terakhir dengan Sean.
Mereka adalah hartanya yang paling berharga, tidak akan ia biarkan siapapun mengambil mereka darinya termasuk ayah dari anaknya sendiri.
Krystal mengambil segelas wine, wanita itu menenggak cairan di dalamnya untuk membuatnya merasa sedikit lebih baik.
Setelah pesta berakhir, Krystal kembali ke kediamannya. Wanita itu bergegas mencari anak-anaknya yang dijaga oleh Sylvia.
"Nona, Anda sudah kembali."
"Ya, Bibi. Apakah anak-anak sudah tidur?"
"Ya, Tuan kecil dan Nona muda sudah tidur."
"Baiklah, kalau begitu aku akan pergi ke kamar mereka."
"Ya, Nona."
Krystal melanjutkan langkahnya, wanita itu masuk ke dalam kamar anaknya dan menemukan bayi kembarnya tidur di dalam box bayi mereka masing-masing.
Suasana hati Krystal menjadi lebih baik setelah melihat anak-anaknya. Selanjutnya Krystal memutuskan untuk membersihkan tubuhnya, ia tidak bisa menyentuh anak-anaknya sebelum membersihkan diri terlebih dahulu.
Setelah selesai mandi, Krystal berpakaian. Ia hendak pergi ke kamar anak-anaknya lagi, tapi sebuah panggilan menghentikannya.
Ia menjawab panggilan dari Daisy terlebih dahulu, sejak satu minggu lalu, Krystal telah kembali ke dunia model.
"Ada apa, Daisy?"
"Aku telah memeriksa beberapa kontrak yang cocok denganmu. Aku akan mengirimkan berkasnya melalui email."
"Baik."
"Hanya itu saja, selamat malam dan selamat beristirahat."
"Selamat malam, Daisy."
Panggilan itu berakhir, Krystal kemudian memeriksa kotak masuk emailnya. Di sana ada kontrak yang dikirimkan oleh Daisy.
Belum sempat Krystal membaca kontrak itu, pintu kamarnya diketuk dari luar. Berikutnya Sylvia masuk.
"Nona, ada tamu."
"Siapa yang bertamu malam-malam seperti ini?"
"Tuan itu mengatakan bahwa namanya adalah Sean Lannister."
Krystal segera meninggalkan kamarnya. Sean, untuk apa pria itu datang malam-malam ke tempatnya.
"Tuan Sean, apa yang Anda lakukan di tempat saya di jam seperti ini?" Krystal langsung bertanya.
Sean menatap Krystal yang mengenakan gaun tidur, meski itu bukan gaun tidur seksi, tapi itu terlihat sangat bagus di tubuh Krystal.
"Bukankah masih ada hal yang perlu kita bicarakan."
"Dari sekian banyak waktu, Anda memilih di jam seperti ini, Tuan Sean?"
"Aku merasa ini adalah waktu yang tepat, dan aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi."
"Jadi, apa yang ingin Anda bicarakan?"
"Di mana anak-anakku?" Sean langsung pada intinya.
Krystal sudah menduga hal ini, tapi ia masih merasa sedikit terkejut. "Bagaimana Anda begitu yakin bahwa mereka adalah anak-anak Anda?"
"Aku melakukan tes DNA pada hari kelahiran mereka."
Jadi, rupanya Sean sudah mengetahuinya cukup lama. Sepertinya Sean memang menunggu waktu yang tepat untuk bicara dengannya.
"Anda mengetahui kebenarannya, lalu apa yang Anda inginkan sekarang?"
"Aku ingin bertemu dengan mereka."
"Saat ini mereka sedang tidur, jika Anda ingin melihat mereka maka ikuti saya."
Krystal tidak akan menghalangi Sean bertemu dengan anak-anak mereka. Sebelumnya mereka tidak memiliki konflik sama sekali, jadi tidak ada alasan baginya untuk melarang Sean.
Sean memasuki kamar si kembar, di ruangan itu aroma bayi tercium. Sean masih melangkah, mendekati dua box bayi yang diletakan bersebalahan.
Ini adalah pertama kalinya Sean melihat anak-anaknya, ada perasaan yang tidak bisa ia jelaskan di dalam dadanya.
Usia anak-anaknya saat ini sudah memasuki dua bulan, mereka terlihat lebih berisi dari sebelumnya.
"Siapa nama mereka?" Sean mengalihkan pandangannya kembali pada Krystal.
"Brian Oliver, Brianna Olivia."
"Brian Oliver Lannister, Brianna Olivia Lannister." Sean menambahkan. Anak-anaknya pantas menyandang nama besar keluarganya.
Krystal tidak begitu senang mendengarnya, tapi ia juga tidak bisa menentang Sean. Nyatanya anak-anak mereka memang keturunan Lannister.
Karena anak-anaknya sedang tidur nyenyak, Sean tidak akan mengganggu mereka. Ia bisa datang di lain waktu untuk bermain dengan anak kembarnya.
"Mari lanjutkan pembicaraan di luar." Sean melangkah lebih dahulu dari Krystal. Mereka kembali ke ruang tamu.
"Ayo menikah." Sean tidak pandai berbasa-basi. Ia menyatakan keinginannya dengan lugas dan jelas.
Krystal menatap Sean tidak percaya. Sean mengajaknya menikah hanya setelah tiga kali pertemuan singkat. Bukankah pria ini terlalu sembrono?
"Maafkan saya, Tuan Sean. Saya tidak memiliki keinginan untuk menikah." Krystal menolak.
"Nona Krystal, apakah kau akan membiarkan mereka terus hidup dengan status anak di luar nikah selamanya?" Sean menatap Krystal seksama.
Kata-kata Sean membuat Krystal terdiam.
"Aku mengerti jika kau memiliki prinsip tidak ingin memiliki hubungan yang terikat, tapi saat ini kau memiliki anak. Kau tidak bisa mengedepankan egomu dan mengabaikan hak yang seharusnya didapatkan oleh anak-anak kita.
Aku yakin kau adalah ibu yang baik, ibu yang menyayangi anak-anakmu. Aku berharap bahwa kau bisa lebih berpikir ke depan tentang apa yang akan mereka hadapi dengan status mereka sebagai anak di luar nikah.
Kau dan aku memang bisa membesarkan mereka bersama tanpa pernikahan, tapi aku yakin mereka akan tumbuh jauh lebih baik dengan orangtua yang terikat dalam status yang resmi."
"Pernikahan bukan sesuatu yang bisa diputuskan dalam waktu singkat. Orang-orang yang saling mencintai saja bisa bercerai, lalu bagaimana dengan yang tidak saling mencintai sama sekali.
Untuk apa menikah jika pada akhirnya hanya akan bercerai?"
"Bagaimana kau bisa tahu akhirnya sebelum mencoba?" balas Sean. "Tidak semua pernikahan ada karena cinta, ada beberapa di antaranya karena kompromi. Dan aku bersedia berkompromi denganmu selama-lamanya demi mereka.
Kita bisa menjadi pasangan suami istri yang akur meski tidak saling mencintai sama sekali."
Di kalangan atas, cinta adalah hal kesekian. Ada begitu banyak pernikahan yang dilakukan karena kompromi, dan banyak di antara mereka bertahan sampai maut memisahkan.
Krystal diam, kata-kata yang diucapkan oleh Sean memang benar. Tidak semua pernikahan terjadi karena cinta. Dan tidak semua pernikahan juga berakhir dengan perceraian.
"Aku rasa sudah cukup untuk hari ini. Pikirkan lagi apa yang aku katakan. Selain itu, tidak ada ruginya menikah denganku. Aku yakin, di kalangan atas hanya sedikit pria yang bisa menyaingiku."
Krystal tidak bisa menyela kata-kata Sean, meski pria itu terdengar narsis, tapi apa yang ia katakan memang benar. Di kalangan atas, hanya sedikit pria yang bisa menyaingi Sean karena Sean sangat baik dalam segala hal, entah itu penampilan, latar belakang atau kecerdasan.
Setelah selesai bicara, Sean meninggalkan penthouse Krystal. Pria itu masuk ke dalam mobilnya yang dikemudikan oleh Jacob, asisten pribadinya.
"Beli unit penthouse yang berseberangan dengan milik Krystal," seru Sean.
"Baik, Tuan."
Sean ingin berada lebih dekat dengan anak-anaknya, dengan tinggal di seberang kediaman Krystal, ia bisa lebih mudah jika ingin melihat anak-anaknya.
tbc
"Tuan Sean?" Krystal mengerutkan keningnya ketika ia melihat Sean sudah berada di rumahnya sepagi ini."Aku datang ke sini untuk melihat anak-anakku." Semalam Sean datang sudah larut dan anak-anaknya sedang tidur, jadi pagi ini ia datang kembali agar bisa menggendong si kembar. "Apakah mereka sudah bangun?""Mereka baru saja selesai mandi.""Aku ingin melihat mereka.""Silahkan."Sean melangkah menuju ke kamar si kembar bersama dengan Krystal. Di dalam sana ada Sylvia yang baru saja selesai memakaikan pakaian Brianna.Sylvia bertanya-tanya, kenapa tamu semalam datang lagi pagi ini."Bibi, ini adalah Tuan Sean, ayah si kembar." Krystal tidak ingin Sylvia kebingungan jadi ia memberitahu Sylvia.Sylvia sedikit terkejut, jadi rupanya alasan pria itu datang lagi adalah karena pria itu merupakan ayah dari anak-anak Krystal. Sekarang setelah Sylvia melihat lagi, wajah si kembar memang terlihat sama dengan pria yang berdiri tidak jauh di depannya."Tuan Sea
"Apa yang terjadi padamu?" Sean menatap Krystal yang saat ini terbaring di ranjang dengan wajah pucat. Ia tadi bertanya pada Sylvia apakah Krystal sudah kembali, dan Sylvia kemudian memberitahu tentang kondisi Krystal. Itulah sebabnya ia bisa berada di kamar Krystal sekarang."Saya sedang tidak enak badan." Krystal menjawab seadanya."Apakah kau sudah pergi ke dokter?""Belum. Saya hanya minum obat."Sean tidak bisa melihat Krystal seperti ini, meski ia dan Krystal hanyalah dua orang asing yang dipertemukan karena sebuah ketidaksengajaan, tapi Krystal adalah ibu dari anak-anaknya, bagaimana mungkin ia hanya diam saja."Aku akan menghubungi dokter." Sean tidak meminta persetujuan dari Krystal, ia hanya memberitahu wanita itu. Berikutnya ia segera mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi temannya yang bekerja sebagai dokter.Setelahnya ia memutuskan panggilan itu dan menyimpan kembali ponselnya."Dokter akan datang sebentar lagi.""Saya sebenarnya tidak membutuhkan dokter, setelah minum
Keesokan harinya Krystal sudah pergi bekerja, ia tidak memiliki jadwal pemotretan, tapi ia memiliki pertemuan penting untuk membahas mengenai Kerjasama dengan sebuah merk fashion.Setelah selesai membahas mengenai pekerjaan, Krystmemutuskan untuk pergi dari sana, tapi langkahnya tertahan saat ia mendengar suara tangis seorang anak.Krystal mengalihkan perhatiannya. Dan ia melihat seorang anak sedang duduk menangis di atas rumput dengan tiga anak perempuan yang berdiri di depannya."Aku bukan anak haram!" seru gadis yang terduduk di rumput. Gadis kecil itu menghapus air matanya dengan kasar."Jika bukan anak haram, lalu apa sebutan yang tepat untuk anak yang tidak memiliki ayah sepertimu?" Seorang gadis kecil yang berdiri menatap di gadis yang terduduk dengan wajah sinis.Krystal mengerutkan keningnya, anak-anak kecil pada zaman ini benar-benar mengerikan, mereka memiliki lidah yang tajam seperti orang dewasa."Ibuku berkata, bahwa ibumu bahkan tidak tahu siapa yang meng
Krystal memegang sertifikat pernikahannya dengan Sean. Wanita itu menatap berkas itu sejenak. Ia masih meyakinkan dirinya bahwa ini adalah kenyataan. Ia yang tidak pernah ingin menikah kini telah menjadi seorang istri. Dan pria yang menjadi suaminya adalah Sean Lannister.Tidak pernah ada dalam pikiran terliar Krystal untuk memimpikan memiliki Sean sebagai suaminya. Ia cukup sadar diri, meski dirinya adalah seorang supermodel, ia masih tidak setara dengan seorang Lannister.Krystal tidak tahu seberapa mengerikan makian dari pengguna media sosial jika mengetahui bahwa ia menikah dengan pria yang menjadi impian para wanita kalangan atas.Sepertinya di masa lalu, ia telah melakukan kebaikan yang luar biasa sehingga di masa sekarang ia bisa menikah dengan Sean Lannister dan memiliki dua anak dari pria itu. Krystal menganggap bahwa ini adalah keberuntungan dirinya."Setelah ini kau akan pergi ke mana?" tanya Sean yang berdiri di sebelah Krystal.Krystal segera mengalihkan pandangannya. "A
"Kau akan tidur di sini?" Krystal menatap Sean seksama."Apakah ada yang salah dengan aku tidur di ranjangmu? Bukankah kita sudah menikah?" Sean balas menatap Krystal."Tidak ada yang salah," balas Krystal. Mereka memang sudah menikah dan pasangan menikah memang harus tidur di atas ranjang yang sama."Krystal, mari kita memperjelas tentang pernikahan kita." Sean naik ke atas ranjang. Ia duduk di sebelah Krystal. "Pernikahan seperti apa yang ingin kau jalani denganku?"Krystal diam, ia memikirkan pertanyaan Sean. Pernikahan seperti apa yang ia ingin jalani dengan pria itu?"Aku ingin mendengar apa yang kau pikirkan terlebih dahulu." Krystal memiliki jawabannya. Ia tentu saja ingin menjalani pernikahan yang sama seperti yang orang lain jalani. Bahkan jika pernikahan mereka tanpa cinta, tapi itu juga tidak dilandasi oleh kontrak atau kebencian."Aku ingin menjalani pernikahan yang normal. Aku akan melakukan semua kewajibanku sebagai seorang suami dan menjadi ayah yang baik untuk Brian da
"Aku akan pergi ke Paris selama satu minggu. Anak-anak akan aku bawa bersamaku." Krystal memberitahu Sean.Ini adalah pertama kalinya ia memiliki pekerjaan ke luar negeri untuk waktu yang lama, biasanya ia hanya ke luar kota dan bisa kembali di hari yang sama, jadi ia tidak membawa anak-anak bersamanya. Namun, kali ini berbeda, ia tidak bisa meninggalkan anak-anaknya."Apakah tidak akan merepotkanmu?" Sean pikir akan lebih baik bagi anak-anaknya untuk tetap tinggal. Selain akan lebih memudahkan Krystal bekerja, itu juga akan lebih aman bagi anak-anaknya."Tidak.""Baiklah kalau begitu." Sean tidak bisa melarang Krystal karena ia tahu bahwa Krystal mungkin tidak bisa jauh dari anak-anaknya selama berhari-hari.Krystal mengira bahwa Sean akan keberatan, tapi ternyata pria itu memberikan izin."Siapa saja yang ikut bersamamu?""Bibi Sylvia dan pengasuh Si Kembar juga Daisy.""Apakah kau tidak memerlukan penjaga?""Tidak, Daisy sudah lebih dari cukup." Daisy bukan hanya manajer bagi Kryst
Setelah panggilan dari Sean, Krystal mendapatkan panggilan lain yaitu dari Ellaine."Ya, Ell.""Apakah kau sudah mengetahui berita tentangmu di media sosial?""Ya, aku sudah mengetahuinya.""Jangan melihat komentar di artikel-artikel sampah itu. Aku akan meminta timku untuk membereskannya.""Tidak perlu, Ell. Seseorang akan membereskannya.""Siapa orang itu?""Kau sudah kembali dari bulan madumu, bukan? Ayo bertemu. Aku juga memiliki hal yang ingin aku beritahukan padamu.""Baiklah, ayo bertemu jam satu nanti.""Ya."Panggilan Ellaine berakhir. Krystal meletakan kembali ponselnya ke meja. Ia mendapatkan banyak telepon setelahnya, termasuk dari ayah dan ibunya.Setelah itu Krystal tidak menjawab panggilan dari rekan-rekan kerjanya. Suasana hatinya tidak begitu baik hari ini, jadi ia malas untuk banyak bicara dengan orang-orang yang tidak terlalu penting baginya.Jam satu siang tiba dengan cepat, Krystal pergi ke sebuah kedai teh yang tidak terlalu ramai pengunjung. Setelah lima
"Aku akan mengadakan konferensi pers lusa." Krystal memberitahu Sean mengenai tindakan yang akan ia ambil. "Aku akan mengakui bahwa aku telah menikah, tapi aku tidak akan menyebutkan tentang dirimu.""Kenapa? Apakah sangat memalukan menikah denganku?" tanya Sean.Memalukan? Yang benar saja, adalah sebuah anugerah bisa menikah dengan pria luar biasa seperti Sean. Krystal bahkan tidak berani memimpikan pria seperti ini untuk menjadi suaminya. "Bukan seperti itu," jawab Krystal. "Aku hanya tidak ingin kau dan keluargamu dikritik oleh orang lain. Aku adalah seorang supermodel yang memiliki anti penggemar, aku baik-baik saja dengan kritik dan hujatan mereka, tapi aku tidak akan nyaman jika kau dan keluargamu dikritik dan dihujat karena aku."Sean sebenarnya tidak masalah mengenai hal itu. Ia ingin melihat siapa yang berani menghina dan mengkritik keluarga Lannister. Namun, karena alasan Krystal seperti itu maka ia akan mengerti. Itu hanya demi membuat Krystal merasa lebih nyaman. "Lakukan
Usia pernikahan Sean dan Krystal kini sudah satu tahun. Acara perayaan ulang tahun pernikahan mereka telah dimulai. Para tamu undangan telah mengisi tempat yang disediakan untuk mereka.Krystal sebenarnya ingin memundurkan acara ini karena Sean yang baru mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu, tapi Sean menolak dengan mengatakan bahwa kondisinya sudah jauh lebih baik. Jadi pada akhirnya pesta ulang tahun pernikahan itu tetap berjalan sesuai rencana awal.Tim medis disiapkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada Sean.Sekarang Sean dan Krystal berada di depan keramaian. Sean mengenakan setelan berwarna hitam sementara Krystal mengenakan gaun putih yang bertabur permata.Sean dan Krystal tampak seperti sepasang pengantin, tapi bersama mereka ada si kembar yang saat ini usianya sudah lebih dari setahun. Mereka berempat tampak begitu sempurna, pasangan yang saling mencintai dan anak-anak yang ceria dan menggemaskan.Acara itu berjalan dengan sangat baik, Sean dan Krystal sekarang
Malam ini Sean kembali lebih terlambat dari biasanya, ia sudah memberitahu Krystal tentang hal ini karena ia memiliki pertemuan penting.Pukul sebelas malam Sean selesai, mobilnya sekarang sedang melaju menuju ke rumahnya. Sean mengeluarkan ponsel dari saku jasnya, pria itu segera menghubungi Krystal. "Belum tidur?""Belum, apakah pekerjaanmu sudah selesai?""Ya, aku sedang dalam perjalanan pulang sekarang.""Baiklah, hati-hati di jalan."Belum sempat Sean menjawab, suara benturan keras terdengar. Mobil Sean ditabrak dari belakang oleh sebuah truk yang tampak kehilangan kendali. Mobil Sean bergerak ke samping dan menabrak pembatas jalan dengan keras. Kepala Sean terbentur cukup keras, ia kehilangan kesadaran setelahnya. Krystal mendengar suara benturan itu. Ia memanggil Sean beberapa kali, tapi Sean tidak menjawabnya. Kepanikan mulai melanda Krystal, perasaannya tidak enak sekarang.Jacob ada di kursi depan di sebelah sopir, pria itu masih memiliki kesadaran meski kepalanya berdara
Satu minggu berlalu, Sean mengajak Krystal untuk makan malam berdua saja. Sudah lama mereka tidak makan malam bersama di luar. Sean menunggu Krystal di bawah, usai menjawab panggilan pria itu menunggu Krystal di dekat tangga. Beberapa detik selanjutnya Krystal menuruni tangga.Sean terpana, ia tahu bahwa istrinya sangat cantik, tapi malam ini dengan gaun yang berwarna putih, Krystal tampak seperti seorang peri. Ia sangat memesona. Tangan Sean terulur ketika Krystal sudah sampai di depannya. Setelah Krystal memberikan tangannya mereka kemudian melangkah bersama. "Kau sangat cantik malam ini." Sean memberikan Krystal pujian.Krystal tertawa kecil, tawanya membuat ia berkali lipat menjadi lebih cantik. Entahlah, Sean sulit untuk menjelaskannya. "Sebenarnya aku tahu tentang hal ini, tapi aku sangat menghargai pujianmu." Kali ini Sean tertawa kecil. Istrinya tidak salah jika terlalu percaya diri, nyatanya ada jutaan orang yang memuji kecantikan Krystal. Dari semua penggemar Krystal, i
Suara penyiar berita di televisi terdengar di ruangan kerja Sean yang sunyi. Penyiar itu sedang melaporkan kondisi terkini sebuah kota yang beberapa saat lalu terjadi gempa dengan kekuatan yang cukup besar.Di sana Sean terlihat mondar-mandir dengan wajah cemas. Pria itu memegang ponsel di tangannya, mencoba menghubungi Krystal yang saat ini tidak bisa dihubungi. Sedangkan Jacob, pria itu juga sedang berusaha untuk menghubungi Daisy, tapi seperti Krystal, Daisy juga tidak bisa dihubungi. Jacob mencoba menghubungi kenalannya yang lain yang berada di kota yang sama dengan kota yang didatangi oleh Krystal saat ini, akan tetapi tidak ada yang bisa ia hubungi juga. "Bagaimana Jacob?" tanya Sean. Pria itu merasa menatap Jacob tidak sabar."Tidak ada yang bisa saya hubungi, Tuan.""Sial!" Sean memaki kesal. "Siapkan pesawat, aku akan pergi ke kota itu sekarang juga!" Sean tidak bisa berada dalam posisi seperti ini. Ia sangat mengkhawatirkan Krystal dan takut terjadi apa-apa pada Krysta
Sean telah mendengar kabar tentang ayah Edelweiss dari teman-temannya yang lain. Sean telah menganggap ayah Edelweiss hampir seperti ayahnya sendiri, ia tidak berharap bahwa hal ini akan terjadi pada pria itu. Namun, ia tidak bisa disalahkan dalam hal ini karena Edelweiss sudah keterlaluan. Jacob masuk ke dalam ruangan. "Tuan, Tuan Elion ingin bertemu dengan Anda.""Biarkan dia masuk." Sean yakin bahwa Elion pasti ingin membicarakan tentang Edelweiss lagi. Elion kemudian masuk setelah Jacob keluar. Wajah pria itu tampak letih dan kurang tidur."Sean, aku minta maaf karena harus datang menemuimu lagi." Elion merasa tidak enak, tapi ia harus mencoba untuk meminta keringan dari Sean lagi demi ayahnya."Ada apa?""Ayah terkena serangan jantung semalam. Dokter mengatakan bahwa ia tidak boleh mendapatkan serangan jantung lanjutan karena akan berakibat fatal. Sean, tolong, ayah menganggapmu seperti putranya sendiri. Satu kali ini saja tolong lepaskan Edelweiss."Sean juga masih punya hati
"Sean, kau tidak bisa melakukan ini padaku!" seru Edelweiss panik. Ada sorot ketakutan di matanya."Aku bisa, dan akan segera aku lakukan, Edelweiss. Kau sudah mengganggu pernikahanku dengan Krystal dua kali. Untungnya aku dan Krystal bukanlah orang yang akan termakan berita palsu dan menyimpulkan tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Apa yang sudah kau lakukan terhadapku dan Krystal benar-benar jahat dan sulit untuk dimaafkan.""Sean, aku mohon." Elion memohon. "Jika perlu berlutut, aku akan berlutut padamu.""Elion, untuk apa kau terus melindungi adikmu? dia harus mendapatkan balasannya karena telah berbuat jahat pada orang lain."Elion merasa sangat tersiksa. Ia sangat marah pada Edelweiss, tapi Edelweiss adalah adik satu-satunya yang ia miliki. Bahkan jika ia tidak ingin melindungi Edelweiss karena persaudaraan mereka, ia masih harus memikirkan perasaan orangtuanya."Elion, Paman dan Bibi juga memohon padamu." Ayah Edelweiss menatap Sean memelas. Hanya Edelweiss satu
"Tuan, saya telah melakukan pemeriksaan. Ternyata seseorang menerbitkan sayembara di dark web dengan imbalan sepuluh ribu dollar. Saya telah mengerahkan hacker terbaik yang kita miliki dan sekarang sudah menemukan siapa yang menerima pekerjaan itu. Dan ini adalah identitas orang yang mengirimkan uang ke rekening hacker itu." Jacob memberikan identitas si pengirim uang. "Itu adalah Tuan Jeremy, asisten pribadi ayah Tuan Elion."Sean mengerutkan keningnya. Dia sudah mengerti sekarang, tampaknya Edelweiss benar-benar tidak mengindahkan kata-katanya. Sean yakin bahwa pelakunya adalah Edelweiss, siapa lagi di keluarga Elion yang akan melakukan hal sehina itu terhadap Krystal jika bukan Edelweiss."Kau sudah melakukan tugasmu dengan baik." Sean tidak pernah kecewa dengan hasil pekerjaan Jacob. Asisten pribadinya selalu mendapatkan informasi yang ia inginkan dan akurat. Setelah pekerjaannya selesai, Sean kembali ke kediamannya. Ia pergi ke taman, karena anak-anak dan istrinya sedang berada
Video syur diduga mirip Krystal Aslyne tersebar di internet dan menjadi viral!Viral! Video seks diduga supermodel Krystal Aslyne beredar di dunia maya, kemiripan hampir 100 persen.Itu adalah tag line dari dua artikel yang memuat tangkapan layar video bercinta seseorang yang mirip dengan Krystal ada di media sosial. Ada begitu banyak artikel lainnya.Pengguna media sosial segera melihat video berdurasi kurang dari satu menit itu lalu kemudian mereka memberikan komentar mengenai video tersebut.Aku yakin itu benar-benar Krystal, Ya Tuhan dia benar-benar penuh gairah.Aku penasaran kapan video ini diambil, apakah baru-baru ini? Jika ya maka Krystal adalah wanita tidak bermoral, dia mengkhianati suaminya.Siapa pria yang bersama Krystal, aku ingin melihat wajahnya.Ya Tuhan, aku sangat kasihan pada suami dan keluarganya. Mereka pasti sangat malu.Ada ribuan komentar yang beragam, lebih dari enam puluh persen meyakini bahwa video itu nyata dan bukan rekayasa. Wanita yang ada di video itu
Sudah satu jam Sean dan Krystal berada di taman, mereka berdua memutuskan untuk meninggalkan tempat itu. Saat keduanya berjalan bersama, Sean melihat seorang pria berlari kencang di dekat mereka. Sean segera memeluk Krystal yang hampir saja ditabrak oleh pria yang sedang memegang telepon."Maafkan saya." Pria itu berteriak masih dengan berlari. Sean ingin marah karena pria itu tidak berhati-hati dan hampir saja menabrak istrinya, tapi pria itu sudah meminta maaf dan kelihatannya sedang terburu-buru, jadi Sean tidak mengejar pria itu. "Apakah kau baik-baik saja?" tanya Sean sembari memandangi wajah istrinya.Krystal menganggukan kepalanya. Ia sangat terkejut sehingga ia merasa kosong untuk sesaat. "Syukurlah." Sean lega, ia melepaskan pelukannya pada tubuh Krystal lalu kembali menggenggam tangan Krystal. Keduanya kembali berjalan. Sean fokus ke jalan dan sekitarnya, sementara Krystal wanita itu tidak begitu fokus dan melihat Sean sesekali. Hatinya masih berdebar sampai sekarang. S