Sean bangun dari tempat tidurnya, pria itu melihat ke sisi lain tempat tidur dan ia menemukan ranjang itu sudah kosong. Apakah ia ditinggal begitu saja oleh wanita yang memperkosanya semalam?
Sean meraih ponselnya, wajah wanita yang bersamanya semalam tidak begitu asing, tapi ia tidak terlalu ingat siapa wanita itu. Pagi ini ia mencoba mengingat kembali di mana kiranya ia pernah melihat wanita itu?
Ia kemudian mengetik di pencarian di ponselnya. "Rupanya benar dia." Sean sudah tahu identitas wanita yang bersamanya semalam.
Krystal Aslyne, seorang supermodel yang digilai oleh banyak rekan kerjanya dan juga teman-temannya.
Sean tidak pernah bersinggungan dengan Krystal sebelumnya, tapi ia sudah mendengar cukup banyak mengenai sepak terjang Krystal.
Tidak begitu heran jika pagi ini ia bangun sendirian. Wanita itu terkenal sering bermain-main dengan pria.
Sean turun dari ranjang, ia pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya, setelahnya ia segera berpakaian.
Beberapa saat kemudian Jacob, asisten pribadinya datang.
"Cari tahu apa yang terjadi pada Krystal Aslyne semalam."
Jacob mengerutkan keningnya, ia tidak mengerti kenapa tiba-tiba atasannya meminta ia mencari tahu tentang Krystal. Sebelum ini atasannya tidak pernah memiliki hubungan apapun dengan Krystal.
"Semalam Krystal ada di hotel ini," tambah Sean.
"Baik, Tuan."
Hotel ini adalah milik keluarga Lannister, jadi sangat mudah untuk mencari tahu tentang apa yang terjadi di lingkungan mereka.
Setelahnya Sean berangkat pergi ke kantornya dengan Jacob dan sopir pribadinya.
Saat Sean sedang menandatangani berkas, Jacob masuk. Pria itu akan melaporkan tentang hasil penyelidikannya mengenai apa yang terjadi pada Krystal semalam.
"Tuan, saya sudah memeriksa kamera pengintai di hotel semalam. Ini yang saya temukan." Jacob menunjukan layar tabletnya pada Sean.
Sean memperhatikan rekaman yang ditunjukan oleh Jacob sembari mendengarkan tentang siapa saja yang ada di video itu.
Pada video awal ada satu pria dan satu wanita yang datang ke ruangan itu. Di depan sana ada dua penjaga yang berjaga.
Pria itu adalah CEO dari sebuah perusahaan fashion ternama di dunia. Sementara wanitanya adalah seorang model yang berada di bawah naungan agensi yang sama dengan Krystal.
Setengah jam kemudian Krystal datang ke ruangan itu. Rekaman dipercepat lagi, di sana terlihat wanita yang datang pertama kali tadi keluar sembari menjawab telepon.
Lima belas menit kemudian, Krystal yang keluar dari sana dengan langkah yang terhuyung, tampaknya di sana Krystal sudah dipengaruhi oleh obat bius.
Berikutnya dua penjaga yang berjaga di luar segera menyusul Krystal setelah mereka masuk ke dalam.
Sean berhenti menonton rekaman itu. Jadi yang terjadi semalam memang benar-benar tidak direncanakan oleh Krystal.
Ia juga tidak berpikiran bahwa Krystal mencoba mengambil keuntungan darinya, nyatanya Krystal memiliki seorang sahabat yang merupakan seorang CEO dari perusahaan besar di benua Amerika.
"Kau bisa pergi," seru Sean.
"Baik, Tuan." Jacob segera undur diri.
Sean memikirkan tentang Krystal sejenak. Apa yang terjadi semalam bagi Krystal mungkin tidak lebih dari sekedar cinta satu malam. Oleh karena itu ia tidak akan begitu memikirkannya dan menganggap sama seperti yang dipikirkan oleh Krystal.
Namun, jika suatu hari Krystal datang dan meminta pertanggungjawaban darinya, maka ia pasti akan bertanggung jawab.
Setelah selesai memikirkan Krystal, Sean kembali melanjutkan pekerjaannya. Sementara itu di tempat lain saat ini Krystal sedang bertemu dengan Daisy, manajernya.
"Apa yang terjadi semalam?" tanya Daisy.
Tadi pagi saat ia bangun dari tidurnya ia menerima kabar dari asisten pribadi CEO Rick Adams bahwa Krystal mabuk semalam dan memukul Rick tepat di kepalanya dengan menggunakan vas bunga.
Daisy sangat mengenal Krystal, ia tidak percaya bahwa Krystal akan berperilaku seperti itu, juga toleransi Krystal terhadap alkohol sangatlah baik. Berapa banyak jumlah yang diminum Krystal sampai dia mabuk dan mengacau seperti itu?
Ia telah mencoba menghubungi Krystal beberapa saat lalu, tapi nomor ponsel Krystal tidak aktif. Sementara itu ia menghubungi pelayan di kediaman Krystal, dan ternyata Krystal masih belum kembali. Hal itu membuat Daisy mengkhawatirkan Krystal.
Namun, satu jam kemudian ia baru menerima kabar dari pelayan Krystal bahwa Krystal sudah kembali ke kediamannya. Oleh sebab itu Daisy segera mendatangi kediaman Krystal.
Mengingat apa yang terjadi semalam, Krystal merasa sangat jengkel. Bisa-bisanya pria tua seperti Rick Adams menggunakan cara menjijikan untuk menjebaknya.
"Minumanku dibius semalam. Untung saja aku bisa melarikan diri."
"Apa?" Daisy sangat terkejut mendengarnya. Ini adalah pertama kalinya hal seperti ini terjadi pada Krystal.
Sejauh ini orang lain memperlakukan Krystal dengan hati-hati, bukan hanya karena latar belakang keluarganya, tapi juga karena ia memiliki sahabat yang sangat berpengaruh.
Namun, ternyata masih ada juga yang berani mencoba melakukan hal menjijikan pada Krystal.
"Aku memecahkan vas bunga di kepala tua bangka Rick Adams. Ckck, bajingan sialan itu berpikir untuk menikmati tubuhku, sayang sekali aku tidak tertarik pada pria bau tanah itu."
Meski Krystal suka bersenang-senang dengan pria, tapi dia memiliki tipenya sendiri. Ia tidak akan berkencan dengan sembarang pria, terutama pria beristri dan berumur.
"Rupanya seperti itu. Nampaknya mereka mengarang cerita tentangmu."
"Apa yang mereka katakan?"
"Kau mabuk lalu memecahkan vas bunga ke kepala Tuan Adams."
"Hah!" Krystal mendengkus geram. "Bajingan tua itu benar-benar menjijikan."
"Lalu, apa lagi yang mereka katakan?"
"Permintaan maaf darimu."
"Ah, seperti itu. Baik, aku akan datang menemuinya." Krystal belum menghitung apa yang terjadi semalam. Ia ingin melihat wajah tua bangka itu ketika memfitnahnya. "Ayo pergi."
Daisy hanya bisa mengikuti Krystal, ia tahu bahwa seorang Krystal tidak akan pernah takut pada siapapun apalagi ketika ia benar.
Menjadi brand ambassador dari perusahaan Rick Adams akan membuat karir Krystal sebagai seorang supermodel menjadi semakin bersinar, itulah sebabnya Krystal ingin mencoba untuk menjalin hubungan yang baik dengan Rick, tapi karena Rick kurang ajar dan tidak tahu malu, Krystal tidak sudi untuk bekerja sama dengan perusahaan itu lagi.
Ada begitu banyak perusahaan fashion terkenal di dunia yang ingin bekerja sama dengannya, Rick hanya salah satu dari mereka dan bukan segalanya.
Setelah setengah jam perjalanan, Krystal sampai di rumah sakit.
Di depan ruangan ada asisten pribadi Rick dan dua penjaga yang berjaga di sana.
"Nona Krystal, Anda cukup berani untuk datang ke sini setelah melakukan kekerasan terhadap Tuan Rick." Asisten pribadi Rick memandangi Krystal dengan angkuh.
Krystal menatap pria itu dingin. Ia mendengkus sinis. "Kenapa aku harus takut? Bajingan tua itulah yang harus takut dengan kedatanganku! Menyingkir!"
"Anda tidak bisa masuk tanpa izin dari Tuan Rick."
"Kalau begitu sampaikan kedatanganku! Katakan padanya, jika dia tidak ingin bertemu denganku, maka jangan salahkan aku jika aku menarik Ellaine Lewellyn ke dalam permasalahan ini." Krystal tidak pernah menggunakan Ellaine untuk membuat namanya semakin bersinar, tapi dengan statusnya sebagai sahabat Ellaine ia jelas mendapatkan begitu banyak manfaat.
Sekarang ia harus menggunakan nama Ellaine untuk membuat orang lain takut padanya. Ia berasal dari keluarga yang terpandang, ayahnya adalah seorang jaksa dan ibunya adalah seorang arsitek ternama. Namun, itu saja jelas tidak akan cukup untuk membuat Rick Adams tidak memandangnya sebelah mata.
Asisten Rick segera masuk. Pria itu kemudian keluar lagi dan membiarkan Krystal masuk.
Krystal memandangi Rick yang saat ini terbaring di ranjang dengan kepala yang diperban. "Sangat disayangkan pukulanku ternyata tidak mengambil nyawamu!"
"Nona Krystal, hati-hati dengan kata-katamu. Jika aku mati, kau pasti akan mendapat masalah."
"Mendapat masalah? Aku melakukan perlindungan diri dari predator menjijikan yang menjebakku dengan obat bius. Aku yakin dengan hal itu aku tidak akan dipenjara. Dan kau yang sudah mati akan dikenang sebagai pria tua menjijikan." Krystal tidak akan bersikap baik pada siapapun yang mencoba menyakitinya.
Wajah Rick merah padam. Semalam ia tidak berhasil merasakan tubuh Krystal dan mendapatkan pukulan di kepalanya, dan pagi ini ia dihina oleh Krystal. "Nona Krystal, jangan memfitnah saya."
"Aku sudah melakukan tes darah, terdapat obat bius di dalam darahku. Aku juga sudah mengumpulkan rekaman kamera pengintai. Tuan Rick, kau jelas berurusan dengan orang yang salah. Aku akan menuntutmu karena pelecehan seksual. Lihat, bagaimana aku akan menghancurkanmu!"
Rick merasa terintimidasi oleh Krystal, tapi ia masih enggan mengakui perbuatannya. "Nona Krystal, bukan saya yang membius minuman Anda, tapi Xandra."
"Ah, jadi Anda sekarang berniat untuk menyalahkan orang lain? Katakanlah bahwa Xandra yang memasukan obat bius ke dalam sana, tapi Anda lah oranng yang mencoba memperkosa saya! Tuan Rick, saya tahu bahwa Anda adalah orang yang berpengaruh, tapi jangan lupa bahwa saya memiliki Ellaine Lewellyn di sisi saya.
Saya yakin sahabat saya tidak akan menerima apa yang coba Anda lakukan terhadap saya."
"Nona Krystal, apa yang Anda inginkan?"
"Berlutut dan meminta maaf padaku, maka aku akan melupakan apa yang Anda lakukan padaku!"
"Jangan keterlaluan, Nona Krystal!" Harga diri Rick terluka, ia bukan orang rendahan yang akan berlutut di depan orang lain.
Krystal mengeluarkan ponselnya. Ia segera menghubungi Ellaine dan menyalakan pembesar suara. "Ellaine, apa kau sibuk?"
"Tidak sibuk, ada apa, Krystal?"
"Ayo makan siang bersama nanti, ada hal yang perlu aku bicarakan denganmu."
"Baik."
"Kalau begitu aku tutup."
"Ya."
Krystal menyimpan ponselnya. "Tuan Rick, kita akan bertemu lagi nanti di ruang persidangan."
Rick merasa semakin terancam. Pria tua itu turun dari ranjang dan segera berlutut. "Nona Krystal, saya minta maaf pada Anda, apa yang terjadi semalam adalah kesalahan saya. Saya akan mengganti rugi semuanya. Anda akan menjadi model untuk mewakili perusahaan saya."
Krystal memandangi Rick jijik. "Aku tidak berminat lagi pada perusahaanmu, berikan saja posisi itu untuk Xandra."
"Apakah Anda masih akan menuntut saya?"
"Aku bukan tipe orang yang tidak menepati apa yang aku katakan." Setelahnya Krystal berbalik dan pergi. Ia sudah cukup puas membuat manusia seperti Rick yang harga dirinya begitu tinggi berlutut padanya.
Daisy selalu memuji Krystal, dan kali ini ia sangat ingin bertepuk tangan untuk modelnya. "Krystal kau luar biasa."
Krystal tersenyum kecil. "Itu adalah keuntungan memiliki sahabat yang luar biasa, Daisy."
"Lalu, apa yang akan kau lakukan pada Xandra?"
"Aku tidak perlu melakukan apapun. Aku yakin bajingan tua itu pasti tidak akan melepaskan Xandra." Krystal tidak akan mengotori tangannya untuk mengurusi wanita jalan seperti Xandra, Rick jelas akan menghancurkan Xandra yang telah membuatnya berlutut seperti pria rendahan.
Lagipula, Xandra cukup berjasa untuk semalam. Jika wanita sialan itu tidak mencoba membiusnya, maka ia tidak akan berakhir di ranjang panas Sean Lannister.
tbc
Hari-hari berlalu, Krystal tidak mencoba menghubungi Sean setelah malam itu. Seperti yang dipikirkan oleh Sean, Krystal hanya menganggap malam itu sebagai one night stand, ia tidak mencoba menggunakan apa yang terjadi malam itu untuk mengikat Sean.Bagi Krystal pria tidak pernah menjadi hal yang penting. Hari ini bersamanya, besok sudah ia lupakan.Krystal menyelesaikan pemotretan terakhirnya hari ini. Wanita itu memutuskan untuk kembali ke penthousenya dan beristirahat karena kegiatannya hari ini sangat melelahkan.Malam harinya Krystal dibangunkan oleh kepala pelayannya, Sylvia. Wanita berusia hampir lima puluh tahun yang telah merawat Krystal sejak Krystal berusia lima tahun dan akhirnya ikut pindah ke penthouse Krystal saat Krystal berusia enam belas tahun."Nona, makan malam Anda sudah siap.""Baik, Bibi."Krystal segera turun dari ranjang. Ia pergi ke kamar mandi dan mencuci wajahnya lalu pergi ke ruang makan.Aroma makanan membuat Krystal merasa mual, wanita yang hendak duduk i
Sembilan bulan kemudian...Krystal telah melahirkan anak kembarnya, sekarang wanita itu berada di ruang rawat dengan bayi kembarnya yang berada di sisinya.Krystal masih tidak percaya bahwa saat ini ia telah menjadi seorang ibu dari dua anak sekaligus.Saat Krystal melihat wajah anak-anaknya, air matanya menetes karena terharu, ia jatuh cinta pada putra dan putrinya pada pandangan pertama. Setelah hari ini ia tidak akan kesepian lagi. Ia memiliki dua malaikat kecil yang akan menemani hari-harinya. Mengisi setiap kekosongan yang ia rasakan dengan kehadiran mereka.Beberapa waktu lalu ia merasa khawatir tentang persalinan anak-anaknya. Ia takut jika terjadi hal buruk, di mana mungkin ia atau anak-anaknya tidak bisa diselamatkan.Namun, semua kekhawatiran Krystal lenyap setelah ia mendengar suara tangis anak-anaknya yang dilahirkan melalui operasi.Krystal merasa bahwa semua perjuangannya selama mengandung anak-anaknya telah terbayarkan ketika ia berhasil mendekap tubu
Hari ini Krystal pergi ke pesta pernikahan sahabatnya, Ellaine. Di sana ia melihat Sean yang merupakan kakak dari calon suami sahabatnya.Ini adalah pertemuan pertama Krystal dengan Sean setelah hampir satu tahun berlalu. Krystal sudah menyiapkan dirinya untuk hari ini, dan ia bersikap seolah tidak ada apapun di antara mereka.Saat Krystal sedang menikmati acara pesta itu, Sean datang mendekati."Lama tidak bertemu, Nona Krystal." Sean menyapa Krystal. Pria itu sudah bisa berjalan kembali.Krystal mengalihkan pandangannya pada Sean lalu kemudian tersenyum ringan. "Lama tidak bertemu, Tuan Sean.""Apakah kau memiliki sesuatu yang ingin kau katakan padaku, Nona Krystal?"Krystal menatap Sean sedikit heran. "Apa yang ingin Anda dengar, Tuan Sean?""Malam itu aku telah membantumu, tapi keesokan paginya kau pergi begitu saja. Bukankah seharusnya kau mengucapkan terima kasih padaku?"Krystal tersenyum geli. "Tuan Sean, Anda terlalu perhitungan, tapi itu memang sal
"Tuan Sean?" Krystal mengerutkan keningnya ketika ia melihat Sean sudah berada di rumahnya sepagi ini."Aku datang ke sini untuk melihat anak-anakku." Semalam Sean datang sudah larut dan anak-anaknya sedang tidur, jadi pagi ini ia datang kembali agar bisa menggendong si kembar. "Apakah mereka sudah bangun?""Mereka baru saja selesai mandi.""Aku ingin melihat mereka.""Silahkan."Sean melangkah menuju ke kamar si kembar bersama dengan Krystal. Di dalam sana ada Sylvia yang baru saja selesai memakaikan pakaian Brianna.Sylvia bertanya-tanya, kenapa tamu semalam datang lagi pagi ini."Bibi, ini adalah Tuan Sean, ayah si kembar." Krystal tidak ingin Sylvia kebingungan jadi ia memberitahu Sylvia.Sylvia sedikit terkejut, jadi rupanya alasan pria itu datang lagi adalah karena pria itu merupakan ayah dari anak-anak Krystal. Sekarang setelah Sylvia melihat lagi, wajah si kembar memang terlihat sama dengan pria yang berdiri tidak jauh di depannya."Tuan Sea
Di sebuah hotel, Krystal berjalan terhuyung. Wanita itu baru saja keluar dari mulut singa. Untuk melebarkan sayapnya di dunia hiburan manajernya telah mengatur pertemuan dengan beberapa orang penting di bidangnya.Ia hanya tidak menyangka bahwa ternyata ia akan masuk ke dalam sebuah jebakan di mana ia meminum minuman yang telah dibubuhkan obat perangsang.Di belakangnya ada beberapa orang yang mengejar. Ia semakin mempercepat langkahnya. Berbelok di tikungan dan terus melangkah.Tubuhnya terasa begitu panas. Ia kemudian berhenti melangkah karena sudah tidak tahan lagi. Secara tidak sengaja ia membuka pintu sebuah kamar, ia masuk ke dalam sana untuk bersembunyi.Suara air mengalir terdengar oleh Krystal, tubuhnya yang panas pasti akan dingin jika dialiri oleh air. Tanpa memikirkan apapun Krystal masuk ke kamar mandi.Pria yang sedang ada di bawah pancuran air segera mematikan kran air dan mengalihkan pandangannya pada Krystal."Siapa kau, Nona?"Krystal yang melihat tubuh telanjang pri