Mereka bertiga sontak berlari secepat mungkin menghampiri lawan Minotaur mereka. Minotaur yang berdiri di depan Eiji saat itu mengayunkan pemukul kayunya dengan kuat dan cepat dari atas.
*WUUSH*
Eiji segera melompat ke samping dan menghindari pukulan telak tersebut.
*BRUAAKK*
“Cih! Daya hancur dan ukurannya sama-sama besarnya ya.Tetapi-!” gumam Eiji
Dia memukul tanah dengan telapak tangannya dan mulai memutarnya.
*GRAK*
“Tectonic Shift”
Sihir pergeseran tanah saat itu di gunakan kembali oleh Eiji dan membuat tanah yang di pijak oleh Minotaur tersebut bergeser dan menjebaknya.
*GRAK GRAK*
“RGHH!” erang Minotaur tersebut
Eiji yang mendorong tubuhnya dengan kedua kakinya saat itu melesat dengan cepat hingga berada tepat di hadapan Minotaur tersebut.
Ayunan dari tinjunya yang tiada ampun saat itu menghantam wajah Minotaur dengan keras.
*BUAAKK*
Pukulan keras yang membuat Minotaur tersebut terhempas mundur ke belakang dan terbentur dinding di belakang.
*BRRAAAKK*
Minotaur tersebut sontak beranjak berdiri setelah melepas rasa pusing akibat pukulan keras itu. Dia menjadi semakin agresif dan pergerakannya menjadi cepat seiring waktu.
“GRAAA!” raung Minotaur tersebut sembari mengayunkan pemukul kayunya
*BRUAK BAK BUG BRAK*
Hantam keras yang berulang kali di ayunkan membabi buta saat itu tak kunjung mengenai Eiji yang terus saja menghindar.
Namun, Eiji sudah merasakan tekanan yang berbeda dari Minotaur tersebut. Kecepatan dan daya kekuatannya semakin meningkat seiring waktu, seolah mempunyai skill yang meningkatkan kemampuan fisiknya.
“(Sial! Pergerakannya semakin cepat seiring waktu. Aku harus mencari cara untuk mengalahkannya sebelum kekuatannya semakin meningkat!)” batin Eiji
Di salah satu gerakan ayunan dari pemukul kayu tersebut, Eiji melompat tinggi dan menghindari serangan telak dari samping.
*WUSH*
Dia yang kembali mendarat pun segera berlari mendekat ke arah Minotaur. Lengan yang di kepal kuat, menghindari setiap ayunan serangan yang datang hingga mencapai tepat di bagian dagu.
“MAKAN INI!” teriak Eiji
*BUAAKK*
Hantaman keras yang mengenai bagian dagu Minotaur itu membuatnya terhempas ke belakang.
*WUSH*
Namun, yang Eiji tidak sadari adalah ayunan lengan Minotaur secara diam-diam memukulnya dengan telak.
*BUAAKK*
“ARGHH!” erang Eiji
*BRUAAKK*
Dirinya terbentur di dinding hingga retak dan terjatuh dengan satu lutut yang menopang tubuhnya.
Di sisi lain, Satsuki yang sedang bertarung melawan Minotaur lainnya pun mendengar dan melihat keadaan Eiji yang baru saja terkena serangan telak.
“Eiji!” teriak Satsuki
Rasa khawatir yang tak terbendung saat itu membuat Satsuki sontak ingin menolongnya dengan segera. Namun, Minotaur yang ada pun menghalangi jalannya.
*DUM DUM*
“GRAA!!” raung Minotaur itu sembari mengangkat tinggi pemukul kayunya
“Jangan menghalangiku!” teriak Satsuki
Tatapan mata tajam penuh dengan amarah yang menyiratkan hawa membunuh terasa jelas oleh Minotaur tersebut. Bahkan dirinya hampir membeku diam karena keTakutan, namun insting monsternya saat itu memaksa untuk tetap mengayunkan serangannya.
Satsuki dengan mudah melompat dan menghindari serangan telak tersebut.
*BRUUAAK*
Dia melompat tinggi dan mensayat habis kedua mata Minotaur tersebut.
*ZRAAT*
“GROAAAAGHH!!”
Melalui bagian belakang, Satsuki turun dan mendarat di tanah. Untuk menghentikan pergerakan Minotaur tersebut, dia memotong bagian engsel belakang kedua kaki Minotaur tersebut dan membuatnya terjatuh keras di tanah.
*ZRAT ZRAT*
*BRUAAK*
Kemampuan Satsuki dalam menangani satu Minotaur tersebut sangatlah hebat. Bahkan dia dapat menghabisinya dengan cepat setelah membekukkan pergerakannya dari pergelangan kaki dan pandangan mata.
Sedangkan Eiji, yang memuntahkan darah dan memiliki luka yang cukup berat akibat serangan telak tersebut pun menurunkan HP bar nya hingga mencapai bagian kuning hanya dengan sekali serang.
“Haahh… Haahh…”
[ Nama : Eiji ]
[ HP : 543/1660 ]
[ MP : 300/425]“Sial! Hanya dengan sekali serang HP ku sudah mencapai bar kuning! Perbedaan level sangatlah merugikanku jika sampai terkena serangan seperti tadi lagi!” gumam Eiji
Di sisi lain, Minotaur tersebut mulai bangkit berdiri di kedua kakinya dengan HP nya yang kurang lebih tinggal beberapa hit untuk mencapai bar kuning. Sedangkan Eiji baru sekali hantam sudah mencapai setengah dari HP nya.
Tiba-tiba saja, Minotaur itu meraung keras dengan tubuhnya yang mengeluarkan aura merah.
“GRAA!!”
*WOSH*
Pada saat itu, sebuah panel notifikasi muncul tepat di hadapan Eiji.
*TING*
[ Monster : Minotaur ]
[ HP : 6739/12000 ]
[ ATK : 669 ][ Skill : - Berserk
(Di saat skill ini aktif, Minotaur akan terus meningkatkan serangannya dan juga kelincahannya seiring waktu berjalan) ]Melihat efek dari skill berserk milik Minotaur saat itu membuat Eiji menyadari perubahan kemampuannya yang cukup pesat.
“Sial! Ternyata efeknya berasal dari skill yang dia miliki!” gerutu Eiji
Tiba-tiba saja, kedua mata Eiji menyorot ke arah cahaya merah sebelumnya yang menggantung tinggi di atas, dan sekarang berada tepat di belakang Minotaur tersebut.
Dia mengingat akan teka-teki dari deskripsi cahaya merah itu, dan mulai berpikir bahwa itu menjadi sebuah petunjuk.
Minotaur yang sudah sangat agresif dan berada di puncak kekuatan skill berserknya, berlari maju ke arah Eiji dengan mengayunkan kau pemukulnya dengan kuat.
*DUM DUM*
‘Cih!” gerutu Eiji
Dia tidak memiliki pilihan selain menerobos maju melawan Minotaur itu agar dapat mencapai cahaya merah itu. Lompat sana sini untuk menghindari setiap serangan, Eiji berusaha bergerak seefektif mungkin dan berakhir berdiri di bahu Minotaur tersebut.
“Tenanglah dulu, kau kambing!” teriak Eiji
*BUAAKK*
Eiji mengayunkan tinju dan menghantam keras wajah Minotaur hingga dirinya terjatuh.
*BRUAAK*
Eiji melompat tinggi sekali lagi dan meraih cahaya merah yang menggantung tinggi di atasnya.
“Dapat!” ucap Eiji
Begitu dia menggenggamnya, cahaya merah itu mulai bersinar semakint terang dan bahkan membuat satu ruangan besar tersebut tertutupi.
*VUUNGG*
Sedangkan Satsuki yang berdiri di atas mayat Minotaur yang sudah dia habisi hingga meneteskan begitu banyak darah dari bangkainya yang tiba-tiba pecah menjadi ribuan partikel dan mejatuhkan banyak item.
*TRANG*
Cahaya merah yang mulai semakin terang seiring waktu itu membuatnya menoleh ke belakang dan melihat Eiji yang berada jauh lebih dekat dengan sumber cahaya tersebut.
“Eiji!” teriak Satsuki yang khawatir
Jirou yang di tengah bertarung melawan Minotaur pun menjadi terhenti di tengah-tengah.
“Ukh! A-apa yang-!” gumam Jirou
**
Selang beberapa detik kemudian, cahaya merah tersebut mulai mereda dan membiarkan mereka yang berada di sana dapat membuka perlahan kedua mata.
Namun, di antara semua orang, Eiji yang sebelumnya meraih cahaya merah tersebut pun membuka kedua matanya dan di kejutkan dengan benda yang menempel di kedua lengannya.
Sebuah aksesoris layaknya item senjata bagi seorang fighter, yakni sebuah gauntlet. Tetapi memiliki bentuk layaknya kain merah yang tergulung di lengannya.
“I-ini… aku mendapatkan item?!” gumam Eiji
Namun, di tengah hal tersebut Eiji baru saja sadar bahwa sebelumnya dia meraih cahaya merah dengan melompat tinggi. Dan kali ini, dia sedang terjatuh dengan cepat ke arah tanah.
“(Celaka! Aku hampir saja lengah!)” batin Eiji
Dia memposisikan tubuhnya dengan benar dan mendarat menggunakan kedua kakinya.
*DUM*
[ Item : Blood Tammer ]
[ Level : 25 ][ Tingkat Senjata : Misterius ][ Jenis item : Senjata, Gauntlet. Fighter Exclusive ][ ATK : +430 ][ Syarat penggunaan : Tidak ada ]
[ Skill : - ]
/---/
Ketika melihat panel notifikasi yang menjelaskan tentang item yang baru saja Eiji dapatkan.
“Blood… Tammer?” gumam Eiji yang menyebutkan nama item senjata yang baru saja dia dapatkan
Di sisi lain, Minotaur yang sebelumnya terkapar karena hantaman telak di wajah oleh Eiji, bangkit kembali dengan raut yang berantakan dan tatapan penuh amarah. Bahkan dari hidungnya saja terlihat akan asap kemarahan yang keluar layaknya seekor banteng.
“GRAAAA!!’ raung Minotaur tersebut
Statusnya saat itu menunjukan bahwa daya serangannya telah mencapai tingkat maksimum dari skill berserk, yaitu….
[ ATK : 1000 ]
Minotaur mengayunkan pemukul kayunya dengan agresif ke arah Eiji dari atas.
*WUSH*
Arah serangan tersebut datang dengan cepat ke arah Eiji, Satsuki dan Jirou yang melihatnya pun sontak ingin segera membantunya.
“EIJI!” teriak Satsuki dan Jirou
*DUMM*
*GRAK GRAK*
Hantaman keras dari Minotaur di ayunkan hingga ke tempat di mana Eiji berdiri. Tanah yang hancur ke mana-mana, bahkan dinding menjadi retak bersamaan. *KRAK KRAK* Satsuki dan Jirou yang melihat debu tebal menutupi satu ruangan dungeon, di baliknya terdapat bayangan akan pemukul kayu yang sudah terlihat seperti menghantam habis Eiji di bawahnya. Namun, ketika debu tebal tersebut menghilang, medan pertempuran yang terjadi antara Minotaur saat itu cukup mengejutkan. Eiji yang berada tepat di bawah kayu pemukul itu pun menyeringai lebar sembari menahannya tanpa mengurangi satu batang HP pun. “Heh! Ini akan menjadi tes subjek yang bagus!” ucap Eiji Eiji mendorong kuat kedua lengan yang menahan kayu tersebut hingga menghancurkannya menjadi dua. *BRAAKKK* Dia melompat dari celah terbelahnya kayu tersebut, dan menghantam keras wajah Minotaur. *BUAAKK* “ARGGHHH!!” Pukulan keras dari Eiji saat itu bahkan menghancu
Pandangan mata yang di penuhi gelap gulita. Tak ada satupun cahaya yang masuk ke dalam dan menerangi sekitarnya. Hanya suara ribuan orang yang berteriak meminta tolong selalu berputar di dalam kepalanya. “Tolong!” “Kumohon, lepaskan aku!” “Anakku!” “TIDAAKK!!” Suara teriakan terakhir saat itu benar-benar membuatnya terkejut. Bahkan mimpi buruk tersebut pun langsung berakhir dengan kondisi Eiji yang bangun dengan keringat dingin di atas ranjang. Wajah tegang dengan kedua mata dan mulut terbuka lebar. Nafas yang tak beraturan dan lengan yang memegang selimut begitu erat. “Haah… haahh….” “Apa itu… barusan…? Mimpi? Tidak… itu terasa… begitu nyata….” gumam Eiji Eiji yang penuh dengan rasa panik mendapatkan entah mimpi buruk ataupun kenyataan itu, tiba-tiba saja menyadari akan sekitarnya. Dia berada di atas ranjang yang cukup empuk, ruangan yang tertata rapih dimana itu merupakan sebuah rumah yang berada di dala
“Hei… hei hei hei! Kenapa jadi seperti ini?! Beberapa menit yang lalu masih bisa log out! Kenapa sekarang-!” gerutu Jirou “Tenanglah Jirou! Kemungkinan, ini hanya kesalahan sistem dalam game. Jika kita memberikan feedback, mungkin saja perusahaan game, Suei Cooperation akan mencarikan jalan keluar untuk kita” ucap Eiji Mendengar ucapan Eiji pun berhasil untuk membuat Jirou kembali tenang secara perlahan. Mereka bertiga pun mulai berusaha untuk tenang dan memikirkannya secara perlahan. ** “Sialan! Kenapa kejadian terjebak dalam game harus terkena pada kita?!” gerutu Jirou “Hari memang tidak menentu kapan kau beruntung dan sial ya….” gumam Eiji Eiji yang sedang bergumam diri sebelumnya pun terlihat seperti sedang berpikir keras akan suatu hal. Di sisi lain, Satsuki yang sedang mengetik laporan feedback untuk meminta bantuan developer. Ketika dia selesai…. “Aku sudah mengirimkan feedback. Kemungkinan beberapa jam lagi akan
Eiji dengan cepat langsung menahan pergelangan tangan orang tersebut dan menghentikan tajamnya belati itu tepat setelah menggores sedikit wajahnya.*DUK**ZRAT*“Urgh!” erang EijiEiji merasakan betapa kuatnya perempuan itu terus mendorong dan meronta. Namun, kekuatan Eiji masih sanggup untuk menahan tangannya agar tak bergerak kemanapun.Tepat di depan mata satu sama lain, Eiji melihat tudung kepala orang tersebut yang menutupi wajahnya dan hanya memperlihatkan sebagian dari bibirnya yang tipis.Di sisi lain, Satsuki yang berada di samping Eiji pun sontak melesat dan mengayunkan pedangnya ke arah orang bertudung itu.*WUSH*Orang tersebut sadar akan pergerakan Satsuki yang datang menyerang secara diam-diam. Dia pun memutar pergelangannya dan melepaskan diri dari Eiji dengan mendorong tubuhnya menggunakan dada Eiji sebagai pijakan.*DUK*“Ugh!” erang EijiDia melompat mundur dan berp
Ucapan dari Suei benar-benar membuat 49 player yang yang tersisa di sana pun tertegun diam akan rasa Takut dan kebingungan. Ancaman yang dia berikan benar-benar nyata dan di contohkan tepat di depan mata. Suara protes dari puluhan player itu langsung senyap dan tak lagi ada yang berani menentangnya.“Nah, begini lebih baik. Tidak ada yang menetang lagi, jadi aku bisa melanjutkan penjelasanku”“Seperti yang kubilang sebelumnya, kalian tidak memiliki jalan keluar untuk kembali ke dunia nyata. Biar aku perbaiki kalimatku. Kalian, BELUM memiliki jalan keluar untuk kembali ke dunia nyata”Suei memutar balikkan kata-katanya agar memberikan secerah harapan bagi para player yang terjebak bisa lebih hidup dan berusaha untuk bertahan.“Belum?” gumam Eiji“Benar, belum! 49 dari 50 player yang ada di sini, terpilih secara langsung olehku untuk mengikuti sebuah event khusus, yaitu Linked Tournament” ucap Sue
Setelah mendengar hal tersebut langsung dari mulut Suei pun benar-benar membuat skenario terburuk yang Eiji pikirkan menjadi kenyataan.Dia semakin menggertakan giginya dengan keras setelah tahu bahwa turnamen tersebut sama saja bertaruh dengan nyawa manusia.“Apa tujuanmu melakukan ini semua?! Kenapa kau melibatkan begitu banyak nyawa manusia demi hal ini?!”“Kau menganggap nyawa manusia itu apa?!”Dari tersenyum tipis dan wajah yang renggang penuh aura ramah, berubah menjadi tatapan rajam penuh dengan ancaman yang menyirat langsung hingga membuat Eiji tertegun.“Hati-hati dengan pertanyaanmu, Nakagawa. Kau tidak memiliki hak untuk bertanya apapun padaku. Yang kau perlu lakukan saat ini hanyalah bertarung jika masih ingin hidup”“Dan ketika kau lah yang paling terakhir bertahan, jawaban itu akan kuberikan padamu!”Eiji tertegun diam dan tidak bisa melakukan apapun. Saat ini dia hanyalah
3 hari berlalu dengan mereka yang beristirahat di kota Liberia terlebih dahulu. Mencari persediaan makanan dan hal-hal lain sama pentingnya dengan di kehidupan nyata sekarang.Dengan level yang naik secara perlahan dari berburu bahan makanan dan credit pun tidak terlalu membuat perbedaan yang besar. Oleh karena itu, Eiji, Jirou dan Satsuki saat itu pergi dari kota Liberia dan berjelajah dengan liar di dunia game Linked Evolution. Tanpa peta, tanpa panduan, tanpa apapun sebagai landasan teori untuk membantu petualangan.Mereka bertiga berada di dalam hutan yang begitu lebat dan sedang berlari dalam kecepatan penuh.*SRAK SRAK*Suara ranting dan semak-semak yang bergesekan dengan tubuh mereka terdengar berulang kali layaknya sedang berada dalam situasi panik.Eiji yang berlari seorang diri dan terpisah dengan Jirou dan Satsuki pun menoleh ke belakang dan melihat adanya kumpulan Serpent Lizard yang sedang mengejarnya.Serpent Lizard merup
Saat Eiji melihat notifikasi tersebut, dia sedikit terkejut karena baru pertama kali melihatnya. Kata dari ‘Advanced Class’ berasal dari bahasa inggris yang memiliki arti ‘kelas lanjutan.Sesuai dengan class yang di miliki, dalam Linked Evolution dapat meningkatkan Class para player masing-masing ketika mencapai level 60. Kelas lanjutan ini adalah suatu peningkatan bagi setiap pemain agar mendapatkan gaya bertarung yang sesuai dengan diri mereka sendiri.“Apa ini sama maksudnya dengan naik peringkat? Kurasa tidak ada salahnya untuk mencobanya….”Eiji mengangkat lengannya dan mulai menekan tombol ‘ya’ di bagian panel tersebut.*TING*Suara dari panel yang tertekan langsung terpecah belah begitu saja layaknya partikel yang tertiup hembusan angin. Dan tak lama kemudian, sisa-sisa partikel tersebut mulai menyebar dan menutupi seluruh tubuh Eiji.*ZRUUTT*Melihat tubuh Eiji sendiri yan
Eiji yang masih merasakan hawa mencekam dan teror itu, terus-terusan berpikir terhadap makhluk yang berada di balik portal. Wajah dengan bayangan hitam yang menyeringai lebar, cakar hitam yang besar nan tajam seolah telah berpengalaman merenggut banyak nyawa dapat terasa dari dekat.“Makhluk apa itu?”“Untuk sesaat… kepalaku… di penuhi halusinasi kematian!”Di kala dirinya sedang kebingungan, tiba-tiba saja terdengar suara Satsuki dan Jirou yang berteriak memanggil namanya dari belakang.“Eiji!”Kedua temannya segera menghampiri Eiji yang terlihat begitu kelelahan. Mereka berdua yang sebelumnya bertarung menghabisi monster di sisi lain desa, sedikit kebingungan melihat kondisi Eiji.“Eiji, kau tidak apa?!” tanya Satsuki“Ya... bagaimana dengan kalian?” sahut Eiji“Semua monster itu sudah di bersihkan. Walaupun mereka memberikan exp yang banyak, teta
Eiji masih terdiam dan terkejut terhadap tajamnya pemikiran Satsuki yang membuatnya bertanya seperti itu. Perasaan Takut dan khawatir mulai membesar hingga membuat Eiji menelan salivanya sendiri untuk berusaha menenangkan dirinya.Tatapan mata Satsuki yang penuh dengan makna itu haus akan jawaban, sekaligus menyiratkan perasaan sedih di dalamnya.Kebenaran membuat mulut Eiji mulai bergerak dengan sendirinya. Hati yang berkata untuk tidak mengkhianati kepercayaan kedua temannya, membuat dia ingin membuka mulut.“Aku-!”Satu kata yang dia keluarkan saat itu kembali terhenti seperti sebelumnya. Karena, sebuah ledakan terjadi jauh di belakangnya. Suara dari dentuman ledakan yang cukup keras itu masuk ke dalam telinga dan terasa dampaknya hingga ke arah Eiji dan membuat Jirou sontak terbangun.DUAR!“A-apa itu?!” ucap Eiji yang sontak menoleh ke belakangDi sisi lain, Satsuki sontak melihat ke arah yang sama dan men
Sesuai dengan ucapan Eiji, dia bersama Satsuki dan Jirou pun pergi meninggalkan kota Genbukai untuk melanjutkan perjalanan. Demi menjadi lebih kuat, Eiji di beritahu oleh Genbu, bahwa dirinya memiliki koneksi dengan keempat dewa penjaga mata angin.Oleh karena itu, dia harus bertemu dengan masing-masing dewa untuk memperkuat dirinya dengan latihan dan mendapatkan kepercayaan dari mereka.Tidak ada satupun orang yang masih mengetahui niat asli Eiji. Bahkan Satsuki dan Jirou hanya menganggap Eiji ingin menjadi lebih kuat demi memenangkan Linked Tournament dan mendapatkan hadiah besar dari Suei.Namun, yang Eiji inginkan lebih dari itu. Hal yang tidak bisa di gantikan dengan sebuah uang, yaitu nyawa. Puluhan player yang terjebak di dalam Linked Evolution dan terlibat dengan Linked Tournament, dia ingin berusaha memenangkan turnamen agar tidak ada yang terbunuh secara nyata di dalam game tersebut.**Hari yang panas dan matahari yang bersinar terik di
Eiji yang melihat tubuh partikel dari Shinha yang memecah dan membaur dengan udara, menggertakan gigi dan mengepal erat tangannya penuh amarah.Bagaimana tidak? Seorang remaja berumur 17 tahun dan belum lama menduduki bangku SMA kelas dua. Kini, dia terjebak di sebuah death game dan telah merenggut nyawa orang yang tidak bersalah.Shinha terlihat jelas bahwa dia bertarung demi mempertahankan hidupnya, dan dia tidak mempunyai pilihan lain. Begitu juga dengan Eiji sendiri. Tidak ada kemunafikan di dalamnya, mereka sebagai manusia pasti akan memiliki insting untuk bertahan hidup.Oleh karena itu lah, Eiji sangat membenci Suei dan Linked Evolution yang telah menjebaknya.“Lagi-lagi… aku membunuh seseorang!”Dirinya terjatuh di kedua lutut yang menopang tubuhnya. Eiji melihat kedua telapak tangannya yang sudah merenggut nyawa seseorang.Penyesalan dan amarah. Dua kata itulah yang dapat mendeskripsikan perasaan Eiji saat i
Eiji terkejut ketika mendengar ucapan Shinha. Di suruhnya untuk menyerah? Apa maksud Shinha saat itu? Wajah Eiji tertegun heran dan menatap ke arah Shinha penuh kebingungan.“A-apa maksudmu?”Namun, Shinha sendiri terlihat bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Dia kembali menegaskan kalimatnya kepada Eiji.“Menyerahlah. Kau tidak ingin ada pertumpahan darah bukan?”“Tu-tunggu. Kenapa….”“Jika kau tidak ingin menyerah, maka tidak ada gunanya untuk berdiskusi. Aku tidak bisa mempercayai ucapanmu itu”“Kenapa?! Aku mengatakan yang sejujurnya! Aku tidak ingin orang-orang mati karena turnamen dan jebakan Suei ini!”Eiji semakin bingung dengan ucapan Shinha. Dia mencoba untuk menghindari pertarungan dan korban jiwa di dalam game tersebut. Namun, berdasarkan dari ucapannya, Shinha memang menolak keras untuk percaya kepadanya.Dan itu karena….“Kau se
Di kala Natsuki di landa kebingungan, tubuh Eiji yang mulai terbentuk dari ribuan partikel di pindahkan ke sebuah tempat yang tak di ketahuinya.Pohon yang begitu tinggi dan dedaunan yang lebat. Tak ada suara apapun selain hembusan angin sejuk yang menggoyangkan setiap daun berirama merdu.Di tengah kesepiannya itu, Eiji menoleh ke kiri kanan untuk mencari tahu bahwa dirinya sedang berada di tengah hutan.“Hutan?”“Jirou! Satsuki!”Eiji berteriak memanggil nama kedua temannya. Namun, tak kunjung ada jawaban yang merespon teriakannya yang cukup keras itu.“Sialan, notifikasi itu! Tak kusangka hari ini adalah ronde pertamanya di mulai! Baru saja selesai melawan ancaman di kota Genbukai, waktunya benar-benar tidak tepat!”Merujuk kepada notifikasi panel yang memberikan hitung waktu mundur, Eiji baru saja menaydari bahwa dirinya telah kehilangan hitung dalam hari. Dua minggu berlalu dengan cepat, dan ta
Eiji menarik nafasnya secara perlahan dan mencoba untuk menenangkan dirinya. Setelah itu….“Natsuki, kenapa kau tiba-tiba berhenti dari pekerjaanmu itu?”“Ah, itu ya. A-aku… ingin memulai hal baru….”Eiji memiringkan kepalanya seolah tidak terlalu memahami jawabannya yang begitu singkat dan menggunakan suara yang terbilang pelan.“Memulai hal baru?”Natsuki mengangguk pelan seolah meng-iyakan pertanyaan Eiji.“Iya. Melakukan seperti itu melelahkan juga, terlebih lagi alasanku berhenti itu juga karenamu….”Suara Natsuki semakin kecil di akhir kalimat, sehingga Eiji tidak mendengar dengan jelas bagian terakhirnya. Namun, Eiji tidak berusaha untuk bertanya lebih lanjut akan hal itu.“Yah, kurasa kau pasti mempunyai alasan sendiri. Tetapi, hari ini aku datang bukan hanya ingin membicarakan hal itu”“Eh?”Tiba-tiba saja,
Malam telah berlalu dan berganti dari bulan yang bersinar menyinari kegelapan, menjadi matahari yang memberikan kehangatan di pagi hari.Sinar mentari yang lembut itu menyinari kota Genbukai yang di penuhi dengan penduduk kota yang berkehidupan normal seperti biasa seolah tidak ada yang terjadi.Terlibatnya Eiji dan teman-temannya telah membuat kota Genbukai terbebas dari ancaman. Dan kini, Eiji yang sedang berjalan di tengah kota bersama Jirou, Satsuki dan Tiara pun melihat penduduk kota yang memiliki senyuman di wajahnya.Dia berjalan melewati lalu lalang kota, dan juga lokasi di saat dia bertarung dengan LoneWolf. Tempat yang sebelumnya sudah hancur itu telah di perbaiki dengan cepat dalam kurun waktu kurang dari 5 hari.Dan seiring lamanya dia berjalan, Eiji berdiri di depan sebuah bangunan layaknya klub dan masuk ke dalamnya. Tempat yang seharusnya menjadi hiburan malam itu, tentu saja akan sangat sepi ketika berada di waktu matahari masih bersinar.
Sebuah penjelasan yang cukup memukul Eiji di kepala itu benar-benar membuatnya terkejut. Dia yang sebelumnya masih berada di ambang-ambang dengan teori tidak berdasarnya, tiba-tiba saja di perkuat dengan ucapan Genbu sendiri.Wajahnya seperti membeku dan ekspresinya tidak berubah sejak awal dia mendengar hal tersebut.“Ja-jadi… itu benar?” gumam Eiji“Ya….” sahut Genbu sambil menganggu pelanEiji masih cukup sulit untuk mempercayainya. Bahwa teknik baru yang dia miliki ternyata di berikan oleh Genbu. Seolah menjadi kunci untuk membuka skill terkunci tersebut dan menjadikannya sebagai jurus terkuat Eiji untuk saat ini.Namun, tentu saja dia masih sedikit bingung. Satu pertanyaan yang muncul di benaknya itu adalah, kenapa dirinya? Dan kenapa baru sekarang?Eiji yang kebingungan mengangkat wajahnya dan menyingkat pertanyaannya hanya menggunakan satu kata.“Kenapa?” tanya EijiHanya