Share

Bab 90

Author: Rara Qumaira
last update Huling Na-update: 2025-02-26 23:00:49

Bab 90

Pria tersebut terkekeh sejenak seraya menatap wajah Najwa yang tampak terkejut.

"Kaget ya?" ujar Jonathan, pria yang menyapa Najwa.

"Kok kamu ada disini?" tanya Najwa dengan mimik wajah penuh kebingungan.

"Kenapa? Gak boleh?" sahut Jonathan santai. Najwa menghembuskan nafas panjang sejenak mengurai kekesalan yang mulai menyusup ke dalam hatinya.

“Kamu gak lagi nguntit aku kan?” tanya Najwa penuh selidik.

“Wkwkwk ... gaklah, ngapain juga? Lagian, mana bisa aku masuk kesini kalau cuma sekedar nguntit kamu doang?” sahut Jonathan seraya terkekeh.

‘Benar juga. Tadi kan Om Farhan masuk dengan nunjukin undangannya,’ ujar Najwa dalam hati.

“Aku diajak mama tadi. Papa lagi sakit, jadi aku yang diminta nemenin. Kamu sama om itu?” tanya Jonathan.

“Om Farhan,” sahut Najwa seraya menganggukkan kepalanya.

“Oh ya, bagaimana kalau kita ngobrol disana saja? kayaknya suasananya lebih enak deh!” ujar Jonathan.

“Duh, gimana y
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 91

    Bab 91Farhan terdiam sesaat, lalu mengusap pipi Davin."Papa sibuk, Nak. Tapi papa akan selalu ada untukmu, kapan pun kamu butuh."Davin tersenyum puas. Ia kemudian menggandeng tangan Farhan, mengajaknya duduk di bangku taman.Cukup lama Farhan menemani Davin berbincang seraya bermain. Setelah merasa puas, dia pun berpamitan."Davin, Papa pulang dulu ya. Lain kali kita ketemu lagi," ujar Farhan."Oke, Pa."Usai berpamitan, Farhan kembali melangkah menuju area resepsi. Dia menatap sekelilingnya mencari keberadaan istri kecilnya yang telah ditinggalkan cukup lama.Tiba-tiba, matanya menangkap bayangan sepasang anak manusia yang tengah berduaan.Dan benar saja, setelah mendekat, Farhan yakin jika itu adalah Najwa dan tetangga sebelah rumahnya.“Najwa!” seru Farhan. Najwa dan Jonathan terkesiap seketika. Spontan, Najwa bangkit dari posisinya, lalu menatap Farhan yang tengah melangkah menghampiri mereka.

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 92

    Bab 92“Ada deh. Ayo!” Jonathan bergeming di tempatnya.“Kita gak diajak nih?” sahut Nindy.“Maunya sih gitu, sayangnya aku bawa motor, hanya bisa bawa satu penumpang,” sahut Jonathan seraya nyengir kuda."Idih, alesan!" gerutu Nindy."Wkwkwk … lain kali saja, aku janji!""Benar ya, awas kalau bohong!" ancam Nindy."Iya, bawel ah. Ayo, Wa," ujar Jonathan lagi."Udah, sana pergi, mumpung masih jam segini," usir Nindy. Dengan terpaksa Najwa naik ke boncengan motor pria tersebut setelah sebelumnya mengenakan helm. Jonathan melajukan motor sportnya dengan tenang. Sementara itu, di bangku belakang, Najwa berusaha sekuat tenaga agar tubuhnya tidak melorot dan memeluk pria di hadapannya. "Kita mau kemana sih?" tanya Najwa saat menyadari Jonathan tidak juga menghentikan laju motornya.Setelah bertahan hampir tiga puluh menit, akhirnya Jonathan menghentikan laju motornya di sebuah taman.“Akhirnya ...,” ujar Najwa seraya m

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 93

    Bab 93Jonathan tersenyum tipis seraya melirik gadis di belakangnya, menatap wajahnya yang semburat memerah. Entah kenapa, dia suka sekali wajah memerah itu. Menurutnya, Najwa terlihat semakin menggemaskan.Selang tak berapa lama kemudian, motor Jonathan sudah memasuki area parkir. Perlahan, Najwa melepaskan pelukannya, lalu turun dari boncengan. Dia tidak berani menatap Jonathan karena merasa sangat malu. 'Bisa-bisanya aku meluk dia seerat itu!' ujar Najwa dalam hati. Tanpa dia sadari, ada sepasang mata yang menatap interaksi mereka dengan hati yang membara, sepasang mata milik Farhan.Farhan baru saja pulang kantor dan memarkirkan mobilnya saat melihat motor Jonathan memasuki area parkir. Bukannya segera turun, dia malah bertahan di mobilnya seraya mengamati interaksi mereka. Hatinya mendidih melihat Najwa yang memeluk pinggang pria lain dengan erat.'Dasar! Bisa-bisanya dia memeluk pria itu dengan erat!' umpat Farhan.'Apa kamu c

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 94

    Bab 94"Om!" protes Najwa lirih. Dia yang sudah bisa menguasai diri, berusaha mendorong tubuh Farhan menjauh. Sayangnya, tenaganya yang kalah jauh, membuat tubuh Farhan tak bergeser sedikitpun. Justru Farhan malah berhasil mencengkram dan mengunci kedua telapak tangan Najwa."Masih berani berbohong?" tanya Farhan mengintimidasi. Najwa menatap pria di hadapannya dengan perasaan kesal. 'berani sekali dia mencuri ciuman pertamaku!' rutuk Najwa dalam hati."Oke, aku pulang sama Jonathan. Memangnya kenapa? Toh kami tidak berbuat yang macam-macam. Kami hanya pulang bersama, itu saja!" sahut Najwa dengan kesal. Mendengar pengakuan gadis di hadapannya, Farhan kembali mendaratkan ciumannya. Kali ini bukan sekedar kecupan biasa, namun dia juga melumat bibir gadis itu. Awalnya, Najwa berusaha memberontak, namun tak bisa karena Farhan mengunci tubuhnya sehingga dia tak dapat berkutik. Farhan meraih tengkuk Najwa untuk memperdala

    Huling Na-update : 2025-02-28
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 95

    Bab 95“Sudah tahu lancang, kenapa masih diulangi?” tanya Najwa dengan perasaan dongkol. Namun, dia masih belum berani menatap lawan bicaranya.“Seperti yang om katakan tadi, om tidak merasa bersalah. Itu adalah bentuk hukuman untuk kamu karena berani dekat dengan seorang pria. Meskipun dalam perjanjian kita tidak akan saling mengganggu privasi masing-masing, tapi disini kamu masih tanggungjawabku. Jadi, aku tidak mengizinkan kamu pacaran, apalagi dengan pria brengsek itu!” ujar Farhan dengan tegas.“Dia bukan pria brengsek dan kami tidak pacaran!” sahut Najwa masih dengan perasaan dongkol.“Terserah! Yang jelas, itu aturan dari om!” ujar Farhan santai. Najwa mendengus dengan kesal. ‘Bisa-bisanya dia tidak merasa bersalah karena sudah mencuri ciuman pertamaku!’ omel Najwa dalam hati. Farhan menatap Najwa yang masih memberengut kesal. Tanpa sadar, pandangannya tertuju pada bibir tipis milik gadis itu. Bayangan kejadian semalam kembali ber

    Huling Na-update : 2025-02-28
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 96

    Bab 96"Aku melakukannya karena cemburu. Aku gak suka kamu dekat-dekat sama dia!" sahut Hera membela diri."Kita sudah putus. Jadi jangan mengganggu hidupku lagi," sahut Jonathan."Aku gak mau kita putus, Jo. Aku masih sayang sama kamu," rengek Hera. Jonathan mengibaskan tangannya tanda tak peduli dengan ucapan gadis itu. Dia justru kembali menoleh pada Najwa yang sudah bersiap untuk meninggalkan kantin."Wa, aku antar pulang!" "Gak perlu!" sahut Najwa. Najwa mengembalikan jaket pria itu, lalu mengayunkan langkahnya meninggalkan kantin dengan diikuti oleh teman-temannya."Berani kamu mengganggu dia lagi, aku gak akan tinggal diam, ingat itu!" Usai mengancam Hera, Jonathan berlari kecil menyusul Najwa. Melihat penampilan Najwa yang berantakan, dia benar-benar merasa tidak tega."Wa, aku antar ya!" ujar Jonathan setelah berhasil menyusul langkah gadis itu."Tidak perlu, aku bisa naik taksi," sahut Najwa tanpa menoleh. "Naj

    Huling Na-update : 2025-02-28
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 97

    Bab 97Gelak tawa teman-temannya pecah saat Farhan akhirnya menyerah. Ia meneguk minuman itu. Sensasi panas langsung menyengat tenggorokannya."Nah, gitu dong!" seru Raka, menuangkan minuman lagi.Farhan sempat ragu, tetapi setelah dipaksa lagi, ia kembali minum. Gelas pertama habis, disusul gelas kedua, lalu ketiga.Lama-kelamaan, pikirannya mulai kabur. Kepalanya terasa ringan, dan tawa lepas keluar dari bibirnya.Lalu, tiba-tiba seorang pria di bar menabrak bahu Farhan. Gelas di tangannya hampir jatuh."Hati-hati, dong!" gerutu Farhan, suaranya terdengar lebih keras dari yang ia maksudkan.Pria itu menoleh dengan tatapan tajam. "Apa lo?"Farhan berdiri, ekspresinya menantang. "Lo yang nabrak gue!"Raka dan Andre langsung menarik Farhan ke belakang sebelum keadaan memburuk."Udah, Han! Santai aja! Jangan cari ribut!" ujar Andre cepat.Pria itu masih menatap tajam, tetapi akhirnya men

    Huling Na-update : 2025-03-01
  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 98

    Bab 98 "Minggir, aku nengok kekasihku!" seru wanita tersebut. "Maaf, Kak, tapi bisakah kakak kesini lagi nanti? Om Farhan baru saja minum obat dan tidur, tolong jangan diganggu," ujar Najwa memberikan penjelasan. "Siapa yang mau ganggu sih? Aku kesini mau nengok," sentak Tasya. "Aku tahu, Kak, tapi tolong, biarkan Om Farhan istirahat dulu. Nanti kalau Om Farhan sudah bangun, kakak bisa kesini lagi," bujuk Najwa. "Memangnya kamu siapa berani ngatur-ngatur aku? Minggir," seru Tasya seraya mendorong tubuh Najwa hingga dia jatuh terjerembab. "Aw!" seru Najwa. Tubuhnya sukses membentur lantai hingga dia jatuh tersungkur. Tak mengindahkan kondisi Najwa, Tasya segera masuk ke dalam kamar. Di sana, dia melihat sang kekasih tengah meringkuk di atas tempat tidur pulas. Perlahan, Tasya melangkah mendekat dan duduk di salah satu tepi tempat tidur. Tasya menatap wajah tampan sang kekasih begitu lama.

    Huling Na-update : 2025-03-01

Pinakabagong kabanata

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 128

    Bab 128Tubuh Najwa menegang, tetapi bukan karena ketakutan. Ada sesuatu yang asing menjalar di dalam dirinya. Sensasi yang membuatnya bingung.Tangan Farhan yang semula hanya mengusap pipinya, kini bergerak turun, meremas gundukan kenyal dengan lembut. Tanpa sadar, Najwa mendesis lirih.Merasa mendapat respon, Farhan semakin intens melancarkan serangannya. Sementara itu, Najwa semakin tak dapat mengendalikan diri merasakan sensasi baru yang terasa candu.Tiba-tiba, Farhan mengehentikan aksinya. Ditatapnya gadis di bawahnya dengan intens. Sementara itu, Najwa balik menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya."Wa, bolehkah?" tanya Farhan dengan suara berat. Untuk sesaat, Najwa meragu. Meskipun belum berpengalaman, namun dia paham arah pembicaraan pria di hadapannya tersebut.Beberapa saat kemudian, Najwa menganggukkan kepalanya. Akhirnya, Farhan kembali melancarkan aksinya dengan lembut dan hati-hati. Dia paham betul jika ini pengalaman pertama bagi wanita di hadapannya tersebut.Aksi

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 127

    BAB 127PERASAAN YANG TAK TERDUGASesampainya di apartemen, Najwa segera masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu dengan sedikit lebih keras dari biasanya. Ia berjalan menuju ranjangnya, lalu duduk di tepinya dengan wajah kesal. Pikirannya masih dipenuhi dengan kejadian di kafe tadi.Bayangan Farhan bersama wanita lain terus mengusik benaknya. Tatapan mata wanita itu, senyum genitnya, cara dia menyentuh lengan Farhan, semua itu membuat dadanya terasa sesak.Najwa menghela napas panjang, mencoba menenangkan diri. Namun, perasaan aneh yang menggelayuti hatinya tak kunjung pergi.Tak lama kemudian, suara ketukan pelan terdengar dari balik pintu.Tok tok tok...."Najwa?"Najwa mendongak sejenak, mengenali suara itu. Namun, alih-alih menjawab, ia malah memalingkan wajahnya.Farhan, yang tak mendapat respons, akhirnya memutuskan untuk masuk. Dengan langkah perlahan, ia menghampiri gadis itu hingga hanya berjarak dua jengkal."Kamu kenapa?" tanyanya tenang.Najwa tetap tak melihat ke arahny

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 126

    Bab 126Rahasia yang TerpendamFarhan menyesap kopinya perlahan, mencoba menyembunyikan kegelisahan yang tiba-tiba merayapi benaknya. Ia menatap David yang duduk di hadapannya, pria itu terlihat tenang, tetapi jelas sedang mengamati setiap gerak-geriknya."Jadi?" David mengangkat alisnya. "Aku hanya ingin memastikan sesuatu, Farhan. Apa hubunganmu dengan Najwa?"Farhan menaruh cangkir kopinya dengan gerakan yang terkendali. "Maaf, tapi itu bukan urusan Anda."David tersenyum tipis. "Sebenarnya, itu urusanku. Najwa adalah anak tiriku sekarang dan aku ingin memastikan dia berada di tangan yang tepat."Farhan tertawa kecil, tetapi tidak ada humor di sana. "Anda tidak perlu khawatir soal itu. Najwa baik-baik saja."David mencondongkan tubuhnya, tatapannya semakin tajam. "Dengar, aku tidak bodoh, Farhan. Fara sudah memberitahuku bahwa mantan suaminya tidak memiliki kerabat. Jadi bagaimana mungkin kau bisa menjadi 'om' bagi Najwa?"Farhan tetap tenang, tetapi jari-jarinya mengepal di bawa

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 125

    Bab 125Kini, setelah bertahun-tahun berlalu, Fara masih dihantui rasa bersalah.Ia bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju lemari. Dari dalam laci, ia mengeluarkan sebuah kotak kayu kecil yang sudah lama ia simpan. Perlahan, ia membuka tutupnya, memperlihatkan sebuah foto usang, foto dirinya bersama Najwa dan Suratman.Air matanya langsung mengalir. Ia menyusuri wajah kecil Najwa dalam foto itu dengan jemarinya yang bergetar."Najwa, sedikit saja, apakah tidak ada perasaan rindu untuk ibu?"Pertanyaan itu terus mengganggunya sejak pertama kali dia bertemu kembali dengan putrinya. Putri kecilnya yang kini telah beranjak dewasa.***Farhan masih sibuk memeriksa laporan keuangan ketika suara pintu ruang kerjanya terbuka tanpa izin."Farhan!" suara Arum terdengar tajam. Wanita paruh baya itu berjalan masuk dengan wajah kesal.Farhan menutup map di hadapannya dan mengusap wajah dengan lelah. "Ada apa, Ma?""Apa maksudmu bertanya ada apa?" Arum melipat tangan di depan dada. "Uang yan

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 124

    Bab 124SURAT CERAITangannya bergetar saat menatap lembaran itu. Nama Fara tertera jelas di sana. Ia nyaris tidak bisa percaya dengan apa yang ia baca."Ini tidak mungkin. Fara tidak mungkin melakukan ini," gumam Suratman dengan suara bergetar."Sudah cukup. Jangan cari dia lagi. Kalian sudah bukan siapa-siapa."Suratman menatap pria tua itu dengan mata membelalak. "Kenapa? Apa yang terjadi? Apa yang kalian lakukan pada Fara?"Pak Karim tidak menjawab. Ia hanya menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan sebelum akhirnya menutup pintu tanpa sepatah kata lagi.Suratman berdiri di sana, masih memegang surat cerai itu dengan tangan gemetar.Dengan langkah gontai, ia kembali ke rumahnya. Sepanjang jalan, pikirannya dipenuhi berbagai pertanyaan yang tak terjawab. Bagaimana mungkin Fara meninggalkannya begitu saja? Kenapa tanpa penjelasan?Ketika ia tiba di rumah, Najwa berlari menghampirinya. "Ayah! Ibu sudah pulang?"Suratman menatap wajah polos putrinya dan seketika dadanya sesak. I

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 123

    Bab 123SAAT-SAAT TERAKHIRHari demi hari berlalu, dan kondisi Najwa semakin membaik. Warna di wajahnya mulai kembali, senyum kecilnya sudah lebih sering muncul, dan suaranya tak lagi selemah dulu. Fara selalu berada di sampingnya, membacakan cerita sebelum tidur, menyuapinya makan, dan menggenggam tangannya setiap kali Najwa merasa kesakitan.Namun, di balik senyum yang ia tampilkan, ada kesedihan yang semakin dalam. Setiap kali melihat Suratman tertidur di kursi samping ranjang Najwa, Fara ingin menangis. Setiap kali pria itu bangun dan tersenyum padanya, seolah mereka adalah keluarga yang utuh, hatinya semakin hancur.Di saku tasnya, surat panggilan dari pengadilan agama telah berulang kali ia lipat dan sembunyikan. Ia tahu waktunya semakin sedikit. Proses perceraiannya dengan Suratman hampir selesai, dan saat Najwa benar-benar pulih, ia harus pergi.***Suatu sore, ketika Suratman pulang sebentar untuk mengambil beberapa barang di rumah, Fara duduk di samping Najwa yang tengah ter

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 122

    Bab 122TAWARANFara berdiri di depan rumah orang tuanya dengan dada sesak. Tangannya gemetar saat hendak mengetuk pintu. Selama ini, ia sudah dianggap tidak ada oleh keluarganya setelah memutuskan menikah dengan Suratman, seorang pedagang keliling yang menurut mereka tidak pantas untuknya.Namun, sekarang ia tidak punya pilihan lain.Ia mengetuk pintu dengan ragu. Tak lama, suara langkah kaki terdengar dari dalam, lalu pintu terbuka, memperlihatkan wajah sang ibu, Bu Halimah, yang langsung berubah dingin begitu melihatnya."Untuk apa kamu kemari?" suara wanita paruh baya itu terdengar tajam.Fara menggigit bibirnya, menahan air mata yang hampir jatuh."Ma, aku butuh bantuan," suaranya bergetar.Bu Halimah melirik anaknya dari ujung kepala hingga kaki, lalu mendengus. "Jadi sekarang kamu ingat keluarga setelah sekian lama menghilang?"Fara menggeleng cepat. "Aku nggak pernah melupakan papa dan mama. Aku hanya… aku hanya tidak punya keberanian untuk kembali.""Tapi sekarang kamu kembal

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 121

    BAB 121SEPULUH TAHUN YANG LALULangit sore mulai meredup ketika suara tawa anak-anak masih terdengar di gang sempit perkampungan kecil di pinggiran kota. Najwa, bocah perempuan berusia delapan tahun, berlari kecil mengejar bola plastik yang meluncur ke jalan raya. Tanpa sadar, langkah kakinya melampaui batas aman dari gang sempit itu.Tiba-tiba, suara klakson yang keras menggema di udara. Dalam sekejap, tubuh kecil Najwa terpental ke aspal, diikuti oleh jeritan histeris dari anak-anak lain yang menyaksikan kejadian itu. Mobil yang menabraknya melaju kencang tanpa sedikit pun mengurangi kecepatan, menghilang di belokan sebelum ada yang sempat mencatat nomor platnya."Najwa!"Seorang wanita berlari dari dalam rumah, wajahnya pucat pasi saat melihat tubuh kecil putrinya tergeletak tak bergerak di jalan. Darah mengalir dari pelipis dan hidungnya, membentuk genangan kecil di aspal.Orang-orang mulai berdatangan. Beberapa ibu berteriak panik, sementara beberapa bapak berusaha menenangkan i

  • Lima Tahun Usai Berpisah   Bab 120

    BAB 120KERINDUAN YANG TAK TERPADAMKANFara duduk di sofa ruang keluarga dengan wajah yang dipenuhi kesedihan. Matanya yang sembab menunjukkan bahwa ia sudah menangis cukup lama. Di tangannya, ia menggenggam erat selembar foto lama, foto seorang gadis kecil dengan senyum polos yang begitu dirindukannya.David duduk di sampingnya, tangannya dengan lembut mengusap punggung istrinya, berusaha menenangkan. Namun, Fara tetap terisak, rasa sesak yang menghimpit dadanya tak kunjung mereda."Aku tidak bisa terus seperti ini, Mas. Aku ingin bertemu dengannya. Aku ingin memeluknya setidaknya sekali saja. Aku ingin menebus semua kesalahan yang telah aku buat," ujar Fara dengan suara bergetar.David menarik napas dalam. Ia paham betul bagaimana perasaan istrinya. Setiap malam, ia melihat Fara duduk termenung di depan jendela, matanya menerawang jauh, pikirannya entah ke mana."Sayang, aku mengerti perasaanmu. Tapi kita harus bersabar sedikit lagi. Jangan gegabah, kita harus menunggu waktu yang te

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status