Share

Teror

Amara mengadukan pada orang tuanya tentang kehidupannya yang sepertinya masih banyak hal belum terselesaikan. Dia masih belum bisa menapaki kehidupan barunya, Pernikahannya dengan Satria terlalu buru-buru, dia tidak berpikir sejauh ini dampaknya.

Mungkin apa yang dikatakan Abian benar bahwa Satria menikahinya karena kasihan. Mereka lima tahun satu rumah sudah pasti Satria tahu bagaimana kehidupannya bersama Abian.

“Apa keputusanku menikahi Satria salah?” Dia bertanya pada diri sendiri, tangannya mengusap-usap pusara kedua orang tuanya yang basah akibat hujan semalam.

“Iya, kamu terlalu buru-buru, seharusnya kamu berpikir dulu sebelum mengambil keputusan, kalau sudah begini kamu yang nyesel.” Suara di belakangnya membuat Amara mendongak, lelaki itu menjulang di sampingnya kemudian lelaki itu ikut berjongkok di dekat Amara. “Maaf, saya telah mengecewakan kalian. Saya yang bodoh telah mengabaikan Amara.” Abian ikut mengusap pusara di depannya dengan mengucapkan kata penyesalan.

“Kenapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status