Share

Kembali Pulang

Author: Aira Tsuraya
last update Last Updated: 2023-03-01 14:00:34

“Aaaahhhh ... .”

“Kinan, Kinan bangun! Kamu tidak apa-apa ‘kan?” seru seorang wanita paruh baya berusaha membangunkan Kinan.

Kinan sontak terbangun, dia terjingkat dan langsung duduk di atas kasur dengan napas tersengal. “Ak—aku di mana?”

Wanita paruh baya itu langsung tersenyum saat melihat Kinan yang bagai orang linglung. “Jelas kamu di kamarmu. Ini sudah hampir maghrib dan ibu sudah berulang membangunkanmu dari tadi.” Kinan terdiam kemudian menoleh menatap wanita paruh baya di sampingnya dengan tertegun.

“Ibu ... ibu?” Kinan mengerjapkan matanya, “benar ini ibu?” kembali Kinan bertanya dengan aneh. Wanita paruh baya itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala melihat reaksi Kinan.

“Memang sejak kapan ibu berubah, Kinan? Ini memang ibu. Kamu ini aneh-aneh saja, deh,” ucap wanita paruh baya itu yang tak lain ibu Kinan, Hana Pahlevi. Kinan langsung berhambur memeluk Hana dengan erat membuat Hana kebingungan dibuatnya.

“Sudah, buruan mandi. Sudah sore, Kinan.” Hana mengurai pelukan Kinan.

Kinan menurut kemudian tiba-tiba terjingkat kaget dan buru-buru berdiri lalu berjalan menuju kalender yang terpasang di tembok kamarnya. Matanya langsung melotot saat melihat tahun yang tertera di sana. Berulang Kinan mengerjapkan mata sambil menatap kalender tersebut.

“Tidak mungkin,” desis Kinan lirih.

“Apa yang tidak mungkin, Kinan?” tanya Hana. Kinan diam kemudian menatap kelender lagi lalu berlari ke depan meja riasnya. Dia sudah berdiri di depan cermin sambil sibuk meraba wajahnya.

“Aku pasti bermimpi. Ini diriku lima tahun yang lalu, kalender itu juga menjelaskannya. Lalu ibu ... harusnya ibu sudah meninggal,” gumam Kinan seakan berbicara kepada dirinya sendiri.

Hana yang melihat Kinan dengan bingung, kini berdiri di sampingnya dan terus menatap Kinan dengan pandangan menyelidik.

“Bu, ayah mana?” tiba-tiba Kinan bertanya.

“Ada di luar. Beliau sedang menunggumu, kita makan malam bareng setelah ini. Sudah, mandi dulu sana!” Hana beranjak pergi keluar usai mengatakan hal tersebut.

Kinan masih duduk membisu di tepi kasur. Kepalanya masih pusing dan sulit untuk menerima kenyataan yang baru dialaminya. Padahal baru saja dia mengalami hari yang buruk. Menikah dengan pria bajingan bernama Fajar Pranoto kemudian menghabiskan malam pertama dengan Tuan Saka Bramana. Seingat Kinan, dia kabur dari rumah Saka kemudian terpojok di jalan yang ada jurangnya. Lalu karena tidak hati-hati, dia terperosok jatuh ke dalam sana.

“Seharusnya aku sudah mati, tapi mengapa aku di sini? Mengapa aku kembali ke tubuhku di lima tahun sebelum kejadian itu? Apa yang terjadi? Apa Tuhan mengabulkan doaku untuk mengulang kehidupanku lagi?”

TOK!! TOK!! TOK!!

Ketukan di pintu menginterupsi lamunan Kinan, gadis manis itu terjingkat dan buru-buru menoleh ke arah pintu.

“Kinan!! Buruan ditunggu ayah, Nak.” Hana berseru mengingatkan Kinan.

Kinan mengangguk kemudian sudah berjalan ke kamar mandi. Untuk beberapa saat dia terdiam tertegun menatap dirinya di cermin.

“Kalau Tuhan memberiku kesempatan maka ini saatnya aku mengubah takdirku. Aku akan melakukan itu dan menghilangkan penderitaanku di masa depan. Aku pastikan semua harus berubah!” tandas Kinan berapi-api.   

Selang beberapa saat Kinan sudah tampak rapi dan keluar kamar menuju ruang makan. Ia melihat pria paruh baya dengan kumis lebat dan rambut ikal tersenyum menatapnya. Dialah Bayu Samudra, ayah dari Kinan. Ayah yang di kehidupan sebelumnya tewas dalam kecelakaan bersama sang Ibu tercinta.

“Selamat malam, Ayah. Maaf, telah menunggu lama,” sapa Kinan dengan sopan. Bayu hanya menganggukkan kepala sambil mengurut jenggot jarangnya.

“Iya, gak papa. Duduklah, kamu pasti lelah usai mengurus skripsi di kampus,” ucap Bayu. Kinan hanya manggut-manggut. Kinan berusaha mengingat kalau tahun ini memang saat dia sedang sibuk mengerjakan skripsinya.

Kinan langsung duduk di tempatnya dan kembali terkejut saat melihat banyaknya aneka hidangan yang tertata rapi di meja makan kali ini. Ibunya beserta asisten rumah tangga mereka juga tampak sibuk mondar mandir sedari tadi mengeluarkan aneka menu masakan. Kinan masih mengamati dan mencoba mengingat ada peristiwa penting apa yang akan dia lalui di malam ini. Namun, sekuat Kinan mengingat tak ada satupun ingatan yang terlintas di benaknya. Perjalanan waktu membuat dia melupakannya.

“Eng ... apa akan ada tamu yang datang, Bu?” Akhirnya Kinan memberanikan diri bertanya. Dia tidak mau terus menerka.

Hana tersenyum kemudian duduk di sebelah Kinan sambil mengelus lembut tangannya. “Kamu lupa kalau hari ini kita kedatangan tamu istimewa.”

Kinan diam, mata bulatnya nan indah terus memandang Hana dengan tatapan bertanya. “Kinan lupa, Bu. Mungkin karena terlalu sibuk mengurus skripsi jadi melupakan segalanya.”

Bayu dan Hana langsung tertawa mendengar ucapan Kinan. “Iya, gak papa. Ayah dan ibu tahu kesibukanmu. Namun, Ibu cukup senang saat kamu tidak menolak permintaan kami kali ini seperti sebelumnya,” tutur Hana.

Kinan masih diam, alisnya mengernyit. Ada apa sebenarnya? Permintaan apa yang pernah ditolak Kinan yang muda ini. Kinan benar-benar tidak ingat. Pelan Kinan memijat keningnya sambil meringis merasakan pusing yang tiba-tiba datang.

“Kenapa Kinan? Kamu sakit?” tanya Bayu khawatir. Kinan buru-buru mengangkat kepalanya kemudian tersenyum menyeringai memperlihatkan raut manisnya.

“Tidak, Ayah. Mungkin hanya lelah. Kinan ambil obat sebentar untuk diminum sesudah makan nanti,” pamit Kinan. Gadis manis itu sudah bangkit beranjak ke kamarnya. Sementara Bayu dan Hana hanya menganggukkan kepala mengizinkan kepergiannya.

“Sial!! Aku tidak ingat apa pun yang terjadi di hari ini dan tahun ini. Sebenarnya ada apa, sih?” umpat Kinan kesal. Dia sudah berada di kamar dan berjalan mondar mandir kebingungan. Gara-gara kejadian pahit di masa depan yang menimpanya, Kinan tidak mau kecolongan lagi dan dia bersikeras merubah semua kejadian di masa ini.

“Aku harus cepat mengingatnya supaya aku bisa mengubah dan tidak mengulang lagi kejadian di masa depan yang suram itu. Lebih-lebih aku harus menghindari bertemu dengan Fajar. Aku tidak mau mengenalnya. Dia lelaki paling brengsek yang aku kenal,” maki Kinan.

TOK!! TOK!! TOK!!

Lagi ketukan pintu menginterupsi lamunan Kinan. Kinan buru-buru membuka pintu kamar dan melihat asisten rumah tangganya tampak tersenyum ramah menatap Kinan.

“Non, dipanggil Bapak dan Ibu. Tamunya sudah datang,” ucap asisten rumah tangga Kinan. Kinan hanya mengangguk bersiap keluar namun, tiba-tiba dia ingat sesuatu dan langsung menyambar tangan sang Asisten. Tentu saja wanita paruh baya yang menjadi asisten rumah tangga Kinan itu menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Kinan dengan bingung.

“Mbok, tunggu sebentar! Boleh aku tahu sebenarnya ada tamu siapa dan dalam rangka apa ayah serta ibu mengundangnya?” cercah Kinan.

Wanita bernama Sumi itu hanya terdiam menatap Kinan dengan bingung sambil menelan saliva berulang.

“Maaf, Non. Bukannya malam ini Non akan ditun---“

“KINAN!! Kok di sini? Ayo keluar!” Belum sempat Sumi menjawab pertanyaan Kinan. Tiba-tiba Hana sudah muncul dari belakang Sumi dan menatap Kinan penuh rasa cinta.

“Iya, Bu. Kinan ambil obat tadi,” bohong Kinan. Padahal dia sengaja ke kamar untuk sekedar mengingat kembali kejadian apa yang pernah terjadi di malam ini.

“Ya sudah, Yuk!” Hana sudah membimbing Kinan melangkah kembali ke ruang makan. Kinan terus berjalan sambil menundukkan kepala. Ia gugup selain itu juga masih mencoba mengingat apa yang terjadi di kehidupan dia sebelumnya. Tepatnya di malam ini.

“Ini Kinan Pratiwi, putri semata wayang kami,” ucap Hana memperkenalkan Kinan. Hana sudah berdiri di tengah ruang makan dan tiga orang yang sedang duduk di sana tampak tersenyum memperhatikan kehadiran Kinan.

Bayu Samudra, ayah Kinan hanya tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepala saat melihat putrinya sudah keluar lagi dari kamarnya.

“Ayo, Kinan. Kasih salam kepada Tuan Arya dan Nyonya Septa,” pinta Hana. Kinan mengangkat kepalanya perlahan kemudian berjalan mendekat sambil mengulurkan tangan dan tersenyum dengan sopan.

“Selamat malam, Om, Tante. Senang bertemu dengan Anda,” sapa Kinan dengan santunnya.

Tuan Arya, seorang pria berusia hampir sama dengan Bayu hanya saja garis wajahnya masih menunjukkan bekas ketampanan saat masih muda. Mungkin karena berasal dari keluarga kaya, sehingga beliau sangat pandai merawat diri. Hal yang sama juga terlihat pada Nyonya Septa, beliau masih terlihat cantik dan muda meskipun Kinan yakin usianya hampir sama dengan ibunya.

Kinan bisa memastikan kalau dua orang di depannya ini dari kalangan keluarga kaya. Dilihat dari cara mereka berpakaian, lalu tas dan sepatu yang mereka kenakan. Kinan yakin harganya tidak berkisar ratusan ribu melainkan puluhan juta.

“Kamu manis sekali, Kinan. Tante juga senang bertemu denganmu,” balas Septa dengan ramah. Kinan tersenyum kemudian duduk di sebelah ibunya.

Bayu dan Arya duduk saling berhadapan di penghujung meja, sementara Hana dan Septa sudah duduk saling berhadapan. Hanya bangku depan Kinan saja yang masih kosong. Kinan yakin peserta makan malam kali ini masih ada yang belum datang. Kinan berulang menghela napas panjang mencoba mengingat apa yang akan terjadi selanjutnya di malam ini. Namun, lagi-lagi ingatannya payah.

“Selamat malam. Maaf, saya terlambat.” Tiba-tiba terdengar suara dari depan dan Kinan merasa mengenal betul suaranya.

Kinan menoleh dan mendongakkan kepala melihat ke depan. Dia langsung terbelalak kaget saat melihat siapa yang datang dan sedang berdiri di seberangnya kali ini. Bibir Kinan sontak bergetar, matanya melotot lalu tiba-tiba tanpa sadar terlontar makian dalam benaknya.

“Ba—bajingan itu ... ada di sini.”

Related chapters

  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Bertunangan dengan Musuh

    “Saka! Syukurlah akhirnya kamu datang juga,” seru Septa dengan gembira. Wanita cantik itu langsung berdiri menyambut kedatangan pria tampan tersebut.“Ini Saka Bramana, putra kami. Saka, itu Kinan! Kamu kenalan dulu,” lanjut Septa kemudian.Pria bernama Saka Bramana itu tersenyum, mata kelamnya, rambut hitam legamnya dan dagu belah tengahnya sama persis dengan yang Kinan kenal di malam itu. Kinan diam, tertegun di tempatnya dan tidak berkata satu patah pun. Dia masih bingung saat tiba-tiba kembali ke lima tahun masa lalunya dan kini harus bertemu dengan orang yang merusaknya di masa depan.“Kinan!” seru Hana mengagetkan.Kinan tergagap dan menoleh spontan ke arah Hana.“Iya, Bu.” Hana tidak menjawab hanya dagunya menunjuk ke arah tangan Saka yang terulur sementara Kinan belum menyambutnya sama sekali.Kinan terdiam mengalihkan pandangannya menatap ke arah pria tampan di depannya ini. Ada banyak kebenci

    Last Updated : 2023-03-01
  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Loncatan Ingatan

    “Aghrr ... sebenarnya apa yang terjadi dengan hidupku?” lirih Kinan mendesah. Kinan semakin bingung usai berbincang dengan Saka di taman belakang tadi. Saka bilang kalau dia mencarinya untuk minta maaf karena kejadian di malam itu.Kejadian apa yang dimaksud Saka? Apa kejadian malam pertama di kehidupan Kinan yang berbeda? Namun, bagaimana Saka bisa tahu? Apa dia juga mengalami hal yang sama dengan Kinan? Atau ada kejadian berbeda lagi?“Sayangnya aku tidak sempat menanyakannya, ayah dan ibu keburu datang tadi,” keluh Kinan dengan resah.Lagi-lagi hembusan napas keluar masuk dari mulut Kinan. Hari sudah larut namun, mata Kinan sama sekali tak bisa terlelap. Dia masih penasaran dan kebingungan dengan kejadian yang menimpanya hari ini. Pelan, Kinan bangkit dari kasurnya lalu dengan mengendap dia keluar kamar.Suasana hening langsung menyapa Kinan begitu dia keluar kamar. Lampu-lampu di rumahnya memang selalu dimatikan jika malam hari

    Last Updated : 2023-03-01
  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Ayo Kita Nikah!

    “Jalan Arif Rahman Hakim, Pak,” seru Kinan lantang ke sopir taxi online.Pagi sekali, Kinan sudah bangun dan tanpa diketahui ayah, ibu serta penghuni rumah yang lain dia menyelinap keluar. Kinan sudah memesan taxi online yang membawanya pergi ke sebuah alamat kantor. Memang ini adalah hasil pencariannya di internet dan Kinan terpaksa bermain gambling. Ia berharap ide konyolnya ini bisa mengubah semua alur hidupnya di masa depan termasuk kematian kedua orangtuanya.Mobil taxi online yang dia tumpangi perlahan memperlambat lajunya dan Kinan tampak celingukan sambil mencocokkan alamat yang dia cari.“Mana kantornya, Mbak?” tanya si Sopir taxi.Kinan masih diam dan matanya terus menelisik mencari kemudian tiba-tiba dia melihat lambang huruf SB di atas sebuah gedung tertinggi. Kinan menghela napas lega. Ia memang sedikit lupa dengan situasi gedung di jalan ini.“Itu, Pak. Yang ada logo huruf SB-nya!” seru Kinan. Pak S

    Last Updated : 2023-03-01
  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Cium Aku!

    “Nikah? Emang dia gadis yang mana lagi, Saka?” tanya salah satu pria yang duduk di depan Saka. Saka masih diam dan tertegun menatap Kinan yang terpaku di tempatnya.“Bukannya pacar kamu Airin, Saka. Lalu ini siapa lagi?” kata pria yang lain.Saka menghela napas panjang kemudian bangkit dari kursinya. Ia berjalan menghampiri Kinan dan menarik tubuhnya mendekat.“Dia Kinan, tunanganku dan aku akan menikah dengannya,” ucap Saka kemudian.“HAH!!” Sontak dua orang pria yang sedang duduk di depan Kinan terkejut mendengar ucapan Saka.“Aku rasa meeting pagi kita sudah selesai. Kalian bisa kembali ke ruangan kalian dan biarkan aku dengan Kinan membahas pernikahan kami. Benar begitu, Sayang?” lanjut Saka dengan tersenyum manis.Kinan hanya diam, menatap Saka tanpa ekspresi. Dua orang teman Saka itu langsung berdiri. Mereka terdiam sejenak mengamati Kinan dari atas hingga bawah kemudian menyu

    Last Updated : 2023-03-24
  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Aku Pelakor?

    “GILA!! Aku tidak mau,” tolak Kinan serta merta.Ia sudah memundurkan tubuhnya dan memalingkan wajah dari Saka sembari melipat tangannya. Saka menghela napas panjang sambil mengulum senyum kemenangan.“Ya sudah kalau gak mau. Tapi apa kamu mau bertanggungjawab dengan apa yang akan menimpa orangtuamu nantinya,” ucap Saka.Kinan terdiam, ia mengalihkan wajahnya lagi, menatap Saka dan kini Saka yang pura-pura tidak melihatnya. Pria berdagu belah itu tampak sibuk memainkan ponselnya. Mengapa juga Saka seakan tahu apa yang akan terjadi pada orangtua Kinan hari ini.“Kamu licik juga ternyata.” Saka mengangkat kepala dan menatap ke arah Kinan saat ia berkata seperti itu.“Licik?” Alis Saka sudah terangkat keduanya sementara matanya yang kelam menatap tajam Kinan seakan sedang menelanjanginya.“Kalau aku tidak membutuhkan pertolonganmu aku tidak akan mau menikah denganmu,” geram Kinan. Saka

    Last Updated : 2023-03-25
  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Dia Tahu?

    “Suami?? Sejak kapan aku menikah denganmu?” sergah Saka tidak kalah terkejutnya. Dia sudah bangkit dan berdiri di samping Kinan.“Diam kamu, Saka! Kamu pikir hubungan kita dan apa yang kita lakukan selama ini tidak seperti layaknya sebuah pernikahan. Kita sudah melakukan banyak hal, Saka. Apa kamu tidak ingat?” seru gadis cantik itu.Kinan hanya diam, ia melirik Saka yang tampak kebingungan kemudian melihat gadis cantik ini dengan seksama. Sementara tangannya masih mengelus pipinya yang kesakitan karena tamparan tadi.“Apa yang terjadi? Apa Saka sudah menikah dan aku sudah merebutnya? Ya Tuhan, kenapa aku tidak menyelidikinya lebih dulu. Bagaimana ini?” sesal Kinan dalam hati.“Airin, DENGAR!! Hubungan kita hanya sekedar pacaran dan bukan suami istri. Kinan, aku harap kamu gak salah paham dengan ucapannya.” Saka mencoba menjelaskan hal itu kepada dua wanita di depannya ini.“Jadi nama pelakor in

    Last Updated : 2023-03-26
  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Sang Penolong

    “Tunggu dulu! Kenapa kamu tahu alamat rumahku tanpa bertanya?” sergah Kinan. Saat ini Saka memang sudah mengendarai mobilnya mengantar Kinan pulang dan sepertinya sudah mendekati rumah Kinan.“Kamu lupa kalau kemarin malam aku sudah pernah datang ke rumahmu. Jadi jelas saja aku hapal, Kinan,” jawab Saka.Kinan terdiam dan hanya menganggukkan kepala. Ada apa dengan dirinya hari ini? Mengapa semua tampak membingungkan dan membuat dia pusing. Kinan menghela napas panjang, kemudian melirik sekilas ke arah Saka.“Terima kasih, Saka,”cicit Kinan lirih.“Untuk apa?” Saka bertanya tanpa menoleh sedikit pun ke Kinan. Ganti Kinan yang malah menoleh ke arahnya.“Ya, untuk bantuanmu ini. Aku harap kita tidak terlambat.”Saka hanya menghela napas panjang dan menganggukkan kepala. Tak lama mobil Saka sudah masuk ke pelataran rumah Kinan. Tepat dugaan Kinan kalau dua orang deb kolektor itu sudah d

    Last Updated : 2023-03-27
  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Pelabuhan Terakhir

    “Bukan. Maksudku ... kalau dia menikah denganku dia pasti akan selingkuh,” ralat Saka seketika. Tapi tetap saja jawaban Saka itu tidak membuat Kinan puas. Ia masih menatap tajam ke arah Saka dengan tatapan bertanya.“Oke, baiklah. Airin memang pernah selingkuh dengan temanku dan aku tidak mau itu terjadi lagi. Orang yang sudah penah selingkuh pasti akan melakukan perselingkuhannya lagi. Dia sudah merasa enjoy dengan hal itu,” jelas Saka kemudian.Kinan hanya menghela napas panjang sambil sibuk menganggukkan kepala. Kenapa juga tiba-tiba ingatannya kembali di kehidupannya yang berbeda. Saat dia berpacaran dengan Fajar dulu. Fajar tidak pernah berbuat salah apalagi selingkuh, dia selalu bersikap manis di depan Kinan. Namun, pada akhirnya dia juga yang menghancurkan hidup Kinan dengan berakhir menjadi budak napsu Saka.Kinan mengernyitkan matanya seraya terpejam tanpa sadar ia menggelengkan kepalanya berulang membuat Saka bingung melihatnya.

    Last Updated : 2023-03-28

Latest chapter

  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Jodoh Terakhir

    “Gadis kecil di foto itu ... adalah ... aku,” lirih Kinan bersuara.Saka langsung tersenyum mendengar ucapan Kinan. Kinan hanya terdiam dan masih terkejut begitu tahu kalau dia sudah mengenal suaminya jauh hari sebelumnya.“Jadi ... jadi ... kamu anak kecil yang tertabrak mobil dulu?” imbuh Kinan.Sekali lagi Saka mengangguk dan sebuah senyuman terukir di wajah tampannya.“Ya Tuhan ... .” Kinan langsung menangkupkan kedua tangannya ke muka. Ini benar-benar kejadian yang tidak pernah dia duga.Memang Kinan yang menolong Saka saat Saka secara sengaja ditabrak mobil oleh Daniel. Kebetulan Kinan hendak bertandang ke rumah Saka saat itu. Kinan yang lebih dulu melihat Saka tergeletak tak berdaya di depan rumahnya saat mobil Daniel menabrak Saka. Kinan juga yang berlarian masuk ke dalam rumah Saka memberitahu ke orang tua Saka. Sementara orang tua Kinan sudah sigap menolong Saka.Kinan menunduk dan berurai air ma

  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Sesuatu yang Indah

    “Nyonya Kinan sudah melalui masa kritisnya dan kondisinya kini sudah membaik,” ucap dokter wanita itu.Seketika kaki Saka lemas dan langsung duduk di kasur kembali. Dia merasa lega sekaligus senang usai mendengar perihal kondisi istri tercintanya. Hal yang sama juga ditunjukkan Nyonya Septa, Tuan Arya, Ardi dan Pak Wildan. Semuanya tampak tersenyum bahagia.Dokter itu menganggukkan kepala melihat mimik suka cita yang tampak pada semua yang hadir di ruangan ini.“Lalu tentang janinnya ---“ Dokter itu kembali menggantung kalimatnya dan kini sudah fokus melihat ke arah Saka.Saka membisu tak berani bersuara. Dia sudak ikhlas menerima apa pun yang terjadi. Saka yakin semua yang ditetapkan Tuhan untuknya adalah yang terbaik.“Jujur, saya baru kali ini menangani kasus seperti ini. Mungkin Tuhan telah memberi Anda sekeluarga mukjizat tak ternilai, Tuan.” Dokter itu kembali bersuara dan mengalihkan pembicaraannya.

  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Jangan Ambil Kinanku!

    “Bagaimana keadaan istri saya, Dok?” Bagai dejavu, Saka kembali mengulang kejadian yang sama seperti beberapa bulan lalu.Yang beda kali ini hanyalah, kondisi Kinan. Dulu Kinan lebih sehat dan tidak mengeluarkan banyak darah dari tubuhnya. Saka sudah pasrah apa pun yang terjadi, dia akan menerima dengan lapang dada.“Sabar, Tuan. Kami sedang berusaha semampu mungkin. Hanya dengan pertolongan Tuhan saja yang bisa memberi mukjizat dan membuat istri Anda selamat dari maut,” ujar dokter yang menangani Kinan.Saka hanya mengangguk lesu tak berdaya.“Mungkin lebih baik, luka Anda dirawat dulu, Tuan,” pinta dokter itu lagi.Saka hanya menghela napas sambil menganggukkan kepala. Usai dari rumah Om Daniel, polisi memang membawa Saka dan Kinan ke rumah sakit terdekat. Kinan langsung masuk UGD dan mendapat pertolongan secepatnya. Sementara Saka tidak mempedulikan lukanya malah sibuk mengejar dokter yang menangani Kinan.

  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   It's Over

    “Aah ... .” Saka langsung tersungkur sambil memegang perutnya.Ternyata sedari tadi Daniel sudah mengamatinya saat berkelahi, Saka selalu kesakitan saat lawan memukul perutnya. Memang masih ada bekas luka tembak yang belum sembuh benar di sana. Bahkan Saka masih menutup lukanya dengan perban.“Jadi itu kelemahanmu. Apa itu lukamu, Saka? Sepertinya aku menyerang tepat sasaran saat ini.” Daniel terkekeh sambil menatap Saka penuh benci.Saka hanya diam, menyeka darah di sudut bibirnya kemudian menatap ke arah Daniel tanpa takut.“Aku tidak punya kelemahan. Om salah menebaknya.”Mendengar ucapan Saka yang sombong membuat Daniel makin murka. Dia kembali menyerang Saka dengan bertubi-tubi membuat Saka kewalahan. Dari dulu, Saka memang tidak pernah menang jika beradu tanding dengan pamannya. Namun, kali ini Saka ingin mengubah sejarah. Dia harus memenangkan perkelahiannya.Mereka masih asyik saling pukul, jotos,

  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Pertarungan Amarah

    “APA!!?” Saka terperanjat kaget mendengar ucapan Kinan.Kinan hanya diam tidak menjawab dan terus meringis kesakitan sambil memegang perutnya.“Tolong, Saka. Ini ... ini sakit sekali. Aku tidak kuat,” rintih Kinan.“TIDAK!! TIDAK!! KAMU TIDAK BOLEH MENYERAH. KAMU HARUS MELAWANNYA, SAYANG.” Kinan hanya diam tidak menjawab dan terus merundukkan tubuh tak sanggup berdiri tegak. Tanpa banyak bicara, Saka langsung menggendong tubuh Kinan dan berjalan menuju lift.“Aku tidak mau kehilangan kalian berdua. Aku akan melakukan apa saja, Sayang.” Saka berkata seperti itu sambil berjalan masuk ke dalam lift. Kemudian begitu turun dia bersiap keluar dari ruang kerja Daniel. Saka harus secepatnya membawa Kinan ke rumah sakit.Namun, baru saja keluar dari ruang kerja Daniel, Saka menghentikan langkahnya. Ia melihat Daniel sedang berdiri menghadang dengan dua orang penjaga yang dilihat Saka tadi.“Tepat

  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Berpacu dengan Waktu

    “Tolong ... Tuan. Jangan lakukan itu!! Anak saya masih kecil dan istri saya juga masih membutuhkan saya,” lirih dokter tersebut memohon.Daniel sudah menodongkan pistolnya ke arah kening dokter tersebut dan tampak tersenyum menyeringai menatapnya.“Kalau kamu masih ingin hidup. Lakukan permintaanku!!”Dokter tersebut terdiam lama, tangannya sudah terangkat semua dan tertegun menatap Kinan. Ini adalah sebuah pilihan yang sulit baginya.“CEPAT!! TUNGGU APA LAGI?? APA KAMU MEMANG INGIN MATI??”Dokter itu mengerjapkan mata kemudian dengan sendu menatap Kinan dan menggelengkan kepala. Hampir tak terdengar sebuah kata keluar dari mulut pria berjas putih itu seakan sedang meminta maaf kepada Kinan.Kinan hanya terdiam menatapnya. Bahkan wanita berwajah manis itu itu tidak bisa menahan buliran bening yang luruh seketika membasahi pipinya.Perlahan dokter itu membalikkan badan dan berjalan menuju meja di sam

  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Perginya Sang Penolong

    “Saka!! Apa yang terjadi?” tanya Nyonya Septa.Ibunda Saka itu mendengar saat Saka berteriak keras tadi dan langsung menyeruak masuk ke kamar Saka. Saka menoleh sambil menyerahkan ponselnya ke Nyonya Septa.“Om Daniel ... Kinan berada di tangan Om Daniel dan dia mau mengaborsi anakku.”“APA??!!” Seketika Nyonya Septa terbelalak kaget.Tuan Arya yang baru saja datang segera menghampiri Saka di kamarnya begitu juga Ardi dan Pak Wildan. Mereka tampak terkejut usai mendengar penjelasan dari Nyonya Septa.“Saka, kamu jangan gegabah. Kita harus lapor polisi. Papa takut mereka menjebakmu kali ini,” ujar Tuan Arya.“Aku gak mau menunggu, Pa. Ini tentang nyawa Kinan dan anakku. Aku gak akan tinggal diam. Aku harus pergi menyelamatkan mereka.”“Iya, Mama tahu. Namun, kamu juga belum pulih benar. Kalau terjadi sesuatu padamu, bagaimana?” Nyonya Septa sudah menitikkan air mat

  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Ada Apa dengan Kinan?

    “Ma, apa ada kabar tentang Kinan?” tanya Saka.Dia baru saja keluar dari kamar dan menghampiri Nyonya Septa yang sedang duduk di ruang tengah.“Tadi Papa dan Pak Wildan sudah tahu tentang taxi online yang dipesan Kinan. Mereka sedang mengecek ke operator aplikasinya. Sementara Ardi sudah lapor polisi tentang hilangnya Kinan. Ardi juga sudah melacak ponsel Kinan. Mungkin sebentar lagi akan ada titik terang, Saka.”Saka hanya diam usai mendengar penjelasan Nyonya Septa.“Lalu sampai kapan Kinan ditemukan, Ma? Aku takut terjadi sesuatu padanya, pada anakku,” gumam Saka pelan.Nyonya Septa menoleh ke arah Saka, kemudian membelai wajah tampan putra kesayangannya itu.“Tenanglah, Saka. Kita sama-sama berdoa, supaya mereka cepat menemukan Kinan dan tidak terjadi sesuatu apa pun yang membahayakannya.”Saka hanya membisu sembari menganggukkan kepala. “Iya, Ma. Semoga saja tidak terjadi apa-

  • Lima Tahun Sebelum Tragedi Pernikahanku   Bertemu Sang Pemangsa

    “Aku di mana?” lirih Kinan bertutur.Perlahan dia mengerjapkan mata sambil melihat ke sekeliling. Tadi pagi sekali Kinan memang pergi dari rumah. Ia tahu kalau hari ini Saka keluar dari rumah sakit. Harusnya Kinan bahagia mendengar kabar itu, tapi tidak dengan Kinan saat ini. Hatinya masih sakit, kecewa dan merasa dibohongi. Ia masih tidak bisa terima kenyataan kalau Saka suaminya ini adalah Saka yang sama telah membuat hancur hidupnya di malam itu. Yang lebih menyakitkan lagi, Saka berbohong dan berpura-pura padanya selama ini.Awalnya Kinan ingin menenangkan diri di rumah keluarganya, dia memesan taxi online tanpa sepengetahuan siapa pun. Bahkan Kinan sudah meninggalkan pesan untuk Saka agar tidak mencarinya. Namun, kini dia malah kebingungan berada di mana. Ini bukanlah tujuan utamanya dan Kinan tidak tahu mengapa berada di sini.Terakhir yang dia ingat, sopir taxi online itu mengajaknya mengobrol dan menanyakan tujuannya kemudian Kinan sudah tida

DMCA.com Protection Status