Share

bab 21

Penulis: Dewi kim
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-02 10:32:23

Bab 21 Kenapa kalian di sini

"Maaf, Anda siapa?" tanya si wanita itu yang tak lain adalah Mahira. Ia berusaha setenang mungkin saat melihat Gani. Padahal hatinya ketar-ketir.

Deg

Mendengar ucapan wanita di depannya, Gani terdiam. Ia memandang lekat-lekat wajah wanita itu, Gani yakin, bahwa wanita di depannya adalah Mahira. Tapi, penampilannya sangat jauh dengan Mahira dulu. Mahira dulu sangat sederhana, sedangkan wanita yang berada di depannya tampil dengan elegan dan glamour.

Yang membedakan Mahira dan wanita di depannya adalah, rambut. Dulu Mahira mempunyai rambut panjang. Namun, wanita di depannya mempunyai rambut sebahu.

"Maaf, mungkin hanya mirip," ucap Gani pada wanita di depannya. Tapi, dalam hati kecilnya. Ia yakin bahwa wanita di depannya adalah Mahira. Buktinya saat dia memanggil dengan nama Mahira, wanita di depannya langsung menoleh. Tidak! kali ini, Gani akan memastikan sendiri, wanita itu Mahira atau bukan, jika benar, wanita itu adalah Mahira, ia takan melepaskannya l
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Lihat Aku, Suamiku!    bab 22

    Bab 22 Mahira Yang Berbeda "Ga-Gani," ucap sang mama terbata-bata. Ia tak menyangka bahwa putranya ada di hadapan mereka.Kini Mahira tak bisa lagi menghindar.Gani menatap sang mamah dengan tatapan nyalang. Bagaimana bisa mamahnya berada disini, itu berarti selama ini orang tuanya tau tentang keberadaan Mahira.Selama ini, mereka tau bagaimana perjuangan Gani untuk mencari Mahira. Tapi, kenapa mereka menutupi apa yang selama ini Gani cari.Setelah sekian lama saling diam. Gani pun maju kearah mereka."Jadi, selama ini mamah, papah tau, keberadaan Mahira?" tanya Gani. Ia berusaha berbicara setenang mungkin. Padahal, emosinya sudah di ubun-ubun. Bagaimana bisa kedua orang tuanya menutupi semua."Ga-Gani, mamah bisa jelasin semuanya," jawab sang Mamah. Ia tau, putranya kecewa padanya."Jelasin gimana, Mah!" ucap Gani lagi dengan suara yang lebih keras.Seketika Albi yang di dekat Mahira mengeraskan tangisannya karena mendengar suara Gani.Mendengar tangisan anak kecil. Seketika, tatapa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02
  • Lihat Aku, Suamiku!    bab 23

    Bab 23 Rencana besar GaniLamunan Gani buyar saar seseorang menepuk pundaknya. Gani pun menoleh ke belakang."Papah!" lirih Gani. Ternyata sang papah lah yang menepuk pundaknya.Papah Gani pun duduk di tempat yang tadi di duduki oleh Mahira."Kamu ga nanyain, Gan. Alesan kami nyembunyiin Mahira dari kamu?" tanya sang papa setelah mereka saling diam.Gani menatap sang papah dengan tatapan malas. Dia kecewa pada orang tuanya. Bagaimana bisa mereka setega itu padanya.Gani menghela napas sejenak. Ia berusaha berbicara dengan lembut. Padahal, emosinya sudah di ubun-ubun."Papa, kan, tau, gimana susahnya selama dua tahun nyari Mahira. Kenapa kalian tega sama Gani, Pah?" ucap Gani. terdengar nada keputus'asaan dan kekecewaanya dari nada bicaranya.Sang papah tersenyum. Seperti biasa. Pembawaanya selalu kalem dalam situasi apa pun. Ia tau bahwa sang putra tengah kecewa."Gani, Papah pun pernah ngelakuin kesalahan sama kaya kamu. Dulu Papah hampir kehilangan mamahmu yang sedang mengandung kam

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02
  • Lihat Aku, Suamiku!    bab 24

    Bab 24 Senjata Gani Sebulan setelah meninggalkan Mahira dan putranya. Gani langsung bergerak cepat. Hal yang pertama ia lakukan adalah pergi ke kantor catatan sipil untuk mendaftarkan pernikahannya secara resmi. Berbekal surat keterangan nikah siri yang selama ini Gani simpan, Ia bisa mendaftarkannya secara mudah walau tanpa kehadiran Mahira.Lalu, berkat kekuatan uang dan koneksi, Gani pun dengan mudah memasukan nama Mahira dan nama putranya Albi kedalam kartu keluarga, hingga kini Albi mempunyai akte kelahiran.Ia berani berbuat nekad karena ia tau dari bi Karti bahwa Mahira belum menikah lagi, dan lelaki yang selama ini di panggil ayah oleh Albi adalah orang tetangga yang sangat menyayangi Albi.Mengetahui kenyataan yang sesungguhnya tentu membuat rasa percaya diri Gani meningkatDan sebelum menjalani misinya, Gani pergi ke kantor pengacara milik temannya."Lu yakin mau buat perjanjian kaya gini, Gan? tanya Aldo yang tak lain adalah teman Gani yang berpropesi sebagai pengacara.

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02
  • Lihat Aku, Suamiku!    bab 25

    Bab 25 Syarat yang aneh Gani berjalan kesana kemari setelah mengirim pesan pada Mahira.Rasa gugup menderanya. Kali ini, ia seperti abg yang sedang jatuh cinta.Beberapa kali ia bercermin dan melihat dirinya, memastikan kembali tampilannya. Ia ingin tampil sebaik mungkin di depan Mahira.Kali ini, Gani bukan seperti Gani yang selalu bersikap dingin dan kejam. Ia berusaha merubah sikapnya agar bisa menjerat Mahira dalam pesonanya.Ia terus mundar mandir kesana kemari, ia bergidik ketika membayangkan bagaimana reaski Mahira saat tau bahwa dirinyalah yang menculik Albi.Setelah sibuk dengan pikirannya sendiri. pintu terdengar di ketur dari luar. Ia tau, itu pasti Mahira.Sebelum membuka pintu, ia berjalan lagi kearah cermin memastikan bahwa penampilannya sudah sempurna.•••Setelah Gani berhasil menarik tangan Mahira yang sedang mengamuk, Gani pun membawa Mahira kedalam pelukannya. Gani sengaja memeluk Mahira dengan erat agar Mahira tak terus memberontak.Tapi Gani salah, dia berharap

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02
  • Lihat Aku, Suamiku!    bab 26

    Bab 26 Benar benar berjuang Mahira mengambil surat yang berada di tangan Gani. Ia membacanya dengan seksama.Isi perjanjiannya itu tertulis.Pihak pertama adalah Samuel Gani, sedangkan pihak kedua adala Arsana Mahira.1 Pihak ke dua harus menyetujui permintaan untuk kembali menikah dengan pihak pertama secara iklas dan ridho.2 Pihak kedua harus menjalankan tugas sebagai istri dengan baik dan mengikuti semua perintah dari pihak pertama.3 Pihak kedua dilarang memanggil Bapak, Pak, Tuan, kamu, kau atau Anda pada pihak pertama. Disarankan memanggil, Mas, Sayang, Darling atau panggilan manis lainnya kepada pihak pertama.4 Pihak pertama takan menuntut hak batin pada pihak kedua, kecuali pihak kedua yang memintanya. Maka dengan senang hati pihak pertama akan memberikannya.5 Pihak kedua wajib menerima nafkah dari pihak pertama dan menggunakannya.6 Jika pihak kedua sudah bisa mengambil hati pihak pertama. Maka pihak pertama akan memberi tau dimana keberadaan Albi pada pihak kedua.Mahira

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02
  • Lihat Aku, Suamiku!    bab 27

    Bab 27 Cih, cinta katabya "Sial!" rutuk Gani dalam hatinya. Ia, benar-benar merutuki ucapannya yang tadi mengancam Mahira. Sudah dua jam lebih dia di dalam mobil bersama Mahira. Dirinya begitu tersiksa saat ini.Diam-diam, Gani melirik Mahira. Terdengar bahwa napas Mahira sudah lembut teratur, pertanda Mahira sudah terlelap.Gani mengibas-ngibaskan tangannya ke depan wajah Mahira, ia memastikan bahwa Mahira sudah terlelap atau belum. Ternyata, Mahira tak merespon. Gani sedikit bernapas lega karena menyangka Mahira sudah benar terlelap.Dengan perlahan, Gani membuka pintu. ia bergerak dengan perlahan sekali agar Mahira tidak terbangun.Saat Gani turun, Mahira membuka matanya. Sedari tadi, Mahira sama sekali tak tertidur. Ia hanya memejamkan matanya. Rasanya terlalu memuakan berada dekat dengan mantan suaminya.Ia mencabut kunci mobil lalu keluar dari mobil. Ia, terus berjalan kedalam rumah tanpa menoleh lagi ke belakang. Raganya terlalu lelah. Ia ingin secepatnya mengistirahtkan diri,

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02
  • Lihat Aku, Suamiku!    bab 28

    Bab 28 sayang-sayang palamu peang Gani terduduk lesu di sofa, ia menyandarkan kepalanya ke belakang, ia terus menghentak-hentakan kakinya ke lantai. Tubuhnya terasa lemas, semalaman dia tertidur.Albi sudah di bawa oleh kedua orang tuanya untuk berlibur ke Bali, tak lupa juga Dita yang ikut bersama Adik serta oppa dan ommanya. Gadis kecil itu sangat senang saat tau bahwa dia memiliki adik. Ya, setelah menjemput Albi dari rumah mantan istrinya, ternyata orang tua Gani serta Dita, sudah menunggu di Bandara. Mereka sengaja menunggu di Bandara agar lebih cepat untuk pergi.Sayangnya, Mahira menganggap bahwa kedua orang tua mantan suaminya masih berada di Turki.Gani masih gelisah, bahkan ia tak bisa menghentikan gerakan kakinya yang sedang menghentak-hentakan ke lantai. Bagaimana tidak cemas, ia hanya mengajukan cuti 10 hari dari rumah sakit. Secepat mungkin ia harus mengikat Mahira dan membawa Mahira bersamanya. Tapi, yang menjadi masalah baginya. Mahira sama sekali tak gentar walau Gan

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02
  • Lihat Aku, Suamiku!    bab 29

    Bab 29 Senjata makan tuan Masuk kedalam kamar, Mahira langsung memasuki kamar mandi, guna menyegarkan diriGani melarang Mahira membawa apa pun dari rumahnya. Mahira pun menurut, pikirnya ia akan berbelanja dengan menggunakan uang suaminya, jika perlu dia akan menghabiskannya uang suaminya. Apalagi sekarang, dari bawah sampai atas dia memakai yang terbaik dan tentu berkelas untuk tampilannya.Jika ada pepatah uang mengubah segalanya, ya, itu tidak sepenuhnya salah. Mahira yang dulu lugu, yang dulu tak tau apa-apa bahkan tak bisa menggunakan atm bertransformasi menjadi Mahira yang mengharuskan dirinya memakai yang terbaik untuk dirinya.Tapi, Mahira di buat terkejut saat lemari di kamar rumah baru mereka sudah di penuhi baju-baju, tas, sepatu dan aneka aksesoris, yang membuat Mahira heran adalah Gani menyiapkan semuanya dengan selera Mahira. Bahkan brand pakaian yang di siapkan oleh Gani pun sama dengan brand yang biasa di pakai Mahira, tak ketinggalan Gani pun sudah menyiapkan skincar

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-02

Bab terbaru

  • Lihat Aku, Suamiku!    47

    Bab 47Gani melongo mendengar ucapan istrinya. Ia menghela napas, menghadapi istrinya harus memiliki kesabaran super extra."Yank, Mas udah mandi, masa bau?""Bukan Masnya. Tapi susu hamilnya!"Gani menghela napas lega, "Kamu ga mau minum susunya?" tanya Gani. Mahira menggeleng."Sini cepet!" titahnya."Bentar Mas simpen dulu ini ke dapur."Setelah menyimpan susu ke dapur, Gani pun kembali ke kamar. Ia melangkahkan kakinya menuju ranjang, lalu membaringkan tubuhnya dan menjadikan paha Mahira sebagai bantalan, dia mengarahkan wajahnya pada perut istrinya dan menciumnya terus menerus."Mas!" panggil Mahira, ia meletakan ponselnya, tangannya mengelus rambut Gani.Gani mengubah posisinya menjadi melihat kearah Mahira, ia mengambil tangan Mahira yang sedang mengelus rambutnya, lalu mengecupnya. "Kenapa?" tanya Gani"Mas aku pengen ngadain resepsi pernikahan kita," lirih Mahira dengan suara pelan. Melihat ponsel dan melihat tentang artikel pernikahan. Tiba-tiba ia ingin mengadakan resepsi.

  • Lihat Aku, Suamiku!    46

    Bab 46 Kamu bau "Maksudnya gimana sih, yank?" tanya Gani saat Mahira menyuruhnya memakan bakso, bukankah tadi istrinya yang menginginkannya."Ya, Mas yang abisin. Aku mau ngeliat mas makan bakso," jawabnya sambil menyeruput kembali jus di tangannya. Ia memang ingin bakso. Tapi tiba-tiba ia malah ingin melihat suaminya yang memakan bakso"Yank, kan tadi kamu yang mau. Kenapa sekarang jadi Mas yang harus makan?" tanya Gani, ia berbicara selembut mungkin pada istrinya."Mas, waktu aku hamil Albi, aku ngadepin ngidam aku sendiri. Dulu, waktu awal-awal aku hamil kamu ga pernah perduliin aku, Dulu, waktu aku peng ...." perkataan Mahira terputus saat melihat suaminya mengambil mangkok yang berisi bakso dan langsung menyantap baksonya, ia melihat kearah Mahira dan tersenyum, tapi hatinya ketar-ketir.Bagaimana tidak, selama sebulan ini ia menjadi seorang vegetarian agar hidupnya bertambah sehat, tapi sekarang ....Ah, syudahlah, kebahagian istrinya lebih penting dari apapun sekarang.Mahira

  • Lihat Aku, Suamiku!    45

    "Sayang, bangun yu ... Ini udah hampir siang. Mas bentar lagi praktek," ucap Gani. Setelah Drama semalam Mahira tak mau melepaskan pelukannya. Pagi ini pun, setelah sholat subuh Mahira ingin kembali tidur dan memeluk suaminya. Mungkin rasa itu terasa lebih manis kala satu bulan ini dia salah sangka pada suaminyaBukannya menjawab, Mahira malah memeluk suaminya semakin erat. "Nanti dulu, masih mau meluk!" Jawabnya sambil memejamkan mata. Ia benar-benar merasa nyaman memeluk suaminya.Gani tersenyum, ia mengelus punggung sang istri. "Kangen ya? karena sebulan kemaren ga meluk Mas?" tanya Gani sambil terkekeh pelan. Pasalnya selama sebulan kemarin, saat dirinya salah sangka pada suaminya, Mahira tak pernah membalas pelukan Gani.Bukannya membalas ucapan suaminya, Mahira membuka matanya, ia mengangkat kepalanya dan langsung mencium pipi Gani, lalu mengecup bibir Gani.Setelah itu, ia menyimpan kepalanya di dada Gani, ia mengusap dada Gani dengan telunjuknya.Mendapat perlakuan begitu dar

  • Lihat Aku, Suamiku!    44

    Bab 44 Kejutan manis untuk Gani"Ayah, Bunda mana?" tanya Albi saat membuka pintu kamar mandi.Saat ini, Gani berada di belakang pintu kamar mandi dan Mahira bersembunyi dibelakang tubuhnya. Ia sengaja melongokan kepalanya keluar agar Albi tak masuk ke kamar mandi, jadi hanya kepala Gani saja yang terlihat."Albi mau apa nyariin bunda?" tanya Gani."Bunda nyimpen robot Albi, Albi mau nanya di mana bunda nyimpennya," jawab bocah kecil itu."Di kontainer ijo," bisik Mahira di telinga Gani.Gani pun mengangguk."Di kontainer warna ijo." Gani memberitau pada Albi.Karena sudah di beri tau, bocah kecil itu pun pergi tanpa menjawab lagi ucapan sang ayah.Setelah Albi pergi, Gani menutup kembali pintu kamar mandi.Gani pun mengajak Mahira untuk berendam di bathub, lalu mengulangi kegiatan panas mereka.Saat ini, mereka masih berendam di bathube dengan posisis yang berhadap-hadapan. Gani terus menatap wajah Mahira yang sedang tertunduk.Saat dulu pun Mahira sudah cantik, sekarang kencatikann

  • Lihat Aku, Suamiku!    43

    Bab 43 memadu kasih.Setelah mengucapkan hal yang sebenarnya pada Haikal tentang siapa dirinya, Gani pun keluar dari ruangan di rektur utama.Sedangkan Akbar yang tadi menunggu di luar hampir saja terguling saat Gani membuka pintu.Gani menggeleng meliat tingkah temannya, Gani tau, bahwa temannya menguping pembicaraanya dengan haikal. Gani pun melangkahkan kakinya tanpa mengajak Akbar"Anda akan pulang kembali, Dok?" tanya Akbar dengan memakai bahasa formal karena sudah tau siapa Gani sebenarnya.Tiba-tiba Gani menghentikan langkahnya, ia menoleh ke belakang. "Awas aja kalau lu bocorin apa yang barusan lu denger!" ancamnya pada Akbar, lalu setelah mengatakan itu, Gani pun kembali berbalik dan melanjutkan langkahnya.Gani dilahirkan dari keluarga sultan, jika orang lain lebih memilih meneruskan bisnis keluarga. Namun tidak bagi Gani.Sejak sekolah, ia sudah tertarik dengan dunia kedokteran, Gani pun tak tau kenapa dia bisa lebih memilih jadi Dokter ketimbang melanjutkan bisnis keluarga

  • Lihat Aku, Suamiku!    42

    Bab 42 I love you mas"Ma-mas," ucap Mahira saat Gani menaruh kembali tangan di pinggangnya."hemm," jawab Gani. Ia semakin mengeratkan pelukannya."Kenapa belum tidur?" tanya Gani lagi. Ia lebih memilih berpura-pura tak menyadari bahwa istrinya kecewa padanya. Meminta maaf pun percuma. Gani tau, istrinya sudah kadung memercayai apa yang di lihat. Menjelaskan pun Mahira akan menganggapnya sebagai omong kosong.Kini Gani hanya perlu lebih menunjukan cintanya, membuat istrinya yakin bahwa cintanya hanya untuk Mahira. Tak ada lagi yang lain di hatinya. Itulah cara Gani meminta maaf dan merebut hati istrinya kembali, membuat amarah istrinya luntur karena cintanya."A-aku mau ke toilet dulu," jawab Mahira. Ia melepaskan tangan Gani dari pinggangnya. Lalu turun dari ranjang dan berjalan ke kamar mandi.Setelah Mahira turun, Gani bangkit dari tidurnya, ia duduk dengan menyenderkan punggungnya kebelakang lalu memanjangkan kakinya. Gani mengucek matanya, rasa lelah sudah menyapanya. Namun, dia

  • Lihat Aku, Suamiku!    41

    Bab 41 Aku tau kau terlukaSesak, perih dan hancur, itu yang Mahira rasakan saat masuk kedalam ruangan ini.Mahira menelusuri semua ruangan itu, dia tersenyum getir. Serasa ada godam yang menghantam dadanya. Bagaimana tidak, ruangan itu masih sama percis dengan kamar yang di tempatinya dulu.Semua tertata begitu rapih pertanda ruangan itu memang seperti sangat di rawat. Mahira tersenyum getir saat membuka lemari, ternyata di lemari itu masih tersimpan semua pakaian, tas, sepatu dan koleksi milik Rahma.Mahira teringat ketika dulu Gani membentaknya dan memarahinya saat Mahira membuka lemari milik Rahma. Saat itu, Gani berteriak marah pada Mahira dan mengatakan barang-barang milik Rahma lebih berarti dari nyawa Mahira. Sungguh saat ini rasa sakit yang menderanya berkali-kali lipat dari pada saat dulu ia di bentak di caci maki dan hina oleh suaminya.Tak perlu mendengar penjelasan lagi dari suaminya, melihat ruangan ini sudah Lebih dari cukup. Seandainya Gani jujur dari awal tentang pavi

  • Lihat Aku, Suamiku!    40

    Bab 40 seharusnya aku yang bertanya Setelah Mahira turun dari ranjangnya dan berjalan ke kamar mandi.Gani pun menyusul untuk turun dari ranjang, untuk membangunkan anak-anaknya.Saat Gani akan mengetuk pintu Dita, ternyata Dita sudah membuka kamarnya."Ayah ngapain berdiri disitu?" tanya Dita. Ia baru saja akan turun ke moshola di bawah."Lah, kamu bukannya lagi haid. Kenapa kamu udah pake mukena?" tanya Gani. Ia mengenyit heran saat melihat putrinya sudah memakai mukena."Aku udah bersih, udah beres. Jadi aku udah bisa sholat," jawab gadis kecil tersebut. Ia sedikit risi dengan pertanyaan sang ayah. Tapi tidak dengan Gani. Ia yang berpropesi sebagai dokter kandungan, tentu saja sudah tak aneh dengan pembahasan yang sedang mereka bahas saat ini."Udah ah, aku mau turun kebawah duluan!" seru Dita saat melihat ayahnya akan kembali bertanya.Gani menggeleng melihat tingkah putrinya, ia pun kembali melangkahkan kakinya ke kamar Albi.Ia melihat Albi masih tertidur pulas, Awalnya, Albi m

  • Lihat Aku, Suamiku!    39

    Bab 39Setelah pulang dari rumah sakit, Gani pun menyusul Dita yang sudah masuk ke kamar, dia ingin berbicara dari hati ke hati bersama putrinya."Dita, boleh ayah bicara?" tanya Gani. Ia melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar putrinya.Gadis kecil itu pun mengangguk, Dita yang sedang berada di meja belajar pun bangkit dari duduknya dan mendudukan dirinya di ranjang.Gani pun mengikuti langkah putrinya, melihat Dita yang menunduk. Gani pun menekuk lututnya dan berjongkok di hadapan putrinya. Ia tau putrinya sedang ketakutan, Setelah berjongkok, Gani pun menggenggam tangan Dita."Boleh ayah tanya sesuatu sama kamu?" tanya Gani dengan nada yang super lembut.Gadis kecil itu pun mendongak melihat Gani. "Ayah mau tanya apa?" ucap Dita.Gani mengehela napas sejenak, sebelum berbicara dengan putrinya."Kamu haid udah berapa kali, selama haid berapa hari?" tanya Gani. Ia bertanya dengan lembut. Kali ini dia bertanya layaknya seorang dokter pada pasien. Ia sangat sering mendapat kasus seper

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status