Sore hari setelah pertemuan Yudha dan Audrey. Mereka lalu kembali ke Jakarta. Hanya Yudha dan Ina. Tanpa Audrey tentunya.
“Kak Audrey kemana sih?” ucap Yudha
Namun dia tahu. Meski mencaripun. Audrey tidak akan mau kembali bersama mereka.
Akhirnya. Yudha dan Ina kembali lebih dulu.
“Yudha!” panggil Ina
“Hmm?” balas Yudha singkat
“Lo kok nggak minta nomor telepon kak Audrey sih?” tanya Ina
Ahh.. Iya!
“Kenapa nggak lo ingetin tadi?” tanya Yudha
“Ya gue lupa.” Balas Ina
Yudha tahu dia tidak akan bisa bertemu secara sengaja dengan Audrey seperti itu lagi.
“Kayanya gue harus ngasih tahu kak Vano.” Batin Yudha
Yudha itu sudah mengenal Vano sejak SMP. Dia sering keluar bersama Audrey dan Vano. Vano bahkan membantu Yudha agar bisa akrab dengan anak-anak basket di SMA mereka.
. . .
Keesokan paginya setelah sampai
Sore hari setelah pertemuan Yudha dan Audrey. Mereka lalu kembali ke Jakarta. Hanya Yudha dan Ina. Tanpa Audrey tentunya.“Kak Audrey kemana sih?” ucap YudhaNamun dia tahu. Meski mencaripun. Audrey tidak akan mau kembali bersama mereka.Akhirnya. Yudha dan Ina kembali lebih dulu.“Yudha!” panggil Ina“Hmm?” balas Yudha singkat“Lo kok nggak minta nomor telepon kak Audrey sih?” tanya InaAhh.. Iya!“Kenapa nggak lo ingetin tadi?” tanya Yudha“Ya gue lupa.” Balas InaYudha tahu dia tidak akan bisa bertemu secara sengaja dengan Audrey seperti itu lagi.“Kayanya gue harus ngasih tahu kak Vano.” Batin YudhaYudha itu sudah mengenal Vano sejak SMP. Dia sering keluar bersama Audrey dan Vano. Vano bahkan membantu Yudha agar bisa akrab dengan anak-anak basket di SMA mereka.. . .Keesokan paginya setelah sampai
Siang ini, Audrey akan pergi berbelanja. Sesampainya di sebuah mall yang terbilang besar itu, Audrey melihat seseorang yang terlihat kesusahan disana.“Excuse me.” Ucap Audrey“Do you need a help?” tanya AudreySaat orang tersebut mengangkat kepalanya. Audrey langsung terkejut.“Audrey?” panggilannya“Halo tante.” Balas Audrey“Lama nggak ketemu.” Lanjut audrey lagiDia baru saja bertemu dengan mamanya Vano.“Kamu apa kabar?” tanya mama vano“Baik kok tante.” Jawab Audrey“Tuh kan panggilnya tante lagi.” Protes mamanya vano“Panggil mama aja.” LanjutnyaAudrey mengangguk paham.“Mama kenapa?” tanya Audrey karena melihat mama Vano yang sedang kesusahan dengan sepatunya.“Ini sayang. Hills mama patah deh kayaknya.” Jawab mamaAudrey yang melihat itupun
Vano sudah sampai di London saat ini. Dia langsung pergi ke perusahaan yang tadi dikatakan Yudha.Sesampainya disana. Vano segera menanyakan tentang keberadaan Audrey.“Permisi..” ucap Vano pada bagian rresepsionis“Selamat siang Tuan.” Balasnya“Apa tuan Watson ada diruangannya hari ini?” tanya VanoPerusahaan itu adalah milik kenalan Vano. Mereka sempat melakukan kerja sama dulu.“Itu Tuan Watson!” ucap resepsionis ituVano langsung menatap ke arah yang dia tunjukkan. Tanpa menunggu lagi, Vano berjalan mendekat kearah tuan Watson.“Tuan Watson!” panggil VanoMendengar itu, Tuan Watson mulai memandang Vano.“Ah. Tuan Leonardo!” balas tuan Watson“Apa kita bisa berbincang sebentar?” tanya Vano.Beberapa menit telah berlalu. Dan disinilah Vano. Dia sedang berbincang bersama tuan Watson.“Jadi, anda kesini
Audrey ingin keluar untuk pergi ke supermarket hari ini. Semoga saja Vano tidak akan datang kerumahnya setelah diusir kemarin.“Gerbangnya tolong dibuka!” ucap Audrey pada pak satpamSaat Audrey akan keluar melewati gerbang, dia malah dihadang oleh beberapa orang.“Ada apa ini?” tanya AudreyDia turun dari mobilnya dan mengecek pintu gerbang.“Maaf. Kami mendapat perintah untuk tidak membiarkan anda pergi kemanapun.” Jelas seseorang yang berpakaian hitam lengkap.Mereka terlihat seperti bodyguard.“Maksudnya kami?” tanya AudreyDia hanya melihat seorang pria disana.“Saya dan beberapa rekan saya. Totalnya 10 orang.” JawabnyaAudrey melepaskan kacamatanya dan mulai shock.“10 orang?” ulang AudreyDia berjalan untuk memeriksa depan rumahnya untuk memastikan.“Are you serious?” ujar AudreyBodyguard itu han
Tiga hari telah berlalu. Dan bodyguard suruhan Vano itu masih juga berjaga di depan rumah Audrey. Kalau seperti itu, lalu apa gunanya satpam di rumah Audrey?Audrey sengaja memasak lebih banyak pagi ini. Dia sudah meminta asisten di rumahnya untuk berbelanja kemarin.Dia memasak juga untuk bodyguard itu. Audrey tahu mereka berjaga 24 jam. Walau akan bergantian saat jam makan.“Bi!” panggil Audrey“Makanan ini tolong dikeluarin di halaman yah bi.” Ucap AudreyHalaman di rumahnya cukup luas. Ada juga tempat duduk disana. Biasnya, Audrey akan berbincang bersama pekerja di rumahnya di tempat itu.“Halo!” panggil Audrey pada seorang bodyguard“Ada yang bisa saya bantu?” tanya pria itu“Begini. Saya membuat makanan lebih banyak hari ini. Sengaja untuk kalian juga.” Jelas Audrey“Jadi silahkan masuk. Saya tahu kalian belum sarapan pagi ini.” Lanjut Audrey
Saat ini, Vano baru saja selesai dengan urusan bisnisnya. Dia akan segera pergi mengunjungi Audrey. Dia tidak akan mengulur waktu lagi kali ini.Vano ingin menelpon Audrey. Tapi sepertinya, dia harus memastikan keadaan Audrey lewat Bodyguard-nya lebih dulu.“Halo!” ucap bodyguard Vano“Bagaimana Audrey? Dia baik-baik saja bukan?” tanya Vano langsung“Nyonya baik tuan. Kami baru saja selesai sarapan pagi.” Jawabnya“Sarapan pagi? Di rumahnya Audrey?” tanya Vano“Iya tuan.” Balas bodyguard-nya“Siapa yang memasak?” tanya Vano lagi“Nyonya yang memasak tuan.”Vano menjadi geram setelah mendengar itu.“Sebentar lagi saya kesana!” ucap VanoDia langsung mematikan panggilan itu.“Aku beneran nggak bisa tahan untuk nggak ketemu kamu Aud!” ucap VanoBodyguard yang tadi berbicara dengan Vano di t
“Aku juga capek beib. Dua tahun ini aku nyari kamu. Tapi kamu nggak pernah ada kabar sama sekali!” kata Vano sembari berjongkok.“Aku nggak lagi ngerasain perasaan apapun selain marah karena jadi penyebab kamu pergi!”“Aku nggak bisa tidur nyenyak setiap harinya karena mikirin kamu.”“Aku nggak baik-baik aja setelah kepergian kamu.”“Aku minta maaf untuk itu. Pliss jangan nyuruh aku ngehindar dari kamu!”Vano mengeluarkan semua perasaan yang selama ini menumpuk. Dia harus meyakinkan Audrey saat ini.“Kenapa jadi kamu yang marah-marah?” tanya Audrey“Aku nggak marah!” balas Vano cepat“Terus barusan apa?” kata Audrey“Itu ungkapan perasaan aku. Kamu kok bodo amat gitu sih?” balas Vano“Siapa yang bodo amat?” kata Audrey“Kamu!” jawab VanoMereka berdua menjadi terdiam ses
Vano menggenggam erat tangan Audrey dan mereka keluar bersama.“Tolong gerbangnya dibuka aja.” Ucap Audrey pada pak satpamVano memanggil semua bodyguard yang dia tugaskan untuk berjaga di depan rumah Audrey.“Baiklah. Sekarang tugas kalian sudah selesai. Jadi kalian boleh pergi.” Jelas VanoMereka semua terlihat mengangguk.“Makasihnya mana?” tanya Audrey pada VanoSemua bodyguard Vano menunggu disana. Mereka sudah tahu bahwa boss mereka tidak akan mengucapkan hal itu.“Terimakasih!” ucap Vano.Para bodyguard itu terlihat tercengang.“Tuh kan mereka kaget. Kamu sih datar banget mukanya.” Kata Audrey“Baiklah. Terimakasih karena sudah menjaga calon istri saya.” Ucap VanoAudrey bisa melihat Vano yang tersenyum disana.“Gitu dong!” kata Audrey“Kan sudah saya bilang, tidak perlu memberitahu bossmu.”
Bukan hanya tentang siapa yang lebih dulu kau temui, karena segalanya bukan karena sudah waktunya, tapi karena memang dia orangnya.. . .Hari ini adalah hari pernikahan Yudha dan Ina.“Udah siap sayang ?, cepat udah ditelepon mama nih” itu teriakan ryan.“begini nih kalau udah dandan. Harus lama banget gitu” kata ryan pada melodi yang berada di gendongannya.“Iya sayang, udah siap kok” jawab yaya.Dia berjalan menuruni tangga sembari memeriksa isi tasnya.“Sayang” tegur ryan“Apa aku cantik?” tanya yaya“Apa kamu yakin?” kata ryanAda apa lagi ini?“Sayang, coba lihat. Apa itu mommy?” tanya ryan pada melodi“kenapa sih sayang?” bingung yaya“Itu sangat cantik. Makanya aku bertanya apakah ini benar mommy-nya Melodi?”Huffhh, yaya menghela n
“Dek!” panggil ryan saat yaya sedang berada di dapur. Dia sudah mencari keberadaan istrinya dan akhirnya menemukanya disana“Hmm?” yaya hanya bergumam sebagai jawaban. Dia sedang sibuk melakukan beberapa pekerjaan saat ini.“Lagi ngapain?” tanya ryan. Dia berjalan semakin dekat kesana untuk mengampiri yaya dan memeluk pinggang istrinya itu dari belakang.“Ngapain sih?” kata ryan mengulang pertanyaannya barusan, yang belum sempat dijawab oleh Yaya.“Aku cuman lagi nyuci piring aja.” Jawab yaya. Bahkan Ryan bisa melihat bahwa istrinya itu sedang mencuci beberapa tempat makan.“Nggak usah dicuci. Dikit gitu doang.” Kata ryan tapi Yaya masih saja meneruskan kegiatannya mencuci beberapa peralatan makan yang tersisa.“Sayang!” Panggil ryan lagi. Ada apa dengan suaminya kali ini?“Iyaa, sayang?” tanya yaya seadanya“Kita nggak usah fi
“Kak!” panggil yaya setelah dia mendapati suaminya sedang berada di depan tv saat ini. Ryan yang merasa dipanggil oleh istrinyapun, langsung bergumam sebagai jawabanDia bisa melihat istrinya yang sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini. Padahal Ryan baru saja ingin memanggil Yaya agar berbincang dengannya saat ini.“Hmm?” balas ryan datar, dia mencoba bersikap seperti itu agar Yaya menjadi bertanya tentang tingkahnya.“Aku mau kerumah mama dulu. Mau bantuin mama ngurus acara pernikahan Yudha dan Ina." ucap yaya sebelum Ryan bertanya lebih dulu. Dia bahkan tidak berniat untukg mengobrol dengan suaminyaSebenarnya Yaya memang berniat seperti itu sejak awal. Dia bahkan sudah berlatih saat berada di kamar tadi. Dengan cermin besar yang ada di kamar mereka tentunya.“Kok gitu sih sayang?” tanya ryan setelah Yaya menjelaskan maksudnya. Tapi kenapa balasannya malah berbeda sekali?Yaya yang mendengar it
Vano dan Audrey sudah melakukan bulan madu selama hampir dua minggu. Selama itupula, mereka hanya melakukan beberapa perjalanan dan sisanya hanya berdiam diri di tempat honeymoon mereka.Siang ini, Vano dan Audrey sudah kembali ke Jakarta. Setelah beberapa jam setelah ketibaan mereka, Audrey dan Vano berencana untuk jalan-jalan keluar. Mereka berdua akhirnya berkunjung ke rumah Yaya dan Ryan setelah mereka memberitahu bahwa mereka akan berkunjung“Halo kak!” sapa yaya setelah Audrey sampai disana“Haii!” balas Audrey yang langsung memeluk yaya dengan semangat.Ternyata selain Audrey dan Vano, mereka juga bertemu dengan Yudha disana. “Kak Audy!” panggil yudha dengan semangat saat melihat Audrey ada disana. Audrey berjalan mendekat dan memeluk sepupunya itu.“Apa kabar, dek?” tanya Audrey pada Yudha“Baik dong kak. Gimana kabar kak Audy sama kak Vano?” tanya Yudha setelah dia me
Vano mencari keberadaan Audrey siang ini di rumah mereka. Dia hanya meninggalkan Audrey sebentar, dan sekarang istrinya itu entah pergi kemana.“Beib?” panggil Vano setelah dia turun ke lantai bawah. Kemana istrinya pergi tanpa memberitahu lebih dulu?Vano berjalan ke kamar mereka dan
Beberapa menit setelah berkendara, mereka akhirnya sampai di sebuah rumah yang tampak elegan. Rumah itu terdiri dari empat tingkat dengan halaman yang sangat luas. Disana terdapat banyak lampu yang menghiasi setiap sudut rumah.“C’mon beib!” ajak Vano yang baru saja membukakan pintu mobil untuk Audrey. Audrey meraih tangan suaminya dan ikut berjalan Bersama“Selamat datang di rumah.” Kata Vano setelah pintu rumah yang tampak megah itu terbuka dengan lebar“Ini bukan rumah kamu.” Ucap Audrey. Dia terbiasa berkunjung ke rumah Vano yang dulu. Tapi itu bukanlah rumah yang sedang mereka datangi saat ini“Ini memang bukan rumah aku.” Jawab Vano. Audrey menatap pria itu dengan sebekah alis yang terangkat. Pertanda bahwa dia tidak mengerti maksud perkataan Vano barusanSebelum Vano menjawab pertanyaan Audrey, dia terlebih dahulu menggendong istrinya ala bridal style. Padahal kenyataannya mereka me
Beberapa hari telah berlalu, dan hari ini adalah acara pernikahan Audrey dan Vano. Saat Vano berkata dia ingin melihat gaun pengantin milik Audrey setelah kembali ke Jakarta, dia ternyata mengurungkan niatnya itu.Dia hanya berkata bahwa dia setuju dengan semua pilihan Audrey. Jadilah Audrey menggunanakan rancangan yang sudah dia beserta mama, mommy, dan beberapa keluarga lainnya pilih waktu itu.
Pagi ini, Audrey sudah membuat janji di butik milik tante Sofia. Itu adalah tantenya Yaya. Butik itu juga sudah menjadi langganan keluarga mereka sebelum mereka bertemu dengan Yaya. Khususnya bagi Audrey, karena tante Sofia juga pernah sekali berkunjung saat Yaya dan Audrey masih berada di Australia. Yaya juga tidak memberitahu Audrey tentang Ryan yang masih saja menahannya untuk tidak pergi hari ini. Tapi walaupun Yaya tidak mengatakan apapun, Audrey sudah bisa menebak sifat sepupunya itu.
Di lain tempat, Dika dan Lara sedang membicarakan tentang Lara yang akan ikut untuk membantu Audrey menyiapkan segala keperluan terkait pernikahannya nanti.“Sayang!” panggil Lara setelah dia mendapati suaminya sedang berada di depan tv saat ini. Dika yang merasa dipanggil oleh istrinyapun, langsung bergumam sebagai jawabanDia bisa melihat istrinya yang sudah siap dengan pakaian rapinya saat ini. Padahal Dika baru saja ingin memanggil Lara agar berbincang dengannya saat ini.“Hmm?” balas Dika datar, dia mencoba bersikap seperti itu agar diana menjadi bertanya tentang tingkahnya.“Aku mau ketemu sama Audrey dulu. Mau bantuin di rumahnya Yaya. Ada kumpul keluarga mereka disana.” Kata Lara menjelaskan. Dia bahkan tidak berniat untukg mengobrol dengan suaminya lebih duluSebenarnya Lara memang berniat seperti itu sejak awal. Dia bahkan sudah berla