Share

BAB 33. MARAH

Gina termenung, bingung apakah dia harus menerimanya atau tidak.

"Kalau kamu mau, aku bisa kabarin temenku biar kamu masuk ke sana. Gajinya lumayan, loh, Gin, kerjanya juga cuka nganter minuman doang." Sari terus membujuk Gina.

"Aku pikirin dulu, deh, Sar. Soalnya aku takut kalau kerja kaya gitu. Besok aku kasih tau, yah," ujar Gina sambil tersenyum.

"Oh, ya udah, deh. Tapi besok langsung jawab, yah, takutnya nanti keburu ada yang gantikan."

Gina menganggukkan kepalanya pelan. Keduanya kembali mengobrol seputar hal-hal biasa. Ketika sore hari tiba, Sari pamit pulang karena dia belum membuat makanan untuk suaminya yang akan pulang dari pekerjaan.

Gina juga masuk ke dalam rumah, anak-anaknya sedang bermain di luar, Gavin yang sudah melepaskan jahitan di kepalanya juga ikut bermain.

***

"Dua hari lagi kita akan melakukan penangkapan. Tempatnya sudah di konfirmasi, di sebuah club malam, hanya 2 kilometer dari kampung yang bapak tempati sekarang." Itu adalah suara seorang pria yang duduk di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status