Ketiganya bergegas memeriksa ke luar dan melihat bahwa lelaki tua itu telah meninggalkan rumah sendirian. Ia membawa keranjang dan menuju ke pondok kayu Yamilet Faes.Melihat itu, ketiganya bertukar pandang. Mereka merasa ada yang aneh mengetahui lelaki tua itu keluar di tengah malam sambil membawa keranjang. Pasti ada rahasia yang dia sembunyikan.Segera setelah itu, Gerald dan keduanya keluar dari rumah dan mengikuti lelaki tua itu diam-diam.Mereka mengikuti lelaki tua itu sampai ke pondok kayu. Kemudian, mereka melihatnya mengeluarkan kunci dari saku dan membuka pintu.Begitu pintu dibuka, lelaki tua itu mengamati sekeliling dengan saksama. Setelah memastikan tidak ada orang di sekitar, baru kemudian dia mendorong pintu hingga terbuka dan masuk ke dalam rumah.Gerald dan dua lainnya juga segera berjalan ke pondok kayu dan berdiri di depan.“Gerald, sepertinya orang tua itu menyembunyikan sesuatu dari kita. Dia punya kunci rumah ini!” bisik Ray pada Gerald.Sekarang mereka ta
Pada saat yang sama, racun hitam Ember Lord melilit lelaki tua itu.Segera setelah itu, racun hitam menyerap jiwa dan energi lelaki tua itu dan langsung mengubah lelaki tua itu menjadi mayat kering.Hal itu tentu saja sangat mengejutkan Ember Lord. Ini bukan sesuatu yang dia harapkan! Dia tidak menyangka lelaki tua itu akan mengorbankan diri untuk menjadi tameng menghalau serangan dari Gerald."Ember Lord, kau telah membunuh orang yang tidak bersalah lagi!" teriak Gerald pada Ember Lord dengan marah. Karena itu, Gerald memutuskan untuk menggunakan jurus terkuatnya untuk menghancurkan Ember Lord.Pada saat ini, Ember Lord hanya terpaku di tempat seakan kehilangan kesadaran. Dia berdiri di sana tanpa bergerak seolah-olah telah kehilangan jiwanya."Jurus Penghancur Seribu Sekte!" pekik Gerald lalu melemparkan Pedang Astrabyss-nya ke arah Ember Lord.Ketika pedang itu menembus tubuh Ember Lord, pedang itu memancarkan cahaya terang dan menelan tubuh Ember Lord.“Aaaargh!” Ember Lor
Keesokan paginya, saat Gerald dan Ray masih tidur, bel pintu membangunkan mereka.Ray berjalan keluar kamar menuju pintu dengan keadaan setengah sadar dan membukanya.Begitu pintu dibuka, dia melihat beberapa pria berseragam berdiri di luar. Saat melihat logo di seragam mereka, dia tahu bahwa mereka berasal dari Dewan Agung."Permisi, apakah Tuan Gerald Crawford dan Tuan Ray Leighton ada di sini?" Salah satu inspektur memasuki rumah dan bertanya.Ray mengangguk dan menjawab, “Saya Ray. Ada apa?""Bawa dia!"Begitu mendengar kata-kata Ray, inspektur itu langsung memerintahkan anak buahnya. Seketika dua inspektur melangkah maju dan meraih lengan Ray lalu menyeretnya keluar."Hei, apa-apaan ini?" pekik Ray.Keributan itu tentu saja membangunkan Gerald, Juno, dan Nori. Mereka segera keluar dari kamar."Siapa kalian?"Ketika Gerald keluar, ia melihat orang-orang dari Dewan Agung dan bertanya dengan heran.“Kau pasti Tuan Gerald Crawford. Kami menduga kau ada hubungannya dengan
Mereka memang telah menonton rekaman CCTV. Ketika kecelakaan itu terjadi, tidak ada seorang pun dan tidak ada mobil lain di sekitarnya. Old Flint sendirian di dalam mobil. Jadi situasi ketika Old Flint mengalami kecelakaan itu benar-benar aneh. Dalam rekaman itu, mobil Old Flint tiba-tiba tergelincir dan lepas kendali dengan sendirinya.Gerald dan Ray baru dibebaskan pada sore hari. Mereka naik taksi kembali ke kantor begitu meninggalkan Dewan Agung.Dalam perjalanan, Ray menatap Gerald dengan tatapan sangat bingung dan bertanya, “Gerald, apa pendapatmu tentang kematian Old Flint? Bagaimana dia bisa mati?”Wajah Gerald sangat muram. Dia juga tidak tahu. Tetapi dia yakin ada sesuatu yang tidak beres dengan kematian Flint. "Apakah ini berarti Ember Lord belum mati?" Tiba-tiba kecurigaan itu muncul di benak Ray.Gerald merasa kemungkinan itu sangat kecil. Dia yakin Ember Lord telah mati di depan matanya. Bagaimana mungkin dia masih hidup?“Lebih baik kita kembali dulu. Mungkin itu
Paket itu berbentuk kotak persegi kecil. Gerald mencoba menggoyang kotak itu dengan pelan, tetapi tidak ada suara apapun dari kotak itu. "Coba kita lihat siapa yang mengirim ini," kata Juno yang duduk di samping Gerald. Gerald pun segera mencari informasi pengirimnya. Sayang sekali selain nama dan alamatnya sendiri, tidak ada informasi tentang pengirim paket itu. Gerald dan yang lainnya sama-sama bingung. Siapa yang mengirim bingkisan itu kepada Gerald? Apa sebenarnya yang ada di dalam paket itu? Gerald tidak ingin terburu-buru membuka karena dia merasa ada yang aneh dengan kotak itu. Bisa saja itu adalah jebakan. "Kalian mundur dulu!" kata Gerald memberi tahu teman-temannya. Setelah mendengar perintah Gerald, Ray dan Juno segera berdiri dan mundur beberapa langkah. Gerald mengambil pisau kecil dan memotong segel kotak itu dengan hati-hati. Setelah segelnya dipotong, tutup kotak itu terbuka. Gerald memeriksa kotak itu dengan hati-hati. Setelah memastikan aman, barulah dia membe
tanya Gerald pada Ray sambil menatap si kurir.“Ya, itu benar, Gerald. Dialah yang mengirim bungkusan itu,” kata Ray yakin sambil mengangguk."Ada masalah apa ini, Tuan-tuan?”Kurir yang berdiri di depan mereka bertanya dengan bingung, tidak tahu yang terjadi.“Aku mau bertanya padamu. Paket ini tadi dikirim olemu. Dari mana kamu mendapatkannya?” tanya Gerald pada kurir itu sambil menatapnya tajam.Si kurir mengambil kotak itu dari Gerald dan mengamatinya."Ya, benar. Aku yang mengantarkan paket itu. Aku juga heran kenapa hanya ada nama dan alamat penerima paket dan kemasannya beda. Aku mencari tahu selama hampir satu hari tetapi tidak ada yang tahu, jadi ya kukirim saja sesuai dengan alamat yang tertera.”Kurir itu mengiyakan bahwa dia yang mengantarkan paket itu, tetapi dia sendiri tidak tahu pengirimnya.Mendengar jawaban si kurir, Gerald dan Ray bertukar pandang. Mereka menemui jalan buntu. Tidak ada petunjuk soal pengirim paket itu."Baik, kalau begitu terima kasih atas i
“Gerald, siapa itu?" tanya Ray."Aku tidak tahu. Seorang pria. Dia orang yang mengirim surat itu dan katanya mau bermain-main denganku. Dasar pria gila!” kata Gerald jengkel. Memangnya dia pikir dia siapa? Gerald tidak ingin terlalu memikirkan hal itu. Itu membuat mereka sedikit cemas sampai-sampai mereka mengira itu Ember Lord dan dia belum mati. Mengenai identitas pria ini, Gerald tidak tertarik untuk mencari tahu. Setelah mendengar perkataan Gerald, Ray pun tidak mengajukan pertanyaan lagi. Mereka merasa mungkin itu hanya lelucon. Namun, semuanya tidak sesederhana yang Gerald pikirkan. Hari itu, Gerald mengajak Ray keluar untuk membeli beberapa bahan makanan. Mereka tidak bisa beristirahat dengan tenang jadi mereka memutuskan untuk membeli makanan enak. Gerald dan Ray pergi ke supermarket. Ketika keluar, keduanya membawa dua tas besar di tangan mereka. Duaarrr! Tiba-tiba terdengar sebuah ledakan keras. Dampak ledakan itu begitu kuat sampai keadaan sekitar seperti berguncang.
Gerald mengutuk pria itu dengan marah.“Hahahha, tenang, Tuan Crawford. Aku hanya bercanda. Lagi pula, kau sendiri yang tidak mau bermain-main denganku,” jawab pria itu sambil tertawa menakutkan.Hanya bercanda katanya?Itu adalah ledakan besar, tetapi pria ini mengatakan bahwa itu hanya lelucon kecil. Ini semua benar-benar membuat Gerald gila!"Apa sebenarnya yang kau inginkan?” Gerald mencoba menenangkan diri dan menanyai pria itu melalui telepon."Hahaha! Tuan Crawford, aku tahu kemampuanmu dan aku juga sangat terkesan dengan kekuatan yang kau miliki. Jadi bisa dibilang kau adalah satu-satunya orang yang bisa memainkan permainan ini denganku. Apakah kau masih ingat surat ungu? Ada pola Bintang Daud di atas kertas. Pola itu menunjukkan setiap area yang berbeda dan ada hal yang berbeda akan terjadi di setiap area. Bisa jadi seseorang atau sesuatu dan kau harus menemukannya sendiri. Dan tentu saja karena ini adalah permainan, pasti ada menang dan kalah. Kalau kau menang, aku akan