Keesokan paginya, saat Gerald dan Ray masih tidur, bel pintu membangunkan mereka.Ray berjalan keluar kamar menuju pintu dengan keadaan setengah sadar dan membukanya.Begitu pintu dibuka, dia melihat beberapa pria berseragam berdiri di luar. Saat melihat logo di seragam mereka, dia tahu bahwa mereka berasal dari Dewan Agung."Permisi, apakah Tuan Gerald Crawford dan Tuan Ray Leighton ada di sini?" Salah satu inspektur memasuki rumah dan bertanya.Ray mengangguk dan menjawab, “Saya Ray. Ada apa?""Bawa dia!"Begitu mendengar kata-kata Ray, inspektur itu langsung memerintahkan anak buahnya. Seketika dua inspektur melangkah maju dan meraih lengan Ray lalu menyeretnya keluar."Hei, apa-apaan ini?" pekik Ray.Keributan itu tentu saja membangunkan Gerald, Juno, dan Nori. Mereka segera keluar dari kamar."Siapa kalian?"Ketika Gerald keluar, ia melihat orang-orang dari Dewan Agung dan bertanya dengan heran.“Kau pasti Tuan Gerald Crawford. Kami menduga kau ada hubungannya dengan
Mereka memang telah menonton rekaman CCTV. Ketika kecelakaan itu terjadi, tidak ada seorang pun dan tidak ada mobil lain di sekitarnya. Old Flint sendirian di dalam mobil. Jadi situasi ketika Old Flint mengalami kecelakaan itu benar-benar aneh. Dalam rekaman itu, mobil Old Flint tiba-tiba tergelincir dan lepas kendali dengan sendirinya.Gerald dan Ray baru dibebaskan pada sore hari. Mereka naik taksi kembali ke kantor begitu meninggalkan Dewan Agung.Dalam perjalanan, Ray menatap Gerald dengan tatapan sangat bingung dan bertanya, “Gerald, apa pendapatmu tentang kematian Old Flint? Bagaimana dia bisa mati?”Wajah Gerald sangat muram. Dia juga tidak tahu. Tetapi dia yakin ada sesuatu yang tidak beres dengan kematian Flint. "Apakah ini berarti Ember Lord belum mati?" Tiba-tiba kecurigaan itu muncul di benak Ray.Gerald merasa kemungkinan itu sangat kecil. Dia yakin Ember Lord telah mati di depan matanya. Bagaimana mungkin dia masih hidup?“Lebih baik kita kembali dulu. Mungkin itu
Paket itu berbentuk kotak persegi kecil. Gerald mencoba menggoyang kotak itu dengan pelan, tetapi tidak ada suara apapun dari kotak itu. "Coba kita lihat siapa yang mengirim ini," kata Juno yang duduk di samping Gerald. Gerald pun segera mencari informasi pengirimnya. Sayang sekali selain nama dan alamatnya sendiri, tidak ada informasi tentang pengirim paket itu. Gerald dan yang lainnya sama-sama bingung. Siapa yang mengirim bingkisan itu kepada Gerald? Apa sebenarnya yang ada di dalam paket itu? Gerald tidak ingin terburu-buru membuka karena dia merasa ada yang aneh dengan kotak itu. Bisa saja itu adalah jebakan. "Kalian mundur dulu!" kata Gerald memberi tahu teman-temannya. Setelah mendengar perintah Gerald, Ray dan Juno segera berdiri dan mundur beberapa langkah. Gerald mengambil pisau kecil dan memotong segel kotak itu dengan hati-hati. Setelah segelnya dipotong, tutup kotak itu terbuka. Gerald memeriksa kotak itu dengan hati-hati. Setelah memastikan aman, barulah dia membe
tanya Gerald pada Ray sambil menatap si kurir.“Ya, itu benar, Gerald. Dialah yang mengirim bungkusan itu,” kata Ray yakin sambil mengangguk."Ada masalah apa ini, Tuan-tuan?”Kurir yang berdiri di depan mereka bertanya dengan bingung, tidak tahu yang terjadi.“Aku mau bertanya padamu. Paket ini tadi dikirim olemu. Dari mana kamu mendapatkannya?” tanya Gerald pada kurir itu sambil menatapnya tajam.Si kurir mengambil kotak itu dari Gerald dan mengamatinya."Ya, benar. Aku yang mengantarkan paket itu. Aku juga heran kenapa hanya ada nama dan alamat penerima paket dan kemasannya beda. Aku mencari tahu selama hampir satu hari tetapi tidak ada yang tahu, jadi ya kukirim saja sesuai dengan alamat yang tertera.”Kurir itu mengiyakan bahwa dia yang mengantarkan paket itu, tetapi dia sendiri tidak tahu pengirimnya.Mendengar jawaban si kurir, Gerald dan Ray bertukar pandang. Mereka menemui jalan buntu. Tidak ada petunjuk soal pengirim paket itu."Baik, kalau begitu terima kasih atas i
“Gerald, siapa itu?" tanya Ray."Aku tidak tahu. Seorang pria. Dia orang yang mengirim surat itu dan katanya mau bermain-main denganku. Dasar pria gila!” kata Gerald jengkel. Memangnya dia pikir dia siapa? Gerald tidak ingin terlalu memikirkan hal itu. Itu membuat mereka sedikit cemas sampai-sampai mereka mengira itu Ember Lord dan dia belum mati. Mengenai identitas pria ini, Gerald tidak tertarik untuk mencari tahu. Setelah mendengar perkataan Gerald, Ray pun tidak mengajukan pertanyaan lagi. Mereka merasa mungkin itu hanya lelucon. Namun, semuanya tidak sesederhana yang Gerald pikirkan. Hari itu, Gerald mengajak Ray keluar untuk membeli beberapa bahan makanan. Mereka tidak bisa beristirahat dengan tenang jadi mereka memutuskan untuk membeli makanan enak. Gerald dan Ray pergi ke supermarket. Ketika keluar, keduanya membawa dua tas besar di tangan mereka. Duaarrr! Tiba-tiba terdengar sebuah ledakan keras. Dampak ledakan itu begitu kuat sampai keadaan sekitar seperti berguncang.
Gerald mengutuk pria itu dengan marah.“Hahahha, tenang, Tuan Crawford. Aku hanya bercanda. Lagi pula, kau sendiri yang tidak mau bermain-main denganku,” jawab pria itu sambil tertawa menakutkan.Hanya bercanda katanya?Itu adalah ledakan besar, tetapi pria ini mengatakan bahwa itu hanya lelucon kecil. Ini semua benar-benar membuat Gerald gila!"Apa sebenarnya yang kau inginkan?” Gerald mencoba menenangkan diri dan menanyai pria itu melalui telepon."Hahaha! Tuan Crawford, aku tahu kemampuanmu dan aku juga sangat terkesan dengan kekuatan yang kau miliki. Jadi bisa dibilang kau adalah satu-satunya orang yang bisa memainkan permainan ini denganku. Apakah kau masih ingat surat ungu? Ada pola Bintang Daud di atas kertas. Pola itu menunjukkan setiap area yang berbeda dan ada hal yang berbeda akan terjadi di setiap area. Bisa jadi seseorang atau sesuatu dan kau harus menemukannya sendiri. Dan tentu saja karena ini adalah permainan, pasti ada menang dan kalah. Kalau kau menang, aku akan
Setelah melihat pesan itu, Gerald berpikir sejenak.“Air yang jatuh dari ketinggian tiga ribu kaki. Apakah itu semacam air terjun?” Setelah memikirkannya sebentar, Gerald kemudian melangkah keluar dari kantor—memastikan mengunci pintu di belakangnya dengan benar—lalu berkendara menuju air terjun terbaru di Benua Leicom. Semua ini tidak mungkin kebetulan belaka! Petunjuk yang diberikan padanya kemungkinan besar ada hubungannya dengan insiden yang terjadi di sekitar Gerald. Jika dugaan Gerald benar, puisi lama itu mungkin mengisyaratkan bahwa ada sandera di daerah itu. Setelah sekitar setengah jam, Gerald tiba di Gunung Durduff tempat air terjun berada. Daerah itu memiliki pegunungan terbesar di Benua Leicom, membuat banyak turis berlibur di sini. Saat memasuki area pegunungan, Gerald berbaur dengan kerumunan di sana. Setelah mengikuti mereka sebentar, dia akhirnya tiba di air terjun. Gerald mendongak ke atas dan melihat tingginya tidak sampai seratus kaki. Meskipun tentu saja
Gerald sengaja mengalihkan perhatian wanita itu agar dia tidak banyak bertanya. Wanita itu kemudian mengangguk dan segera meninggalkan gua. Melihat wanita itu sudah pergi, Gerald segera membuka surat itu dan mulai membacanya.'Selamat karena telah menemukan sandera pertama, Tuan Crawford! Sekarang cari lokasi sandera berikutnya: “Tidak ada uang yang disembunyikan di sini.” Setelah membaca surat itu, Gerald langsung mengerutkan kening. Puisi kuno lagi? Ternyata pria ini sangat suka menggunakan puisi kuno sebagai petunjuk. Tetapi petunjuk kali ini cukup mudah. Karena puisi itu menyertakan kata 'uang', jadi bisa diasumsikan bahwa sandera berikutnya ada di bank. Tetapi bank mana? Banyak sekali bank di Benua Leicom dan Gerald tidak mungkin bisa menemukan bank yang dimaksud dalam waktu sesingkat itu. Menyadari bahwa dia tidak akan menyelesaikan apa pun hanya dengan berspekulasi di sini sendirian, Gerald pun segera meninggalkan area itu dan ingin mengurai petunjuk itu bersama Ray di