tanya Gerald pada Ray sambil menatap si kurir.“Ya, itu benar, Gerald. Dialah yang mengirim bungkusan itu,” kata Ray yakin sambil mengangguk."Ada masalah apa ini, Tuan-tuan?”Kurir yang berdiri di depan mereka bertanya dengan bingung, tidak tahu yang terjadi.“Aku mau bertanya padamu. Paket ini tadi dikirim olemu. Dari mana kamu mendapatkannya?” tanya Gerald pada kurir itu sambil menatapnya tajam.Si kurir mengambil kotak itu dari Gerald dan mengamatinya."Ya, benar. Aku yang mengantarkan paket itu. Aku juga heran kenapa hanya ada nama dan alamat penerima paket dan kemasannya beda. Aku mencari tahu selama hampir satu hari tetapi tidak ada yang tahu, jadi ya kukirim saja sesuai dengan alamat yang tertera.”Kurir itu mengiyakan bahwa dia yang mengantarkan paket itu, tetapi dia sendiri tidak tahu pengirimnya.Mendengar jawaban si kurir, Gerald dan Ray bertukar pandang. Mereka menemui jalan buntu. Tidak ada petunjuk soal pengirim paket itu."Baik, kalau begitu terima kasih atas i
“Gerald, siapa itu?" tanya Ray."Aku tidak tahu. Seorang pria. Dia orang yang mengirim surat itu dan katanya mau bermain-main denganku. Dasar pria gila!” kata Gerald jengkel. Memangnya dia pikir dia siapa? Gerald tidak ingin terlalu memikirkan hal itu. Itu membuat mereka sedikit cemas sampai-sampai mereka mengira itu Ember Lord dan dia belum mati. Mengenai identitas pria ini, Gerald tidak tertarik untuk mencari tahu. Setelah mendengar perkataan Gerald, Ray pun tidak mengajukan pertanyaan lagi. Mereka merasa mungkin itu hanya lelucon. Namun, semuanya tidak sesederhana yang Gerald pikirkan. Hari itu, Gerald mengajak Ray keluar untuk membeli beberapa bahan makanan. Mereka tidak bisa beristirahat dengan tenang jadi mereka memutuskan untuk membeli makanan enak. Gerald dan Ray pergi ke supermarket. Ketika keluar, keduanya membawa dua tas besar di tangan mereka. Duaarrr! Tiba-tiba terdengar sebuah ledakan keras. Dampak ledakan itu begitu kuat sampai keadaan sekitar seperti berguncang.
Gerald mengutuk pria itu dengan marah.“Hahahha, tenang, Tuan Crawford. Aku hanya bercanda. Lagi pula, kau sendiri yang tidak mau bermain-main denganku,” jawab pria itu sambil tertawa menakutkan.Hanya bercanda katanya?Itu adalah ledakan besar, tetapi pria ini mengatakan bahwa itu hanya lelucon kecil. Ini semua benar-benar membuat Gerald gila!"Apa sebenarnya yang kau inginkan?” Gerald mencoba menenangkan diri dan menanyai pria itu melalui telepon."Hahaha! Tuan Crawford, aku tahu kemampuanmu dan aku juga sangat terkesan dengan kekuatan yang kau miliki. Jadi bisa dibilang kau adalah satu-satunya orang yang bisa memainkan permainan ini denganku. Apakah kau masih ingat surat ungu? Ada pola Bintang Daud di atas kertas. Pola itu menunjukkan setiap area yang berbeda dan ada hal yang berbeda akan terjadi di setiap area. Bisa jadi seseorang atau sesuatu dan kau harus menemukannya sendiri. Dan tentu saja karena ini adalah permainan, pasti ada menang dan kalah. Kalau kau menang, aku akan
Setelah melihat pesan itu, Gerald berpikir sejenak.“Air yang jatuh dari ketinggian tiga ribu kaki. Apakah itu semacam air terjun?” Setelah memikirkannya sebentar, Gerald kemudian melangkah keluar dari kantor—memastikan mengunci pintu di belakangnya dengan benar—lalu berkendara menuju air terjun terbaru di Benua Leicom. Semua ini tidak mungkin kebetulan belaka! Petunjuk yang diberikan padanya kemungkinan besar ada hubungannya dengan insiden yang terjadi di sekitar Gerald. Jika dugaan Gerald benar, puisi lama itu mungkin mengisyaratkan bahwa ada sandera di daerah itu. Setelah sekitar setengah jam, Gerald tiba di Gunung Durduff tempat air terjun berada. Daerah itu memiliki pegunungan terbesar di Benua Leicom, membuat banyak turis berlibur di sini. Saat memasuki area pegunungan, Gerald berbaur dengan kerumunan di sana. Setelah mengikuti mereka sebentar, dia akhirnya tiba di air terjun. Gerald mendongak ke atas dan melihat tingginya tidak sampai seratus kaki. Meskipun tentu saja
Gerald sengaja mengalihkan perhatian wanita itu agar dia tidak banyak bertanya. Wanita itu kemudian mengangguk dan segera meninggalkan gua. Melihat wanita itu sudah pergi, Gerald segera membuka surat itu dan mulai membacanya.'Selamat karena telah menemukan sandera pertama, Tuan Crawford! Sekarang cari lokasi sandera berikutnya: “Tidak ada uang yang disembunyikan di sini.” Setelah membaca surat itu, Gerald langsung mengerutkan kening. Puisi kuno lagi? Ternyata pria ini sangat suka menggunakan puisi kuno sebagai petunjuk. Tetapi petunjuk kali ini cukup mudah. Karena puisi itu menyertakan kata 'uang', jadi bisa diasumsikan bahwa sandera berikutnya ada di bank. Tetapi bank mana? Banyak sekali bank di Benua Leicom dan Gerald tidak mungkin bisa menemukan bank yang dimaksud dalam waktu sesingkat itu. Menyadari bahwa dia tidak akan menyelesaikan apa pun hanya dengan berspekulasi di sini sendirian, Gerald pun segera meninggalkan area itu dan ingin mengurai petunjuk itu bersama Ray di
Saat mereka dalam perjalanan ke sana, Ray yang penasaran bertanya, “Jadi mau memberitahuku apa yang terjadi, Tuan Crawford?” Gerald menoleh pada Ray kemudian menjawab, "Ingat telepon yang kemarin?" Ray mengangguk kemudian berkata, “Ya. Orang itu bilang dia ingin bermain-main denganmu. Jangan bilang ini sudah dimulai?” "Ya. Orang itu menantangku untuk menyelamatkan enam sandera dan aku sudah menyelamatkan satu orang tadi pagi. Sekarang kita sedang dalam perjalanan untuk menyelamatkan yang kedua!” jelas Gerald. Mendengar itu, Ray terdiam sejenak. Pantas saja Gerald tidak terlihat pagi ini. Ternyata dia sedang menyelamatkan seseorang saat mereka masih belum bangun! Mengabaikan keterkejutan Ray, Gerald kemudian menambahkan, “Kalimat yang tadi itu, 'Tidak ada uang yang disembunyikan di sini,' berhubungan dengan lokasi sandera kedua, itulah sebabnya sekarang kita menuju ke bank dekat gedung pajak.”Tepat ketika Gerald selesai menjelaskan, keduanya tiba di pintu masuk gedung pajak.
Sekitar setengah jam kemudian, orang-orang yang dikirim oleh Dewan Agung terlihat datang bersama beberapa staf bank, semuanya tampak cemas. Sungguh mengejutkan mengetahui bahwa seseorang dikunci di dalam mesin ATM. Setelah sekitar sepuluh menit mencongkel ATM, mesin itu pun terbuka dan mereka akhirnya berhasil menemukan seseorang di dalamnya. Sesuai dugaan Gerald dan Ray, benar-benar ada seorang wanita yang terperangkap di dalam! Yang lebih mengejutkan lagi, dia adalah salah satu staf bank! Selanjutnya wanita itu pun segera dilarikan ke rumah sakit, sementara orang-orang dari Dewan Agung mulai memeriksa tempat kejadian. Dari penyelidikan, didapat bahwa tutup di bagian belakang mesin sengaja dilas erat oleh pelaku. Saat mereka melanjutkan penyelidikan, salah satu supervisor mengambil amplop ungu dari dalam mesin dan bertanya, “Hmm? Sebuah surat?" Mendengar itu, Gerald segera mengambil darinya. Supervisor itu tidak berusaha menghentikannya. Bagaimanapun juga, Gerald cukup ter
Gerald dan Ray segera berlari keluar dari rumah sakit, berharap bisa menyusul wanita itu. Saat sedang berlari keluar, untung saja keduanya berhenti tepat waktu untuk menghindari tabrakan sebuah mobil hitam yang melaju kencang. "Hei! Kau ini bisa menyetir tidak? Dasar berengsek!" umpat Ray sambil melotot dan menunjuk mobil hitam itu. Sementara itu, perhatian Gerald justru tertuju pada amplop ungu yang terbang keluar dari mobil dan tergeletak di tanah. Ia pun segera cepat membukanya dan membaca surat itu.‘Permainan kedua telah resmi dimulai!’ “Bajingan itu!”Gerald menggeram sambil meremas surat itu, sadar dia sudah terlambat selangkah. Karena amplop itu berasal dari mobil hitam tadi, maka mobil itu adalah kuncinya! Tetapi sekarang bukan waktunya untuk meratapi dirinya sendiri. Gerald bergegas berlari menuju mobil sambil berteriak, “Cepat, Ray! Kita harus mengejar mereka!” Setelah mereka berdua berada di dalam mobil, Gerald langsung menginjak pedal gas, membuat mobil itu melesat