Jane menggertakkan giginya dengan geram. Di sampingnya, Jacelyn menempel erat di lengan Danny. Sejujurnya, melihat Jane yang cantik dengan mobil mewahnya, Jacelyn sempat merasa iri. Terlebih lagi, sejak tadi Jane tidak menghiraukan Jacelyn sama sekali. Jacelyn semakin jengkel dibuatnya.Mendengar kalimat terakhir Luke, Jacelyn jadi tersulut, dia lalu berbisik pada Luke dan Danny, "Kayanya Jane menyembunyikan sesuatu deh. Dia punya teman-teman yang hebat dan bisa membeli mobil mewah dengan mudah... Tapi apakah dia punya seseorang yang spesial? Kalau nggak om-om girang paling ya brondong jalanan."Plakk!Belum selesai Jacelyn berkata, tiba-tiba Jane menamparnya dengar keras, “Hei, mulutmu itu hati-hati ya, kalau bicara! Apa maksudmu berondong jalanan?”“Dasar jalang! Beraninya kamu nampar aku!” kata Jacelyn sambil memegangi pipinya yang terasa panas. Jane bersiap untuk menyerang Jacelyn lagi tapi urung karena Luke menghalau tangannya. “Jane Sayang, beritahu aku apa omongan Jacelyn tadi
“Eh ada apa, sih ini?" Kerumunan semakin besar dan orang semakin penasaran."Belum tahu, tapi kayaknya sih ada ribut-ribut antara gadis seksi sama pria kaya itu. Dan dengar-dengar yang wanita selingkuh sama gigolo yang sembunyi di dalam mobil. Dan sekarang mereka bertengkar hebat!""Aah, benar! Si pria selingkuhannya ada di dalam mobil. Wah, ini akan jadi tontonan seru!""Kalau aku yang ada di dalam mobil itu, gadis itu nggak akan kena masalah. Woohoo!! Hahaha!" para pria yang berkerumun di sana ramai berceloteh.Gerald yang masih duduk mematung di dalam mobil rasanya ingin bisa menghilang seketika. "Danny, apa yang terjadi?" Dua orang meringsek muncul dari kerumunan, satu pria dan satu wanita. Mereka berdua segera menghampiri Danny."Hai, Victor, Whitney... Kami sedang butuh bantuan di sini," jawab Danny lalu menjelaskan kondisi yang terjadi.Kerumunan semakin besar dan semua orang ingin melihat tontonan gratis itu dengan menerka-nerka klimaksnya akan seperti apa. "Hmm jadi begitu c
Ketika Whitney tahu bahwa harga gaun itu mencapai sepuluh ribu dolar, Whitney kaget. Karyawan toko juga heran alasan pemberian bosnya untuk Gerald bisa ada di tangan wanita lain. Dari situlah kemudian Whitney mendapat informasi. Selama ini Whitney penasaran dari mana Gerald mendapatkan kekayaannya. Gerald pernah bilang kalau dia punya teman-teman yang disegani. Hari ini temannya itu mengantarnya menggunakan Mercedes Benz, di waktu yang lalu menggunakan Ferrari. Oke, sekarang semua puzzlenya telah terkumpul. Misteri tentang kekayaan Gerald sudah terkuak. Baru Whitney tahu hari ini ternyata Gerald hanyalah pria miskin yang hina. Masuk akal!"Hmpph!" Victor menggeram, "Nggak nyangka, ya selama ini kamu kelihatannya orang baik, ternyata kamu sebusuk ini. Aku jadi kasihan sama Mila yang mau berteman dengan pecundang sepertimu."Kerumunan orang di sana mulai berisik melempar komentar:"Hahaha! Ooh, ternyata pria itu raja gigolo!" "Lumayan tampan sih, tapi nggak terlalu istimewa. Kok, dia
Gerald menoleh ke arah suara itu berasal. Terlihat Mila dengan raut cerianya."Hei, kamu ke sini mau latihan nyetir?" sambut Gerald."Yap! Aku mau ikut ujian kedua besok. Oh, ya, kamu sudah mau ujian ketiga, ya?" tanya Mila.Di pertemuan yang lalu, Mila belum sempat menyelesaikan ujian ke-duanya. Jadi dia harus ikut jadwal susulan. Gerald mengangguk."Oke, kalau gitu kita latihan bareng aja, semoga kita bisa sama-sama lulus, ya!""Boleh! Ayo, kitaaa... latihan nyetiiirr... semangaaat!"Gerald dan Mila sudah menjadi teman akrab sekarang. Dulu, Gerald sering canggung dan gugup kalau berada di dekat Mila.Mereka berdua berlatih sepanjang siang sampai sore karena keesokan harinya mereka harus mengikuti ujian masing-masing.Saat pelaksanaan ujian besoknya, Gerald bisa melalui sesi teori dan praktek dengan mulus. Ia lalu dinyatakan lulus dan beberapa hari lagi dia sudah bisa mendapatkan SIMnya.Gerald dan Mila sudah sepakat bahwa setelah selesai ujian mereka akan bertemu di gerbang masuk te
Selama bertahun-tahun Mila dan Irene memang selalu bersaing. Bahkan hal kecil pun bisa jadi perdebatan besar. Hari ini Mila untuk kesekian kalinya dibuat geram oleh Irene, tapi Mila tidak bisa berkata apa-apa.“Mila!”Gerald sejak tadi memperhatikan perdebatan mereka. Melihat Mila yang hampir kalah, Gerald berpikir mungkin ini saatnya dia datang dan menengahi."Eh, Gerald!" Mila tersentak kaget menyadari kedatangan Gerald. ‘Ah, harusnya Gerald tidak datang di saat aku sedang dipermalukan begini,’ pikir Mila."Woaah, Mila, siapa ini?" Irene memperhatikan Gerald dari ujung kaki hingga ke ujung kepala. Melihat Gerald yang berpenampilan sederhana, senyum Irene mengembang. Pasalnya, teman-teman Irene adalah orang terpandang dan berada. Bertolak belakang dengan Mila. ‘Ah bagaimana bisa Mila berteman dengan pria lusuh begini? Mila ada-ada saja. Kalau melihat cara pria ini memanggil Mila tadi, sepertinya mereka berdua punya hubungan spesial,’ gumam Irene dalam hati. “Ini temanku, namanya Ger
“Tadi kamu bilang apa? Pewaris kaya, kan? Hahaha!" Irene benar-benar menikmati situasi ini.Mila selama ini termasuk gadis yang sulit didapatkan. Ternyata baru Irene tahu sekarang bahwa Mila justru memilih orang aneh sebagai pacarnya. Dasar tolol! Kenneth juga ikut mencibir, "Oke, Gerald. Kalau aku boleh tahu, bisnis apa yang kamu geluti? Perusahaan keluargamu bergerak di bidang apa?" Saat mengatakan ini, Kenneth mengacungkan jam tangan Rolexnya lagi, seakan khawatir ada orang yang tidak memperhatikan benda itu. Gerald memandang Irene dan Kenneth dengan tatapan dingin. "Kalian nggak perlu tahu bisnis keluargaku.""Hahaha!" Irene dan Kenneth tertawa semakin keras.Mila memegang kemeja Gerald dengan pelan, memberi isyarat pada Gerald untuk berhenti bicara. Semua yang dikatakan Mila tadi hanyalah karangan karena dia benar-benar sedang panik. Dia tidak mengira Gerald akan menganggapnya serius dan meladeni Irene. Yang Mila tahu, Gerald adalah mahasiswa miskin yang sering dirundung di kam
”Oho, kamu pasti pacarnya Kenneth, ya. Irene! Ahm mobilku bukan apa-apa, kok. Nggak ada yang spesial. Setengah juta itu tak seberapa. Oh, iya kalau urusan ujian sudah selesai, gimana kalau kita keluar untuk makan bersama?” ajak Sean.“Hei, hei, Mila! Kamu mau lihat mobil Sean juga? Eh... tapi mending jangan, deh. Meskipun kamu ikut lihat pun pacarmu nggak akan mampu beli. Nggak seperti Kenneth yang sudah punya Ferrari. Oh, iya Mila, kamu butuh uang, nggak? Ini bukannya apa-apa sih, kalau nggak karena Sean mengajak kami makan, aku bisa kasih tumpangan buat kamu dan pacarmu. Tapi berhubung kami mau pergi sama Sean, mungkin kamu butuh uang untuk bayar taxi, kamu bilang aja nggak usah sungkan,” kata Irene sambil terkekeh. Dia benar-benar mulai merasa menang sekarang.Kalau orang lain yang mengejeknya, Mila tidak akan ambil pusing. Tetapi masalahnya ini adalah Irene, musuh bebuyutannya selama bertahun-tahun. Melihat raut kemenangan di wajah Irene membuat Mila geram sampai ke tulang-tulang.
“Tuan Crawford, jadi Anda di sini untuk menemani pacar Anda latihan mengemudi?”Hari itu, Sean telah mengetahui siapa Gerald sebenarnya.Bayangkan… Dua setengah milyar dolar, tanpa harus meneteskan keringat setetes pun!Itulah orang kaya sesungguhnya.Sean juga mendengar rumor lainya. Meskipun mereka tidak ada hubungan langsung dengan Tuan Crawford yang misterius itu, tetapi Sean tahu bahwa manager dealer Lamborghini adalah orang yang cukup terkenal di Mayberry group.Bahkan manajer itu menunjukkan rasa hormat yang besar kepada Tuan Crawford. Jadi bisa dipastikan bahwa Gerald bukan orang sembarangan!“Tidak, tidak… kami berdua sama-sama ikut tes!” Meski sebelumnya Gerald diperlakukan dengan tidak sopan oleh Irene dan Kenneth, tetapi Gerald tetap merespon dengan baik, terlebih Sean menunjukkan sikap bersahabat.Irene dan Kenneth bingung dengan semua ini.Inikah Sean yang tadi mereka bicarakan? Mengapa dia sangat hormat sengan seorang pria malang seperti Gerald?Bagaimana mereka tidak