Ketika Whitney tahu bahwa harga gaun itu mencapai sepuluh ribu dolar, Whitney kaget. Karyawan toko juga heran alasan pemberian bosnya untuk Gerald bisa ada di tangan wanita lain. Dari situlah kemudian Whitney mendapat informasi. Selama ini Whitney penasaran dari mana Gerald mendapatkan kekayaannya. Gerald pernah bilang kalau dia punya teman-teman yang disegani. Hari ini temannya itu mengantarnya menggunakan Mercedes Benz, di waktu yang lalu menggunakan Ferrari. Oke, sekarang semua puzzlenya telah terkumpul. Misteri tentang kekayaan Gerald sudah terkuak. Baru Whitney tahu hari ini ternyata Gerald hanyalah pria miskin yang hina. Masuk akal!"Hmpph!" Victor menggeram, "Nggak nyangka, ya selama ini kamu kelihatannya orang baik, ternyata kamu sebusuk ini. Aku jadi kasihan sama Mila yang mau berteman dengan pecundang sepertimu."Kerumunan orang di sana mulai berisik melempar komentar:"Hahaha! Ooh, ternyata pria itu raja gigolo!" "Lumayan tampan sih, tapi nggak terlalu istimewa. Kok, dia
Gerald menoleh ke arah suara itu berasal. Terlihat Mila dengan raut cerianya."Hei, kamu ke sini mau latihan nyetir?" sambut Gerald."Yap! Aku mau ikut ujian kedua besok. Oh, ya, kamu sudah mau ujian ketiga, ya?" tanya Mila.Di pertemuan yang lalu, Mila belum sempat menyelesaikan ujian ke-duanya. Jadi dia harus ikut jadwal susulan. Gerald mengangguk."Oke, kalau gitu kita latihan bareng aja, semoga kita bisa sama-sama lulus, ya!""Boleh! Ayo, kitaaa... latihan nyetiiirr... semangaaat!"Gerald dan Mila sudah menjadi teman akrab sekarang. Dulu, Gerald sering canggung dan gugup kalau berada di dekat Mila.Mereka berdua berlatih sepanjang siang sampai sore karena keesokan harinya mereka harus mengikuti ujian masing-masing.Saat pelaksanaan ujian besoknya, Gerald bisa melalui sesi teori dan praktek dengan mulus. Ia lalu dinyatakan lulus dan beberapa hari lagi dia sudah bisa mendapatkan SIMnya.Gerald dan Mila sudah sepakat bahwa setelah selesai ujian mereka akan bertemu di gerbang masuk te
Selama bertahun-tahun Mila dan Irene memang selalu bersaing. Bahkan hal kecil pun bisa jadi perdebatan besar. Hari ini Mila untuk kesekian kalinya dibuat geram oleh Irene, tapi Mila tidak bisa berkata apa-apa.“Mila!”Gerald sejak tadi memperhatikan perdebatan mereka. Melihat Mila yang hampir kalah, Gerald berpikir mungkin ini saatnya dia datang dan menengahi."Eh, Gerald!" Mila tersentak kaget menyadari kedatangan Gerald. ‘Ah, harusnya Gerald tidak datang di saat aku sedang dipermalukan begini,’ pikir Mila."Woaah, Mila, siapa ini?" Irene memperhatikan Gerald dari ujung kaki hingga ke ujung kepala. Melihat Gerald yang berpenampilan sederhana, senyum Irene mengembang. Pasalnya, teman-teman Irene adalah orang terpandang dan berada. Bertolak belakang dengan Mila. ‘Ah bagaimana bisa Mila berteman dengan pria lusuh begini? Mila ada-ada saja. Kalau melihat cara pria ini memanggil Mila tadi, sepertinya mereka berdua punya hubungan spesial,’ gumam Irene dalam hati. “Ini temanku, namanya Ger
“Tadi kamu bilang apa? Pewaris kaya, kan? Hahaha!" Irene benar-benar menikmati situasi ini.Mila selama ini termasuk gadis yang sulit didapatkan. Ternyata baru Irene tahu sekarang bahwa Mila justru memilih orang aneh sebagai pacarnya. Dasar tolol! Kenneth juga ikut mencibir, "Oke, Gerald. Kalau aku boleh tahu, bisnis apa yang kamu geluti? Perusahaan keluargamu bergerak di bidang apa?" Saat mengatakan ini, Kenneth mengacungkan jam tangan Rolexnya lagi, seakan khawatir ada orang yang tidak memperhatikan benda itu. Gerald memandang Irene dan Kenneth dengan tatapan dingin. "Kalian nggak perlu tahu bisnis keluargaku.""Hahaha!" Irene dan Kenneth tertawa semakin keras.Mila memegang kemeja Gerald dengan pelan, memberi isyarat pada Gerald untuk berhenti bicara. Semua yang dikatakan Mila tadi hanyalah karangan karena dia benar-benar sedang panik. Dia tidak mengira Gerald akan menganggapnya serius dan meladeni Irene. Yang Mila tahu, Gerald adalah mahasiswa miskin yang sering dirundung di kam
”Oho, kamu pasti pacarnya Kenneth, ya. Irene! Ahm mobilku bukan apa-apa, kok. Nggak ada yang spesial. Setengah juta itu tak seberapa. Oh, iya kalau urusan ujian sudah selesai, gimana kalau kita keluar untuk makan bersama?” ajak Sean.“Hei, hei, Mila! Kamu mau lihat mobil Sean juga? Eh... tapi mending jangan, deh. Meskipun kamu ikut lihat pun pacarmu nggak akan mampu beli. Nggak seperti Kenneth yang sudah punya Ferrari. Oh, iya Mila, kamu butuh uang, nggak? Ini bukannya apa-apa sih, kalau nggak karena Sean mengajak kami makan, aku bisa kasih tumpangan buat kamu dan pacarmu. Tapi berhubung kami mau pergi sama Sean, mungkin kamu butuh uang untuk bayar taxi, kamu bilang aja nggak usah sungkan,” kata Irene sambil terkekeh. Dia benar-benar mulai merasa menang sekarang.Kalau orang lain yang mengejeknya, Mila tidak akan ambil pusing. Tetapi masalahnya ini adalah Irene, musuh bebuyutannya selama bertahun-tahun. Melihat raut kemenangan di wajah Irene membuat Mila geram sampai ke tulang-tulang.
“Tuan Crawford, jadi Anda di sini untuk menemani pacar Anda latihan mengemudi?”Hari itu, Sean telah mengetahui siapa Gerald sebenarnya.Bayangkan… Dua setengah milyar dolar, tanpa harus meneteskan keringat setetes pun!Itulah orang kaya sesungguhnya.Sean juga mendengar rumor lainya. Meskipun mereka tidak ada hubungan langsung dengan Tuan Crawford yang misterius itu, tetapi Sean tahu bahwa manager dealer Lamborghini adalah orang yang cukup terkenal di Mayberry group.Bahkan manajer itu menunjukkan rasa hormat yang besar kepada Tuan Crawford. Jadi bisa dipastikan bahwa Gerald bukan orang sembarangan!“Tidak, tidak… kami berdua sama-sama ikut tes!” Meski sebelumnya Gerald diperlakukan dengan tidak sopan oleh Irene dan Kenneth, tetapi Gerald tetap merespon dengan baik, terlebih Sean menunjukkan sikap bersahabat.Irene dan Kenneth bingung dengan semua ini.Inikah Sean yang tadi mereka bicarakan? Mengapa dia sangat hormat sengan seorang pria malang seperti Gerald?Bagaimana mereka tidak
Kata-kata Mila membuat jiwa Gerald berbahagia. “Tapi Gerald, aku merasa kamu menyembunyikan sesuatu dariku. Tadi Sean sama sekali tidak terlihat seperti Sean yang sebenarnya. Mengapa dia sangat hormat padamu? Tidak, dia tidak hanya menghormati, tetapi sepertinya dia sedang merayumu.”Mila tidak tahan lagi. Dia merasa bahwa Gerald semakin membingungkan dari waktu ke waktu. Sebenarnya, inilah alasan Gerald akhirnya berteman dengan Sean. Dalam obrolan sepanjang perjalanan tadi. Selama Sean tidak mengatakannya, Gerald tidak akan pernah bilang bahwa dia sudah beli Reventon.Gerald belajar cara terbaik menyikapinya. Gerald tersenyum dan berkata, “Bukannya tadi aku sudah bilang padamu? Aku adalah pewaris keluarga super kaya. Namun, aku tidak ingin merusak hubunganku dengan teman-temanku selama ini. Itu sebabnya aku tetap hidup dengan low profile. Tentu saja, Sean harus sangat sopan padaku!”“Huh!” Mila berkata seraya tersenyum, “Gerald, sepertinya kamu semakin parah. Tak ada satupu
Sekarang Alice menjadi sedikit canggung setiap kali bertemu dengan Gerald. Siapa orangnya yang dulu selalu memandang rendah pada Gerald? Tidak lain adalah Alice.Sekarang, si miskin menyedihkan yang dulu sangat Alice benci menjelma menjadi seorang pria muda kaya dan bahkan mungkin yang terkaya. Status dan jati diri Gerald tidak lagi sederhana.Dengan kata lain, Gerald adalah sosok yang sangat luar biasa. Alice ingin mendekati Gerald.“Baiklah, hari ini adalah hari ulang tahun Hayley!” Gerald menjawab sambil tersenyum. Gerald bukanlah tipe seorang pendendam, dia tidak mungkin membalas dendam apalagi kepada seseorang yang sedang mengajak berdamai dengannya. Hayley dan Harper melihat kepada Alice dan Gerald sebelum saling bertukar pandang. Sepertinya mereka memang sengaja ingin menjodohkan keduanya. Gerald dan Hayley menyapa semua orang dan mengajak mereka semua memasuki sebuah ruangan di dalam Manor. Harper dan Hayley bahkan sudah mendiskusikan soal pengaturan tempat dud