Namun Tampaknya Silas sudah sangat terbiasa dengan semua itu. “Aku di sini untuk menemani temanku makan, okay? Jadi tidak ada gunanya kalian heboh semacam itu!” Silas tersenyum masam. Setelah itu, Silas melihat ke arah pintu masuk di belakangnya. Sementara itu, dua gadis melangkah maju dan berdiri di samping Silas, mereka menjadi pusat perhatian semua orang.“Puff!”Gerald sedang menyeruput sup dan nyaris menyemburkannya ke muka Mila ketika dia melihat dua orang gadis yang menghampiri Silas.“Gila!” Gerald kaget.Dua orang gadis itu cantik alami dan mengesankan, mereka tidak lain adalah Alice dan Jacelyn.“OMG! Apakah itu pacar Silas? Kenapa? Apakah semata-mata karena dia cantik?” “Kamu sangat menjijikkan! Kenapa kamu merayu Silas?” Para gadis-gadis itu mulai menghina Jacelyn dan Alice. “Alice bukan pacar Silas. Apa kamu tidak dengar apa yang barusan Silas katakan? Dia hanya teman! Itu artinya kita masih punya kesempatan!” “Alice, Jacelyn, kenapa kalian tidak duduk?
Dengan bahasa tubuhnya, Jacelyn seolah mengatakan ‘Gerald, kamu pasti tidak pernah menyangka semua ini kan? Aku, Jacelyn, akhirnya berada dalam situasi yang menyenangkan hari ini. Seorang taipan lokal, Silas, menyukaiku dan memilihku sebagai saudara baptisnya! Silas bahkan membelikanku baju-baju, tas, dan banyak lagi lainnya!”Jacelyn ingin membalas semua penghinaan Gerald yang telah membuatnya menderita di masa lalu.Tentu saja, Gerald hanya mengabaikan Jacelyn dan meneruskan menikmati makanan. Alice mengetahui yang sedang dilakukan oleh Jacelyn. Sebenarnya Alice telah mengetahui keberadaan Gerald sejak pertama kali dia memasuki cafetaria.Namun, Alice hanya melirik sekilas pada Gerald dan segera mengalihkan pandanganya dengan gusar.Tentang bagaimana Alice bisa mengenal Silas, itu masih ada hubungannya dengan Gerald.Masih ingat ketika Gerald mencampakkan Alice di taman kecil dekat kampus sebelum kemudian menyatakan cintanya pada Mila?Alice merasa malu dan marah pada saat
Harper mulai khawatir.Gerald juga mulai berkeringat dingin. Mungkinkah sesuatu yang buruk terjadi pada Benjamin?Gerald mengeluarkan ponselnya dan mencoba menghubungi Benjamin. Namun tidak tersambung karena Benjamin mematikan ponselnya.“Sial. Apa yang terjadi?” Harper bertanya sambil menggaruk-garuk kepalanya karena gusar.Gerald kehilangan mood untuk bermalas-malasan, dia melompat berdiri dan berbisik, “Akhir-akhir ini Benjamin berperilaku aneh. Sejak minggu lalu, kadang aku mendapati Benjamin sedang tersenyum sendiri sambil menatap ponselnya. Ketika aku tanya apa yang sedang dia lihat, dia menjauhkan ponselnya dariku. Tapi, Benjamin tampak sangat depresi dua hari terakhir. Benjamin pasti sedang menyembunyikan sesuatu dari kita semua!”Gerald mengatakannya sambil mengingat-ingat perilaku Benjamin selama dua hari terakhir. Namun karena pembawaan Benjamin yang selalu ceria, tak seorang pun di asrama yang menganggap serius ketika Benjamin tampak depresi. Mereka hanya berpikir
Pukul 11 siang.Di depan pintu gerbang kampus Mayberry.Tiga orang gadis sedang berdiri di luar gerbang kampus dan dari waktu ke waktu sibuk melihat sekeliling seolah sedang mencari sesuatu.Mereka mulai kehilangan kesabaran.“Fanny, apa yang terjadi? Bukanya Benjamin sudah berjanji untuk menemuimu di gerbang kampus? Kenapa dia belum datang juga?”“Ya, Fanny! Aku mengira bahwa dia akan segera mengirim mobil untuk menjemput kita, tapi ternyata dia membuat kita harus menunggu lama!”Dua gadis itu bertanya dengan tidak sabaran pada seorang gadis bernama Fanny. Mereka bertiga luar biasa cantik.Terlebih gadis bernama Fanny yang berdiri di tengah terlihat halus dan elegan dan memancarkan aura positif ke sekitarnya.“Okay, Yolanda! Benjamin baru saja memulai usaha jadi mungkin dia agak sibuk karena dia baru membuka banyak toko. Aku sudah menelpon Benjamin barusan dan dia berkata bahwa dia masih harus menangani suatu urusan, Tapi dia berjanji, setelah urusannya selesai maka sepanjang
”Kenapa aku memukul? Siapa suruh kamu melecehkan pacarku? Kalau perlu aku akan memukulmu sampai mati!” Benjamin sangat marah.Sangat jelas terlihat bahwa kepedulian Benjamin pada Fanny sangatlah tulus. Benjamin menerkam pria itu sambil terus memukulinya. Gerald dan Harper juga ikut memukuli kedua pria itu. “Hei, Bocah,sebaiknya kalian ingat hal ini! Di masa datang, kamu lebih baik hati-hati dan berlari sejauh yang kamu bisa ketika kalian bertemu dengan wanita Tuan Langdon! Kalian paham?” Gerald berteriak dingin. “Tuan Langdon? Baiklah, aku bisa dengar dengan jelas dan aku pasti akan mengingatmu!” Kedua pria itu sadar bahwa mereka tidak akan mampu melawan mereka bertiga. Lalu mereka hanya bisa pasrah mengaku kalah dan menyelinap pergi. Meskipun Benjamin bukan sebuah nama yang populer, tetapi setidaknya dia punya dua orang teman yang sangat loyal dan mau bertarung untuknya. Hal itu menunjukkan bahwa Benjamin adalah pria yang luar biasa.Kedua pria itu perlu mencari tahu lebih
”Halo? Aku sedang bicara dengan kalian bertiga. Kenapa kalian bertiga ke tempat ini? Apakah kalian ke sini untuk makan? Wow! Kalian bahkan datang bersama tiga orang gadis?” Jacelyn sudah jauh berubah dibanding sebelumnya.Selain mengenakan pakaian bermerek, status dan identitas social Jacelyn meningkat pesat setelah Silas menjadikan Jacelyn sebagai saudara baptisnya.Menurut Hayley, satu-satunya orang yang masih Jacelyn pedulikan adalah Alice. Jacelyn menganggap rendah teman-temannya yang lain.Jacelyn merasa bahwa dia sekarang hidup di dunia yang berbeda dibanding teman-temannya. Singkat kata, Jacelyn menjadi sangat sombong dan tidak lagi menaruh respek pada yang lain. Bagaimana semua itu bisa terjadi? Tidak lain karena sekarang Jacelyn punya seorang saudara baptis yang sanggup membelikan baju-baju dan tas yang bagus. Benjamin mendengar pertanyaan Jacelyn dan dia hanya bisa menarik ujung bajunya dengan gugup. Benjamin tahu betul bagaimana perangai Jacelyn dari pengalamann
”Apa yang sedang kamu bicarakan? Maksudmu Benjamin adalah Tuan Langdon? Jadi Benjamin ini Tuan Langdon?” Jacelyn tertawa seolah dia baru mendengar komedi paling lucu di dunia. “Tuan Langdon yang mana yang sedang kamu bicarakan? Aku sudah kuliah di kampus Mayberry cukup lama, dan sudah banyak mahasiswa pewaris keluarga kaya yang menyapaku. Tapi aku belum pernah mendengar nama Tuan Langdon sama sekali?” Jayden menyilangkan tangan di depan dada sambil bertanya dan Jayden merasa sangat geli.Yolanda langsung membalas. “Hmph! Benjamin bukan pewaris keluarga kaya. Dia memulai usaha dari nol dan sekarang dia sudah membuka beberapa toko di Mayberry City! Benar begitu kan, Fanny?”Fanny mengangguk samar.“OMG!” Jacelyn menutup mulutnya dan ekspresi wajahnya sangat terkejut. “Benjamin, kamu membuka beberapa toko di Mayberry City? OMG! Kapan kamu membuka toko-toko itu? Toko macam apa itu?”Jacelyn mencecar dan berpura-pura terkejut.Semua orang menatap Benjamin tajam. Benjamin kehilang
”Sepupu, benarkah kamu dipukuli? Mereka bahkan memukulimu sampai parah? Ada masalah apa?” Jayden bertanya dengan prihatin ketika dia melihat mereka berdua menghampiri. Dulu sebelum Jayden pindah ke kampus Mayberry, kedua sepupu Jayden adalah dua orang yang agak susah dikendalikan.Sial. Sekarang Jayden pindah ke kampus Mayberry bersama Silas. Jayden sudah bertekad untuk membangun otoritas di kampus dan saudara sepupunya malah dipukuli orang sampai parah. Peristiwa itu sangat memalukan!Ketika Benjamin dan Harper melihat mereka berdua, mereka menundukkan kepala untuk menyembunyikan rasa malu.Kedua pria itu adalah orang yang tadi mereka pukuli di pintu gerbang kampus.Sejujurnya, mereka tidak berpikir panjang ketika melakukannya, mereka hanya merasa perlu untuk memukuli mereka berdua.Namun setelah tenang, Harper dan Benjamin merasa sedikit ketakutan. Apalagi Jayden adalah orang dekat Silas. Bahkan meski tanpa Silas, Harper dan Benjamin tidak akan sanggup berhadapan dengan Jayd