Begitu dia selesai berbicara, Gerald berjalan menghampiri Bradley dan menepuk tubuhnya beberapa kali. “Aku telah menyumbat semua titik energinya. Meskipun masih punya sisa kekuatan batin, dia tidak akan bisa menggunakannya untuk saat ini. Kalau begitu aku akan menyerahkannya padamu,” kata Gerald."T-Terima kasih, Tuan Crawford! Aku benar-benar kagum dengan kekuatan, kehebatan, dan teknikmu yang luar biasa!” sanjung Rupert sambil berdiri di samping Gerald. Menyaksikan pria berusia lima puluhan berusaha menyanjung orang yang jauh lebih muda akan membuat siapa pun yang melihat itu pasti ingin tertawa terbahak-bahak.Tentu saja sikapnya sebelum dan sesudah dia mengetahui kekuatan Gerald langsung berubah seratus delapan puluh derajat! Setelah mendengar itu, Gerald hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan senyum masam. Yang tidak diketahui Gerald adalah bahwa setelah mengalami emosi yang naik-turun hari ini, Rupert telah mengesampingkan martabat dan citranya. Yang ingin dia lakukan seka
“Tuan Crawford, ini pelet dan ramuan oxyblood yang kau minta!” Tidak lama kemudian, salah satu pelayan membawa barang-barang itu dengan sikap hormat. Gerald memeriksa semuanya dengan cermat. Saat dia mengatakan Rupert telah diracuni bukan hanya untuk ancaman belaka. Gerald memang meracuni Rupert dengan racun rahasia. Meskipun Rupert adalah orang yang sangat rakus dan takut mati, selain setengah dari Herbal Cherish di King Valley, dia masih cukup berguna untuk Gerald.Gerald tidak akan khawatir Rupert akan menarik kembali kata-katanya selama dia mengancamnya dengan racun rahasia. Setelah meninggalkan King Valley, Gerald tidak segera kembali ke rumah pamannya. Sesuai kesepakatannya dengan Leo, dia akan pergi ke gua tempat Leo bersembunyi.***Gerald sempat sedikit tercengang ketika melihat pemandangan di depannya saat tiba di gua. Leo tampaknya menggunakan setumpuk rumput liar untuk menutup pintu masuk gua dan dia duduk di dalam gua tanpa bergerak, seperti bocah kecil yang telah mela
Kemudian dia mendengarkan cerita Leo dengan serius. Ternyata ketika Leo masih kecil, dia samar-samar bisa mengingat bahwa ia berada di kapal perang besar. Dia tidak tahu berapa usianya saat itu, tetapi Gerald berasumsi bahwa dia berusia sekitar tiga hingga empat tahun. Di kapal perang itu ada banyak orang dan anak-anak yang selalu bermain dengannya.Mereka semua dibawa ke suatu tempat dan ada seseorang yang merawat mereka secara khusus, Leo dibesarkan di sana. Leo telah mengikuti berbagai pelatihan dan dia juga terlibat dalam berbagai pertarungan selama masa kecilnya. Dia hanya tahu cara bertarung. Apalagi, di sana ada seorang legenda yang sangat misterius, yang tidak lain adalah sang dewa.Tempat tinggal mereka memiliki dua patung batu besar, yaitu patung dewa dan seorang wanita berbaju putih. Mereka dibesarkan di bawah naungan dewa. “Maksudmu kau dibawa pergi oleh kapal perang, dan fisikmu berubah menjadi seperti ini ketika kau berada di sana?” Gerald bertanya penuh rasa ingin tahu.
“Dari mana tempat asalmu, Leo? Sepertinya kau berasal dari tempat yang sama dengan dewa dan wanita berbaju putih. Kau mungkin adalah salah satu dari orang-orang yang telah ditangkap oleh Liga Matahari!" kata Gerald. Setelah saling bertukar cerita, semua deskripsi Leo tampaknya sesuai dengan petunjuk yang diperoleh Gerald dari mural dan juga bukti yang ia kumpulkan dari istana raja laut, serta istana di padang pasir bawah tanah.Gerald cukup yakin bahwa Liga Matahari telah menangkap banyak orang dari bumi dan Leo hanyalah salah satunya. Selain itu, Liga Matahari pasti ada hubungannya dengan wanita berbaju putih dan dewa. Dengan semua dugaan itu, Gerald yakin dia berada di jalur yang benar. Queena juga berasal dari tempat yang sama. Jika dia bisa bertahan dalam bentuk jiwa, tidak masuk akal kalau wanita berbaju putih tidak bisa melakukan hal yang sama. Pengalaman hidup yang dialami Chester sebagai seorang anak adalah bukti bahwa wanita berbaju putih itu memang pernah ada sebelumnya.
“Ya, jadi begitu! Pada awalnya, ketika dia berada di istana bawah tanah di padang pasir, seseorang yang misterius menyuruhnya untuk mencari peti mati wanita berbaju putih supaya dia bisa menguburnya bersama-sama. Jadi, itu bukan untuk mengangkut mayatnya, tapi untuk membawa kesadaran dan pikiran mereka!” kata Leo. Gerald akhirnya mengerti. “Leo, apakah kau tahu bagaimana menemukan tubuh yang cocok untuknya? Apakah kau tahu cara menariknya keluar?" tanya Gerald tidak sabar. “Menurut legenda, dikatakan bahwa wanita itu sama dengan sang dewa, dia juga menguasai teknik Letusan Guntur. Jadi, ada kekuatan guntur di tubuhnya. Itu artinya kau harus bisa menemukan seseorang yang ahli menggunakan teknik Letusan Guntur untuk menemukan tubuh yang cocok. Setelah menemukan tubuh yang cocok, orang tersebut juga harus melepaskan energi guntur. Saat jiwa wanita itu merasakannya, dia akan langsung keluar.” “Tapi, Tuan Crawford, tidak banyak orang yang menguasai teknik Letusan Guntur. Aku pun tidak
Gerald benar-benar tidak menyangka Leo bisa sedemikian marah karena ingin membalaskan dendamnya. Gerald merasa tersentuh. “Sebelum itu, aku mau menyelamatkan seseorang menggunakan ramuan herbal. Jadi kita harus kembali dulu,” ujar Gerald sambil tersenyum. “Oke, Tuan Crawford!” kata Leo sambil menggaruk kepalanya. Setelah meninggalkan gua, keduanya langsung menuju ke kota kumuh. Urusan dengan Sierra tidak bisa ditunda lagi. Apalagi setelah ini Gerald harus fokus mencari tubuh yang cocok untuk wanita berbaju putih. Ada begitu banyak orang di dunia ini. Jadi di mana Gerald bisa menemukan tubuh yang sempurna dan cocok untuk wanita berbaju putih? Entah apakah itu sebuah kebetulan atau tidak, ketika mereka berdua berjalan keluar dari gunung, Gerald tiba-tiba merasakan indra spiritualnya meningkat.“Hm?”Gerald tahu bahwa setiap kali dia merasa seperti ini, berarti ada seseorang dengan aura yang sama dengannya berada tidak terlalu jauh. Namun yang aneh adalah Gerald selalu merasakan inst
“Siapa dia?" tanya empat pria lainnya terkejut. Pasalnya, orang itu tiba-tiba datang secepat kilat tanpa mereka sadari sama sekali. Alhasil mereka pun buru-buru mengeluarkan belati mereka."Tuan Crawford bilang kalian pantas mati!” Ya, suara itu tidak lain adalah Leo. Gerald dan Leo mengikuti aura itu, yang ternyata membawa mereka sampai ke tempat ini. Melihat peristiwa di depan mata, Leo memutuskan untuk segera mengambil tindakan."Siapa Tuan Crawford? Kami dari Keluarga Sime! Kau sudah bosan hidup? Sebaiknya kau enyah sekarang juga!” ujar para pria itu bersamaan. "Tuan Crawford berkata bahwa orang-orang dari Keluarga Sime lebih pantas mati!” Setelah berkata demikian, Leo mengerahkan sedikit kekuatannya. Berikutnya, pria di tangannya terlempar sekitar dua puluh meter ke atas. Seolah-olah Leo sedang melemparkan seekor ayam ke langit. Setelah jatuh ke tanah dan kejang beberapa kali, pria itu tidak bergerak lagi."Apa?" Para pria yang lain terbelalak melihat semua yang baru saja t
Tak lama kemudian, Gerald dan Leo sudah kembali ke rumah paman Gerald di kota kumuh.“Gerald, kenapa kamu baru datang? Apakah ada kendala di jalan?” tanya Monica yang buru-buru menyambut ketika mendengar suara Gerald.“Tidak apa-apa, hanya beberapa masalah kecil!” jawab Gerald sambil mengangguk pelan."Gerald, siapa dia?" tanya Monica ketika dia melihat Leo yang berpakaian compang-camping."Dia temanku. Monica, bantu aku membersihkan kamar tamu nanti. Aku akan berbicara pada Paman agar Leo bisa tinggal di sini untuk sementara waktu. Ngomong-ngomong, di mana Paman?" tanya Gerald sambil melihat ke dalam rumah."Paman sedang keluar untuk menyelesaikan beberapa urusan," kata Monica.“Aku sudah mendapatkan ramuan obat yang dibutuhkan. Aku akan membantu Sierra mengganti perbannya dulu. Setelah itu, aku akan menemani Leo membeli baju. Kami masih punya urusan yang harus diselesaikan besok,” kata Gerald."Ah! Kenapa kamu sangat sibuk? Padahal aku ingin kamu mengajariku beberapa jurus,”