Gerald dan Mila lalu mengikuti keluarga Smith ke parkiran.Segera, Mason menceritakan kronologi kejadiannya, "Pa, aku benar-benar nggak sengaja. Ini semua salah tukang parkir. Aku tadi mengikuti arah petunjuknya, dia bilang masih bisa mundur terus. Itulah kenapa kemudian aku menabrak mobil ini!""Mobil ini adalah tipe Lamborghini paling mahal. Butuh sekitar seratus sampai seratus dua puluh ribu dolar untuk memperbaiki kerusakannya. Apalagi ditambah lampu depannya pecah!"Orang-orang di sana yang paham soal mobil itu hanya bisa terkejut."Siapapun pemilik mobil ini pasti bukan orang sembarangan. Kita mungkin bisa membayar ganti rugi untuk memperbaiki kerusakannya, tapi kita akan meninggalkan kesan buruk di depan orang yang penting. Ditambah lagi, sepertinya mobil ini baru dibeli!""Oke coba kita pikirkan bersama. Di Kota Mayberry, siapa kira-kira orang yang mampu membeli mobil sport mewah seharga satu juta lima ratus sampai tiga ratus juta dolar?"Mereka lalu saling berbisik satu sama l
Setelah berkata demikian, Gerald berjalan mendekati mobilnya untuk memeriksa. Bohong kalau dikatakan dia sama sekali tidak frustasi melihat kerusakan pada mobilnya. Tetapi, ya, mau bagaimana lagi? Semua sudah terlanjur terjadi. Lagipula dia juga tidak mau mengacaukan pesta ulang tahun nenek Mila. Jika dia meminta ganti rugi, bagaimana harga diri Mila nanti? Dan akan memalukan juga bagi dirinya. Karena tidak punya pilihan lain, Gerald memutuskan menerima saja nasib sialnya hari ini, dan menyuruh keluarga Mila melanjutkan pesta. Nanti dia bisa membawa sendiri mobilnya ke 4S untuk diservis. “Kamu pikir kamu ini siapa? Entengnya bilang tidak apa-apa. Apa masalah jadi beres karena kamu bilang semua baik-baik saja?”“Kalau kamu Tuan Crawford, baru kamu bisa bilang ini bukan masalah besar.” “Tepat! Kalau kita pergi, ini akan dianggap sebagai tabrak lari. Setelahnya, kita harus menanggung risiko yang lebih besar. Kamu ini nggak ngerti aturan hukum atau bagaimana, sih?”Sepupu dan keraba
Dua juta enam ratus ribu dolar! Apa-apaan ini? Tidak mungkin!Irene bergegas ke mobil dan membalik kartu SIM yang di sana dan memotretnya.Cekrek! Saat Irene melihat SIM itu, sekali lagi dia tercengang dan menjatuhkan kartu itu ke tanah.Gerald berkomentar dengan nada mencemooh, “Kalau kamu nggak mau melihat SIM itu, kenapa harus dilempar ke tanah?” “Orang-orang di sini banyak yang tidak mengerti. Gerald, kenapa kamu nggak cerita sama Tante bagaimana awalnya kamu bertemu Mila?” Kali ini Helen yang bersuara. Dia lalu mengambil kartu SIM yang tergeletak di tanah dan memastikan identitas yang tertulis di sana. Dengan lembut Helen menarik tangan Gerald. Dia berubah bersikap sangat sopan dan penuh kasih sayang seakan Gerald adalah putranya sendiri. “Oh, iya Tante, kami bertemu di tempat kursus mengemudi,” jawab Gerald singkat.“Hahaha... Tante tahu betul pasti Mila memilih orang yang tepat. Sejak awal bertemu kamu, Tante yakin pasti kamu bukan orang sembarangan. Bagaimana mungkin kam
Gerald merasakan jantungnya berhenti berdetak sejenak ketika mendengar teriakan itu. Dia lalu bergegas menghampiri. Parit itu cukup tersembunyi karena tidak ada taman atau apapun di dekatnya. Wanita itu masih menangis dan sekujur tubuhnya basah kuyup. Ketika dia melihat Gerald, dia sudah hampir jatuh berlutut, “Cepat! Cepat! Tolong selamatkan putriku!” Wanita itu terlihat memakai banyak perhiasan dan sepertinya berasal dari keluarga bangsawan. Dia segera menunjuk ke arah sungai dan di sana Gerald melihat seorang anak perempuan menggapai-gapaikan tangannya ke atas air. Anak kecil itu tersandung dan tidak sengaja tercebur. Wanita itu berusaha menyelamatkan putrinya tapi yang bisa dia lakukan hanya berteriak minta tolong karena dia juga tidak bisa berenang. Gerald semakin panik ketika melihat tubuh anak itu perlahan berhenti bergerak dan mulai tenggelam. Akan berakibat fatal kalau dia tidak bertindak cepat. Akhirnya tanpa berpikir dua kali, Gerald segera menceburkan diri ke dalam su
Gerald mencari di sekeliling, tapi tetap tidak menemukan Mila. Ah, ponselnya mati lagi. Setelah berputar-putar selama satu jam, Gerald mulai bermandikan keringat.Apa sesuatu yang buruk terjadi pada Mila?Semakin Gerald memikirkan kemungkinannya, semakin dia khawatir. Akhirnya dia memutuskan kembali ke bengkel untuk mencari bantuan agar ponselnya bisa hidup. Setelah mengotak-atik dan membongkar piranti ponselnya, akhirnya ponsel itu bisa dihidupkan lagi. Dan benar saja, ada beberapa pesan masuk dan panggilan tak terjawab dari Mila saat ponselnya mati tadi. Gerald segera menelepon Mila balik tapi sayangnya sekarang justru nomor Mila yang tidak bisa dihubungi. Apa yang terjadi? Gerald mulai tidak tenang. Dia mencoba menelepon rumah Mila tapi rupanya Mila tidak ada di sana. Pasti sesuatu telah terjadi. Ini mencurigakan. “Tuan Wilson, Anda kenal dengan manajer kedai teh yang di pinggir jalan sana? Aku mau lihat rekaman CCTV di sana. Kita harus bergegas!” kata Gerald dengan raut pan
Nigel!Ketika Gerald membesarkan tampilan di layar monitor, orang yang ada di sana tidak lain adalah Nigel dari keluarga Fisher. Bagaimanapun Nigel menyamar, dia tidak bisa membodohi Gerald. Gerald masih ingat betul senyum khas Nigel.Sejak awal, Nigel adalah penyebab putusnya hubungan Gerald dan Xavia. Di malam ulang tahun Naomi ketika mereka bersama pergi ke Emperor Karaoke, Nigel juga tidak henti mencemooh Gerald. Gerald yang geram akhirnya meminta bantuan Zack untuk memberi pelajaran pada Nigel. Kakak Gerald yang tahu hal itu rupanya tidak hanya membalas dendam pada Nigel, tapi dia justru membuat keluarga Fisher bangkrut dalam semalam. Dan terakhir, Nigel diusir dari pintu masuk Mountain Wayfair Entertainment. Sejak hari itu, keluarga Fisher berantakan. Mereka harus menyerahkan Restoran Grand Marshall yang sekarang dikelola oleh keluarga Ziegler. Dengan kata lain, dalam semalam keluarga Nigel yang kaya raya berubah menjadi tidak punya apa-apa. Sekarang yang tidak dipahami Gerald
Zack meminta Gerald menunggu kedatangannya, sehingga mereka bisa berdiskusi secara langsung untuk mencari jalan keluar terbaik. Dia mengingatkan Gerald untuk tidak bertindak gegabah dan memperburuk keadaan. Jika itu terjadi, maka Zack juga tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri. Gerald menutup sambungan telepon dengan Zack dan segera kembali ke bengkel bersama Wilson untuk menunggu kedatangan Zack di sana. Beberapa saat kemudian.."Oh! Bukankah itu Gerald?""Ah, iya itu memang dia! Ngapain dia ada di dealer Lamborghini?"Aku dengar dealer itu sedang membuka lowongan pekerjaan sales. Mungkin Gerald sedang melamar kerja. Apa dia gak tahu kalau toko itu punya kualifikasi yang tinggi untuk karyawan sales mereka?""Iya, coba lihat deh, ya meskipun dia habis menang lotre, tetap saja kesan udiknya nggak bisa disembunyikan. Bikin orang malas melihatnya!"Gerald bisa mendengar bisikan cemoohan yang ditujukan padanya. Gerald yang sedang dalam keadaan kacau hanya menoleh ke arah sumber suara
”Paman Zack!”Quinton terkejut ketika melihat Zack datang. Melihat kedatangan Zack dengan ekspresi yang sangat panik, Quinton tidak berani menyapanya. Selain itu, belum habis juga rasa kaget Quinton dari kejadian yang tadi."Tuan Lyle!" ujan Wilson menyambut Zack."Bagaimana keadaanya? Di mana Tuan Crawford?" tanya Zack dengan terengah-engah."Tuan Crawford sudah pergi dulu. Dia khawatir terlambat menyelamatkan pacarnya," jawab Wilson tak kalah panik."Akh! Ini tidak bagus. Ayo, temani aku menyusul Tuan Crawford! Bagaimanapun caranya kita tidak boleh membiarkan sesuatu yang buruk terjadi padanya."Zack lalu memanggil salah satu anak buahnya dan mengirim pesan ke Gerald sambil berjalan menuju pintu keluar.Quinton, Quinn dan yang lain masih mematung di tempat masing-masing."Apa? Crawford... Tuan Crawford?"Mereka benar-benar tidak mengerti maksud itu semua. Tuan Crawford yang dimaksud Zack tadi adalah Gerald?Gerald adalah Tuan Crawford? Tuan Crawford adalah Gerald?Mereka semakin bing