Keesokan paginya. Hari sabtu, Harper dan teman-temannya bangun tidur sesuka hati mereka.Gerald tidak ingin mengganggu mereka, dia segera menuju ke kantin kampus sendirian. Mila tiba lebih dulu dan dia menunggu Gerald. Mila sudah membeli dua paket sarapan.Nasi goreng pakai telur dan daging!“Aku beli nasi goreng untukmu! Ayo, buruan makan!” Mila berkata seraya tersenyum. Gerald sudah tidak malu-malu lagi. “Mila, ada apa? Apa yang ingin kami sampaikan padaku?” Gerald bertanya sambil mengunyah.Mila terlihat sangat cantik pagi itu. Kakinya yang jenjang terlihat mencolok dan memikat Gerald.Gerald memandang Mila.“Hehe! Hari ini hari ulang tahun Omaku. Aku akan pulang untuk merayakannya!” Mila mengedip. “Kamu pasti tahu hubunganku dengan Irene, kan? Jangan salahkan aku kalau berpikiran picik. Kamu tahu aku bukan orang yang suka membanding-bandingkan. Jadi, hubunganku dengan Irene sangat unik. Kami sudah seperti itu sejak lahir. Kami selalu bersaing dalam semua hal, mu
Impian terbesar Gerald adalah bisa menyetir mobil. Gerald ingin sekali mengendarai mobil milik sendiri, dan sebenarnya mobil yang dia inginkan tidak harus mahal.Sekarang, Gerald akhirnya boleh menyetir!Ditambah lagi, Gerald punya Lamborghini! Maka bohong kalau Gerald mengatakan bahwa dia tidak merasa senang dan bersemangat! Setelah mengambil SIM, Gerald ke tempat di mana mobilnya terparkir. “Broom! Broom! Broom!”Sebuah mobil Passat baru berwarna hitam melintas persis di sebelah Gerald.Mobil cantik itu berputar di parkiran.Banyak orang yang sedang berjalan di sekitar tempat parkir, dan Passat itu menarik perhatian banyak gadis.“Wow, lihat Passat itu! Itu adalah model terbaru yang diluncurkan tahun ini. Tampilannya cukup bagus!” “Bukankah harganya lebih dari tiga puluh ribu dolar?” “Sepertinya itu spesifikasi yang paling bagus. Mobil itu harganya tidak kurang dari empat puluh lima ribu dolar!”“OMG. Lebih dari empat puluh lima ribu dolar? Wah pemiliknya pasti kaya!”
”Hey, Jordan, lihat! Pria menyedihkan yang kamu ajak bicara tadi sekarang berjalan ke arah Lamborghini!”“Hehe! Lamborghini adalah merek terkenal. Si berengsek menyedihkan itu pasti sok tahu. Dia mungkin ingin mengambil foto untuk di posting di media sosial untuk pamer bahwa dia hebat. Ada banyak orang yang seperti itu!Gadis-gadis itu menimpali dengan hinaan.“Mungkin. Padahal tidak ada gunanya melakukan hal-hal menyedihkan semacam itu!” Jordan menyeringai.“Jordan, ngomong-ngomong, tahukah kamu siapa pemilik mobil itu?” “Aku juga tidak tahu, tapi aku tahu banyak tentang konfigurasi dan interior Lamborghini. Itu desain kelas dunia! Bahkan onderdil terkecil pun di buat sangat presisi berdasarkan data dengan perhitungan yang rumit, semuanya di supervisi oleh para master yang sudah berpengalaman selama beberapa dekade!” Jordan menjawab sambil tersenyum. “Ah? Penjelasanmu sangat menarik, Jordan. Ceritakan lebih detail lagi supaya kami bisa tahu lebih banyak tentang Lamborghini, do
Gadis berambut panjang itu berteriak marah.Emosi gadis itu tersulut, lalu dia mengangkat tangan bersiap untuk memukul Gerald. Beep! Beep!Tiba-tiba lampu-lampu Lamborghini itu menyala terang, setelah lebih sebulan teronggok di parkiran itu.Sedetik kemudian, mesin mobilnya menderu dengan lembut. Pintu dan atap mobil terbuka secara otomatis.Mobil itu terlihat berkilau terang, bodi mobil bersinar terang di bawah cahaya matahari.Seolah berbahagia setelah sekian lama menunggu sang pemilik mobil kembali. Gerald memegang kunci mobil di tangannya.Setelah itu, Gerald berjalan pelan ke arah mobil dan langsung duduk di kursi kemudi. Lebih dari selusin gadis-gadis yang berdiri menyaksikan dalam diam.Keheningan yang tiba-tiba itu seolah sudah direncanakan oleh semesta. Semua hal yang ada di sekitar tempat itu seolah berhenti bergerak.Semua mata membelalak menyaksikan setiap adegan. Mulut dan mata Jordan terbuka selebar-lebarnya. Jadi… ternyata Gerald adalah sang pemilik L
Gerald berhenti memikirkan suara yang barusan dia dengar dari ujung sambungan telepon.Gerald memacu mobilnya menuju Vila Royal Dragon. Vila itu serupa dengan Mountain Wayfair Entertainment.Terdapat fasilitas entertainment dan katering di dalamnya. Namun fasilitas di tempat ini belum sebanding dengan yang ada Mountain Wayfair Entertainment.Tentu saja, tempat ini adalah yang terbaik kedua atau ketiga untuk pertemuan keluarga.Pesta ulang tahun Oma Mila akan digelar di tempat itu. Begitu tiba Gerald menuju ke area parkir yang berada di samping Vila. “Okay… okay! Okay, okay…okay, selesai!”Juru parkir di tempat itu seorang tua berusia 50 an dan sepertinya dia seorang yang gagap. Gerald hampir saja masuk parit mengikuti komandonya, untunglah dia terselamatkan oleh fitur sistem parkir otomatis yang dimiliki Lamborghini. Gerald hanya bisa tersenyum pasrah.Gerald mengangkat tangan dan menyerahkan lima belas dolar kepada paman juru parkir. Gerald bertujuan agar paman itu
”Halo, Gerald. Mila mengatakan padaku bahwa keluargamu menjalankan bisnis. Kalau aku boleh tanya, bisnis keluargamu bergerak di bidang apa?”Rita bertanya sambil kedua lengannya masih melekat erat di dadanya. “Oh, ya, hampir semua bidang, maksudku usaha di beberapa bidang bisnis dan industri yang berbeda.”Sejujurnya, itu adalah pertanyaan yang Gerald tidak tahu cara menjawabnya. Jessica, saudara perempuan Gerald, selalu mengatakan bahwa keluarganya memiliki banyak sekali bidang usaha. Pada dasarnya, keluarganya terlibat di hampir separuh industri dan permodalan di dunia.Dan lagi, keluarga Gerald adalah pemilik aneka rupa bisnis yang sudah menggurita karena sudah memulai usahanya sejak ratusan tahun lalu.Jessica belum bercerita banyak tentang keluarganya. Karena pengetahuan Gerald tentang keluarganya sendiri masih terbatas, maka dia hanya bisa menjawab secara umum saja.“Sepertinya itu bukan jawaban yang solid, eh? Sangat membingungkan!” Rita menggelengkan kepalanya sera
”Sebuah cincin batu giok!”“Kamu seorang pria berbakti, Kenneth! Cincin batu giok ini harganya tidak kurang dari 10 atau 12 ribu dolar! Ck... ck...ck!”Semua orang terkagum-kagum jadinya. Adalah bukti nyata sebuah bakti ketika seorang pacar memberikan hadiah cincin batu giok kepada Oma pacarnya sebagai hadiah ulang tahun.“Baik, baik. Ayo Irene, ajak Kenneth duduk!” Oma Irene sangat senang menerima cincin itu. Mulutnya terus membuka lebar dan terus memegang cincin itu.Semakin lama oma melihatnya maka semakin senang Oma terhadap Kenneth.Bahkan ayah Irene pun merasa bangga. Alasan semua orang berkumpul adalah untuk merayakan dan memberikan selamat kepada wanita emas di hari ulang tahunnya, bukan semata untuk menunjukkan bakti. Sebenarnya itu hanya bagian kecilnya.Alasan yang lebih besar adalah fakta bahwa Oma masih menguasai seluruh aset yang ditinggalkan oleh suaminya yang sudah meninggal. Oma memiliki tiga orang anak laki-laki dan dua anak perempuan, dan Omalah yang ak
Helen mulai penasaran dengan identitas pacar putrinya. Tetapi Mila sejauh ini tidak mau memberi penjelasan apapun. Mila hanya meminta keluarganya untuk bersabar dan kooperatif.Gavin dan Helen tidak mengerti yang ada dalam pikiran Mila."Bu, lihat. Itu Mila datang."Orang yang dimaksud sedang berjalan memasuki ruangan sambil menggandeng Gerald pelan melewati para tamu. Mereka berdua harusnya sudah datang sejak tadi kalau saja Gerald tidak terlebih dahulu ke kamar mandi. “Wah, Mila sepupuku, cantik banget kamu hari ini!”“Lihat! Siapa yang menggandeng tangan Mila?”“Siapa pria itu? Datang dari keluarga mana dia? Kayanya aku ga pernah lihat wajahnya.”“Wah, pria itu beruntung banget sih bisa mendapatkan Mila.”Kerabat Mila mulai berbisik-bisik dan melempar komentar. “Hah? Dia!” Helen seketika terkejut ketika melihat Gerald di sana. Pantas saja Mila menolak memberitahu siapa pacarnya, ternyata pria pecundang ini!Tentu saja Mila sengaja menyembunyikan soal ini. Jika tidak, dia pasti tid