Share

Kepergiannya

“Itu anak kenapa sih dari kemarin nggak keluar kamar. Apa dia nggak lapar.” Bu Siti beranjak untuk memanggil Desi.

Belum sempat ia mengetuk pintu, Desi sudah keluar dengan mata sembab. Penampilannya berantakan, jelas saja wanita hamil ini tengah patah hati. Patah hati berat karena ditalak. Salah sendiri sekarang ia bisa merasakan perihnya disia-siakan.

“Kamu kenapa sih? Sedih karena cerai sama si Anto?” tanya Bu Siti penasaran.

“Aku capek, Bu. Kepala aku sakit makanya semalaman nggak keluar.”

“Capek? Emang kamu dari mana sampai capek segala. Orang biasanya di rumah terus.” Bu Siti mengernyit heran.

“Capek karena nggak pernah bisa bahagia,” sahutnya lalu melangkah menuju kamar mandi.

Bahagia itu sebenarnya sederhana, cukup mensyukuri apa yang dimiliki bukannya mencari sesuatu yang sulit bahkan mustahil untuk digapai. Damar tak didapat ia pun kehilangan Anto yang bahkan me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status