Share

Saat Kang Hujat Dihujat

“Kalau nggak ada lagi yang kamu butuhkan, aku pulang.”

Melihat Desi terdiam berarti tidak ada lagi yang wanita itu butuhkan, Anto langsung pergi begitu saja meninggalkan Desi yang masih duduk mematung.

Reaksi Anto biasa saja, jelas tidak ada ketertarikan soal apa yang dikatakan oleh Launa tadi. Anto tidak ingin lagi menyakiti istrinya, sudah cukup sebelumnya ia selingkuh. Laras terlalu berharga untuk disakiti.

Sampai di rumahnya, Anto sudah ditunggu oleh Laras. Meski menunggu hampir satu jam tapi senyum masih tersungging di bibir wanita itu.

“Mau makan sekarang, Mas?” tanyanya.

“Maaf Mas buat kamu menunggu.”

Laras menggeleng, “nggak apa-apa kok, Mas. Kamu harus lebih mengutamakan Desi yang lagi hamil.”

“Terima kasih ya. Aku bukannya nggak peduli sama kamu.”

“Iya, Mas. Aku ngerti, kamu juga lakuin itu untuk anak dalam kandungan Desi. Aku nggak sabar pengen gendong bayi itu.”

Laras mencoba menyembunyikan rasa sedihnya, ia menahan setidaknya sampai bayi itu ada di tangannya. Laras ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status