Share

Part 77. Sebuah filfafat berharga.

“Wah... Pagi-pagi begini kamu sudah siap Juna..!!” Tuan Besar Sudarta menyapa Tuan Junara yang meletakkan secangkir teh dan sepiring nasi goreng dihadapannya.

Mereka baru saja melakukan sholat subuh bersama. Tuan Junara sudah mengenakan baju seragam sekuriti. Mereka bersiap untuk sarapan bersama.

“Iya Pa, hari ini Juna masuk pagi. Nanti sore sudah pulang.” Jawab Tuan Junara memulai sarapannya.

Nasi goreng dengan telor dadar sebagai lauknya sering kali menjadi menu sarapan mereka. Yaaah... Hanya itu menu yang bisa dikuasai Tuan Junara yang bertindak sebagai koki bagi mereka berdua.

Sambil mengobrol Tuan Besar Sudarta dan Tuan Junara menonton televisi yang sedang menayangkan berita pagi.

“Pemirsa..!! Ternyata masih banyak anak muda yang dapat kita jadikan harapan bangsa kita untuk masa yang akan datang. Tadi malam satuan kepolisian metro jaya telah menemukan dua sosok pemuda yang gagah berani dengan kemampuan bela diri yang mumpun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status