Beranda / Fiksi Sejarah / Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia / Part 69. Seorang petugas sekuriti bernama Budi.

Share

Part 69. Seorang petugas sekuriti bernama Budi.

last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-28 13:45:14

Tuan Junara memasuki halaman kantor Wisnu dengan sepeda motornya. Ia memarkir diantara beberapa motor karyawan yang lain.

Belum sempat ia meninggalkan halaman parkir itu tiba-tiba seorang laki-laki mendekatinya.

“Selamat sore Tuan Junara...!! Perkenalkan nama saya Samuel. Saya adalah kepala sekuriti disini.” Lelaki yang ternyata bernama Samuel itu memperkenalkan diri dengan hormat.

“Oh, selamat siang Bapak Samuel. Saya Junara akan menjadi bawahan Bapak. Sebutkan apa perintah yang harus saya laksanakan ?” Tuan Junara menyalami lelaki itu dan menanyakan tugasnya.

Samuel nampak sangat grogi untuk memberi perintah kepada seorang Junara. Siapa sih yang tidak kenal dengan sosok pengusaha yang satu ini..? Selain kaya raya ia juga terkenal sangat dermawan dan berhati mulia. Wajah pemilik stasiun televisi swasta itu dikenal oleh semua orang di negeri ini karena wajahnya sering wara wiri dilayar kaca.

Samuel menggaruk kepalanya yang tidak gatal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 70. Dania ikut bergabung.

    Wajah Arya langsung bersemu merah begitu melihat kehadiran Soraya ditempat itu. Pemuda itu tidak memperlihatkan wajah cemburu lagi kepada Chen. Soraya sudah menjelaskan kepada Arya bahwa dirinya dan Chen adalah kawan sejak kecil karena mereka bertetangga. Dan Arya juga bisa menerima itu dan memakluminya.“Hai Adik ipar...!!” Seru Dania sumringah menyapa Arya. Dania memang memiliki sifat yang ceplas ceplos. Dirinya sangat berbeda dengan adiknya Soraya yang bersifat pemalu.Arya tersenyum dan menyalami Dania, Soraya dan Chen. Dengan Chen seperti biasa mereka mengadu kepalan tinju sebagai simbol persaudaraan.“Oh ya, Kak Dania.. ini kenalkan Abang Mohzan..!” Soraya memperkenalkan kakaknya itu dengan Mohzan.Dalam hati sebenarnya Soraya berharap Dania dan Mohzan saling jatuh cinta.Mohzan menerima uluran tangan Dania yang menyalaminya.“Terima kasih telah menyelamatkan Mama saya..!” Ujar Mohzan membuka percakapan dengan D

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 71. Tentang Ramona.

    "Alpan itu adalah saudara sepupumu Mohzan, hanya dialah satu-satunya saudara sedarah denganmu. Usahakan perkecil masalah dengan dia.” Desma memberi nasehat kepada putranya sambil menghidangkan makanan dimeja makan.Akhir-akhir ini, permasalahan dengan Alpan terus saja meruncing. Alpan dengan berbagai cara terus menyerang Mohzan. Mulai dengan fitnah-fitnah dan cacian yang sengaja ia sebarkan lewat media masa sampai dengan tindakan nyata yang ia lakukan bersama anak buahnya.“Iya Ma, Mohzan akan berusaha mengendalikan situasi ini agar tidak berkembang menjadi lebih buruk lagi. Bagaimanapun Mohzan harus menghargai Mas Alpan. Dia adalah satu-satunya saudara Mohzan. Tapi sayang, Mas Alpan selalu berprasangka buruk kalau kita akan menuntut hak atas semua kekayaan Kakek yang telah ia kuasai.” Sahut Mohzan menarik nafas prihatin.“Hmmm...” Ibu Aisyah yang sedari tadi hanya mendengar, kini ikut mendesah. Ia kemudian menyendokkan nasi ke piring Moh

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-28
  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 72. Mohzan menjenguk Tuan Satya.

    "Ada tamu untukmu...!” Seorang petugas polisi memanggil Tuan Satya lalu mengantarkannya ke ruang khusus untuk menerima tamu.“Tunggu disini, saya akan menjemputnya..!” Perintah polisi itu lalu keluar ruangan meninggal Tuan Satya yang dijaga oleh dua orang polisi lainnya.Tuan Satya sudah bisa memastikan tamu yang akan menemuinya pasti Bapak Hendarto pengacaranya.Lapat-lapat terdengar detak sepatu memasuki ruangan itu. Tuan Satya malas untuk mengangkat wajahnya. Ia memilih menunduk menatap papan meja dihadapannya.“Silahkan..!!” Terdengar suara petugas polisi mempersilahkan tamu itu masuk.Mereka kemudian keluar dan mengawasi dari ruang sebelah yang dibatasi oleh kaca rahasia yang tembus pandang.“Paman..!!”Bagai disengat kala jengking Tuan Satya mendengar panggilan itu. Ia mendongakkan kepalanya untuk mengetahui siapa yang telah memanggilnya.“Moo... Mohzaaan..!!” Tuan Satya terpekik dan

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-29
  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 73. Ketika Mohzan merasa lelah.

    Mohzan melangkah gontai memasuki salah satu ruangan didalam komplek asrama. Ruangan itu khusus diperuntukkan untuk membuat bermacam-macam pekerjaan tangan bagi anak-anak yang tinggal disana.Hasil kerajinan tangan itu sudah tersebar dan terjual kemana-mana. Penghasilan itu juga banyak membantu untuk pembiayaan hidup mereka sehari-hari.“Abang terlihat lesu..?? Abang sakit..??” Jery yang sedang menata hasil pekerjaan tangan yang sudah jadi disebuah rak, bertanya sambil menatap heran kepada Mohzan yang kurang semangat pagi itu.“Jery..!! Tolong ambilkan Abang tikar dan bantal..!!” Perintah Mohzan kepada Jery.“Abang ngantuk...?? Istirahat ditempat tidur Jery saja Bang.” Ujar Jery mendekati Mohzan dan memegang pergelangan tangannya.Mata anak itu nanar memandang Mohzan yang terlihat kurang sehat.“Tidak Jery.. Abang mau disini saja..!” Mohzan menolak tawaran Jery.Jery tidak mau membantah lagi. Ia segera

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 74. Astuti bertemu Mohzan.

    “Dika dan Jery sudah pergi Bang..!!”Arya tidak bisa berbohong ketika Mohzan bertanya padanya.Arya segera menceritakan hal ihwal kepergian dua orang anak laki-laki itu dari asrama.Mohzan menghela nafas berat. Ia merasa berdosa telah membagi beban kepada adik-adiknya.“Abang tidak perlu bersedih. Dika dan Jery bukanlah anak kecil lagi. Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan.” Arya menghibur Mohzan yang terlihat risau.“Berikan mereka kesempatan untuk berbakti Bang.” Sambung Arya menambahkan.Mohzan mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia yakin Dika sudah cukup besar untuk mempertimbangkan setiap keputusan dan tindakan.Namun dalam hati ia sangat terharu melihat perhatian adik-adiknya kepadanya. Rasanya tidak sia-sia ia berkorban selama ini. Bukannya Mohzan berharap imbalan, tapi budi pekerti yang diperlihatkan adik-adiknya itu membuat ia sangat bahagia.“Makan dulu sarapannya Bang..!!” Khalista mempersi

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 75. Kenyataan Pahit Alpan.

    Bekas kediaman keluarga Sudarta yang kini telah berpindah tangan kepada Alpan dan Naira terlihat sunyi. Alpan dan Naira lebih banyak menghabiskan waktunya diluar rumah untuk bersenang-senang dan bermaksiat ria.Aura rumah itu kini telah jauh berbeda dari biasanya. Dua orang satpam yang menjaga pintu gerbang nampak terkantuk-kantuk dibelai udara siang yang tengah berhembus angin semilir.Tiba-tiba mereka berdua dikejutkan oleh suara klakson mobil yang telah berdiri diluar pagar. Kedua satpam itu terlonjak kaget lalu spontan meloncat dari tempat duduknya dan memencet tombol untuk membuka pintu pagar.Mobil mewah berwarna merah segera melesat masuk dan kemudian terparkir ditempatnya.Tak lama berselang Naira turun diikuti seorang pemuda tampan. Mereka nampak saling bermesraan.Kedua satpam itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.Bik Ratmi yang bertugas membersihkan rumah itu hanya bisa mengurut dada. Dalam hatinya ia mengumpat kelakuan Naira yang te

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 76. Tawuran.

    “Malam ini kita harus tidur disini Jer. Besok kita lanjutkan mencari Bapak Junara.” Ujar Dika kepada Jery yang sedang membentangkan kardus di emperan toko yang sudah tutup.Mereka berdua sudah kembali ke alam kehidupan gelandangan yang sudah lama mereka tinggalkan semenjak dipungut oleh Mohzan.“Siap Bang...! Kita balik ke dunia kita kembali..!” Sahut Jery dengan nada tetap riang.Hahhahaha...Mereka berdua tertawa lepas.Beberapa saat kemudian kedua remaja tanggung itu sibuk manata tempat tidur mereka agar sedikit nyaman. Dinginnya angin malam yang berhembus kencang membuat tubuh mereka sedikit bergetar.Tiba-tiba....“Plaak... Plaaak.. plaaak..!!! Suara derap kaki terdengar begitu riuh seperti orang ramai berkejaran.“Woooiii... Keparaaaat..!!! Sini kalian..!”Suara makian bersahutan.Para tuna wisma yang berada didekat Dika dan Jery segera bergegas meninggalkan tempat itu.“Tawu

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-30
  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 77. Sebuah filfafat berharga.

    “Wah... Pagi-pagi begini kamu sudah siap Juna..!!” Tuan Besar Sudarta menyapa Tuan Junara yang meletakkan secangkir teh dan sepiring nasi goreng dihadapannya.Mereka baru saja melakukan sholat subuh bersama. Tuan Junara sudah mengenakan baju seragam sekuriti. Mereka bersiap untuk sarapan bersama.“Iya Pa, hari ini Juna masuk pagi. Nanti sore sudah pulang.” Jawab Tuan Junara memulai sarapannya.Nasi goreng dengan telor dadar sebagai lauknya sering kali menjadi menu sarapan mereka. Yaaah... Hanya itu menu yang bisa dikuasai Tuan Junara yang bertindak sebagai koki bagi mereka berdua.Sambil mengobrol Tuan Besar Sudarta dan Tuan Junara menonton televisi yang sedang menayangkan berita pagi.“Pemirsa..!! Ternyata masih banyak anak muda yang dapat kita jadikan harapan bangsa kita untuk masa yang akan datang. Tadi malam satuan kepolisian metro jaya telah menemukan dua sosok pemuda yang gagah berani dengan kemampuan bela diri yang mumpun

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-01

Bab terbaru

  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 116. Lamaran.

    Ucapan Alpan diatas ring membuat semua keluarga besar dan orang-orang dekat Mohzan terkejut beberapa saat lalu tersenyum simpul juga beberapa detik kemudian. Tepuk tangan meriah dari semua hadirin membuat wajah Mohzan sedikit merona merah.Sementara itu Ramona terlihat gelisah. Beberapa kali gadis itu memperbaiki syal yang melilit dilehernya. Keringat dingin tiba-tiba saja membanjiri kening gadis itu. Ia sulit menggambarkan perasaannya saat ini.Dalam hati Ramona yakin kalau Mohzan akan memilih Khalista. Khalista sudah menjadi gadis yang baik dan terlihat akrab dengan Mohzan dan keluarganya.Walaupun Ramona telah mempersiapkan mentalnya sejak lama, tapi untuk melihat langsung Mohzan melamar Khalista ia merasa belum sanggup.Sementara itu Alpan dan Mohzan sudah turun dari ring. Kedua pemuda gagah itu berjalan beriringan menuju suatu titik dimana seluruh keluarga mereka duduk berderet disana.Pertama kali Mohzan menemui Desma. Ia menyalami wanita yang telah me

  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 115. Dua kalimah Syahadat.

    Mohzan, Tuan Junara dan Tuan Satya serta Tuan Besar Sudarta yang sudah berdiri berjejeran diatas ring, kini terlihat saling berpandangan. Mereka bingung harus berbuat apa, sedangkan Mr. Vincent terus saja meratap menyebut asma Allah dengan air mata berlinangan.Mohzan akhirnya mendekati Mr. Vincent dan berjongkok disisinya serta memegang lembut bahu pria bule itu.“What I can do for you.?” Tanya Mohzan lirih setengah berbisik ditelinga Mr. Vincent. Mr. Vincent menoleh ke arah Mohzan yang menatap lembut kepadanya.Dengan bibir bergetar Mr. Vincent menyahut “Help me and teach me to be a moslem.”“Are you sure..?” Mohzan kembali bertanya untuk memastikan keinginan Mr. Vincent untuk menjadi seorang muslim.“Yes.. very sure..!” Sambut Mr. Vincent tegas dan mantap.Tangan Mr. Vincent menggapai bahu Mohzan dan Mohzan mengerti kalau Mr. Vincent ingin berdiri. Mohzan membantunya lalu Tuan Satya dan Tuan Junara tanpa dikomando ikut serta pula menuntun Mr. Vincent

  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 114. Kalimat takbir diatas ring.

    Bunyi lonceng dipukul satu kali menandakan ronde kedua segera akan dimulai.Mr. Vincent sudah sepenuhnya mampu menguasai dirinya. Sebagai seorang olah ragawan yang penuh pengalaman tentu stamina tubuhnya sudah terlatih dengan berbagai insiden dalam pertandingan. Namun untuk kali ini ia sudah tidak mau lagi meremehkan lawan. Hatinya sedikit mulai berangsur percaya dengan yang namanya keajaiban Tuhan. Tapi ia ingin mengujinya lebih jauh lagi. Secuil keyakinannya masih diselimuti segudang rasa tidak percaya. Prosentasenya masih sangat kecil.Mr. Vincent sudah berdiri dan Mohzan pun mengikutinya. Mereka kini tegak berhadapan. Si wasit plontos mulai memberi aba-aba. Kepalanya yang botak licin kadang memantulkan cahaya lampu yang jatuh kekepalanya sedikit membuat silau mata penonton. 😂Pada ronde kedua ini Mr. Vincent mengganti jurusnya. Ia berdiri tegak lurus dengan satu kaki diangkat dan paha datar sampai kelutut. Satu tangannya juga diangkat dan telapak tangannya

  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 113. Duel 3

    Tepuk tangan sudah mereda. Suasana semakin mencekam begitu wasit mempertemukan Mohzan dengan Mr. Vincent secara berhadap-hadapan.Lelaki berjas hitam bersiap dan kini mulai membacakan aturan main pertarungan itu dalam bahasa Inggris. Kedua petarung menganggukkan kepalanya tanda mengerti.Setelah pria berstelan hitam selesai membacakan aturan main dalam bahasa Inggris, kemudian giliran lelaki berjas putih yang akan menterjemahkan kedalam bahasa Indonesia.“Aturan pertandingan ini adalah :1. Pertandingan akan dilaksanakan selama 12 ronde dan durasi setiap ronde adalah 3 menit, kecuali salah satu petarung menyatakan menyerah dengan mengangkat tangannya atau kode lain jika keadaan tidak berdaya.2. Waktu istirahat 1 menit.3. Pertandingan dianggap selesai jika salah satu petarung terluka parah dan dinyatakan tidak layak lagi mengikuti pertandingan.4. Petarung diperbolehkan menggunakan jurus apapun yang dikuasainya tanpa harus mengikuti jenis be

  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 112. Duel 2.

    Bab 111. Duel 2.(Ramona sudah berada disini..!) Itulah pesan singkat yang dikirimkan oleh Khalista. Alpan memutar kepalanya menoleh kearah deretan penonton dibelakang juri. Disana ia melihat Ramona duduk bersebelahan dengan Khalista. Alpan berfikir sejenak lalu bergegas meninggalkan tempat ia berdiri saat itu. Ia terlihat menemui beberapa orang dibelakang ring. Mereka berbincang beberapa saat dan nampak beberapa orang yang ditemui Alpan mengangguk-anggukkan kepalanya.Sementara itu waktu pertarungan tinggal sepuluh menit lagi. Mr. Vincent terus saja berkeliling ring memamerkan gerakan-gerakan karate yang tujuannya tak lain adalah untuk menjatuhkan mental lawan.Sedangkan Mohzan memilih tetap duduk disebuah bangku disudut ring. Ditangan kanannya ia memegang sebuah botol air mineral.Sikap Mohzan yang tak bergeming menciptakan berbagai pendapat orang-orang yang menonton duel itu. Baik yang berada langsung di gedung olah raga itu maupun yang sedang menonton dilayar

  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 111. Duel 1

    Gedung olah raga dipusat kota Jakarta semakin ramai dikunjungi para calon penonton yang ingin menyaksikan langsung pertandingan duel antara Mohzan dengan Mr. Vincent. Kepada setiap calon penonton dijual satu lembar tiket yang harganya tidak terlalu mahal. Hasil penjualan tiket itu sudah disepakati akan diberikan kepada masyarakat yang berekonomi lemah dan akan disalurkan melalui dinas sosial. Hal itu menjadi persyaratan mutlak dari Mohzan sebelum menyetujui pemungutan biaya dari pertunjukkan itu.Karena besarnya gedung tidak mencukupi untuk menampung semua penonton yang hadir, maka diluar gedung disediakan layar yang sangat besar agar penonton yang tidak berhasil mendapatkan tiket tetap bisa menyaksikan jalannya pertandingan.Satu persatu tamu kehormatan memasuki gedung itu. Mereka datang dari berbagai negara guna untuk menyaksikan langsung pertandingan yang sungguh tidak biasa ini. Mereka mempunyai tugas dari negara mereka masing-masing untuk memberikan keterangan resmi s

  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 110. Persiapan pertandingan.

    Sabtu pagi dikediaman Tuan Besar Sudarta.Kesibukan terlihat diruang makan pagi itu. Seluruh keluarga Tuan Besar Sudarta berkumpul mengelilingi meja makan. Ratmi terlihat sibuk melayani dengan menata hidangan diatas meka dibantu oleh Desma dan ibu Aisyah.Sebuah televisi dengan layar lebar puluhan inci tergantung didinding menayangkan berita pagi.Mohzan duduk berdampingan dengan Alpan dan Tuan Satya berdekatan dengan Tuan Junara. Disamping Tuan Junara ada Desma lalu ibu Aisyah. Sedangkan Tuan Besar Sudarta berdampingan dengan Astuti istrinya yang kini tengah malayaninya dengan mengoleskan slai mangga kepotongan roti yang merupakan kesukaan Tuan Besar Sudarta.“Bagaimana Mohzan..? Mohzan sudah siap menghadapi Mr. Vincent malam ini.?” Tanya Tuan Junara kepada Mohzan yang sibuk memotong roti dengan pisau kecil diatas piring datar.“Insya Allah Pa !” Jawab Mohzan tenang setenang ia mengunyah makanan dimulutnya.“Pemirsa.. hari

  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 109. Pertemuan Khalista dengan Ramona.

    “Ya sudah kalau begitu Bu Anggi. Tidak apa-apa kalau Khalista main disini dulu. Asal Bu Anggi tidak direpotkan.” Sahut Danar sangat sopan.“Wuuuiiih... Inikah yang disebut dengan tobat..? Bertanyalah Anggita kepada dirinya sendiri. Ia menyoroti punggung lelaki yang baru saja berbalik badan menuju pintu pagar rumahnya lalu menghilang.Anggita memutuskan untuk kembali keruang tamu rumahnya. Ia belum puas untuk mengintrogasi anak orang. (Hmm.. kepo juga nih si Ibu..😀😀😀)“Tadi Papamu menanyakan kamu Lista..!” Ujar Anggita memberi tahu Khalista. Namun sepertinya gadis itu tiada bergeming. Ia malah menatap sebuah foto berbingkai indah yang terpajang didinding ruang tamu Anggita.“Berliana... Seandainya kamu masih ada, aku pasti bisa curhat kepadamu. Semakin besar ternyata beban hidup bukan semakin ringan Liana.” Ratap Khalista kepada foto Berliana yang merupakan teman bermain kecilnya.Anggita jadi sedih mendengar ratap

  • Lelaki Tanpa Kasta Mengguncang Dunia   Part 108. Tangisan Khalista.

    “Alhamdulillah, kita sudah bisa kembali kerumah kita Lista.” Ujar Danar setelah selesai beres-beres rumah. Khalista baru saja pulang dari sekolah.“Iya Pa, syukurlah Tuan Satya kini sudah berubah baik. Kalau tidak entah apa nasib kita selanjutnya.” Jawab Khalista yang ikut merapikan beberapa barang diruang tamu.Sepertinya rumah itu dibiarkan kosong begitu saja, buktinya tidak ada barang yang berpindah tempat. Hanya debu tebal menutupi dimana-dimana.“Pa, Lista rindu sama Mama Santi dan Ramona. Kalau mereka ada disini tentu akan lebih ramai dan menyenangkan.” Kata Lista menghentikan pekerjaannya. Ia duduk bermenung diatas sofa.“Hmmm...!!” Danar menarik nafas dalam-dalam. Sebenarnya ia juga sangat merindukan istri dan anak tirinya itu. Tapi ia tidak tahu dimana mereka berada.Danar berjalan lalu duduk disamping Khalista. Pikirannya juga ikut menerawang kemasa-masa dimana mereka masih tinggal bersama

DMCA.com Protection Status