Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi?
Mengapa wanita ini malah berterimakasih?Andai saja perkataan Sarah Clarke hanya didengar oleh satu orang saja, sudah pasti orang itu akan mengira dirinya tengah berhalusinasi.Pada saat semua orang benar-benar tidak mengerti, tiba-tiba salah satu karyawan Beauty Clinic berseru dengan keras, "Lihat, alergi Nona Clarke sudah sembuh, kulitnya sangat mulus dan berkilauan seperti mutiara."Ketika mendengar suara ini, barulah orang-orang memperhatikan perubahan yang terjadi pada Sarah Clarke.Semua orang pun dibuat terpana, dan menatap dengan kagum.Luar biasa!Ternyata obat buatan Tristan sangat mujarab!Di sini Tristan tidak hanya berhasil menyembuhkan alergi yang diderita Sarah Clarke, tapi juga membuat kulit wanita itu terlihat semakin cantik.Pantas, pantas saja dia terlihat sangat bahagia dan langsung berterimakasih pada Tristan."Adik, apa kau ini seorang dokter spesialis kulit? Kemampuanmu dalam meramu obat sangat luar biasa!" puji Sarah Clarke.Ketika semua orang memuji Tristan, ada satu orang yang kebakaran jenggot, siapa lagi kalau bukan Kenzo."Hah? Dokter ahli? Dia ini hanya menantu bodoh dari keluarga Wilson, apa yang ia lakukan sekarang ini pasti hanya kebetulan!" Kenzo menyela dengan tidak senang.Hal ini membuatnya langsung mendapat pelototan tajam dari Sarah Clarke. "Siapa yang mengizinkanmu untuk bicara, hah?"Kenzo menggertakkan gigi, malu harga dirinya sebagai perwira militer diinjak-injak oleh wanita ini. Jika bukan takut pada kakaknya yang berpangkat Jendral, sudah pasti Kenzo akan langsung merobek mulutnya.Sadar posisinya kurang bagus, Kenzo pun memilih untuk membungkam mulutnya rapat-rapat. Lagi pula semakin banyak dia bicara, maka akan semakin mempermalukan diri sendiri.Terlebih Tristan telah berhasil membungkam keraguan semua orang dengan bukti yang hebat, jadi apa lagi yang harus diperdebatkan?Akhirnya Kenzo Glazier mundur dari tempat kerumunan itu secara diam-diam, lalu meninggalkan Beauty Clinic dengan perasaan kesal.Tentu saja kepergiaannya tidak lepas dari penglihatan Tristan. Sebagai pengkhianat yang paling awal ditemukan, sudah pasti dia akan menjadi target balas dendam Tristan yang pertama.Sementara itu, Sarah Clarke merasa tertarik untuk mengenal Tristan lebih jauh. "Adik, apa aku boleh meminta nomor ponselmu? Di masa depan, aku harus mencarimu jika ingin melakukan perawatan."Tristan terdiam, dia baru saja keluar dari rumah sakit, dan ia tidak tahu apakah David Graham yang bodoh ini memiliki nomor ponsel atau tidak.Melihat tidak adanya jawaban dari Tristan, membuat Sarah Clarke berpikir jika dia enggan memberikan nomor ponselnya pada orang baru. Terlebih dia adalah seorang pria beristri.Untuk menghindari kesalahpahaman, Sarah Clarke menyerahkan kartu namanya pada Tristan. "Ini kartu namaku, memiliki banyak kenalan bisa mempermudah hidupmu di masa depan."Setelah memberikan kartu namanya, Sarah Clarke segera pergi meninggalkan Bauty Clinic.Selanjutnya aktivitas di klinik kecantikan itu kembali berjalan normal, para pelanggan satu per satu berdatangan, dan para karyawan pun kembali bekerja seperti biasa.Pada saat ini, Alea Wilson masih tidak menyangka suaminya benar-benar menjadi juru selamat. Dia lantas bertanya dengan penasaran, "David, sejak kapan kau bisa meracik rempah obat?""Ah, itu ...." Tristan berpikir sejenak, karena takut salah bicara, "Dulu semasa kecil aku pernah membaca buku tentang mengatasi alergi, jadi aku mempraktikkannya."Alea Wilson menghela napas kasar, yang menyiratkan rasa kecewa. Ternyata hanya pernah membaca buku, bisa-bisanya pria ini mempraktikkannya dengan penuh percaya diri.Untung saja tadi itu berhasil, kalau gagal bagaimana?Sesaat kemudian Alea pun tersadar, sungguh keterlaluan rasanya jika dia tidak bersyukur. Memang tindakan suaminya tadi itu terkesan ceroboh, tapi itu juga telah menyelamatkan reputasi Beauty Clinic, satu-satunya sumber penghasilan keluarga Wilson."Anggap saja ini adalah hari keberuntunganmu, tapi lain kali kau tidak boleh sembrono seperti tadi lagi, oke! Kau nyaris membuatku terkena serangan jantung!" ujar Alea dengan mata melotot.Tristan Miller menanggapi dengan tersenyum santai, "Tenang saja, aku tidak akan melakukan hal bodoh yang akan merugikanmu.""Huh, kau ini percaya diri sekali!" keluh Alea sembari menggelengkan kepala, "Ya sudah, sebaiknya kita pulang saja."Keduanya lantas keluar dari Beauty Clinic, berjalan menuju mobil sedan tua milik Alea.Begitu tiba di sana, Tristan menadahkan tangannya ke depan Alea. "Mana kuncinya, biar aku yang menyetir."Dahi Alea Wilson mengernyit. "Sejak kapan kau bisa menyetir.""I-itu ...." Tristan tergagap.Alea menggelengkan kepala, dia sadar ada banyak perubahan pada diri suaminya setelah bangun dari koma.Meski begitu, Alea tetap tidak akan mengizinkannya untuk menyetir. Bagaimana jika nanti menabrak orang, bukankah itu hanya akan mendatangkan masalah?Sementara itu Tristan segera membungkam mulutnya rapat-rapat, menyadari kalau selama ini David Graham bahkan tidak pandai menyetir.Akhirnya Tristan hanya bisa pasrah, dan membiarkan dirinya duduk di kursi penumpang.Lagi pula dia belum tahu di mana rumah keluarga Wilson, akan sangat lucu jika dia berpura-pura amnesia, ya kan? Mengingat tadi dia sudah bersikap mengenali mertua dan istrinya.Sekitar setengah jam perjalanan, akhirnya mereka pun tiba di rumah kediaman keluarga Wilson. Rumahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, tapi terlihat cukup nyaman untuk ditinggali.Saat pertama memasuki rumah, tatapan Tristan langsung tertuju pada photo keluarga berukuran sedang yang terpajang di dinding. Di sana ada Ellyana, Alea, dan seorang pria paruh baya yang Tristan yakini adalah ayah mertuanya, ditambah seorang gadis muda yang kemungkinan adalah adik Alea.Setibanya di kamar, Alea buru-buru pergi mandi. Sedangkan Tristan langsung membongkar lemari untuk mencari tahu identitas tubuh barunya.Tristan hanya tahu orang-orang memanggilnya David, tapi belum tahu nama belakang tubuh barunya."David Graham!" Dahi Tristan berkerut ketika membaca nama yang tertera di kartu identitasnya.Graham, itu adalah nama belakang tangan kanan Tristan sewaktu di militer dulu. Dalang ledakan di kamp peristirahatan yang telah merengut kehidupannya"Apakah pemuda ini memiliki hubungan dengan Deckard Graham?" gumam Tristan dalam hati dengan penuh rasa penasaran.Tristan harus mencari tahu satu demi satu, dan membalaskan dendamnya pada mereka satu demi satu pula.Selanjutnya Tristan berdiri di depan cermin sambil memperhatikan tubuh barunya. Jangankan orang lain, Tristan sendiri saja kecewa dengan tubuh ini.Meski David Graham masih berumur 23 tahun, lebih muda tujuh tahun dibanding umur Tristan saat meninggal, tapi David Graham memiliki tubuh yang lembek serta perut buncit.Tidak punya skill, memiliki keterbelakangan mental, tubuh pun bentuknya seperti kerbau. Ya Tuhan, apa yang bisa diharapkan Tristan dengan bereinkarnasi di tubuh pria ini?Sama sekali tidak ada!Mungkin hanya ada satu hal yang bisa menjadi pelipur lara Bagi Tristan, yaitu David Graham memiliki rupa yang lumayan tampan. Ah, masih ada satu lagi, David Graham juga memiliki istri yang sangat cantik.Sembari mengisi waktu kosong untuk bergiliran mandi, Tristan pergi ke halaman belakang untuk berolahraga.Dengan kondisi tubuh yang sekarang ini, setidaknya Tristan harus berlatih dengan giat selama beberapa bulan untuk mendapatkan tubuh yang ideal, layaknya Tristan Miller sang Dewa Perang.Sekitar setengah jam berada di halaman belakang, terdengar suara istrinya memanggil, "David, Kak Daniela datang mencarimu, cepat temui dia!"Tristan jelas tidak tahu siapa itu Kak Daniela, meski begitu dia tetap mengangguk lalu masuk ke dalam rumah.Ketika sudah dekat dengan ruang dengan ruang depan, terdengar Ellyana memarahi dengan suara melengking."Tidak ada uang untukmu wanita sialan, kau sudah terlalu sering memeras putriku!"Alea yang berjalan bersisian dengan Tristan, segera mempercepat langkah hanya untuk mendapati ibunya sedang memarahi wanita yang disebut Kak Daniela."Ibu, kau tidak boleh bicara kasar pada Kak Daniela. Aku yang memberitahu dia kesembuhan David, dan memintanya untuk datang," tegur Alea.Ellyana mendengkus. "Cukup Alea, kamu selalu saja membela keluarga suami idiotmu itu! Keluarga kita tidak hidup berlebih, tapi parasit menggerogoti dari sana dan sini. Ibu tahu kedatangan kakak iparmu ini pasti ingin meminjam uang lagi!"Bagaimana Ellyana tidak kesal? Iya David, iya keluarganya, semua menjadi beban bagi keluarga Wilson"Bu, sudahlah, jika aku punya uang lebih, apa salahnya aku membantu kakak ipar?" balas Alea."Teruslah, terus saja kau bela keluarga suamimu, sampai nanti keluargamu sendiri yang akan mati kelaparan karena kehabisan uang!"Merasa tidak ada gunanya berdebat dengan Alea, Ellyana pun pergi meninggalkan ruang tamu dengan sejuta kekesalan."Adik ipar, aku minta maaf, kedatanga
Setelah memberi ancaman, Tristan segera melepaskan dokter paruh baya itu dan mulai melakukan metode akupuntur untuk menyelamatkan ibunya.Pada saat ini, tidak ada seorang pun dari tim medis di sana yang masih berani menghalangi. Mereka semua ketakutan karena dapat merasakan aura Tristan yang mengerikan.Namun, si dokter paruh baya masih tetap berniat untuk menghalangi Tristan, dia berbisik pada salah satu bawahannya, "Cepat beritahu kepala rumah sakit, dan sekalian bawa petugas keamanan datang ke sini, pemuda itu harus dihentikan!"Mendapat perintah dari atasannya, perawat muda itu mengangguk dan bergegas meninggalkan ruang rawat. Ketika kembali, dia sudah bersama direktur rumah sakit dan beberapa orang petugas keamanan.Dokter paruh baya kembali bersemangat ketika melihat direktur rumah sakit tiba, dia segera mengadu, "Direktur Liam, praktik ilegal pemuda itu tidak bisa dibiarkan. Jika perbuatannya sampai terekspos oleh media, maka reputasi rumah sakit kita akan hancur."Direktur ruma
"Ja-jangan!" Hendrik Liam tercekat dan segera mengangkat kedua tangan di depan dada, "Maafkan aku Tuan Graham, aku tidak bermaksud untuk meragukanmu."Wajah Hendrik Liam tampak memerah. Dia tidak tahu di mana harus menyembunyikan muka jika Tristan sampai mengatakannya di sini, dan didengar oleh orang lain.Pada saat ini, Hendrik Liam menjadi semakin kagum pada kemampuan Tristan. Dia menyadari bahwa pemuda di hadapannya ini tidak sekedar memiliki keterampilan medis yang hebat, tapi juga memiliki penglihatan yang luar biasa."Dokter Ajaib, di sini ada alamat rumahku, silakan datang jika kau sudah memiliki waktu luang." Hendrik Liam menyerahkan dua buah kartu dengan penuh semangat.Yang satu adalah kartu nama, dan yang satu lagi adalah kartu bank.Tristan tidak segera mengambil kartu tersebut, melainkan hanya melirik dengan sebelah alis mata terangkat.Melihat Tristan enggan menerima kartu pemberiannya, Hendrik Liam pun berinisiatif untuk meraih tangan Tristan dengan sedikit memaksa."Dok
Reinkarnasi seorang dewa perang?Apakah itu berarti ada jiwa lain di dalam tubuhnya?Untuk beberapa saat, pengakuan Tristan berhasil membuat bola mata Alea nyaris melompat keluar, dan isi pikirannya menjadi kosong.Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama, karena pada detik selanjutnya Alea langsung tertawa keras.Tristan melirik ke samping, sorot matanya masih sangat serius. "Kenapa kau malah tertawa? Apa ada yang lucu?"Alea menutup mulut, butuh beberapa detik baginya untuk menghentikan tawa.Setelah itu, dia menggelengkan kepala dan berkata dengan sarkas, "David, David, ternyata setelah bangun dari koma kau bukan sekedar menjadi sedikit berguna, tapi juga menjadi pria yang pandai membual!"Melihat ekspresi tidak percaya di wajah Alea, Tristan pun mengurungkan niat untuk bercerita lebih banyak.Di kehidupan sebelumnya, Tristan Miller adalah pribadi yang sangat efisien, baik itu dalam menggunakan waktu, maupun dalam bertindak.Tristan tidak suka mengulur-ulur waktu, juga tidak suka
"Kamu- ...."Di hadapan pria yang dianggap sebagai menantu bodoh, bisa-bisanya di hati Kenzo muncul rasa takut. Semakin lama semakin kuat, hingga menghadirkan dorongan batin untuk segera berlutut.Tidak boleh!Kenzo tidak ingin kalah mental, dia adalah seorang perwira militer berpangkat kapten, mana mungkin akan membiarkan diri diintimidasi oleh seorang menantu rendahan.Namun, semakin Kenzo berusaha untuk mengadu uara dengan Tristan, semakin gemetaran pula tubuhnya. Dalam pandangan Kenzo, aura Tristan seperti Raja Dewa dari langit yang tiada tandingannya.Pada saat ini, Tristan tiba-tiba tersenyum dingin seraya menepuk bahu Kenzo, "Ternyata kau ini bermental tempe, dasar pecundang!"Selesai berkata, Tristan masuk ke dalam rumah tanpa melakukan apa pun. Hal ini membuat Kenzo tidak mengerti, apa hanya seperti itu saja?Tadi bersikap layaknya dewa kematian, lalu tiba-tiba pergi seolah tidak pernah terjadi apa pun.Benar-benar konyol!"Cuih, lagi pula apa yang harus aku takutkan dari mena
Bagaimana mungkin?Jelas-jelas yang berdiri di hadapannya ini adalah menantu dengan keterbelakangan mental, kenapa tiba-tiba menjelma jadi seorang kultivator?Yang lebih mengejutkan, Kenzo dapat merasakan jika tingkat kultivasi lawannya ini tidaklah rendah.Kenzo memang memiliki sedikit pengetahuan tentang dunia kultivasi, sebab dia sendiri pernah belajar menjadi kultivator, meski langsung gagal pada tahap pertama karena tidak mampu mengaktifkan energi murni dari dalam dirinya.Kini setelah mengetahui bahwa lawannya adalah seorang Kultivator, Kenzo pun langsung menyadari jika dirinya tidak memiliki kesempatan untuk melawan.Yang tersisa hanyalah insting untuk bertahan hidup, tentu saja dengan jurus memelas.Segera, Kenzo berlutut memohon ampun, "David ... aku mohon maaf, aku berjanji tidak akan mengejar Alea lagi. Tolong jangan bunuh aku, sebagai gantinya, aku akan memberikan setengah kekayaanku untukmu."Kenzo menunggu jawaban, tapi yang ia dapatkan hanyalah senyuman dingin mematikan.
"Bibi Warren adalah keluargaku, dan aku tidak akan membiarkan siapa pun menindasnya!" balas Tristan sambil menghunus tatapan berapi-api.Pengakuan Tristan tidak hanya menghadirkan kerutan di dahi Baron tua, Thalita Warren sendiri juga terkejut mendengarnya."Nak, kamu ini siapa?" tanya Thalita Warren sambil menyeka air matanya.Tristan segera menjelaskan dengan lembut, "Bibi, nanti aku akan jelaskan semuanya, sekarang biarkan aku mengurus tua bangka ini terlebih dulu.""Hahaha, bocah gila, apa yang bisa kau lakukan dengan tubuh yang seperti kerbau itu?" Baron tua tertawa mengejek.Tubuh Tristan memang jauh dari kata Proporsional, sama sekali tidak mencerminkan seorang yang memiliki kemampuan bela diri.Baron tua sangat yakin, Tristan pasti akan langsung jatuh pingsan hanya dengan satu pukulan dari anak buahnya.Sebagai tanggapan diremehkan oleh Baron Tua, Tristan tersenyum dingin seraya melangkah ke depan dua kali. "Kau ingin tahu apa yang bisa aku lakukan? Terima ini!"Plaaak!Pada de
"Hei, apa mata anjingmu itu tidak berfungsi dengan baik? Aku di sini, berdiri tepat di depanmu!"Hah?Di wilayah selatan kota Daeville ini, siapa yang berani berlaku sombong di hadapan Bos Dragon, hanya Tristan saja.Bukan sekedar menunjukkan kesan tidak takut, Tristan bahkan berani memakinya. Hal ini jelas membuat orang-orang yang menyaksikan semakin tercengang, hingga dagu masing-masing dari mereka nyaris jatuh ke tanah."Bocah ini benar-benar berani, apa dia tidak tahu siapa Bos Dragon?""Entahlah, aku juga berpikir begitu, sepertinya di berasal dari luar daerah.""Habislah, bocah malang ini pasti akan berakhir mengenaskan.""Sebaiknya kita pergi saja dari sini, aku takut kita akan terkena imbas kemarahan Bos Dragon.""..."Akhirnya kerumunan ini membubarkan diri karena tidak ingin celaka. Sementara sebagian yang masih penasaran, hanya berani mengintip dari jendela rumah masing-masing.Apa yang mereka takutkan bukanlah omong kosong. Faktanya Bos Dragon telah mendominasi di kota Daev
"Ya, apa pun pasti aku lakukan!"Alfred Wilson sebenarnya masih ingin mempertahankan ego di depan Tristan, tapi dia tidak berdaya karena saat ini Tristan adalah satu-satunya harapan yang tersisa untuk kesembuhan istrinya."Baiklah, kalau begitu kalian berdua pergi temui istriku, dan minta maaf padanya. Lalu biarkan juga dia menamparmu seperti yang kau lakukan padanya kemarin malam."Tristan berkata dengan ringan, dan kilasan senyum jahat muncul di sudut bibirnya.Alfred Wilson melotot, tidak masalah baginya harus sedikit merendah di depan Tristan, tapi menemui Alea dan meminta maaf secara pribadi, benar-benar membuat martabatnya habis tak tersisa.Lagipula kapan ada sejarahnya seorang kakek mendatangi cucu untuk memohon maaf?"David, kamu jangan keterlaluan!" bentak Aldric Wilson, dia juga merasa keberatan untuk melakukan permintaan Tristan."Kenapa? Apa kalian berdua tidak mau? Kalau tidak mau juga tidak masalah, aku tidak akan memaksa. Lagipula jika bukan karena Alea, aku tidak pern
"Lancang, beraninya kau bicara seperti itu saat bertemu denganku!"Atmosfir di ruangan itu memanas dalam sekejap, Alfred Wilson menggertakkan gigi, dia ingin maju untuk memarahi Tristan."Ayah, abaikan saja dulu manusia tidak berguna itu, nanti biar aku yang memberinya pelajaran. Saat ini menemukan jalan keluar untuk penyakit ibu jauh lebih penting!"Melihat sang ayah tidak bisa mengendalikan diri, Aldric Wilson buru-buru mengingatkan. Dia tidak ingin ayahnya membuat Hendrik Liam tersinggung karena membuat keributan di ruangan tersebut.Terlebih lagi saat ini mereka sedang membutuhkan iinformasi penting dari Hendrik Liam.Alfred Wilson melengos, dia beralih menatap Hendrik Liam. Ekspresi kesal di wajahnya menghilang seketika, dan berganti dengan senyum menjilat.Dia berkata, ''Dokter Liam, kebetulan sekali Anda sedang berada di tempat. Kami di sini untuk menanyakan informasi keberadaan seseorang, jadi mohon bantuannya."Hendrik Liam tersenyum sarkas. "Apakah kalian sedang mencari seor
Di sisi lain, keluarga Wilson sedikit bernapas lega setelah berhasil mendatangkan seorang ahli bedah terbaik, meski harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.Begitu tiba di rumah sakit, Dokter Jimmy Laurent, ahli bedah yang didatangkan dengan susah payah oleh keluarga Wilson itu langsung meminta data Nenek Lena kepada tim medis.Sebagai orang yang sangat berpengalaman di dunia medis, dia selalu mempelajari dan mengalisa kasus pasien terlebih dulu sebelum membuat rencana operasi."Dokter, saya belum pernah menemukan pasien dengan riwayat penyakit sekompleks ini," ujar asisten pribadi dokter Jimmy Laurent, wajahnya tampak cemas.Dokter Jimmy Laurent mengangguk, dia juga merasa gelisah setelah membaca riwayat penyakit nenek Lena secara keseluruhan.Tidak ingin gegabah dalam menangani penyakit Nenek Lena sudah begitu memburuk, dokter Jimmy Laurent lantas membawa timnya untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.Kurang lebih dua jam mempelajari kondisi nenek Lena dengan hati-hati, dokter Jimmy
"Tutup mulut busukmu itu dan berhentilah membual! Asal kau tahu saja, Alea. Jika bukan karena permintaan dari istriku, aib keluarga sepertimu tidak akan aku izinkan untuk menginjakkan kaki di rumah sakit ini!" bentak Alfred Wilson.Alea tercekat, dan pada saat bersamaan merasa sangat sedih.Dia hanya sedang berusaha menunjukkan jalan keluar agar neneknya bisa diselamatkan, tapi kakeknya malah sampai hati melontarkan perkataan yang sangat kasar padanya.Meski begitu, Alea sebisa mungkin mengabaikan sakit hatinya. Dia tidak ingin memedulikan hal lain, karena yang terpenting baginya adalah kesembuhan sang nenek tercinta.Alea kembali membuka mulut, dia tidak ingin menyerah begitu saja. "Baiklah, Kek. Tidak masalah jika Kakek tidak mau mempercayaiku, tapi tolong biarkan suamiku mencoba mengobati nenek saat ia datang nanti."Mendengar perkataan Alea, Alfred Wilson justru semakin marah dan tanpa pikir panjang mengayunkan tamparan hingga meninggalkan jejak merah lebam di pipi mulus Alea.Pla
Di rumah sakit Kota Fuji, Keluarga Wilson tengah duduk bersama di ruang tunggu.Masing-masing dari mereka terlihat lesu, setelah mengetahui kondisi terkini nenek Lena.Tim medis baru saja menyelesaikan pemeriksaan secara menyeluruh, kemudian memberitahu pihak keluarga bahwa terdapat tumor ganas kepala di bagian belakang nenek Lena, dan itulah yang menjadi faktor memburuknya kondisi kesehatan wanita tua tersebut.Kondisi terkini nenek Lena dikatakan sangat tidak optimis, dia diharuskan menjalani prosedur bedah selambatnya dalam dua hari kedepan. Jika tidak, nyawanya dipastikan tidak akan tertolong lagi.Keluarga Wilson termasuk salah satu keluarga teratas di Kota Fuji, mereka tentu saja tidak kekurangan uang, dan pasti mampu membayar prosedur operasi meskipun biayanya sangat mahal.Akan tetapi, penyakit nenek Lena sudah sangat kompleks dikarenakan faktor usia, dan sialnya di Kota Fuji belum ada ahli bedah syaraf yang memiliki kemampuan untuk menangani operasi nenek Lena.Negara Dentalu
Aeolus jatuh ke tanah, tubuhnya membusuk dengan cepat sebelum akhirnya hancur menjadi abu."Bisa-bisanya kau ingin kabur setelah membawa kembali kelompok ekstrimis memasuki negaraku!" desis Tristan dingin.Tak lama setelahnya, pihak aliansi bela diri telah sepenuhnya berhasil menghancurkan kelompok estrimis.Allison Mount datang memimpin aliansi untuk menghadap Tristan.Allison Mount langsung membungkuk hormat, diikuti oleh para tokoh senior lainnya."Tuan Graham, aku mewakili aliansi bela diri menuturkan rasa terima yang sebesar-besarnya. Entah apa yang akan terjadi pada kami semua jika kau secara kebetulan tidak ada di sini."Setalah apa yang terjadi hari ini, Allison Mount yang sebelumnya menyapa Tristan dengan sapaan Raja Martial Graham, kini tidak berani lagi menggunakan kalimat tersebut, karena jelas-jelas level Tristan jauh di atas raja martial art.Tristan mengibaskan tangan dengan ringan dan tersenyum rendah hati. "Untuk apa hanya berterimakasih padaku? Bukankah semua orang d
Hanya dalam waktu yang sangat singkat, teknik serangan aneh Bedros sudah berhasil membuat jiwa keduanya terikat, dan hal tersebut membuat Tiristan benar-benar tidak tahu bagaimana harus mengatasinya.Tidak masalah bagi Tristan ketika harus melawan musuh yang sangat kuat, bahkan musuh yang tidak bisa disentuh sekali pun.Namun, cukup sulit bagi Tristan untuk melakukan sesuatu jika jiwa keduanya terikat. Tristan bahkan tidak berani menggunakan api hitam pemusnah jiwa, karena itu dapat membuat dirinya sendiri ikut terbakar.Pada saat ini, Tristan hanya bisa bertahan sekuat mungkin agar jiwanya tidak terhisap ke dalam dimensi buatan Bedros.Tristan juga berpikir keras demi menemukan celah agar terlepas dari teknik aneh tersebut."Mungkinkah teknik ini hanyalah sebuah pengalihan? Bagaimana kalau aku serang saja tubuh aslinya?"Memikirkan kemungkinan tersebut, Tristan langsung melepaskan pukulan lurus berbalut energi sejati ke arah depan.Whuush!Hantaman telak menerpa tubuh Bedros, dan pad
Bola mata Tristan sedikit menyipit, dia menebak Bedros baru saja menelan pil pertumbuhan.Barang yang diciptakan secara khusus di laboratorium Castil Kegelapan itu sangat luar biasa, mampu memicu efek instan dalam pembentukan masa otot, serta memaksakan peningkatan energi internal.Sebelum menelan pil pertumbuhan, Bedros tinggal selangkah lagi untuk mencapai level manusia supreme. Kini berkat pil tersebut, level kultivasinya langsung melonjak tiga tingkatan, yang itu berarti ia sekarang berada di level menengah manusia supreme."Hiaaa!"Seperti tembakan peluru, Bedros melesat ke atas untuk menyerang Tristan."Heh, hanya trik kecil!"Meski sedikit takjub dengan peningkatan kultivasi Bedros, tapi tidak ada banyak perubahan pada ekspresi di wajah Tristan. Dia masih tetap santai dan hanya tersenyum main-main.Menghadapi manusia supreme level menengah, bagi Tristan itu tak ubahnya seperti menindas anak kecil.Terlebih lagi Tristan tahu betul jika sesuatu yang dipaksakan pasti akan memiliki
Begitu Bedros selesai bicara, dia mengepalkan tangannya dan energi internal pun melonjak dengan liar di sekujur tubuhnya.Tritan tersenyum aneh, sejak mendapatkan hidupnya kembali, ini adalah kali pertama Tristan merasa sedikit antusias ketika bertemu lawan.Meskipun Bedros belum sepenuhnya mencapai level manusia supreme, tapi dia tinggal selangkah lagi untuk memasuki ranah manusia supreme.Jadi, setidaknya Bedros dapat memberikan sedikit hiburan bagi Tristan.Tiba-tiba, Tristan melesat dengan cepat dari arah tribun, aliran udara di depannya terbelah dan langsung menuju ke arah Bedros."Hmmm?"Pupil mata petarung elit dari Organisasi Castil Kegelapan itu menyusut. Dia dengan cepat membuat perisai internal untuk membendung kekuatan Tristan.Meski begitu, tubuhnya tetap goyah seakan terdorong oleh kekuatan yang sangat besar."Hiaa!"Bedros berteriak keras, energi internal menyembur keluar dari kepalan tinjunya, kemudian melepaskan pukulan ke depan dan mengadu kekuatan internal dengan Tr