Home / Urban / Lelaki Tak Terkalahkan / Bab 3: Semakin Kacau

Share

Bab 3: Semakin Kacau

Author: Poel Story27
last update Last Updated: 2023-05-25 18:11:33

"Deal!"

Tristan menyetujui persyaratan dari Sarah Clarke tanpa ada keraguan sama sekali.

Tindakan Tristan ini di luar dugaan semua orang, termasuk Sarah Clarke sendiri. Sebelumnya orang-orang berpikir Tristan akan mundur, ketika mendengar risiko yang harus ditanggung bila nanti upayanya gagal.

Nyatanya perkiraan semua orang salah, dan langsung dipatahkan secara mentah-mentah oleh keberanian Tristan.

Kini atensi setiap orang hanya tertuju pada Tristan, mereka ingin tahu apakah Tristan benar-benar mampu menyembuhkan Sarah Clarke, atau dia hanya sekedar besar mulut saja.

Di antara mereka semua, Kenzo adalah orang yang mengharapkan kegagalan Tristan. Dia terus memandangi Tristan dengan penuh cemo'oh dari samping. Seakan tidak sabar agar waktu cepat berlalu, dan melihat bagaimana Tristan menghancurkan dirinya sendiri.

Pada saat ini, Tristan berkata pada Alea, "Istriku, aku butuh beberapa rempah obat untuk menyembuhkan penyakit nona itu, bisakah kau meminjamiku uang seratus ribu untuk membelinya?"

"Iya."

Seperti terhinotis oleh besarnya rasa percaya Tristan, Alea buru-buru memberinya uang. Selanjutnya Tristan segera keluar dari klinik untuk membeli rempah yang dibutuhkan.

Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, Alea tidak tahu. Alea merasa tidak ada salahnya sedikit bertaruh pada Tristan, lagi pula uang yang diminta juga sedikit.

Seratus ribu, itu nominal yang tidak berarti jika dibanding kompensasi dua miliar yang diminta Sarah Clarke.

Jika nanti Tristan berhasil, itu akan baik bagi Beauty Clinic dan keluarga Wilson. Tapi jika gagal? Tentu saja ada akibat yang harus ditanggung.

Tidak, kali ini tidak boleh gagal. Tuhan, tolong biarkan suaminya yang selalu dipandang rendah itu berguna bagi keluarga. Untuk kali ini saja, Tuhan!

Tak berselang lama, Tristan kembali dengan membawa kantong rempah herbal yang ia beli dari toko obat di seberang klinik. Bahan-bahan herbal itu segera ditumbuk, kemudian dicampur ke dalam air yang sudah disediakan di dalam bak mandi.

Begitu selesai, Tristan segera memberitahu Sarah Clarke. "Nona, aku sudah selesai, kau hanya perlu berendam sebentar, lalu alergimu itu pasti akan sembuh."

Sarah Clarke mengangguk, lalu Alea sebagai pemilik Beauty Clinic segera memberikan jubah mandi untuknya. Kedua wanita itu lantas masuk ke dalam ruang pemandian, sedangkan Tristan tetap menunggu di luar.

"Bau apa ini? Tidak enak sekali!" Sarah Clarke menutup hidungnya.

Dia sudah dapat mencium bau tidak sedap, bahkan ketika dirinya masih berjarak beberapa meter dari bak pemandian.

Ekspresi wajahnya semakin terlihat jelek begitu melihat air yang berwarna kuning di dalam bak mandi, dia langsung menutup mulut dan merasa ingin muntah.

"Sial, itu sangat menjijikan, aku tidak mau berendam di situ!"

Alea tidak berdaya ketika Sarah Clarke memutuskan untuk keluar. Jika dia yang berada di posisi wanita itu, maka ia pun pasti akan menolak untuk berendam di air yang terlihat menjijikkan tersebut.

Pada saat ini, Alea harus menelan kekecewaan untuk yang ke sekian kali. Sial, ternyata dalam hal apa pun suaminya itu memang tidak bisa diandalkan.

Sementara itu di luar, suara lantang Sarah Clarke memarahi sudah terdengar, "Obat macam apa yang kau siapkan? Kau ingin aku mandi dengan air comberan?"

Tristan menyahut tanpa daya, "Nona, suka tidak suka, kau tetap harus berendam di dalam air obat buatanku, karena hanya itu yang bisa menghilangkan alergimu."

Sarah Clarke menggeleng keras, lalu menatap Tristan dengan mata menyipit. "Tidak, baunya sangat tidak enak, aku tidak mau berendam di air kotor itu! Aku jadi curiga, jangan-jangan kau ingin menipuku, ya?"

Tristan menggelengkan kepala, tidak tahu lagi bagaimana harus menjelaskan, lagi pula tidak akan ada yang percaya sebelum ada bukti, ya kan?

Berpikir sampai di sini, tiba-tiba Tristan kembali melakukan hal yang tidak pernah ada di pikiran semua orang, yaitu menaikkan Sarah Clarke ke pundaknya seperti karung beras.

"Hei, apa kau sudah gila? Apa yang kau lakukan? Cepat turunkan aku!" hardik Sarah Clarke sembari memukuli punggung Tristan, berharap akan diturunkan.

Namun, Tristan sama sekali tidak peduli.

Adegan di luar dugaan ini berlangsung dengan sangat cepat, orang-orang masih ternganga dan belum sempat berkomentar ketika Tristan melangkah masuk ke ruang pemandian.

Sesaat kemudian terdengar suara:

Byuurr!

Tristan tanpa ampun melempar Sarah Clarke ke dalam bak mandi.

"Bajingan, lihat bagaimana aku akan membunuhmu setelah ini!"

"Keluargaku akan mencarimu, tidak peduli meski kau bersembunyi di lobang semut."

"Kau pasti akan menyesal!"

"..."

Sarah Clarke tidak berhenti bersumpah serapah untuk melampiaskan kekesalan, tapi Tristan tidak peduli dan keluar dari ruang pemandian seolah tidak terjadi apa-apa.

Baru selangkah keluar dari ruangan, Tristan langsung disambut tatapan penuh kecewa dari semua orang.

Ya, sebelum ini mereka memang sempat menaruh harapan pada Tristan, seolah lupa bahwa Tristan adalah menantu idiot yang tidak berguna.

Nyatanya seorang menantu idiot tetaplah menantu idiot, dan mereka menyesal telah menaruh harapan.

Pada saat ini, para karyawan Beauty Clinic tidak tahan lagi untuk tidak berkomentar.

"Benar-benar tidak berguna, kukira dia akan menyelesaikan masalah, ternyata malah memperburuk keadaan."

"Malang sekali nasib Nona Alea, harus memiliki suami suami bodoh seperti itu."

"Jangan hanya memikirkan nasib Nona Alea, tapi pikirkan juga nasib kita sendiri. Sebentar lagi klinik ini pasti kena tutup, dan kita semua akan menjadi pengangguran."

"Semua ini gara-gara menantu bodoh itu, benar-benar pembawa sial!"

"..."

Pada saat yang sama, Ellyana buru-buru menghampiri Tristan dengan wajah memerah. "David, sialan kamu! Tidak masalah kamu tidak dapat membantu, tapi mengapa malah memperburuk keadaan seperti ini!"

"Kamu benar-benar ingin menghancurkan keluarga Wilson, ya!"

Sementara Kenzo yang berdiri di samping Ellyana, memandangi Tristan sambil tersenyum puas. Sebelumnya Kenzo sudah yakin Tristan akan gagal, tapi dia tidak menyangka kegagalan itu akan datang dengan cara yang paling buruk.

"Bibi, ini benar-benar gawat. David telah berbuat kurang ajar pada Sarah Clarke. Keluarga Clarke pasti akan datang untuk meminta keadilan, kita semua tidak akan sanggup menanggung kemarahan keluarga berkuasa itu." Alih-alih menenangkan Ellyana, Kenzo justru membuat wanita paruh baya itu semakin cemas.

Rasa takut yang mendera Ellyana membuatnya membutuhkan pelampiasan amarah, pada siapa lagi jika bukan pada Tristan!

Dia menatap Tristan dengan sorot mata berapi-api, penuh dengan keinginan membunuh.

"Seharusnya kamu itu mati, David, mati!"

Pada detik itu juga Ellyana mengayunkan sebuah tamparan, tapi tidak pernah sampai ke wajah Tristan, karena Tristan terlebih dulu menangkap lengannya.

Tristan melirik Kenzo sekilas, lalu berkata pada mertuanya dengan tenang, "Ibu, kau bahkan belum melihat seperti apa hasilnya, mengapa mau terpengaruh oleh omong kosong bajingan ini?"

"Hasil apa yang kau maksud? Kami semua mendengar Sarah Clarke meraung murka di dalam sana!" cibir Kenzo dengan senyum penuh kemenangan.

Begitu Kenzo selesai bicara, tiba-tiba Sarah Clarke keluar dari ruang pemandian.

Anehnya, ekspresi di wajah Sarah Clarke tidak terlihat seperti orang marah, melainkan sumringah seperti orang yang baru saja menemukan harta karun.

Bukankah sebelumnya wanita ini meraung marah seperti orang gila di dalam sana? Bukankah sebelum ini David Graham telah berbuat kurang ajar padanya?

Lalu kenapa sekarang ini dia tampak begitu bahagia?

Namun, kebingungan orang-orang ini baru saja dimulai, karena pada detik selanjutnya Sarah Clarke menghampiri Tristan sambil tersenyum aneh dan berkata, "Adik, kau sungguh kurang ajar telah melemparku ke dalam bak mandi. Tapi bagaimanapun juga, aku tetap harus berterimakasih."

Related chapters

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 4: Hasil yang Luar Biasa

    Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi?Mengapa wanita ini malah berterimakasih?Andai saja perkataan Sarah Clarke hanya didengar oleh satu orang saja, sudah pasti orang itu akan mengira dirinya tengah berhalusinasi.Pada saat semua orang benar-benar tidak mengerti, tiba-tiba salah satu karyawan Beauty Clinic berseru dengan keras, "Lihat, alergi Nona Clarke sudah sembuh, kulitnya sangat mulus dan berkilauan seperti mutiara." Ketika mendengar suara ini, barulah orang-orang memperhatikan perubahan yang terjadi pada Sarah Clarke. Semua orang pun dibuat terpana, dan menatap dengan kagum. Luar biasa! Ternyata obat buatan Tristan sangat mujarab! Di sini Tristan tidak hanya berhasil menyembuhkan alergi yang diderita Sarah Clarke, tapi juga membuat kulit wanita itu terlihat semakin cantik. Pantas, pantas saja dia terlihat sangat bahagia dan langsung berterimakasih pada Tristan. "Adik, apa kau ini seorang dokter spesialis kulit? Kemampuanmu dalam meramu obat sangat luar biasa!" puji Sarah

    Last Updated : 2023-05-25
  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 5: Ibuku Belum Meninggal

    Alea yang berjalan bersisian dengan Tristan, segera mempercepat langkah hanya untuk mendapati ibunya sedang memarahi wanita yang disebut Kak Daniela."Ibu, kau tidak boleh bicara kasar pada Kak Daniela. Aku yang memberitahu dia kesembuhan David, dan memintanya untuk datang," tegur Alea.Ellyana mendengkus. "Cukup Alea, kamu selalu saja membela keluarga suami idiotmu itu! Keluarga kita tidak hidup berlebih, tapi parasit menggerogoti dari sana dan sini. Ibu tahu kedatangan kakak iparmu ini pasti ingin meminjam uang lagi!"Bagaimana Ellyana tidak kesal? Iya David, iya keluarganya, semua menjadi beban bagi keluarga Wilson"Bu, sudahlah, jika aku punya uang lebih, apa salahnya aku membantu kakak ipar?" balas Alea."Teruslah, terus saja kau bela keluarga suamimu, sampai nanti keluargamu sendiri yang akan mati kelaparan karena kehabisan uang!"Merasa tidak ada gunanya berdebat dengan Alea, Ellyana pun pergi meninggalkan ruang tamu dengan sejuta kekesalan."Adik ipar, aku minta maaf, kedatanga

    Last Updated : 2023-05-25
  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 6: Teknik Akupuntur Legendaris

    Setelah memberi ancaman, Tristan segera melepaskan dokter paruh baya itu dan mulai melakukan metode akupuntur untuk menyelamatkan ibunya.Pada saat ini, tidak ada seorang pun dari tim medis di sana yang masih berani menghalangi. Mereka semua ketakutan karena dapat merasakan aura Tristan yang mengerikan.Namun, si dokter paruh baya masih tetap berniat untuk menghalangi Tristan, dia berbisik pada salah satu bawahannya, "Cepat beritahu kepala rumah sakit, dan sekalian bawa petugas keamanan datang ke sini, pemuda itu harus dihentikan!"Mendapat perintah dari atasannya, perawat muda itu mengangguk dan bergegas meninggalkan ruang rawat. Ketika kembali, dia sudah bersama direktur rumah sakit dan beberapa orang petugas keamanan.Dokter paruh baya kembali bersemangat ketika melihat direktur rumah sakit tiba, dia segera mengadu, "Direktur Liam, praktik ilegal pemuda itu tidak bisa dibiarkan. Jika perbuatannya sampai terekspos oleh media, maka reputasi rumah sakit kita akan hancur."Direktur ruma

    Last Updated : 2023-05-27
  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 7: Aku Adalah Reinkarnasi Dewa Perang

    "Ja-jangan!" Hendrik Liam tercekat dan segera mengangkat kedua tangan di depan dada, "Maafkan aku Tuan Graham, aku tidak bermaksud untuk meragukanmu."Wajah Hendrik Liam tampak memerah. Dia tidak tahu di mana harus menyembunyikan muka jika Tristan sampai mengatakannya di sini, dan didengar oleh orang lain.Pada saat ini, Hendrik Liam menjadi semakin kagum pada kemampuan Tristan. Dia menyadari bahwa pemuda di hadapannya ini tidak sekedar memiliki keterampilan medis yang hebat, tapi juga memiliki penglihatan yang luar biasa."Dokter Ajaib, di sini ada alamat rumahku, silakan datang jika kau sudah memiliki waktu luang." Hendrik Liam menyerahkan dua buah kartu dengan penuh semangat.Yang satu adalah kartu nama, dan yang satu lagi adalah kartu bank.Tristan tidak segera mengambil kartu tersebut, melainkan hanya melirik dengan sebelah alis mata terangkat.Melihat Tristan enggan menerima kartu pemberiannya, Hendrik Liam pun berinisiatif untuk meraih tangan Tristan dengan sedikit memaksa."Dok

    Last Updated : 2023-05-27
  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 8: Waktumu Sudah Habis

    Reinkarnasi seorang dewa perang?Apakah itu berarti ada jiwa lain di dalam tubuhnya?Untuk beberapa saat, pengakuan Tristan berhasil membuat bola mata Alea nyaris melompat keluar, dan isi pikirannya menjadi kosong.Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama, karena pada detik selanjutnya Alea langsung tertawa keras.Tristan melirik ke samping, sorot matanya masih sangat serius. "Kenapa kau malah tertawa? Apa ada yang lucu?"Alea menutup mulut, butuh beberapa detik baginya untuk menghentikan tawa.Setelah itu, dia menggelengkan kepala dan berkata dengan sarkas, "David, David, ternyata setelah bangun dari koma kau bukan sekedar menjadi sedikit berguna, tapi juga menjadi pria yang pandai membual!"Melihat ekspresi tidak percaya di wajah Alea, Tristan pun mengurungkan niat untuk bercerita lebih banyak.Di kehidupan sebelumnya, Tristan Miller adalah pribadi yang sangat efisien, baik itu dalam menggunakan waktu, maupun dalam bertindak.Tristan tidak suka mengulur-ulur waktu, juga tidak suka

    Last Updated : 2023-05-28
  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 9: Datang untuk Mengambil Nyawa

    "Kamu- ...."Di hadapan pria yang dianggap sebagai menantu bodoh, bisa-bisanya di hati Kenzo muncul rasa takut. Semakin lama semakin kuat, hingga menghadirkan dorongan batin untuk segera berlutut.Tidak boleh!Kenzo tidak ingin kalah mental, dia adalah seorang perwira militer berpangkat kapten, mana mungkin akan membiarkan diri diintimidasi oleh seorang menantu rendahan.Namun, semakin Kenzo berusaha untuk mengadu uara dengan Tristan, semakin gemetaran pula tubuhnya. Dalam pandangan Kenzo, aura Tristan seperti Raja Dewa dari langit yang tiada tandingannya.Pada saat ini, Tristan tiba-tiba tersenyum dingin seraya menepuk bahu Kenzo, "Ternyata kau ini bermental tempe, dasar pecundang!"Selesai berkata, Tristan masuk ke dalam rumah tanpa melakukan apa pun. Hal ini membuat Kenzo tidak mengerti, apa hanya seperti itu saja?Tadi bersikap layaknya dewa kematian, lalu tiba-tiba pergi seolah tidak pernah terjadi apa pun.Benar-benar konyol!"Cuih, lagi pula apa yang harus aku takutkan dari mena

    Last Updated : 2023-05-29
  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 10: Jangan Mencampuri Urusan Orang

    Bagaimana mungkin?Jelas-jelas yang berdiri di hadapannya ini adalah menantu dengan keterbelakangan mental, kenapa tiba-tiba menjelma jadi seorang kultivator?Yang lebih mengejutkan, Kenzo dapat merasakan jika tingkat kultivasi lawannya ini tidaklah rendah.Kenzo memang memiliki sedikit pengetahuan tentang dunia kultivasi, sebab dia sendiri pernah belajar menjadi kultivator, meski langsung gagal pada tahap pertama karena tidak mampu mengaktifkan energi murni dari dalam dirinya.Kini setelah mengetahui bahwa lawannya adalah seorang Kultivator, Kenzo pun langsung menyadari jika dirinya tidak memiliki kesempatan untuk melawan.Yang tersisa hanyalah insting untuk bertahan hidup, tentu saja dengan jurus memelas.Segera, Kenzo berlutut memohon ampun, "David ... aku mohon maaf, aku berjanji tidak akan mengejar Alea lagi. Tolong jangan bunuh aku, sebagai gantinya, aku akan memberikan setengah kekayaanku untukmu."Kenzo menunggu jawaban, tapi yang ia dapatkan hanyalah senyuman dingin mematikan.

    Last Updated : 2023-05-30
  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 11: Kemarahan Bos Dragon

    "Bibi Warren adalah keluargaku, dan aku tidak akan membiarkan siapa pun menindasnya!" balas Tristan sambil menghunus tatapan berapi-api.Pengakuan Tristan tidak hanya menghadirkan kerutan di dahi Baron tua, Thalita Warren sendiri juga terkejut mendengarnya."Nak, kamu ini siapa?" tanya Thalita Warren sambil menyeka air matanya.Tristan segera menjelaskan dengan lembut, "Bibi, nanti aku akan jelaskan semuanya, sekarang biarkan aku mengurus tua bangka ini terlebih dulu.""Hahaha, bocah gila, apa yang bisa kau lakukan dengan tubuh yang seperti kerbau itu?" Baron tua tertawa mengejek.Tubuh Tristan memang jauh dari kata Proporsional, sama sekali tidak mencerminkan seorang yang memiliki kemampuan bela diri.Baron tua sangat yakin, Tristan pasti akan langsung jatuh pingsan hanya dengan satu pukulan dari anak buahnya.Sebagai tanggapan diremehkan oleh Baron Tua, Tristan tersenyum dingin seraya melangkah ke depan dua kali. "Kau ingin tahu apa yang bisa aku lakukan? Terima ini!"Plaaak!Pada de

    Last Updated : 2023-06-02

Latest chapter

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 121: Tamu Tengah Malam

    "Ya, apa pun pasti aku lakukan!"Alfred Wilson sebenarnya masih ingin mempertahankan ego di depan Tristan, tapi dia tidak berdaya karena saat ini Tristan adalah satu-satunya harapan yang tersisa untuk kesembuhan istrinya."Baiklah, kalau begitu kalian berdua pergi temui istriku, dan minta maaf padanya. Lalu biarkan juga dia menamparmu seperti yang kau lakukan padanya kemarin malam."Tristan berkata dengan ringan, dan kilasan senyum jahat muncul di sudut bibirnya.Alfred Wilson melotot, tidak masalah baginya harus sedikit merendah di depan Tristan, tapi menemui Alea dan meminta maaf secara pribadi, benar-benar membuat martabatnya habis tak tersisa.Lagipula kapan ada sejarahnya seorang kakek mendatangi cucu untuk memohon maaf?"David, kamu jangan keterlaluan!" bentak Aldric Wilson, dia juga merasa keberatan untuk melakukan permintaan Tristan."Kenapa? Apa kalian berdua tidak mau? Kalau tidak mau juga tidak masalah, aku tidak akan memaksa. Lagipula jika bukan karena Alea, aku tidak pern

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 120: Bersedia Melakukan Apa Saja

    "Lancang, beraninya kau bicara seperti itu saat bertemu denganku!"Atmosfir di ruangan itu memanas dalam sekejap, Alfred Wilson menggertakkan gigi, dia ingin maju untuk memarahi Tristan."Ayah, abaikan saja dulu manusia tidak berguna itu, nanti biar aku yang memberinya pelajaran. Saat ini menemukan jalan keluar untuk penyakit ibu jauh lebih penting!"Melihat sang ayah tidak bisa mengendalikan diri, Aldric Wilson buru-buru mengingatkan. Dia tidak ingin ayahnya membuat Hendrik Liam tersinggung karena membuat keributan di ruangan tersebut.Terlebih lagi saat ini mereka sedang membutuhkan iinformasi penting dari Hendrik Liam.Alfred Wilson melengos, dia beralih menatap Hendrik Liam. Ekspresi kesal di wajahnya menghilang seketika, dan berganti dengan senyum menjilat.Dia berkata, ''Dokter Liam, kebetulan sekali Anda sedang berada di tempat. Kami di sini untuk menanyakan informasi keberadaan seseorang, jadi mohon bantuannya."Hendrik Liam tersenyum sarkas. "Apakah kalian sedang mencari seor

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 119: Untuk Membuat Perhitungan

    Di sisi lain, keluarga Wilson sedikit bernapas lega setelah berhasil mendatangkan seorang ahli bedah terbaik, meski harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.Begitu tiba di rumah sakit, Dokter Jimmy Laurent, ahli bedah yang didatangkan dengan susah payah oleh keluarga Wilson itu langsung meminta data Nenek Lena kepada tim medis.Sebagai orang yang sangat berpengalaman di dunia medis, dia selalu mempelajari dan mengalisa kasus pasien terlebih dulu sebelum membuat rencana operasi."Dokter, saya belum pernah menemukan pasien dengan riwayat penyakit sekompleks ini," ujar asisten pribadi dokter Jimmy Laurent, wajahnya tampak cemas.Dokter Jimmy Laurent mengangguk, dia juga merasa gelisah setelah membaca riwayat penyakit nenek Lena secara keseluruhan.Tidak ingin gegabah dalam menangani penyakit Nenek Lena sudah begitu memburuk, dokter Jimmy Laurent lantas membawa timnya untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.Kurang lebih dua jam mempelajari kondisi nenek Lena dengan hati-hati, dokter Jimmy

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Ban 118: Harus Diberi Pelajaran!

    "Tutup mulut busukmu itu dan berhentilah membual! Asal kau tahu saja, Alea. Jika bukan karena permintaan dari istriku, aib keluarga sepertimu tidak akan aku izinkan untuk menginjakkan kaki di rumah sakit ini!" bentak Alfred Wilson.Alea tercekat, dan pada saat bersamaan merasa sangat sedih.Dia hanya sedang berusaha menunjukkan jalan keluar agar neneknya bisa diselamatkan, tapi kakeknya malah sampai hati melontarkan perkataan yang sangat kasar padanya.Meski begitu, Alea sebisa mungkin mengabaikan sakit hatinya. Dia tidak ingin memedulikan hal lain, karena yang terpenting baginya adalah kesembuhan sang nenek tercinta.Alea kembali membuka mulut, dia tidak ingin menyerah begitu saja. "Baiklah, Kek. Tidak masalah jika Kakek tidak mau mempercayaiku, tapi tolong biarkan suamiku mencoba mengobati nenek saat ia datang nanti."Mendengar perkataan Alea, Alfred Wilson justru semakin marah dan tanpa pikir panjang mengayunkan tamparan hingga meninggalkan jejak merah lebam di pipi mulus Alea.Pla

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 117: Bisakah Kalian Percaya?

    Di rumah sakit Kota Fuji, Keluarga Wilson tengah duduk bersama di ruang tunggu.Masing-masing dari mereka terlihat lesu, setelah mengetahui kondisi terkini nenek Lena.Tim medis baru saja menyelesaikan pemeriksaan secara menyeluruh, kemudian memberitahu pihak keluarga bahwa terdapat tumor ganas kepala di bagian belakang nenek Lena, dan itulah yang menjadi faktor memburuknya kondisi kesehatan wanita tua tersebut.Kondisi terkini nenek Lena dikatakan sangat tidak optimis, dia diharuskan menjalani prosedur bedah selambatnya dalam dua hari kedepan. Jika tidak, nyawanya dipastikan tidak akan tertolong lagi.Keluarga Wilson termasuk salah satu keluarga teratas di Kota Fuji, mereka tentu saja tidak kekurangan uang, dan pasti mampu membayar prosedur operasi meskipun biayanya sangat mahal.Akan tetapi, penyakit nenek Lena sudah sangat kompleks dikarenakan faktor usia, dan sialnya di Kota Fuji belum ada ahli bedah syaraf yang memiliki kemampuan untuk menangani operasi nenek Lena.Negara Dentalu

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 116: Menyusul ke Kota Fuji

    Aeolus jatuh ke tanah, tubuhnya membusuk dengan cepat sebelum akhirnya hancur menjadi abu."Bisa-bisanya kau ingin kabur setelah membawa kembali kelompok ekstrimis memasuki negaraku!" desis Tristan dingin.Tak lama setelahnya, pihak aliansi bela diri telah sepenuhnya berhasil menghancurkan kelompok estrimis.Allison Mount datang memimpin aliansi untuk menghadap Tristan.Allison Mount langsung membungkuk hormat, diikuti oleh para tokoh senior lainnya."Tuan Graham, aku mewakili aliansi bela diri menuturkan rasa terima yang sebesar-besarnya. Entah apa yang akan terjadi pada kami semua jika kau secara kebetulan tidak ada di sini."Setalah apa yang terjadi hari ini, Allison Mount yang sebelumnya menyapa Tristan dengan sapaan Raja Martial Graham, kini tidak berani lagi menggunakan kalimat tersebut, karena jelas-jelas level Tristan jauh di atas raja martial art.Tristan mengibaskan tangan dengan ringan dan tersenyum rendah hati. "Untuk apa hanya berterimakasih padaku? Bukankah semua orang d

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 115: Tidak Bisa Kabur

    Hanya dalam waktu yang sangat singkat, teknik serangan aneh Bedros sudah berhasil membuat jiwa keduanya terikat, dan hal tersebut membuat Tiristan benar-benar tidak tahu bagaimana harus mengatasinya.Tidak masalah bagi Tristan ketika harus melawan musuh yang sangat kuat, bahkan musuh yang tidak bisa disentuh sekali pun.Namun, cukup sulit bagi Tristan untuk melakukan sesuatu jika jiwa keduanya terikat. Tristan bahkan tidak berani menggunakan api hitam pemusnah jiwa, karena itu dapat membuat dirinya sendiri ikut terbakar.Pada saat ini, Tristan hanya bisa bertahan sekuat mungkin agar jiwanya tidak terhisap ke dalam dimensi buatan Bedros.Tristan juga berpikir keras demi menemukan celah agar terlepas dari teknik aneh tersebut."Mungkinkah teknik ini hanyalah sebuah pengalihan? Bagaimana kalau aku serang saja tubuh aslinya?"Memikirkan kemungkinan tersebut, Tristan langsung melepaskan pukulan lurus berbalut energi sejati ke arah depan.Whuush!Hantaman telak menerpa tubuh Bedros, dan pad

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 114: Teknik Penukar Jiwa

    Bola mata Tristan sedikit menyipit, dia menebak Bedros baru saja menelan pil pertumbuhan.Barang yang diciptakan secara khusus di laboratorium Castil Kegelapan itu sangat luar biasa, mampu memicu efek instan dalam pembentukan masa otot, serta memaksakan peningkatan energi internal.Sebelum menelan pil pertumbuhan, Bedros tinggal selangkah lagi untuk mencapai level manusia supreme. Kini berkat pil tersebut, level kultivasinya langsung melonjak tiga tingkatan, yang itu berarti ia sekarang berada di level menengah manusia supreme."Hiaaa!"Seperti tembakan peluru, Bedros melesat ke atas untuk menyerang Tristan."Heh, hanya trik kecil!"Meski sedikit takjub dengan peningkatan kultivasi Bedros, tapi tidak ada banyak perubahan pada ekspresi di wajah Tristan. Dia masih tetap santai dan hanya tersenyum main-main.Menghadapi manusia supreme level menengah, bagi Tristan itu tak ubahnya seperti menindas anak kecil.Terlebih lagi Tristan tahu betul jika sesuatu yang dipaksakan pasti akan memiliki

  • Lelaki Tak Terkalahkan   Bab 113: Ini yang Sebenarnya

    Begitu Bedros selesai bicara, dia mengepalkan tangannya dan energi internal pun melonjak dengan liar di sekujur tubuhnya.Tritan tersenyum aneh, sejak mendapatkan hidupnya kembali, ini adalah kali pertama Tristan merasa sedikit antusias ketika bertemu lawan.Meskipun Bedros belum sepenuhnya mencapai level manusia supreme, tapi dia tinggal selangkah lagi untuk memasuki ranah manusia supreme.Jadi, setidaknya Bedros dapat memberikan sedikit hiburan bagi Tristan.Tiba-tiba, Tristan melesat dengan cepat dari arah tribun, aliran udara di depannya terbelah dan langsung menuju ke arah Bedros."Hmmm?"Pupil mata petarung elit dari Organisasi Castil Kegelapan itu menyusut. Dia dengan cepat membuat perisai internal untuk membendung kekuatan Tristan.Meski begitu, tubuhnya tetap goyah seakan terdorong oleh kekuatan yang sangat besar."Hiaa!"Bedros berteriak keras, energi internal menyembur keluar dari kepalan tinjunya, kemudian melepaskan pukulan ke depan dan mengadu kekuatan internal dengan Tr

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status