Ellyana membuang napas kasar, tentu saja dia tidak akan percaya pada omongan Tristan. Namun, teringat pada masalah gawat di Beauty Clinic, membuat Ellyana tidak ingin membuang waktu untuk berdebat, dan akhirnya membiarkan Tristan untuk ikut.
Berkebetulan lokasi klinik kecantikan milik keluarga Wilson tidak jauh dari rumah sakit ini, jadi mereka bisa tiba di sana dalam waktu yang singkat.Di dalam klinik, tampak salah seorang karyawan tengah menunduk ketakutan.Di hadapannya ada seorang wanita muda yang tengah marah. Wanita ini baru saja melakukan perawatan mandi susu di Beauty Clinic, alih-alih yang dia dapat adalah kulit halus dan cantik, justru seluruh tubuhnya kini penuh dengan bercak kemerahan.Melihat ini, Alea pun bergegas mendekati pelanggan tersebut dan berkata, "Nona, saya Alea Wilson, pemilik Beauty Clinic, saya akan bertanggungjawab atas kerugian Anda."Wanita berambut pirang itu menoleh pada Alea, sorot matanya tajam mengintimidasi. "Bagus, kalau begitu serahkan ganti rugi dua miliar. Jika tidak, maka aku akan melaporkanmu pada pihak berwajib. Aku juga akan melapor ke departemen kesehatan, agar izin praktik klinik ini dicabut!"Alea menghela napas berat, kemudian berkata dengan pelan, "Nona, aku bersedia memberikan ganti rugi, tapi nominal yang kau sebutkan itu sangat tidak masuk akal."Wanita itu mendengkus. "Tidak masuk akal katamu? Asal tahu saja, perawatanku sangat mahal, dan uang dua miliar belum tentu cukup untuk mengembalikan kecantikan kulitku!"Pada saat ini, raut wajah Alea tampak begitu tertekan. Klinik kecantikan ini adalah satu-satunya sumber penghasilan keluarganya. Bukankah akan menjadi gawat jika wanita ini membuat izin kliniknya dicabut?Di sisi lain, tidak mungkin bagi Alea untuk memberikan kompensasi sebanyak yang diinginkan wanita ini. Uang dari mana? Jika penghasilan kotor Beauty Clinic dikumpulkan tanpa membayar gaji karyawan, masih butuh setidaknya dua tahun untuk mendapatkan nominal dua miliar.Sejurus kemudian, terdengar Kenzo Glazier berujar dengan lantang, "Nona, aku rasa alergi kulitmu itu bukan dikarenakan terapi di klinik ini, tapi kulitmu saja yang jelek. Apa kau di sini untuk memeras orang?"Si wanita berambut pirang segera mencari asal suara, raut wajahnya terlihat semakin tidak senang. Jelas-jelas keberadaannya di sini adalah korban, tapi pria kurang ajar ini malah menuduhnya seenak jidat.Apa pria ini sengaja ingin menguji batas kesabarannya?"Apa kau bilang? Aku ingin memeras?" hardiknya sambil melotot marah.Kenzo memandangi wanita tersebut dari ujung kepala sampai ujung kaki, sorot matanya meremehkan. Kenzo yakin sekali wanita ini berasal dari keluarga biasa, hanya dari melihat penampilannya yang sederhana."Ada banyak metode yang digunakan orang untuk menipu, salah satunya seperti yang kau lakukan sekarang ini. Sayangnya kau memilih target yang salah, Nona. Aku Kapten Kenzo Glazier dari divisi militer Kota Fuji." Kenzo dengan bangga memperlihatkan kartu anggotanya pada wanita tersebut.Yang ada di pikiran Kenzo, wanita itu pasti akan langsung gemetar ketakutan lalu bersujud meminta maaf setelah mengetahui identitasnya.Namun, perkiraan Kenzo meleset 180 derajat, wanita itu justru menanggapi kesombongannya dengan senyum sinis."Dari divisi militer, ya? Aku Sarah Clarke, kakakku adalah Sammy Clarke, apa kau mengenalnya?""A-apa? Kau adalah adik Mayor Jendral Sammy Clarke?"Wajah Kenzo langsung menjadi tidak enak dipandang setelah mendengar pengakuan wanita tersebut."Bukankah itu adalah pimpinan tertinggi militer Provinsi River?""Bagaimana ini?""..."Tidak hanya Kenzo, Alea dan Ellyana juga langsung gemetar ketakutan.Kenzo dengan wajahnya pucatnya mundur selangkah demi selangkah, dia sadar akan berada dalam masalah besar jika masih berusaha membela Alea dan Beauty Clinic."Ka-kalau begitu masalah di sini tidak ada hubungannya denganku, Nona. Jadi silakan minta pertanggungjawaban dari pemilik klinik," ujar Kenzo dengan suara gemetar sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.Keluarga Glazier memang kaya raya, tapi tentu saja Kenzo tidak ingin mengeluarkan uang sebanyak dua miliar hanya untuk membantu Alea.Terlebih lagi pada saat ini suami Alea masih hidup, dan Kenzo tahu dia tidak akan bisa menikahi Alea selama pria idiot itu masih ada. Jadi untuk apa mengeluarkan uang secara sia-sia?Sementara itu Ellyana hanya bisa menatap Kenzo dengan penuh kecewa. Tidak menyangka jika pemuda yang ia idam-idamkan sebagai menantu akan menunjukkan sikap pengecut, dan lepas tangan begitu saja.Ketika Alea dan ibunya merasa tidak memiliki harapan lagi, Tristan yang sejak tadi diam memperhatikan tiba-tiba angkat bicara, "Nona, aku bisa menyembuhkan penyakitmu, tapi setelah itu kau tidak boleh meminta ganti rugi lagi, bagaimana?"Seketika itu juga Ellyana menoleh ke arah belakang, bukannya senang mendengar menantunya berusaha memberi solusi, dia justru memarahi, "David, kau ini bicara apa? Tutup mulut sampahmu itu!""Dasar pembual, memangnya apa yang bisa kau lakukan, hah?" Kenzo tidak ketinggalan memarahi, hanya untuk mengurangi rasa malu.Berbeda dengan kedua orang ini, wajah Alea langsung berbinar ketika mendengar perkataan suaminya. Bukan karena percaya pada perkataan Tristan, tapi dia sangat bersukur mengetahui suaminya yang sekarang memiliki rasa percaya diri.Selama ini jika Alea dalam masalah, suaminya tidak pernah berbuat apa-apa. Dia hanya menjadi penonton layaknya orang dengan keterbelakangan mental pada umumnya."David, apa kau benar-benar bisa mengobati penyakit nona itu?" tanya Alea, sorot matanya menatap Tristan dengan penuh harap.Tristan mengangguk dengan yakin. "Tenang, aku yang sekarang sudah berbeda, aku tidak mengecewakanmu!"Pernyataan Tristan yang begitu percaya diri disambut oleh tawa keras dari mulut Kenzo, "Hei, orang idiot, baru pertama kali berani bicara di depan umum, sudah berlagak ingin jadi pahlawan, benar-benar tidak tahu malu!"Alea melirik kesal ke arah Kenzo. Pria ini berlagak hebat ketika baru datang, tapi langsung mati kutu setelah mengetahui pihak lawan adalah adik dari seorang Jendral.Jadi sebenarnya siapa yang tidak tahu malu?"Diamlah, setidaknya David mau berusaha memberi solusi, dia tidak pengecut sepertimu!" geram Alea.Kenzo terdiam tapi dalam hati tertawa mengejek, lihat bagaimana suami idiotmu ini akan berakhir nanti, Alea!Bagi Kenzo, Tristan bukan sekedar akan mempermalukan diri sendiri, tapi juga akan menempatkan dirinya ke dalam masalah besar, karena berani bermain-main dengan keluarga Clarke.Sementara itu, Tristan tidak ingin buang-buang waktu, dia kembali bertanya pada Sarah Clarke, "Bagaimana, Nona? Apa kita sepakat?"Sorot mata Sarah Clarke menatap dengan penuh telisik. Bagaimana dia akan percaya pada Tristan? Sedangkan orang-orang yang mengenal Tristan saja tidak menaruh kepercayaan padanya."Atas dasar apa aku harus membiarkanmu mengobatiku?" tanya Sarah Clarke dingin."Karena hanya aku yang bisa mengobatimu!"Sarah Clarke tersenyum dingin, dia suka pria yang percaya diri, tapi juga tidak akan diam saja jika Tristan gagal."Baiklah, aku sepakat, tapi kau harus siap menanggung akibatnya jika gagal, apalagi sampai membuat penyakitku menjadi semakin parah!""Deal!" Tristan menyetujui persyaratan dari Sarah Clarke tanpa ada keraguan sama sekali. Tindakan Tristan ini di luar dugaan semua orang, termasuk Sarah Clarke sendiri. Sebelumnya orang-orang berpikir Tristan akan mundur, ketika mendengar risiko yang harus ditanggung bila nanti upayanya gagal. Nyatanya perkiraan semua orang salah, dan langsung dipatahkan secara mentah-mentah oleh keberanian Tristan. Kini atensi setiap orang hanya tertuju pada Tristan, mereka ingin tahu apakah Tristan benar-benar mampu menyembuhkan Sarah Clarke, atau dia hanya sekedar besar mulut saja. Di antara mereka semua, Kenzo adalah orang yang mengharapkan kegagalan Tristan. Dia terus memandangi Tristan dengan penuh cemo'oh dari samping. Seakan tidak sabar agar waktu cepat berlalu, dan melihat bagaimana Tristan menghancurkan dirinya sendiri. Pada saat ini, Tristan berkata pada Alea, "Istriku, aku butuh beberapa rempah obat untuk menyembuhkan penyakit nona itu, bisakah kau meminjamiku uang seratus ribu untuk
Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi?Mengapa wanita ini malah berterimakasih?Andai saja perkataan Sarah Clarke hanya didengar oleh satu orang saja, sudah pasti orang itu akan mengira dirinya tengah berhalusinasi.Pada saat semua orang benar-benar tidak mengerti, tiba-tiba salah satu karyawan Beauty Clinic berseru dengan keras, "Lihat, alergi Nona Clarke sudah sembuh, kulitnya sangat mulus dan berkilauan seperti mutiara." Ketika mendengar suara ini, barulah orang-orang memperhatikan perubahan yang terjadi pada Sarah Clarke. Semua orang pun dibuat terpana, dan menatap dengan kagum. Luar biasa! Ternyata obat buatan Tristan sangat mujarab! Di sini Tristan tidak hanya berhasil menyembuhkan alergi yang diderita Sarah Clarke, tapi juga membuat kulit wanita itu terlihat semakin cantik. Pantas, pantas saja dia terlihat sangat bahagia dan langsung berterimakasih pada Tristan. "Adik, apa kau ini seorang dokter spesialis kulit? Kemampuanmu dalam meramu obat sangat luar biasa!" puji Sarah
Alea yang berjalan bersisian dengan Tristan, segera mempercepat langkah hanya untuk mendapati ibunya sedang memarahi wanita yang disebut Kak Daniela."Ibu, kau tidak boleh bicara kasar pada Kak Daniela. Aku yang memberitahu dia kesembuhan David, dan memintanya untuk datang," tegur Alea.Ellyana mendengkus. "Cukup Alea, kamu selalu saja membela keluarga suami idiotmu itu! Keluarga kita tidak hidup berlebih, tapi parasit menggerogoti dari sana dan sini. Ibu tahu kedatangan kakak iparmu ini pasti ingin meminjam uang lagi!"Bagaimana Ellyana tidak kesal? Iya David, iya keluarganya, semua menjadi beban bagi keluarga Wilson"Bu, sudahlah, jika aku punya uang lebih, apa salahnya aku membantu kakak ipar?" balas Alea."Teruslah, terus saja kau bela keluarga suamimu, sampai nanti keluargamu sendiri yang akan mati kelaparan karena kehabisan uang!"Merasa tidak ada gunanya berdebat dengan Alea, Ellyana pun pergi meninggalkan ruang tamu dengan sejuta kekesalan."Adik ipar, aku minta maaf, kedatanga
Setelah memberi ancaman, Tristan segera melepaskan dokter paruh baya itu dan mulai melakukan metode akupuntur untuk menyelamatkan ibunya.Pada saat ini, tidak ada seorang pun dari tim medis di sana yang masih berani menghalangi. Mereka semua ketakutan karena dapat merasakan aura Tristan yang mengerikan.Namun, si dokter paruh baya masih tetap berniat untuk menghalangi Tristan, dia berbisik pada salah satu bawahannya, "Cepat beritahu kepala rumah sakit, dan sekalian bawa petugas keamanan datang ke sini, pemuda itu harus dihentikan!"Mendapat perintah dari atasannya, perawat muda itu mengangguk dan bergegas meninggalkan ruang rawat. Ketika kembali, dia sudah bersama direktur rumah sakit dan beberapa orang petugas keamanan.Dokter paruh baya kembali bersemangat ketika melihat direktur rumah sakit tiba, dia segera mengadu, "Direktur Liam, praktik ilegal pemuda itu tidak bisa dibiarkan. Jika perbuatannya sampai terekspos oleh media, maka reputasi rumah sakit kita akan hancur."Direktur ruma
"Ja-jangan!" Hendrik Liam tercekat dan segera mengangkat kedua tangan di depan dada, "Maafkan aku Tuan Graham, aku tidak bermaksud untuk meragukanmu."Wajah Hendrik Liam tampak memerah. Dia tidak tahu di mana harus menyembunyikan muka jika Tristan sampai mengatakannya di sini, dan didengar oleh orang lain.Pada saat ini, Hendrik Liam menjadi semakin kagum pada kemampuan Tristan. Dia menyadari bahwa pemuda di hadapannya ini tidak sekedar memiliki keterampilan medis yang hebat, tapi juga memiliki penglihatan yang luar biasa."Dokter Ajaib, di sini ada alamat rumahku, silakan datang jika kau sudah memiliki waktu luang." Hendrik Liam menyerahkan dua buah kartu dengan penuh semangat.Yang satu adalah kartu nama, dan yang satu lagi adalah kartu bank.Tristan tidak segera mengambil kartu tersebut, melainkan hanya melirik dengan sebelah alis mata terangkat.Melihat Tristan enggan menerima kartu pemberiannya, Hendrik Liam pun berinisiatif untuk meraih tangan Tristan dengan sedikit memaksa."Dok
Reinkarnasi seorang dewa perang?Apakah itu berarti ada jiwa lain di dalam tubuhnya?Untuk beberapa saat, pengakuan Tristan berhasil membuat bola mata Alea nyaris melompat keluar, dan isi pikirannya menjadi kosong.Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama, karena pada detik selanjutnya Alea langsung tertawa keras.Tristan melirik ke samping, sorot matanya masih sangat serius. "Kenapa kau malah tertawa? Apa ada yang lucu?"Alea menutup mulut, butuh beberapa detik baginya untuk menghentikan tawa.Setelah itu, dia menggelengkan kepala dan berkata dengan sarkas, "David, David, ternyata setelah bangun dari koma kau bukan sekedar menjadi sedikit berguna, tapi juga menjadi pria yang pandai membual!"Melihat ekspresi tidak percaya di wajah Alea, Tristan pun mengurungkan niat untuk bercerita lebih banyak.Di kehidupan sebelumnya, Tristan Miller adalah pribadi yang sangat efisien, baik itu dalam menggunakan waktu, maupun dalam bertindak.Tristan tidak suka mengulur-ulur waktu, juga tidak suka
"Kamu- ...."Di hadapan pria yang dianggap sebagai menantu bodoh, bisa-bisanya di hati Kenzo muncul rasa takut. Semakin lama semakin kuat, hingga menghadirkan dorongan batin untuk segera berlutut.Tidak boleh!Kenzo tidak ingin kalah mental, dia adalah seorang perwira militer berpangkat kapten, mana mungkin akan membiarkan diri diintimidasi oleh seorang menantu rendahan.Namun, semakin Kenzo berusaha untuk mengadu uara dengan Tristan, semakin gemetaran pula tubuhnya. Dalam pandangan Kenzo, aura Tristan seperti Raja Dewa dari langit yang tiada tandingannya.Pada saat ini, Tristan tiba-tiba tersenyum dingin seraya menepuk bahu Kenzo, "Ternyata kau ini bermental tempe, dasar pecundang!"Selesai berkata, Tristan masuk ke dalam rumah tanpa melakukan apa pun. Hal ini membuat Kenzo tidak mengerti, apa hanya seperti itu saja?Tadi bersikap layaknya dewa kematian, lalu tiba-tiba pergi seolah tidak pernah terjadi apa pun.Benar-benar konyol!"Cuih, lagi pula apa yang harus aku takutkan dari mena
Bagaimana mungkin?Jelas-jelas yang berdiri di hadapannya ini adalah menantu dengan keterbelakangan mental, kenapa tiba-tiba menjelma jadi seorang kultivator?Yang lebih mengejutkan, Kenzo dapat merasakan jika tingkat kultivasi lawannya ini tidaklah rendah.Kenzo memang memiliki sedikit pengetahuan tentang dunia kultivasi, sebab dia sendiri pernah belajar menjadi kultivator, meski langsung gagal pada tahap pertama karena tidak mampu mengaktifkan energi murni dari dalam dirinya.Kini setelah mengetahui bahwa lawannya adalah seorang Kultivator, Kenzo pun langsung menyadari jika dirinya tidak memiliki kesempatan untuk melawan.Yang tersisa hanyalah insting untuk bertahan hidup, tentu saja dengan jurus memelas.Segera, Kenzo berlutut memohon ampun, "David ... aku mohon maaf, aku berjanji tidak akan mengejar Alea lagi. Tolong jangan bunuh aku, sebagai gantinya, aku akan memberikan setengah kekayaanku untukmu."Kenzo menunggu jawaban, tapi yang ia dapatkan hanyalah senyuman dingin mematikan.
"Ya, apa pun pasti aku lakukan!"Alfred Wilson sebenarnya masih ingin mempertahankan ego di depan Tristan, tapi dia tidak berdaya karena saat ini Tristan adalah satu-satunya harapan yang tersisa untuk kesembuhan istrinya."Baiklah, kalau begitu kalian berdua pergi temui istriku, dan minta maaf padanya. Lalu biarkan juga dia menamparmu seperti yang kau lakukan padanya kemarin malam."Tristan berkata dengan ringan, dan kilasan senyum jahat muncul di sudut bibirnya.Alfred Wilson melotot, tidak masalah baginya harus sedikit merendah di depan Tristan, tapi menemui Alea dan meminta maaf secara pribadi, benar-benar membuat martabatnya habis tak tersisa.Lagipula kapan ada sejarahnya seorang kakek mendatangi cucu untuk memohon maaf?"David, kamu jangan keterlaluan!" bentak Aldric Wilson, dia juga merasa keberatan untuk melakukan permintaan Tristan."Kenapa? Apa kalian berdua tidak mau? Kalau tidak mau juga tidak masalah, aku tidak akan memaksa. Lagipula jika bukan karena Alea, aku tidak pern
"Lancang, beraninya kau bicara seperti itu saat bertemu denganku!"Atmosfir di ruangan itu memanas dalam sekejap, Alfred Wilson menggertakkan gigi, dia ingin maju untuk memarahi Tristan."Ayah, abaikan saja dulu manusia tidak berguna itu, nanti biar aku yang memberinya pelajaran. Saat ini menemukan jalan keluar untuk penyakit ibu jauh lebih penting!"Melihat sang ayah tidak bisa mengendalikan diri, Aldric Wilson buru-buru mengingatkan. Dia tidak ingin ayahnya membuat Hendrik Liam tersinggung karena membuat keributan di ruangan tersebut.Terlebih lagi saat ini mereka sedang membutuhkan iinformasi penting dari Hendrik Liam.Alfred Wilson melengos, dia beralih menatap Hendrik Liam. Ekspresi kesal di wajahnya menghilang seketika, dan berganti dengan senyum menjilat.Dia berkata, ''Dokter Liam, kebetulan sekali Anda sedang berada di tempat. Kami di sini untuk menanyakan informasi keberadaan seseorang, jadi mohon bantuannya."Hendrik Liam tersenyum sarkas. "Apakah kalian sedang mencari seor
Di sisi lain, keluarga Wilson sedikit bernapas lega setelah berhasil mendatangkan seorang ahli bedah terbaik, meski harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.Begitu tiba di rumah sakit, Dokter Jimmy Laurent, ahli bedah yang didatangkan dengan susah payah oleh keluarga Wilson itu langsung meminta data Nenek Lena kepada tim medis.Sebagai orang yang sangat berpengalaman di dunia medis, dia selalu mempelajari dan mengalisa kasus pasien terlebih dulu sebelum membuat rencana operasi."Dokter, saya belum pernah menemukan pasien dengan riwayat penyakit sekompleks ini," ujar asisten pribadi dokter Jimmy Laurent, wajahnya tampak cemas.Dokter Jimmy Laurent mengangguk, dia juga merasa gelisah setelah membaca riwayat penyakit nenek Lena secara keseluruhan.Tidak ingin gegabah dalam menangani penyakit Nenek Lena sudah begitu memburuk, dokter Jimmy Laurent lantas membawa timnya untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.Kurang lebih dua jam mempelajari kondisi nenek Lena dengan hati-hati, dokter Jimmy
"Tutup mulut busukmu itu dan berhentilah membual! Asal kau tahu saja, Alea. Jika bukan karena permintaan dari istriku, aib keluarga sepertimu tidak akan aku izinkan untuk menginjakkan kaki di rumah sakit ini!" bentak Alfred Wilson.Alea tercekat, dan pada saat bersamaan merasa sangat sedih.Dia hanya sedang berusaha menunjukkan jalan keluar agar neneknya bisa diselamatkan, tapi kakeknya malah sampai hati melontarkan perkataan yang sangat kasar padanya.Meski begitu, Alea sebisa mungkin mengabaikan sakit hatinya. Dia tidak ingin memedulikan hal lain, karena yang terpenting baginya adalah kesembuhan sang nenek tercinta.Alea kembali membuka mulut, dia tidak ingin menyerah begitu saja. "Baiklah, Kek. Tidak masalah jika Kakek tidak mau mempercayaiku, tapi tolong biarkan suamiku mencoba mengobati nenek saat ia datang nanti."Mendengar perkataan Alea, Alfred Wilson justru semakin marah dan tanpa pikir panjang mengayunkan tamparan hingga meninggalkan jejak merah lebam di pipi mulus Alea.Pla
Di rumah sakit Kota Fuji, Keluarga Wilson tengah duduk bersama di ruang tunggu.Masing-masing dari mereka terlihat lesu, setelah mengetahui kondisi terkini nenek Lena.Tim medis baru saja menyelesaikan pemeriksaan secara menyeluruh, kemudian memberitahu pihak keluarga bahwa terdapat tumor ganas kepala di bagian belakang nenek Lena, dan itulah yang menjadi faktor memburuknya kondisi kesehatan wanita tua tersebut.Kondisi terkini nenek Lena dikatakan sangat tidak optimis, dia diharuskan menjalani prosedur bedah selambatnya dalam dua hari kedepan. Jika tidak, nyawanya dipastikan tidak akan tertolong lagi.Keluarga Wilson termasuk salah satu keluarga teratas di Kota Fuji, mereka tentu saja tidak kekurangan uang, dan pasti mampu membayar prosedur operasi meskipun biayanya sangat mahal.Akan tetapi, penyakit nenek Lena sudah sangat kompleks dikarenakan faktor usia, dan sialnya di Kota Fuji belum ada ahli bedah syaraf yang memiliki kemampuan untuk menangani operasi nenek Lena.Negara Dentalu
Aeolus jatuh ke tanah, tubuhnya membusuk dengan cepat sebelum akhirnya hancur menjadi abu."Bisa-bisanya kau ingin kabur setelah membawa kembali kelompok ekstrimis memasuki negaraku!" desis Tristan dingin.Tak lama setelahnya, pihak aliansi bela diri telah sepenuhnya berhasil menghancurkan kelompok estrimis.Allison Mount datang memimpin aliansi untuk menghadap Tristan.Allison Mount langsung membungkuk hormat, diikuti oleh para tokoh senior lainnya."Tuan Graham, aku mewakili aliansi bela diri menuturkan rasa terima yang sebesar-besarnya. Entah apa yang akan terjadi pada kami semua jika kau secara kebetulan tidak ada di sini."Setalah apa yang terjadi hari ini, Allison Mount yang sebelumnya menyapa Tristan dengan sapaan Raja Martial Graham, kini tidak berani lagi menggunakan kalimat tersebut, karena jelas-jelas level Tristan jauh di atas raja martial art.Tristan mengibaskan tangan dengan ringan dan tersenyum rendah hati. "Untuk apa hanya berterimakasih padaku? Bukankah semua orang d
Hanya dalam waktu yang sangat singkat, teknik serangan aneh Bedros sudah berhasil membuat jiwa keduanya terikat, dan hal tersebut membuat Tiristan benar-benar tidak tahu bagaimana harus mengatasinya.Tidak masalah bagi Tristan ketika harus melawan musuh yang sangat kuat, bahkan musuh yang tidak bisa disentuh sekali pun.Namun, cukup sulit bagi Tristan untuk melakukan sesuatu jika jiwa keduanya terikat. Tristan bahkan tidak berani menggunakan api hitam pemusnah jiwa, karena itu dapat membuat dirinya sendiri ikut terbakar.Pada saat ini, Tristan hanya bisa bertahan sekuat mungkin agar jiwanya tidak terhisap ke dalam dimensi buatan Bedros.Tristan juga berpikir keras demi menemukan celah agar terlepas dari teknik aneh tersebut."Mungkinkah teknik ini hanyalah sebuah pengalihan? Bagaimana kalau aku serang saja tubuh aslinya?"Memikirkan kemungkinan tersebut, Tristan langsung melepaskan pukulan lurus berbalut energi sejati ke arah depan.Whuush!Hantaman telak menerpa tubuh Bedros, dan pad
Bola mata Tristan sedikit menyipit, dia menebak Bedros baru saja menelan pil pertumbuhan.Barang yang diciptakan secara khusus di laboratorium Castil Kegelapan itu sangat luar biasa, mampu memicu efek instan dalam pembentukan masa otot, serta memaksakan peningkatan energi internal.Sebelum menelan pil pertumbuhan, Bedros tinggal selangkah lagi untuk mencapai level manusia supreme. Kini berkat pil tersebut, level kultivasinya langsung melonjak tiga tingkatan, yang itu berarti ia sekarang berada di level menengah manusia supreme."Hiaaa!"Seperti tembakan peluru, Bedros melesat ke atas untuk menyerang Tristan."Heh, hanya trik kecil!"Meski sedikit takjub dengan peningkatan kultivasi Bedros, tapi tidak ada banyak perubahan pada ekspresi di wajah Tristan. Dia masih tetap santai dan hanya tersenyum main-main.Menghadapi manusia supreme level menengah, bagi Tristan itu tak ubahnya seperti menindas anak kecil.Terlebih lagi Tristan tahu betul jika sesuatu yang dipaksakan pasti akan memiliki
Begitu Bedros selesai bicara, dia mengepalkan tangannya dan energi internal pun melonjak dengan liar di sekujur tubuhnya.Tritan tersenyum aneh, sejak mendapatkan hidupnya kembali, ini adalah kali pertama Tristan merasa sedikit antusias ketika bertemu lawan.Meskipun Bedros belum sepenuhnya mencapai level manusia supreme, tapi dia tinggal selangkah lagi untuk memasuki ranah manusia supreme.Jadi, setidaknya Bedros dapat memberikan sedikit hiburan bagi Tristan.Tiba-tiba, Tristan melesat dengan cepat dari arah tribun, aliran udara di depannya terbelah dan langsung menuju ke arah Bedros."Hmmm?"Pupil mata petarung elit dari Organisasi Castil Kegelapan itu menyusut. Dia dengan cepat membuat perisai internal untuk membendung kekuatan Tristan.Meski begitu, tubuhnya tetap goyah seakan terdorong oleh kekuatan yang sangat besar."Hiaa!"Bedros berteriak keras, energi internal menyembur keluar dari kepalan tinjunya, kemudian melepaskan pukulan ke depan dan mengadu kekuatan internal dengan Tr