Share

Bab 14

Jeda beberapa saat. Kei melanjutkan, “Pertama kita bertemu dengan dia, bersama Citra di sini. Ke dua, di warung Mas Tomo. Tidak ada yang istimewa darinya. Yang aku lihat, hanya seorang wanita tanpa senyum, cuek. Tapi, dia berbeda di video tadi, Jar,” tutur Kei.

“Berbeda?”

“Saat berbicara, dia terlihat sangat istimewa. Dia cerdas, punya aura positif. Dan senyumannya itu, enggak tahu, tiba-tiba membuat jantungku, berdegup kencang. Aku seakan tidak bosan melihatnya terus berbicara, terus tersenyum. Senyumannya itu sungguh memesona, Jar.”

MasyaaAllah, aku bahagia mendengarnya Kei. Ternyata kamu juga normal!” ujar Fajar, diiringi tawa.

Tanpa jawaban, Kei melempar pensil yang ada di dekatnya. Dongkol dengan ucapan Fajar. “Emangnya kamu pikir?!”

Fajar terkekeh. “Intinya aku bahagia Kei, kalau kamu bisa merasakan jatuh cinta. Agar aku juga bisa melihat kegilaanmu.”

&ld

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status