Emilio sejak kecil hingga dewasa dididik bagaimana menjadi lelaki yang dapat memikul tanggung jawab, terhadap karier maupun keluarga juga begitu, jadi, dia tidak pernah menolak pernikahan yang telah diatur oleh pihak keluarga untuk memperkuat kekuasaan keluarga dengan pernikahan politik.Jika bukan mantan kekasihnya yang tidak sabar dan selingkuh mungkin dirinya telah menikah dan memiliki seorang anak bersamanya. Tapi takdir tak seindah yang dibayangkan. Keduanya berpisah sebelum pernikahan diadakan.Dimata Emilio, cinta adalah hal yang tidak jelas dan tidak mampu untuk dikendalikan, dia sama sekali tidak mendambakannya sama sekali. Tetapi di kehidupannya malah muncul seorang Elijah. Gadis yang tumbuh dalam lingkungan keras dan menyedihkan. Dia diam-diam menerobos kedalam kehidupannya, membuatnya lengah.Untuk pertama kalinya dalam hidup Emilio dia menyadari apa itu cinta, itu benar-benar membuat orang suka dan membuat orang khawatir. Karena senyumnya kamu bisa merasa baik sepanjang h
Elijah mandi dan mengganti pakaiannya, lalu mengikuti Emilio sarapan di lantai bawah. Menu sarapan sangat sederhana, cenderung mengutamakan kandungan gizi dan rasa yang lebih ringan.Elijah sudah merasa kenyang setelah makan setengah mangkuk bubur, dan sedikit daging. Emilio mengenakan setelan jas formal, sangat menonjolkan aura mulia dari kelahirannya.Emilio membawa mobil sendiri dan mengantar Elijah ke rumah sakit.Mobil Maybach yang sangat menarik perhatian berhenti di depan pintu rumah sakit, Elijah baru saja ingin mendorong pintu dan turun dari mobil, namun Emilio malah menarik lengannya.Elijah menoleh ke arahnya, dia mengira Emilio ingin meminta ciuman padanya, sehingga dengan inisiatifnya menghampiri dan mengecup ringan pada bibirnya.Akan tetapi, Emilio malahan memeluk Elijah ke dalam pelukannya dengan erat.“Elijah, aku mencintaimu. Sangat mencintaimu.” bibir Emilio melekat pada telinga Elijah, lalu berbisik ringan kepadanya. Suaranya mengandung rasa tidak berdaya dan kepa
Pada saat ini, Rayn berada di ruang baca dan sedang mendengar didikan ayahnya. Keributan yang ditimbulkan oleh Seika Briar pada acara pernikahannya sangat mempermalukan nama baik keluarga Forger.Meskipun Seika telah dikurung di dalam rumah sakit jiwa, seluruh kejadian ini telah teratasi dengan alasan penyakit sakit jiwa nona Briar, namun Jayden tetap terus menahan amarah ini, sehingga kadang kalanya akan memanggil anaknya yang bandel ini dan mulai memaki padanya lagi.Di dalam ruang baca, Rayn sedang menuangkan teh untuk Jayden dengan gaya menyanjung, sikapnya terkesan sangat tulus dan rendah hati, “Ayah, jangan terlalu banyak memarahiku. Nanti ayah akan cepat menua. Sedangkan ibu masih cantik sedangkan ayah sudah tua. Jadi minumlah teh ini pasti tenggorokan ayah sudah kering karena terus memarahiku.”“Kamu tidak perlu pura-pura lagi.”Jayden melotot sekilas pada Rayn, meskipun kata-katanya terkesan enggan menerima, namun tetap mengulurkan tangan untuk menerima cangkir dan meneguk t
“Kamu yang berumur muda sudah mengeluh tua, bagaimana dengan aku yang telah menjadi nenek?” tatapan senyum Daisy jatuh pada tubuh Areum dan Rayn. Rayn memeluk pada pinggang kecil Areum, lalu mereka berdua berjalan menghampiri Daisy. “Ibu, kakak ipar.” Areum menyapa dengan sopan. “Akhirnya pulang juga, kakak iparmu sudah menyiapkan hidangan makan malam, semuanya makanan kesukaan kamu, lauk sudah hampir dingin kalau kalian telat pulang.” Daisy berdiri dan tersenyum lembut, sambil menarik lengan Areum dan berjalan ke arah ruang makan. “Ayah dan kakak di mana?” Rayn bertanya. “Ayah dan Rainer sedang di ruang baca lantai atas, kamu panggil mereka turun untuk makan malam. Aku lihat dulu di dapur, sekarang masih sedang masak sup ayam, ibu sengaja masak untuk Areum, sup ini paling bergizi.” Jane selesai berbicara langsung berjalan menuju ke arah dapur. Setelah itu, Jaydendan Rainer berjalan turun dari lantai atas, sekeluarga berkumpul jadi satu, suasananya sangat ramai. Kekurangan sa
Di tengah Elijah memandang indahnya langit. Bening tak berawan. Pikirannya sedikit melayang. Di dalam kepalanya memikirkan ini dan itu, satu tangannya mengelus perutnya yang membuncit, sedangkan tangan yang satunya lagi menopang dagu dan bersandar pada jendela kaca mobil. Tiba-tiba Elijah mengubah arah tujuannya pada Jose. Ada keraguaan antara mengikuti kemauan nyonya atau mengikuti perintah dari tuan muda. Setelah sedikit bergelut dengan logikanya Jose pun memutar mobilnya ke arah pantai. Setibanya di area pantai. Pemandangannya sungguh memanjakan mata. Hamparan air yang biru terpapar sinar matahari tampan sangat berkilau dan cantik. Bau laut tercium kuat, ombak bergemuruh menabrak dinding pembatas jalan. Elijah dapat merasakan ada kegundahan dari ombak yang bergemuruh. Elijah turun dari mobil, berjalan menyusuri area pantai. Sedangkan Jose menunggunya di samping mobil. Elijah menyandar di pagar tepi laut sambil mengunggah sebuah foto di sosial medianya. Fotonya adalah sebuah ham
Jesslyn menata makanan dengan mahir di piring sambil berkata dengan menghela ringan. “Di rumah hanya ada sus Maria yang mengurus Stela, hidup kalian ini seperti ini sejak dulu. Meskipun di rumah ada pelayan dan pekerjaan rumah tidak perlu ia kerjakan, namun paling tidak dia harus memperhatikan kebutuhanmu dan Stela yang paling dasar.Aku malah melihat dia yang butuh kamu urus sekarang. Aku yang melihat saja rasanya capek.”“Ibu!” Emilio menghentikan ucapannya sambil tersenyum.Jesslyn hanya menghela sambil menatapnya, lalu bertanya lagi. “Masalah Eito, dia tidak ribut denganmu?”“Tidak.” Emilio berkata.“Masalah Elijah yang menikah denganmu saja sudah cukup membuat imagemu buruk. Kalau kali ini sampai muncul masalah lagi, masa depanmu akan menjadi taruhannya. Emilio, kamu punya rencana apa? Ayahmu menyuruhku mengingatkanmu, jangan sampai menyelesaikan ini dengan kekerasan.”Emilio membawa sup dengan hati-hati, alisnya yang tajam sedikit mengkerut. “Kita lihat saja nanti. Jika dia berb
“Sama seperti biasanya. Kamu selalu membuatku takjub. Tindakan kecil ini selalu saja membuatku nyaman.” Elijah mengulas senyum lembut.“Itulah sebabnya aku menjadi seorang pria yang pengertian untukmu.” Emilio tersenyum dan menggores ujung hidung Elijah dengan lembut.Elijah melingkari lehernya, lalu berkata, “Suami siapa dulu?”Emilio tersenyum dengan tidak berdaya, lengannya yang kuat memeluk pinggang Elijah, lalu ia menundukkan kepalanya dan mencium bibir Elijah yang terus berbicara.ciumannya sangat lembut, sedikit demi sedikit, dan semakin dalam. Kedua mata Elijah yang jernih terbuka, tatapannya tertegun.Bulu matanya yang panjang dan lentik mengerjap dan menyapu kulit pipinya, terasa sangat geli, seperti ada tangan yang tidak terlihat sedang menggelitik hatinya.Nafas Elijah tidak beraturan, pipinya memerah, dan kesadarannya mulai hilang. Pada saat itu, pintu kantor diketuk, dan kemudian terbuka.Earnest berjalan masuk dengan memegang sebuah dokumen di tangannya, dan ketika ia m
“Rayn, kalau kamu bersikeras ingin membahas topik ini, maka tidak ada yang bisa kita bicarakan lagi.Sebagai seorang ibu, aku tidak akan membuang anakku, mereka adalah dua nyawa yang hidup.” Tangan Areum memegang bagian perutnya, penuh kasih sayang dan hati-hati.Pada saat ini, tidak ada apa pun yang lebih penting dari anak-anak dalam perutnya. Keluarga nenek Areum selalu memiliki keturunan melahirkan anak kembar. Neneknya melahirkan lima anak, dua pasang di antaranya adalah kembar.Bibinya melahirkan sepasang anak perempuan, dan ibunya juga melahirkan dia dan Aaron.Areum sangat senang ketika tahu ada dua bocah kecil di dalam perutnya, tapi ayah mereka selalu berpikir ingin membuang mereka. Mungkin karena emosinya tidak stabil, wajah Areum menjadi pucat, wajahnya terlihat sangat buruk.Rayn menjadi panik, dan memeluknya berkata, “Baiklah, kamu tidak ingin mendengar, aku tidak akan mengatakannya lagi.Areum, aku hanya khawatir padamu.”Areum diam-diam bersandar dalam pelukannya, wajah