Share

Bab 25 Belum Menyerah

"Hei, sekali-kali kita jalan bareng yang santai dan sehat yuk?" ajak Dika pada teman sekelasnya.

"Menurut elo, jalan santai yang sehat itu yang gimana bro?" tanya seorang cowok teman sekelas yang lain.

"Jalan-jalan pagi hari? Di sini kota metropolitan, bro, meski pagi sama aja banyak tak sehatnya, udah polusi di mana-mana," perjelas yang lain.

"Lagian gue kagak mungkin bisa bangun subuh-subuh," tolak yang lainnya.

"Tenang-tenang, maksud gue nggak seperti itu para bro and sis," Dika kembali bersuara meredam suara yang mulai gaduh. Melody hanya duduk diam menyimak percakapan teman-temannya. 

"Gini ... gini ... ini masih jam tiga sore kan, kuliah kita dan urusan di kampus udah pada selesai, gimana kalo kita jalan ke taman dekat kampus kita ini. Itu yang di ujung sono," jelas Dika menunjukkan lokasi yang dia maksud.

"Oh, di situ toh? Boleh sih, taman di situ cukup enak buat bersantai, ada pusat kuliner kaki lima, ada lapangan basketny

Diny Nia

Ikuti terus ya rumitnya hati Alfa untuk Melody dan Hesta, jangan lupa sesekali boleh tekan jempol. hepi reading🥰

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status