Fang Han berjalan dengan perlahan menuju goa kultivasi miliknya, itu tidak terlalu lama untuk benar-benar tiba di sana. Lagi pula, setelah memikirkan segala hal yang telah lalu, tidak ada kekhawatiran sama sekali di dalam hatinya.Pada saat Fang Han hampir tiba, di area goa kultivasi miliknya terdengar suara beradu senjata dan pertukaran pukulan yang sengit. Pada awalnya, Fang Han ingin bergegas dan melihat siapa yang bertarung.Namun, ketika mengingat kembali, si Pemuda mengurungkan niat tersebut dan berkata-kata di dalam. “Aku harap para gadis ini juga berhasil menaikkan ranah kultivasi secara signifikan. Kelak jika memungkinkan mereka juga harus merasakan apa itu pertarungan para pembudidaya yang sebenarnya.”Fang Han benar-benar tidak habis mengerti dengan kondisi di Alam Tiga Puluh Delapan Provinsi Dao Surgawi ini. Di sini terlalu banyak praktisi yang memiliki tingkat kultivasi ranah tinggi. Namun, mereka semua hanyalah bunga yang terawat indah di dalam rumah kaca. Tidak pernah
Fang Han yang berdiri menatap rembulan malam akhirnya menghela nafas panjang. Dia memalingkan wajah ke arah Su Li Xiu.“Li Xiu, aku telah memikirkan banyak hal selama ini. Ketika aku mengambil kultivasi tertutup, itu tidak hanya tentang berlatih saja. Sekarang tidak ada orang lain di sini—” Fang Han menghentikan perkataan untuk sejenak dan melihat ke dalam bola mata Su Li Xiu dengan berani. “Jika kamu ingin terus menyapa ku dengan Fang Han Gege, maka sepantasnya kamu juga menceritakan keluhan yang ada di dalam hatimu.”Su Li Xiu terpaku dalam diam, tapi kemudian dengan cepat dia coba menyanggah tebakan Fang Han. “Apa yang Fang Han Gege maksudkan?”Fang Han memperlihatkan raut wajah yang serius. Menginginkan keterbukaan dari Su Li Xiu. “Apa yang aku maksudkan? Bukankah kamu lebih memahaminya?” Setelah tertawa kecil dia kembali melanjutkan perkataan. “Haruskah aku memojokkanmu dengan kata-kata yang tajam?”Namun, Su Li Xiu hanya terdiam sambil memainkan ujung pakaian, sikap itu persis s
Hari yang ditunggu oleh semua murid dan Instruktur pelataran luar Akademi Api Surgawi akhirnya tiba. Di tengah arena yang luas, cahaya matahari memancar dari langit biru, menyoroti tanah luas yang membentang di bawahnya. Ribuan penonton berkumpul di tribun, mengisi udara dengan sorakan dan teriakan semangat. Bendera berwarna-warni berkibar diterpa angin, mewakili berbagai faksi dan klan. Meski ini hanya pertarungan dua orang, tapi semua faksi dan klan di Akademi Api Surgawi benar-benar antusias pada pertarungan ini. Di platfom utama, Dekan dan Wakil dekan Akademi Api Surgawi terlihat sedang asyik berbicara dengan Pemimpin Sekte Lembah Salju Utara. Pembahasan ini tentu terkait dengan tebak-tebakan di antara mereka. Itu juga cara mereka membandingkan kekuatan antara Fang Han dengan Instruktur Song Tiangxing. “Tuan Dekan, menurut Anda bagaimana pertarungan mereka akan berlangsung? Sejujurnya, aku benar-benar sangat penasaran dengan tingkat kekuatan dari bocah yang bernama Fang
Setelah panggilan itu ....Awan tebal disertai sambaran petir kecil membentuk gulungan badai muncul di tengah-tengah arena. Itu seakan-akan dapat melahap siapa saja yang ada di sekitarnya.Kemudian, siluet bayangan sosok laki-laki muncul dari dalam badai. Dia berdiri tegak dengan pembawaan yang mendominasi dan sombong, seperti seekor naga yang tidak terkalahkan dan melihat orang-orang lain di bawahnya seperti seekor semut yang dapat diinjak mati begitu saja.“Sombong! ....”“Kedatangan yang sangat mencolok!”Ketika semua penonton melihat ke arah sosok itu, mau tidak mau mereka harus mengakui bahwa kesombongan dan cara datang yang mencolok itu memang pantas. Namun, mereka juga hanya bisa memaki kebodohan diri sendiri yang tidak memiliki kekuatan seperti orang di atas panggung.Instruktur Song Tianxing datang dengan cara yang sangat mencolok, seakan-akan panggung pertarungan hanya akan menjadi ajang untuk mempermainkan lawan saja.Lelaki paruh baya itu berdiri angkuh dengan senyuman pe
Fang Han dan Instruktur Song Tianxing berdiri saling berhadapan-hadapan. Sorot mata keduanya beradu dengan tajam, seperti dua bilah mata pisau yang beradu dan memercikkan api. Tidak ada yang mau saling mengalah. Secara perlahan, peningkatan aura di sekitar mereka berdua terasa lebih tebal. Kini semua orang tahu, itu adalah pertarungan secara tidak langsung yang terjadi karena peningkatan Qi Sejati dari kedua belah pihak. Tekanan yang berat terasa di sekitar arena. Itu bahkan membuat kerikil kecil naik dan melayang di udara. Instruktur Song Tianxing tersenyum mengejek dan menambahkan dengan kata-kata yang buruk. “Bocah busuk, peningkatan mu selama lima bulan ini tidak buruk. Bisa mencapai Ranah Pendirian Yayasan Tingkat Ketujuh.” Dia tertawa dengan lantang. “Tapi, itu tidak cukup. Lao Tzu akan mematahkan setiap inci dari tulang-tulang di tubuhmu. Menguliti kulit dan menyiksamu dengan cara yang paling rumit. Lao Tzu akan memberikan kematian yang paling buruk padamu, Bocah kepa
Fang Han menatap Instruktur Song Tianxing dengan tatapan yang dingin dan berkata, “Tebakan Anda kali ini sedikit mendekati kebenaran. Anda bisa mencobanya, kita akan tahu siapa yang kalah di akhir laga nanti.” Ya, pada saat ini Fang Han memang telah menggabungkan Qi Sejati dengan Teknik Tubuh Hegemon. Apalagi, setelah melanjutkan dengan menarik aura langit dan bumi selama satu pekan ini, dia telah menembus tingkatan lainnya—Ranah Pendirian Yayasan Tingkat Kedelapan. Hanya saja, Fang Han sebelumnya menekan Qi Sejati miliknya, sehingga semua orang mengira dia masih berada di Ranah Pendirian Yayasan Tingkat Ketujuh. Yah, peningkatan dalam jumlah besar seperti itu selama jangka waktu lima bulan juga merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. Lupakan saja dulu bagaimana ekspresi para murid yang beberapa waktu lalu menghina dan meremehkan Fang Han. Wajah mereka sudah dapat dipastikan memucat dengan berbagai pikiran berkecamuk di dalam. Tentu saja itu perasaan was-was dengan banya
Begitu pukulan itu masuk dan dengan keras mengenai tubuh Song Tianxing. Ledakan keras yang memekakkan telinga kembali terdengar, seolah-olah tenaga dalam Fang Han yang besar telah bertemu dengan kekuatan besar lainnya.Walaupun demikian, tubuh Instruktur Song Tianxing terdorong hingga tiga tombak ke belakang. Raut wajah orang yang disebut terakhir terlihat mengernyit, jelas sekali dia menahan rasa sakit. Tekanan fluktuasi tenaga dalam yang tinggi beberapa saat lalu kini telah menurun dengan sangat cepat. Pakaian dan rambutnya berkibar-kibar meski terlihat sedikit kusam.Ya, Instruktur Song Tianxing saat ini memang terlihat kacau. Bahkan ada sedikit lelehan darah di sudut bibirnya.Instruktur Song Tianxing dapat merasakan organ dalamnya sedikit bergejolak. “Bocah keparat ini, entah bagaimana dia memupuk tenaga dalam hingga benar-benar sangat kuat seperti ini? Itu benar-benar tidak terbayangkan sama sekali.”Jelas sekali dia tidak dapat menemukan jawabannya.Sementara di depan sana—dal
Sosok Instruktur Song Tianxing bangkit dengan perlahan. Dia terlihat berantakan dan lebih kusam dari sebelumnya.Setelah terbatuk-batuk dengan keras, rasa pahit tidak tertahankan naik dari rongga dada dan segumpal darah meloncat dengan deras dari mulutnya.Instruktur Song Tianxing seraya memanggang dada dengan tangan kanan terlihat sedikit kesusahan pada saat berdiri. Untuk sesaat saja hanya batuk-batuk dari Instruktur Song Tianxing yang masih terdengar. Sementara suasana di arena masih sangat sunyi. Semua penonton masih terpaku dan kagum dengan pertarungan cepat itu.Swoosshh!...Angin lembut berhembus di arena dan di tribun penonton.Sekarang semua mata yang menonton semakin tidak habis mengerti. Di sana, tepat di depan pembatas arena, Instruktur Song Tianxing yang berdiri dalam keadaan menyedihkan terlihat semakin menyedihkan.Pakaian yang ia kenakan tiba-tiba rontok seluruhnya, itu terbang menjadi debu seiring dengan hembusan angin lembut. Ada tanda telapak tangan yang menghitam
Kalkulasi yang dilakukan Fang Han sangat tepat, dia hanya butuh menonton dengan sabar.Di gelanggang pertempuran, delapan Pembudidaya Ranah Yayasan Inti Tingkat Pertama—termasuk Lin Feiyang membuat Formasi Bagua/Patkwa—Formasi Segi Delapan.Ini merupakan formasi pertarungan yang digunakan untuk memperkuat barisan mereka. Baik itu pada saat menyerang maupun bertahan.Akan tetapi, Beruang Salju Berbulu Landak benar-benar tangguh. Menjadi binatang iblis yang telah berhasil naik ke periode kesengsaraan tingkat lima benar saja bukanlah binatang iblis biasa.Dia tentu saja telah memperoleh kesadaran spiritual yang membuat binatang tersebut semakin cerdas. Bahkan jika dia benar-benar ingin, Beruang Salju Berbulu Landak ini bisa saja mengambil wujud manusia sehingga keunggulannya dalam pertarungan akan semakin besar. Tapi, binatang ini tidak melakukan hal itu dan memilih bentuk tubuh beruang dalam pertarungan. Itu terlihat brutal dan primitif, akan tetapi jika seseorang yang berpikiran luas
Fang Han melihat peta yang disalin dari Su Li Xiu dan menentukan posisi dirinya saat ini. Mengingat detail lain di dalam peta, dia memutuskan untuk pergi ke arah hutan pohon eek. Hutan ini ditandai dengan warna merah oleh Su Li Xiu. Fang Han tahu, hutan pohon eek tersebut bukanlah area terdalam dari Tanah Salju Kuno. Namun, untuk berhati-hati, lebih baik memulai secara perlahan. Mungkin saja di area hutan pohon eek itu terdapat binatang iblis dengan kategori periode kesengsaraan tingkat lima.Dalam kapasitas kekuatan Fang Han saat ini, untuk bertarung dengan binatang iblis periode kesengsaraan tingkat empat saja masih terlalu berat. Lantas, bagaimana jika dirinya bertemu dengan makhluk periode kesengsaraan tingkat lima atau bahkan enam sekaligus?Tidak, Fang Han bukanlah pembudidaya yang sembrono dan hanya tahu cara membuang-buang nyawa secara konyol.Lagi pula, Tanah Salju Kuno merupakan dunia kecil yang diciptakan oleh orang-orang kuat zaman kuno—pembudidaya yang telah memahami p
Secara perlahan-lahan seuntai kesadaran spiritual milik Fang Han masuk dan coba menerobos segel yang tertanam di dalam cincin. Ini sama melelahkannya jika dibandingkan dengan memurnikan artefak secara pribadi. Fang Han tidak hanya menyalurkan kesadaran spiritual, melainkan juga melepaskan Qi Sejati yang mengandung unsur api pendirian yayasan. Dengan begitu cincin tersebut juga dapat menandai Fang Han sebagai pemilik baru. “Sial, ini terlalu lama. Orang bermarga song benar-benar membuat segel rumit di dalam cincin penyimpanannya.” Fang Han mau tidak mau memaki di dalam hati. Tapi, dia tidak menyerah dan terus coba membuka segel tersebut. Setelah menghabiskan waktu hampir empat dupa terbakar, segel tersebut akhirnya terlepas. Fang Han jelas sangat senang dan segera memasukkan untaian kesadaran spiritual ke dalam cincin penyimpanan yang telah terbuka. Melihat hal-hal yang terdapat di dalamnya, Fang Han sangat puas. Namun, dia lebih terkejut ketika menemukan lembaran lusuh di d
Itu jelas keberuntungan masing-masing orang yang berbeda-beda ketika masuk ke Tanah Salju Kuno. Satu sisi, ini merupakan kerugian karena tempat Fang Han jatuh yaitu tempat yang sama dengan Pei Huang.Sehingga menyebabkan perkelahian dan Qi Sejati di tubuh Fang Han terkontaminasi dengan racun. Namun, di sisi lain, itu juga merupakan keberuntungan karena tempat Nadi Es berada dapat dimonopoli oleh Fang Han setelah dia berhasil menaklukkan Pei Huang.Walaupun begitu, Fang Han tentu membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk dapat memurnikan Racun Esensi Darah hingga benar-benar berubah menjadi Qi Sejati miliknya.***Di alun-alun/peron batu Sekte Lembah Salju Utara di luar Tanah Salju Kuno. Platform tempat para tetua dari berbagai sekte dan akademi saling mengejek dan membanggakan murid-murid mereka masingmasing.Pada saat itu, dua orang tetua dari Sekte Naga Langit terkejut melihat token jiwa milik Pei Huang hancur. “Bagaimana ini bisa terjadi? Padahal masih beberapa dupa terba
Keduanya kembali melakukan banyak pertukaran bahkan itu hampir mencapai seratus pertukaran. Namun, ketika pertarungan sudah mencapai pada gerakan kesembilan puluh lima, Fang Han terlihat lebih kesulitan.Itu juga disadari oleh Pei Huang dan orang ini melihat Fang Han yang mulai bermandikan keringat serta nafas yang mulai tersengal-sengal. Seraya terus membombardir Fang Han dengan pukulan, Pei Huang mengejek, “Bocah, bukankah kamu sangat kuat dan merasa sanggup mengalahkan Lao Tzu? Lalu kemana sekarang kepercayaan diri itu?”Fang Han tentu saja akan mengabaikan perkataan yang menghina tersebut dan terus membalas serangan keras dengan keras.Lagi pula, ini memang tujuan awal Fang Han. Membuat perangkap agar Pei Huang terus lengah. Di dalam hati Fang Han jelas tertawa terbahak dan menghina Pei Huang yang bodoh.Orang yang terakhir ini boleh saja berada di Ranah Yayasan Inti Tingkat Kelima, tapi pada saat ini dia jelas kurang berpengalaman di dalam pertarungan. Pada akhirnya, faktor-fak
Serangan Fang Han dengan tepat mengenai bagian punggung dari Pei Huang. Pada saat itu, Fang Han hampir saja bersorak di dalam hati. Tapi, ketika dia melihat kembali hasil dari serangan tersebut, Fang Han merasakan bahaya besar akan mendatanginya.Pedang yang dibentuk dengan menggunakan Qi Sejati patah dan hancur begitu saja. Menciptakan dentingan keras seolah-olah pedang itu telah mengenai plat baja yang sangat keras.Pei Huang tidak terluka sama sekali dan dengan cepat membalikkan tubuh. Tangannya yang membentuk cakar diayunkan ke arah leher Fang Han dengan kecepatan tinggi. Mendatangkan deru angin dingin yang menusuk hingga ke relung-relung tulang.Hanya bilah angin yang keluar dari cengkraman itu saja seolah-olah dapat memotong leher Fang Han hingga putus.Fang Han tidak berdaya untuk menangkis dan hanya menyalurkan Qi Sejati dengan panik. Dia menghentakkan kaki di salju dan membuat tubuhnya melayang ke belakang, menjauh dari jangkauan serangan Pei Huang.Fang Han mengeluarkan ker
Fang Han merasakan sensasi ditarik ke dalam ruang kekosongan yang tanpa batas. Dia telah berpengalaman pada saat mengalami perasaan seperti itu. Fang Han tidak merasa panik dan seperti yang telah diniatkan sebelumnya, memakai kembali jubah murid Akademi Api Surgawi serta melepaskan topeng penyembunyian aura.Setelah beberapa tarikan nafas, suasana yang menekan hati benar-benar berubah seluruhnya. Ini menyegarkan dan sedikit kedinginan.“Energi langit dan bumi yang sangat melimpah.” Fang Han berkata-kata pada diri sendiri dan menemukan dirinya sedang meluncur turun dari ketinggian.Fang Han mendapatkan penglihatan pegunungan dan pepohonan yang tertutup salju seluas jarak pandang mata. Dia coba menyebarkan kesadaran spiritual dan tanah yang tertutup salju ternyata lebih jauh dari yang diperkirakan si pemuda.Kesadaran spiritual Fang Han dengan sengaja coba menembus ke kedalaman tanah. Seperti bor yang tidak berwujud, menembus inchi demi inchi. “Luar biasa, ini sangat tebal dan seolah-
Fang Han memang tidak membutuhkan kedua jenis jimat itu sejak semula. Dia melakukan pertukaran itu dengan ahli pelukis rune jimat hanya untuk mempermudah perjalanan Su Li Xiu di Tanah Salju Kuno.Untuk dirinya sendiri? Fang Han tidak keberatan melakukan pembunuhan. Lagi pula, jika dipikir kembali, Fang Han merasa ini saat yang tepat untuk mencoba Teknik Qi Melahap Semesta.Teknik ganas yang dapat menyerap True Qi milik lawan dan memurnikannya menjadi Qi Sejati Fang Han sendiri.Sebelumnya, Fang Han selalu menahan diri dan tidak impulsif dengan melakukan pembunuhan secara buta. Apalagi jika Teknik Qi Melahap Semesta digunakan secara sembarangan. Bukan tidak mungkin dia akan menjadi incaran semua praktisi di Alam Tiga Puluh Delapan Provinsi Dao Surgawi.Menyerap Qi Sejati milik satu hingga lima orang lawan masih memungkinkan bagi Fang Han. Namun, jika terlalu banyak praktisi yang mengeroyok dirinya dan dengan terpaksa menggunakan metode menyerap Qi Sejati milik lawan, itu bagi Fang Han
Sekarang orang yang ada di tengah-tengah peron batu mengeluarkan meja, kertas jimat, dan lain-lainnya. Dia benar-benar bersiap memamerkan skil melukis jimat di depan semua orang.Fang Han memperhatikan alat-alat yang dikeluarkan dan diletakkan di atas meja oleh orang tersebut.Ada dua hal yang menarik perhatian Fang Han, yang pertama adalah pena bulu yang akan dijadikan peralatan utama untuk melukis jimat. Itu bukanlah pena bulu biasa.Fang Han bisa merasakan aura ganas yang keluar dari pena bulu tersebut, seolah ada jiwa monster kuno yang sengaja ditekan. “Pembudidaya jimat ini benar-benar tidak sederhana. Orang ini bisa bersembunyi dengan sangat baik.” Fang Han mendekatkan bibir ke telinga Su Li Xiu dan memperingatkan untuk lebih berhati-hati. “Pena bulu itu kemungkinan besar berasal dari Raja Binatang Buas—burung yang sangat mendominasi.”Su Li Xiu mengangguk dia menunjuk ke item lain. “Darah yang digunakan untuk memurnikan tinta itu juga terasa sangat kuat.”“Li Xiu‘er, kamu juga