Beranda / Fantasi / Legenda Sang Immortal / Bab. 67. Pertarungan Hidup dan Mati (5)

Share

Bab. 67. Pertarungan Hidup dan Mati (5)

Penulis: Master KidOO
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Begitu pukulan itu masuk dan dengan keras mengenai tubuh Song Tianxing. Ledakan keras yang memekakkan telinga kembali terdengar, seolah-olah tenaga dalam Fang Han yang besar telah bertemu dengan kekuatan besar lainnya.

Walaupun demikian, tubuh Instruktur Song Tianxing terdorong hingga tiga tombak ke belakang.

Raut wajah orang yang disebut terakhir terlihat mengernyit, jelas sekali dia menahan rasa sakit. Tekanan fluktuasi tenaga dalam yang tinggi beberapa saat lalu kini telah menurun dengan sangat cepat. Pakaian dan rambutnya berkibar-kibar meski terlihat sedikit kusam.

Ya, Instruktur Song Tianxing saat ini memang terlihat kacau. Bahkan ada sedikit lelehan darah di sudut bibirnya.

Instruktur Song Tianxing dapat merasakan organ dalamnya sedikit bergejolak. “Bocah keparat ini, entah bagaimana dia memupuk tenaga dalam hingga benar-benar sangat kuat seperti ini? Itu benar-benar tidak terbayangkan sama sekali.”

Jelas sekali dia tidak dapat menemukan jawabannya.

Sementara di depan sana—dal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 68. Akhir Yang Mengesankan

    Sosok Instruktur Song Tianxing bangkit dengan perlahan. Dia terlihat berantakan dan lebih kusam dari sebelumnya.Setelah terbatuk-batuk dengan keras, rasa pahit tidak tertahankan naik dari rongga dada dan segumpal darah meloncat dengan deras dari mulutnya.Instruktur Song Tianxing seraya memanggang dada dengan tangan kanan terlihat sedikit kesusahan pada saat berdiri. Untuk sesaat saja hanya batuk-batuk dari Instruktur Song Tianxing yang masih terdengar. Sementara suasana di arena masih sangat sunyi. Semua penonton masih terpaku dan kagum dengan pertarungan cepat itu.Swoosshh!...Angin lembut berhembus di arena dan di tribun penonton.Sekarang semua mata yang menonton semakin tidak habis mengerti. Di sana, tepat di depan pembatas arena, Instruktur Song Tianxing yang berdiri dalam keadaan menyedihkan terlihat semakin menyedihkan.Pakaian yang ia kenakan tiba-tiba rontok seluruhnya, itu terbang menjadi debu seiring dengan hembusan angin lembut. Ada tanda telapak tangan yang menghitam

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 69. Kematian Instruktur Song

    Fang Han tertawa pelan dan memonyongkan bibir, serta memberi ejekan kepada Instruktur Song Tianxing. “Anda mencoba untuk meledakan diri sendiri dengan memadatkan Qi Sejati di dalam tubuh secara extrem? Yah, jangan pernah berharap itu akan terjadi.”Instruktur Song Tianxing tidak dapat membalas perkataan Fang Han. Bagaimana mungkin ia dapat menanggapi?! Sementara untuk bernafas saja sangat kesusahan karena leher yang tercekik erat di tangan Fang Han.Fang Han tersenyum kecil, itu membuat ia terlihat seperti iblis sadis di mata Instruktur Song Tianxing.“Nah, sekarang Anda sudah dapat pergi menuju Sungai Kuning. Junior ini tidak akan mengantar dan Junior akan menepati janji sebelumnya.” Fang Han masih mempertahankan senyum di wajah ketika tangannya dengan keras mencengkram leher Instruktur Song Tianxing dan akan segera mematahkannya.Namun ....“Bocah, Hentikan! ....”“Kamu sangat berani! ....”Suara keras terdengar di langit coba menghentikan tindakan Fang Han. Itu bahkan disertai deng

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 70. Menjadi Murid Pelataran Dalam

    Dengan kepergian Song Ji-Tian hawa ketegangan di tempat itu terangkat sudah. Ya, walaupun sebelumnya Dekan Zhang Wuji telah melindungi semua orang dengan Qi Sejati miliknya yang luar biasa. Namun, tetap saja ketegangan yang dapat memicu pertarungan terasa dan itu sangat menyesakkan. Sekarang, secara perlahan para penonton mulai meninggalkan arena. Tontonan menarik telah usai, hanya orang-orang yang melakukan taruhan beberapa waktu pergi ke platform taruhan. Sudah tentu kebanyakan dari mereka kembali dengan wajah yang masam. Ini benar-benar taruhan besar dengan jumlah kekalahan yang besar pula. Hanya orang-orang dari Faksi Klan Ning dan satu-dua orang dari Faksi lainnya yang mendukung Fang Han mendapatkan keuntungan yang besar dari taruhan mereka, orang-orang ini kembali dengan wajah berseri-seri, sumringah, dan penuh dengan kebahagiaan. *** Pertarungan hidup dan mati hari ini telah benar-benar merubah status Fang Han di Akademi Api Surgawi. Dalam rentang waktu yang san

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 71. Wan Ping

    Keluar dari tempat persembunyian, dia tidak segera pergi, tapi terlebih dahulu melihat lebih jelas area pertarungan. Hanya bisa menggeleng kepala dengan sorot mata dipenuhi dengan jejak ketakutan. “Di masa mendatang sebaiknya aku akan menghindari tugas yang berkenaan dengan pemuda itu.”Dia juga dengan cepat segera pergi berlalu dari sana.Sementara itu, di warung arak salah satu Distrik yang berdekatan dengan Akademi Api Surgawi. Sepasang mata yang sangat tajam seperti mata burung elang menatap mangsanya telah melihat fenomena aneh di langit. Meskipun fenomena itu hanya muncul beberapa tarikan nafas saja. Tapi, tidak akan terlewati begitu saja oleh orang tersebut.Itu adalah fenomena yang muncul ketika Fang Han melepaskan Teknik Satu Jari Menekan Bintang.Pemilik mata itu mengernyitkan dahi, tidak menyangka akan muncul anomali seperti itu di langit. Dia berkata-kata di dalam. “Mungkinkah fenomena yang muncul itu adalah perkara yang ingin diperjelas oleh Tuan Huang? Sangat tidak mung

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 72. Tidak Semudah Di Permukaan

    Fang Han menarik nafas panjang, lagi pula hal yang harus dijelaskan cepat atau lambat tetap harus diutarakan. Dia telah mengambil keputusan yang tetap dan kemudian berkata, “Sebenarnya, ini adalah kabar gembira dan juga kabar yang menyedihkan. Kalian ingin mendengar yang manakah lebih dahulu?”Salah satu dari anggota Faksi Klan Ning langsung berkata dengan lantang, “Junior Fang Han, dalam suasana yang menggembirakan seperti ini, kami tentu ingin mendengar kabar gembira terlebih dahulu. Hal-hal yang tidak menyenangkan itu akan lebih mudah untuk mengatasi di masa mendatang.”Semua orang yang ada di gua kultivasi Fang Han menyatakan persetujuan. Mereka selalu menyadari bahwa kehidupan para cultivator selalu berhubungan dengan peluang dan penderitaan.Yah, itu sudah menjadi rahasia umum, ‘Peluang yang besar akan menyertai dengan penderitaan yang besar pula. Hanya tirai tipis yang memisahkan keduanya.’Fang Han menggelengkan kepala, dia juga mengerti pemikiran semua anggota Faksi Klan Ning

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 73. Tabrakan

    Ning Lantian sekali lagi menepuk pundak Fang Han dan berkata, “Sudahlah, mari kita lanjut berpesta. Lupakan segala masalah untuk sesaat saja.”Fang Han hanya mengepalkan tangan dengan erat, mengangguk dan membiarkan semua orang larut dalam kegembiraan. Hanya saja di dalam hati dia sedang memikirkan langkah yang tepat untuk berurusan dengan Klan Song. ‘Semua akan dilakukan secara perlahan-lahan.’Malam larut begitu saja, Fang Han juga menyerahkan gua kultivasi miliknya menjadi milik Tiga Saudari Ning. Itu termasuk Array Pembalik Dua Belas Elemen. Fang Han tentu mengajarkan mereka cara-cara penggunaan bendera Array lainnya selain bendera yang telah dipasang di luar gua.Yah, bagi Fang Han sekarang Array tersebut sudah tidak terlalu berguna. Pemahaman Array-nya menjadi lebih baik dan baik. Fang Han hanya perlu membuat beberapa bendera dan alat pengontrol Array lain dengan bahan yang berkualitas lebih bagus.Ketika pagi datang dan matahari mengintip malu-malu. Fang Han dan Su Li Xiu tel

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 74. Daftar Petarung Dewa

    Artefak perahu terbang yang ditumpangi Fang Han hancur dan menciptakan ledakan keras. Fang Han dan semua orang di sana terlempar keluar, tapi dengan cekatan mereka mengeluarkan pedang terbang, menaikinya dan menjaga keseimbangan.“Itu benar-benar sangat berbahaya.” Su Li Xiu terlihat jengkel. “Fang Han Gege, bagaimana jika Li Xiu melepaskan pukulan balasan kepada keparat itu?”Fang Han tidak menjawab, namun sorot matanya sangat tajam memperlihatkan aura kekejaman.Perahu terbang yang menabrak mereka lewat begitu saja, sedangkan orang yang berbicara sebelumnya tertawa mengejek serta mengacungkan jari tengah ke arah Fang Han dan mereka semua.Niat membunuh yang besar meluap di udara, Fang Han membentuk segel tangan akan segera melepaskan pukulan jarak jauh dengan pengarahan Qi Sejati. Langit berfluktuasi dengan gila, mengamuk dengan awan hitam mulai menggulung tebal. Ya, tidak diragukan lagi, Teknik Satu Jari Menekan Bintang akan dilepaskan oleh Fang Han.“Hentikan, Junior Fang Han. J

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 75. Klan Mo

    Kali ini Zhang Xiao Tian yang menjelaskan kepada Fang Han. “Dia tentu sangat terkenal karena latar belakang Klan Mo yang perkasa. Itu adalah Klan yang bahkan tidak berani disinggung oleh Klan Song ataupun Klan Ning dan yang setingkat dengan mereka.”“Jika dibandingkan, mereka termasuk Klan Kuno yang telah memiliki sejarah ribuan tahun. Bahkan ini setara dengan Klan Huang.” Zhang Xiao Tian berhenti sejenak, lalu menarik nafas panjang. Jelas sekali bukan hal ini yang menjadi titik penting betapa menakutkannya Tuan Muda Mo. “Namun, hal yang paling menjengkelkan adalah kepribadian Mo Yang itu sendiri.”Fang Han juga memahami, bagian akhir ini adalah penjelasan yang paling penting. “Apa itu?”Sekarang, Su Li Xiu ikut memalingkan wajah ke arah Zhang Xiao Tian dan mendengarkan dengan seksama.Zhang Xiao Tian memperlihatkan raut wajah yang ketakutan, lalu berkata, “Dia—Mo Yang benar-benar iblis karena akan mempersulit semua orang yang pernah bersitegang dengannya menggunakan segala cara. Yah,

Bab terbaru

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 105. Menebas Lin Feiyang

    Kalkulasi yang dilakukan Fang Han sangat tepat, dia hanya butuh menonton dengan sabar.Di gelanggang pertempuran, delapan Pembudidaya Ranah Yayasan Inti Tingkat Pertama—termasuk Lin Feiyang membuat Formasi Bagua/Patkwa—Formasi Segi Delapan.Ini merupakan formasi pertarungan yang digunakan untuk memperkuat barisan mereka. Baik itu pada saat menyerang maupun bertahan.Akan tetapi, Beruang Salju Berbulu Landak benar-benar tangguh. Menjadi binatang iblis yang telah berhasil naik ke periode kesengsaraan tingkat lima benar saja bukanlah binatang iblis biasa.Dia tentu saja telah memperoleh kesadaran spiritual yang membuat binatang tersebut semakin cerdas. Bahkan jika dia benar-benar ingin, Beruang Salju Berbulu Landak ini bisa saja mengambil wujud manusia sehingga keunggulannya dalam pertarungan akan semakin besar. Tapi, binatang ini tidak melakukan hal itu dan memilih bentuk tubuh beruang dalam pertarungan. Itu terlihat brutal dan primitif, akan tetapi jika seseorang yang berpikiran luas

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 104. Bertemu Lin Feiyang

    Fang Han melihat peta yang disalin dari Su Li Xiu dan menentukan posisi dirinya saat ini. Mengingat detail lain di dalam peta, dia memutuskan untuk pergi ke arah hutan pohon eek. Hutan ini ditandai dengan warna merah oleh Su Li Xiu. Fang Han tahu, hutan pohon eek tersebut bukanlah area terdalam dari Tanah Salju Kuno. Namun, untuk berhati-hati, lebih baik memulai secara perlahan. Mungkin saja di area hutan pohon eek itu terdapat binatang iblis dengan kategori periode kesengsaraan tingkat lima.Dalam kapasitas kekuatan Fang Han saat ini, untuk bertarung dengan binatang iblis periode kesengsaraan tingkat empat saja masih terlalu berat. Lantas, bagaimana jika dirinya bertemu dengan makhluk periode kesengsaraan tingkat lima atau bahkan enam sekaligus?Tidak, Fang Han bukanlah pembudidaya yang sembrono dan hanya tahu cara membuang-buang nyawa secara konyol.Lagi pula, Tanah Salju Kuno merupakan dunia kecil yang diciptakan oleh orang-orang kuat zaman kuno—pembudidaya yang telah memahami p

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 103. Menambang Nadi Es

    Secara perlahan-lahan seuntai kesadaran spiritual milik Fang Han masuk dan coba menerobos segel yang tertanam di dalam cincin. Ini sama melelahkannya jika dibandingkan dengan memurnikan artefak secara pribadi. Fang Han tidak hanya menyalurkan kesadaran spiritual, melainkan juga melepaskan Qi Sejati yang mengandung unsur api pendirian yayasan. Dengan begitu cincin tersebut juga dapat menandai Fang Han sebagai pemilik baru. “Sial, ini terlalu lama. Orang bermarga song benar-benar membuat segel rumit di dalam cincin penyimpanannya.” Fang Han mau tidak mau memaki di dalam hati. Tapi, dia tidak menyerah dan terus coba membuka segel tersebut. Setelah menghabiskan waktu hampir empat dupa terbakar, segel tersebut akhirnya terlepas. Fang Han jelas sangat senang dan segera memasukkan untaian kesadaran spiritual ke dalam cincin penyimpanan yang telah terbuka. Melihat hal-hal yang terdapat di dalamnya, Fang Han sangat puas. Namun, dia lebih terkejut ketika menemukan lembaran lusuh di d

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 102. Memurnikan Racun Ganas

    Itu jelas keberuntungan masing-masing orang yang berbeda-beda ketika masuk ke Tanah Salju Kuno. Satu sisi, ini merupakan kerugian karena tempat Fang Han jatuh yaitu tempat yang sama dengan Pei Huang.Sehingga menyebabkan perkelahian dan Qi Sejati di tubuh Fang Han terkontaminasi dengan racun. Namun, di sisi lain, itu juga merupakan keberuntungan karena tempat Nadi Es berada dapat dimonopoli oleh Fang Han setelah dia berhasil menaklukkan Pei Huang.Walaupun begitu, Fang Han tentu membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk dapat memurnikan Racun Esensi Darah hingga benar-benar berubah menjadi Qi Sejati miliknya.***Di alun-alun/peron batu Sekte Lembah Salju Utara di luar Tanah Salju Kuno. Platform tempat para tetua dari berbagai sekte dan akademi saling mengejek dan membanggakan murid-murid mereka masingmasing.Pada saat itu, dua orang tetua dari Sekte Naga Langit terkejut melihat token jiwa milik Pei Huang hancur. “Bagaimana ini bisa terjadi? Padahal masih beberapa dupa terba

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 101. Qi Melahap Semesta Kembali Muncul

    Keduanya kembali melakukan banyak pertukaran bahkan itu hampir mencapai seratus pertukaran. Namun, ketika pertarungan sudah mencapai pada gerakan kesembilan puluh lima, Fang Han terlihat lebih kesulitan.Itu juga disadari oleh Pei Huang dan orang ini melihat Fang Han yang mulai bermandikan keringat serta nafas yang mulai tersengal-sengal. Seraya terus membombardir Fang Han dengan pukulan, Pei Huang mengejek, “Bocah, bukankah kamu sangat kuat dan merasa sanggup mengalahkan Lao Tzu? Lalu kemana sekarang kepercayaan diri itu?”Fang Han tentu saja akan mengabaikan perkataan yang menghina tersebut dan terus membalas serangan keras dengan keras.Lagi pula, ini memang tujuan awal Fang Han. Membuat perangkap agar Pei Huang terus lengah. Di dalam hati Fang Han jelas tertawa terbahak dan menghina Pei Huang yang bodoh.Orang yang terakhir ini boleh saja berada di Ranah Yayasan Inti Tingkat Kelima, tapi pada saat ini dia jelas kurang berpengalaman di dalam pertarungan. Pada akhirnya, faktor-fak

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 100. Memainkan Permainan Babi Memakan Harimau

    Serangan Fang Han dengan tepat mengenai bagian punggung dari Pei Huang. Pada saat itu, Fang Han hampir saja bersorak di dalam hati. Tapi, ketika dia melihat kembali hasil dari serangan tersebut, Fang Han merasakan bahaya besar akan mendatanginya.Pedang yang dibentuk dengan menggunakan Qi Sejati patah dan hancur begitu saja. Menciptakan dentingan keras seolah-olah pedang itu telah mengenai plat baja yang sangat keras.Pei Huang tidak terluka sama sekali dan dengan cepat membalikkan tubuh. Tangannya yang membentuk cakar diayunkan ke arah leher Fang Han dengan kecepatan tinggi. Mendatangkan deru angin dingin yang menusuk hingga ke relung-relung tulang.Hanya bilah angin yang keluar dari cengkraman itu saja seolah-olah dapat memotong leher Fang Han hingga putus.Fang Han tidak berdaya untuk menangkis dan hanya menyalurkan Qi Sejati dengan panik. Dia menghentakkan kaki di salju dan membuat tubuhnya melayang ke belakang, menjauh dari jangkauan serangan Pei Huang.Fang Han mengeluarkan ker

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 99. Nadi Es

    Fang Han merasakan sensasi ditarik ke dalam ruang kekosongan yang tanpa batas. Dia telah berpengalaman pada saat mengalami perasaan seperti itu. Fang Han tidak merasa panik dan seperti yang telah diniatkan sebelumnya, memakai kembali jubah murid Akademi Api Surgawi serta melepaskan topeng penyembunyian aura.Setelah beberapa tarikan nafas, suasana yang menekan hati benar-benar berubah seluruhnya. Ini menyegarkan dan sedikit kedinginan.“Energi langit dan bumi yang sangat melimpah.” Fang Han berkata-kata pada diri sendiri dan menemukan dirinya sedang meluncur turun dari ketinggian.Fang Han mendapatkan penglihatan pegunungan dan pepohonan yang tertutup salju seluas jarak pandang mata. Dia coba menyebarkan kesadaran spiritual dan tanah yang tertutup salju ternyata lebih jauh dari yang diperkirakan si pemuda.Kesadaran spiritual Fang Han dengan sengaja coba menembus ke kedalaman tanah. Seperti bor yang tidak berwujud, menembus inchi demi inchi. “Luar biasa, ini sangat tebal dan seolah-

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 98. Tanah Salju Kuno Dibuka

    Fang Han memang tidak membutuhkan kedua jenis jimat itu sejak semula. Dia melakukan pertukaran itu dengan ahli pelukis rune jimat hanya untuk mempermudah perjalanan Su Li Xiu di Tanah Salju Kuno.Untuk dirinya sendiri? Fang Han tidak keberatan melakukan pembunuhan. Lagi pula, jika dipikir kembali, Fang Han merasa ini saat yang tepat untuk mencoba Teknik Qi Melahap Semesta.Teknik ganas yang dapat menyerap True Qi milik lawan dan memurnikannya menjadi Qi Sejati Fang Han sendiri.Sebelumnya, Fang Han selalu menahan diri dan tidak impulsif dengan melakukan pembunuhan secara buta. Apalagi jika Teknik Qi Melahap Semesta digunakan secara sembarangan. Bukan tidak mungkin dia akan menjadi incaran semua praktisi di Alam Tiga Puluh Delapan Provinsi Dao Surgawi.Menyerap Qi Sejati milik satu hingga lima orang lawan masih memungkinkan bagi Fang Han. Namun, jika terlalu banyak praktisi yang mengeroyok dirinya dan dengan terpaksa menggunakan metode menyerap Qi Sejati milik lawan, itu bagi Fang Han

  • Legenda Sang Immortal   Bab. 97. Perasaan Krisis

    Sekarang orang yang ada di tengah-tengah peron batu mengeluarkan meja, kertas jimat, dan lain-lainnya. Dia benar-benar bersiap memamerkan skil melukis jimat di depan semua orang.Fang Han memperhatikan alat-alat yang dikeluarkan dan diletakkan di atas meja oleh orang tersebut.Ada dua hal yang menarik perhatian Fang Han, yang pertama adalah pena bulu yang akan dijadikan peralatan utama untuk melukis jimat. Itu bukanlah pena bulu biasa.Fang Han bisa merasakan aura ganas yang keluar dari pena bulu tersebut, seolah ada jiwa monster kuno yang sengaja ditekan. “Pembudidaya jimat ini benar-benar tidak sederhana. Orang ini bisa bersembunyi dengan sangat baik.” Fang Han mendekatkan bibir ke telinga Su Li Xiu dan memperingatkan untuk lebih berhati-hati. “Pena bulu itu kemungkinan besar berasal dari Raja Binatang Buas—burung yang sangat mendominasi.”Su Li Xiu mengangguk dia menunjuk ke item lain. “Darah yang digunakan untuk memurnikan tinta itu juga terasa sangat kuat.”“Li Xiu‘er, kamu juga

DMCA.com Protection Status