"Ini ..."Mendengar kata-kata yang diucapkan Teguh, wajah Xena merona merah seperti sinar merah matahari di musim kemarau. Membuat penampilannya seindah lukisan.Teguh juga merasa agak kurang nyaman.Karena mereka ...Seorang wanita yang belum menikah!Lalu, seorang lagi adalah pemuda dengan fungsi tubuh normal!Melakukan kultivasi bersama antara pria dan wanita memang agak memalukan bagi mereka.Teguh terbatuk kecil, lalu berkata, "Xena, itu yang ditunjukkan di lukisan dinding, bukan mauku. Kalau kamu nggak bersedia, kita langsung mulai berlatih saja.""Aku ..."Xena terkejut sejenak.Berbagai macam pemikiran berputar-putar di kepalanya.Dalam badai salju bertahun-tahun yang lalu, Kakek membawanya kembali ke Sekte Obat-obatan dan berusaha keras meyakinkan orang-orang untuk menjadikannya Putri Suci Sekte Obat-obatan. Akhirnya, dia pun menjadi Putri Suci Sekte Obat-obatan seperti saat ini.Jika tidak, dia sudah mati tergeletak menjadi patung es di musim dingin saat itu.Selama bertahun-
"Oke, aku lepas ..."Tenggorokan Teguh terasa sangat kering, sehingga suaranya jadi terdengar serak.Cepat-cepat, Teguh juga melepas seluruh pakaiannya."Fiuh ...""Sshh ..."Hampir pada saat yang sama, keduanya menutup mata. Dengan wajah merah padam, mereka mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan pergolakan dalam hati supaya dapat sepenuhnya fokus untuk memahami lukisan di dinding."Baiklah.""Mulai!"Keduanya membuka mata secara bersamaan dan berkata dalam waktu yang hampir bersama-sama.Wajah merah merona Xena jadi makin merah sebelum dia mulai menggerakkan kekuatan Qi dalam tubuhnya.Teguh menekan perasaan yang membara dan menjernihkan hati, mulai menggerakkan sisa-sisa kekuatan Qi dalam tubuhnya."Ha!"Setelah memutar kekuatan Qi dalam satu siklus penuh, mereka berdua menyentak kedua tangan ke depan bersamaan dan bertemu dengan lembut di udara.Pada saat kedua telapak tangan mereka bersentuhan, kekuatan Qi mulai masuk ke meridian Xena lewat tangan kiri Teguh, kemudian keluar
Sampai di sini, Xena tidak melanjutkan ceritanya.Teguh juga terdiam.Kedua orang ini adalah ahli Alam Bela Diri.Dalam latihan mereka sebelumnya, mereka telah mengalami beragam situasi. Energi mereka terbakar dan ini adalah pengalaman pertama bagi mereka.Kedua orang itu tidak dapat menemukan jawabannya."Ah, sudahlah."Xena menghela napas dan berkata, "Teguh, luka lamamu belum sembuh. Sekarang, kamu terluka lagi. Istirahat dulu dengan baik!""Aku akan pergi cari makanan. Kita berdua perlu mengisi energi dulu dan nanti bisa mencobanya lagi!"Xena bicara sambil berlalu dan mengenakan kembali pakaiannya. Dia meninggalkan Teguh bersama pemandangan yang indah."Baru bisa segini saja."Teguh tersenyum getir seraya turut mengenakan pakaian.Setelah itu.Xena segera menyiapkan makanan.Teguh terpaku pada lukisan dinding, tenggelam dalam pikirannya sendiri.Gambar dalam lukisan itu tampak sangat menarik.Terdapat gambar matahari dan bulan. Hal ini ada hubungannya dengan keseimbangan alam seme
Suasana diselimuti keheningan.Mana mungkin Teguh bisa meniru semua ini?Teguh pun berpikir dengan keras.Kepala Teguh terasa pening.Apa yang sebenarnya ingin disampaikan dengan keberadaan banyaknya simbol keseimbangan alam semesta ini?Saat berlatih kultivasi, benda apa yang dibutuhkan untuk intervensi, dan bagaimana benda itu harus terintegrasi dengan energi keduanya ...Tejasvi hanya menjelaskannya sedikit dan tak banyak bicara lagi.Teguh cukup bisa memahaminya.Adakalanya, terlalu banyak bicara justru membuat orang makin kebingungan. Hal itu akan membuat situasi yang sudah rumit menjadi makin kacau dan sulit untuk dipahami.Melihat Teguh tenggelam dalam pikirannya sendiri, lalu Tejasvi melihat sekilas ke arah lukisan dinding itu. Dia hanya bisa menghela napas panjang dan pergi begitu saja."Teguh Laksmana."Tak lama kemudian, ada aroma makanan yang menguar. Xena datang dengan membawa hidangan sederhana seraya berkata, "Nggak perlu banyak berpikir, cepat makan ini sebelum dingin!"
Belajar dari pengalaman sebelumnya.Dua orang ini punya kerja sama yang lebih baik.Tidak peduli ketika energi masuk atau keluar, semuanya dilakukan dengan perlahan.Setelah itu.Teguh dan Xena bergerak dengan semangat masing-masing, keduanya sudah sampai pada siklus penuh mereka yang kedua.Pada saat ini ...Kedua orang tersebut sama-sama merasa tegang.Semua perhatian mereka tertuju pada telapak tangan keduanya yang bertaut.Sangat teliti.Penuh perhatian.Karena kegagalan sebelumnya terjadi di proses ini.Sayangnya.Walau keduanya sudah mengendalikan energi dengan sangat baik.Meski keduanya telah menghindari semua rintangan.Tetap saja ...Perasaan yang tidak asing itu seketika menghampiri.Xena dan Teguh sempat terkejut karena terlambat menghentikan ritmenya dan gagal lagi."Duar, duar, duar!"Seiring berlangsungnya ledakan energi dalam tubuh mereka, Xena kembali terlempar.Teguh pun lagi-lagi tersungkur di bawah."Teguh Laksmana!"Meski sudut bibir Xena berlumur darah, dia segera
Teguh harus menggunakan energinya untuk meniup Seruling Pengendali Serangga Legendaris guna mengendalikan Ulat Pemakan Jiwa.Teguh sudah berlatih dengan melihat panduan dari Kitab Kultivasi yang punya energi kuat. Sementara itu, Ulat Emas Pemakan Jiwa berupa kekuatan yang sangat lembut, tetapi mematikan. Ketika kedua kekuatan ini digabungkan, mereka akan menciptakan kekuatan yang sangat harmonis!Namun, ada hal yang perlu diperhatikan ...Saat ini, aliran meridian Teguh rusak, jadi tidak mungkin dia berlatih dengan Kitab Kultivasi. Karena itu, mustahil juga untuk mengendalikan Serangga Legendaris dengan memainkan Seruling Pengendali Serangga Legendaris.Saat memikirkan ini, Teguh mendadak bersemangat.Sebenarnya, tidak terlalu sulit untuk segera pulih.Hanya dengan penambahan energi dari Tejasvi, dia sudah dapat membantunya lekas pulih.Hal yang sulit adalah menumbuhkan daging dari tulang!Bagaimana ini bisa dilakukan?Teguh menganggap dirinya sebagai seorang ahli pengobatan yang ulung
Xena tidak tega melihat keadaan Teguh yang mengenaskan. Dia mengerutkan kening, menggertakkan gigi, dan memalingkan wajahnya.Tejasvi tenggelam di tengah benaknya sendiri.Saat ini, situasi Sekte Obat-obatan sedang kurang baik.Makin dekat dengan Konferensi Seni Bela Diri Kuno, Teguh yang mungkin saja mampu mempelajari ilmu menakjubkan yang tersembunyi dalam lukisan dinding menjadi satu-satunya kesempatan bagi Sekte Obat-obatan. Setelah itu, mereka bisa mengalahkan semua lawan dan membantunya menaiki puncak sebagai pemimpin baru dalam Konferensi Seni Bela Diri Kuno.Jika sampai terjadi sesuatu dengan Teguh ...Semuanya akan sia-sia!Sudah terlambat!Sejak malam itu, hanya darah Teguh yang bisa mengubah nasib Tejasvi, Xena, dan keluarga Xabel. Hanya dengan kehadiran Teguh, mereka bisa mempelajari proses kultivasi yang tersembunyi dalam lukisan dinding ini.Termasuk liontin giok yang sudah dia dapatkan.Selama ini, Tejasvi sudah melakukan penelitian, tetapi belum bisa menunjukkan hasil y
Xena berteriak keras, merasa gelisah, dan terus menggelengkan kepala sambil menangis. "Nggak mungkin, Teguh nggak akan mati!"Xena menangis sambil bersiap-siap memberi Teguh Pil Hidup Tiga Hari.Pil Hidup Tiga Hari mungkin dapat membuat seseorang tidak mati selama tiga hari, tetapi tidak dapat menghidupkan orang yang sudah mati.Paling tidak.Pil ini bisa menyelamatkan nyawa Teguh selama tiga hari.Setelah tiga hari berlalu, jika masalahnya tidak bisa terpecahkan, dia masih terperangkap dalam bahaya."Tunggu dulu!"Pada saat itu, Tejasvi tiba-tiba menahan Xena.Xena tampak bingung dan menatap Tejasvi.Tejasvi dan Teguh ditatap Xena dengan mata berbinar-binar. Dia tampak kebingungan dengan apa yang terjadi."Ini ..."Tejasvi menepuk pahanya dan berteriak, "Nggak mungkin, ini nggak mungkin terjadi!"Xena telah hidup puluhan tahun dan ini kali pertamanya melihat sang kakek kehilangan wibawa. Dengan rasa penasaran, dia mengalihkan pandangan untuk melihat Teguh.Namun, dia tidak melihat apa