Teguh lanjut bertanya, "Kapan tepatnya?""Dua minggu lagi.""Intinya, kita harus mengungkap rahasia lukisan di dinding meski harus tinggal di dalam selama dua minggu ini," jelas Tejasvi terdengar cemas."Dua minggu ..."Teguh pun tersenyum getir.Lukisan dinding tersebut memang sangat misterius dan sarat akan rahasia.Memahami semuanya dalam dua minggu tanpa ada keraguan sedikit pun adalah tugas yang sama sulitnya dengan mendaki langit!Meski dibantu Catatan Rahasia Misterius, Teguh tetap tidak terlalu yakin.Bagaimanapun juga, Teguh hanya bisa melakukan yang terbaik dan berpasrah pada takdir."Jangan buang-buang waktu lagi.""Ayo, kita berangkat sekarang!"Menangkap ekspresi di wajah Teguh, Tejasvi tahu, ini tidak akan mudah. Namun, dia tetap harus melakukannya.Waktu yang tersisa bagi Sekte Obat-obatan tidaklah banyak.Tak lama kemudian.Sekali lagi, mereka tiba di sebuah panggung tinggi.Melihat lautan lava bergejolak tanpa henti di bawahnya, Tejasvi meringis ngeri dan bertanya ragu
"Konon katanya, ada dua rahasia.""Yang pertama adalah tujuh batu giok, yang menghadap ke arah emas, kayu, air, api, tanah, cahaya dan kegelapan. Semuanya dengan hewan ilahi masing-masing!""Yang kedua adalah lukisan dinding misterius. Tidak jelas dan sulit dimengerti. Hanya ada beberapa kata-kata yang membantu.""Kata-katanya.""Alam semesta, baik dan jahat bersama-sama.""Pria dan wanita bersama-sama, menuju kehidupan abadi."Seketika, Teguh pun terdiam.Kata-kata itu memberinya perasaan layaknya baru saja membaca sesuatu yang tertulis dalam bahasa yang tidak dia mengerti.Membaca atau tidak pun sama saja, sama-sama tidak berguna!Menyaksikan Teguh membuka Catatan Rahasia Misterius dan mendadak terpaku di tempat, Xena turut penasaran dan ikut membaca.Hanya saja, dia juga tidak mengerti artinya."Alam semesta, baik dan jahat bersama ..."Teguh berbisik lirih. Matanya beralih ke lukisan di dinding."Pria dan wanita bersama-sama ..."Teguh merasa tergugah dan menatap ke arah gambar ora
"Ini ..."Mendengar kata-kata yang diucapkan Teguh, wajah Xena merona merah seperti sinar merah matahari di musim kemarau. Membuat penampilannya seindah lukisan.Teguh juga merasa agak kurang nyaman.Karena mereka ...Seorang wanita yang belum menikah!Lalu, seorang lagi adalah pemuda dengan fungsi tubuh normal!Melakukan kultivasi bersama antara pria dan wanita memang agak memalukan bagi mereka.Teguh terbatuk kecil, lalu berkata, "Xena, itu yang ditunjukkan di lukisan dinding, bukan mauku. Kalau kamu nggak bersedia, kita langsung mulai berlatih saja.""Aku ..."Xena terkejut sejenak.Berbagai macam pemikiran berputar-putar di kepalanya.Dalam badai salju bertahun-tahun yang lalu, Kakek membawanya kembali ke Sekte Obat-obatan dan berusaha keras meyakinkan orang-orang untuk menjadikannya Putri Suci Sekte Obat-obatan. Akhirnya, dia pun menjadi Putri Suci Sekte Obat-obatan seperti saat ini.Jika tidak, dia sudah mati tergeletak menjadi patung es di musim dingin saat itu.Selama bertahun-
"Oke, aku lepas ..."Tenggorokan Teguh terasa sangat kering, sehingga suaranya jadi terdengar serak.Cepat-cepat, Teguh juga melepas seluruh pakaiannya."Fiuh ...""Sshh ..."Hampir pada saat yang sama, keduanya menutup mata. Dengan wajah merah padam, mereka mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan pergolakan dalam hati supaya dapat sepenuhnya fokus untuk memahami lukisan di dinding."Baiklah.""Mulai!"Keduanya membuka mata secara bersamaan dan berkata dalam waktu yang hampir bersama-sama.Wajah merah merona Xena jadi makin merah sebelum dia mulai menggerakkan kekuatan Qi dalam tubuhnya.Teguh menekan perasaan yang membara dan menjernihkan hati, mulai menggerakkan sisa-sisa kekuatan Qi dalam tubuhnya."Ha!"Setelah memutar kekuatan Qi dalam satu siklus penuh, mereka berdua menyentak kedua tangan ke depan bersamaan dan bertemu dengan lembut di udara.Pada saat kedua telapak tangan mereka bersentuhan, kekuatan Qi mulai masuk ke meridian Xena lewat tangan kiri Teguh, kemudian keluar
Sampai di sini, Xena tidak melanjutkan ceritanya.Teguh juga terdiam.Kedua orang ini adalah ahli Alam Bela Diri.Dalam latihan mereka sebelumnya, mereka telah mengalami beragam situasi. Energi mereka terbakar dan ini adalah pengalaman pertama bagi mereka.Kedua orang itu tidak dapat menemukan jawabannya."Ah, sudahlah."Xena menghela napas dan berkata, "Teguh, luka lamamu belum sembuh. Sekarang, kamu terluka lagi. Istirahat dulu dengan baik!""Aku akan pergi cari makanan. Kita berdua perlu mengisi energi dulu dan nanti bisa mencobanya lagi!"Xena bicara sambil berlalu dan mengenakan kembali pakaiannya. Dia meninggalkan Teguh bersama pemandangan yang indah."Baru bisa segini saja."Teguh tersenyum getir seraya turut mengenakan pakaian.Setelah itu.Xena segera menyiapkan makanan.Teguh terpaku pada lukisan dinding, tenggelam dalam pikirannya sendiri.Gambar dalam lukisan itu tampak sangat menarik.Terdapat gambar matahari dan bulan. Hal ini ada hubungannya dengan keseimbangan alam seme
Suasana diselimuti keheningan.Mana mungkin Teguh bisa meniru semua ini?Teguh pun berpikir dengan keras.Kepala Teguh terasa pening.Apa yang sebenarnya ingin disampaikan dengan keberadaan banyaknya simbol keseimbangan alam semesta ini?Saat berlatih kultivasi, benda apa yang dibutuhkan untuk intervensi, dan bagaimana benda itu harus terintegrasi dengan energi keduanya ...Tejasvi hanya menjelaskannya sedikit dan tak banyak bicara lagi.Teguh cukup bisa memahaminya.Adakalanya, terlalu banyak bicara justru membuat orang makin kebingungan. Hal itu akan membuat situasi yang sudah rumit menjadi makin kacau dan sulit untuk dipahami.Melihat Teguh tenggelam dalam pikirannya sendiri, lalu Tejasvi melihat sekilas ke arah lukisan dinding itu. Dia hanya bisa menghela napas panjang dan pergi begitu saja."Teguh Laksmana."Tak lama kemudian, ada aroma makanan yang menguar. Xena datang dengan membawa hidangan sederhana seraya berkata, "Nggak perlu banyak berpikir, cepat makan ini sebelum dingin!"
Belajar dari pengalaman sebelumnya.Dua orang ini punya kerja sama yang lebih baik.Tidak peduli ketika energi masuk atau keluar, semuanya dilakukan dengan perlahan.Setelah itu.Teguh dan Xena bergerak dengan semangat masing-masing, keduanya sudah sampai pada siklus penuh mereka yang kedua.Pada saat ini ...Kedua orang tersebut sama-sama merasa tegang.Semua perhatian mereka tertuju pada telapak tangan keduanya yang bertaut.Sangat teliti.Penuh perhatian.Karena kegagalan sebelumnya terjadi di proses ini.Sayangnya.Walau keduanya sudah mengendalikan energi dengan sangat baik.Meski keduanya telah menghindari semua rintangan.Tetap saja ...Perasaan yang tidak asing itu seketika menghampiri.Xena dan Teguh sempat terkejut karena terlambat menghentikan ritmenya dan gagal lagi."Duar, duar, duar!"Seiring berlangsungnya ledakan energi dalam tubuh mereka, Xena kembali terlempar.Teguh pun lagi-lagi tersungkur di bawah."Teguh Laksmana!"Meski sudut bibir Xena berlumur darah, dia segera
Teguh harus menggunakan energinya untuk meniup Seruling Pengendali Serangga Legendaris guna mengendalikan Ulat Pemakan Jiwa.Teguh sudah berlatih dengan melihat panduan dari Kitab Kultivasi yang punya energi kuat. Sementara itu, Ulat Emas Pemakan Jiwa berupa kekuatan yang sangat lembut, tetapi mematikan. Ketika kedua kekuatan ini digabungkan, mereka akan menciptakan kekuatan yang sangat harmonis!Namun, ada hal yang perlu diperhatikan ...Saat ini, aliran meridian Teguh rusak, jadi tidak mungkin dia berlatih dengan Kitab Kultivasi. Karena itu, mustahil juga untuk mengendalikan Serangga Legendaris dengan memainkan Seruling Pengendali Serangga Legendaris.Saat memikirkan ini, Teguh mendadak bersemangat.Sebenarnya, tidak terlalu sulit untuk segera pulih.Hanya dengan penambahan energi dari Tejasvi, dia sudah dapat membantunya lekas pulih.Hal yang sulit adalah menumbuhkan daging dari tulang!Bagaimana ini bisa dilakukan?Teguh menganggap dirinya sebagai seorang ahli pengobatan yang ulung