Teguh terdiam sejenak, sedikit menengokkan kepala ke arahnya sambil berkata, "Kesempatan yang kamu inginkan itu sebenarnya cuma pintu masuk ke jurang tanpa dasar.""Ini semua demi kebaikanmu."Lantas, Teguh pergi tanpa menoleh."Gawat!"Ketika sedang sibuk di dapur, Zakir melihat ke arah pintu dan menangkap perginya Teguh. Dia lekas sadar ada yang tidak beres.Zakir pun meletakkan pisaunya dan berlari keluar.Semua orang mengikuti keluar."Rina!"Melihat sosok Teguh yang makin menjauh, Zakir mendesah dan mengeluh, "Kenapa nggak kamu cegah dia biar nggak pergi, sih?""Betul, Kak Rina!""Rina, kenapa kamu biarkan dia pergi?""Kak Rina ..."Orang-orang itu mempertanyakan aksi Rina.Rina melihat sosok di kejauhan itu, menggelengkan kepala dan berkata, "Hatinya sudah pergi jauh. Sekalipun kita paksa dia tinggal, nggak akan ada artinya sama sekali."Setelah dia selesai bicara.Rina tidak bisa lagi menahan rasa sedih dan kehilangan dalam hatinya. Air mata mengalir dari mata jernihnya seketika
"Gadis ini ..."Wira terdiam sebentar, lalu tersenyum pahit. "Setelah aku membawa dia kembali dari Malajang, dia selalu memanggil-manggil ayahnya ...""Nggak lama setelah kembali, Komandan Hitam datang membawa Kak Damar yang sudah menjadi Raja Tentara Legendaris itu.""Dia menghabiskan seluruh waktunya bersama Kak Damar. Kadang menangis, kadang bicara sendiri, kadang membaca doa Buddha. Makin lama, dia makin kurus dan sakit-sakitan ..."Teguh terhenyak.Damar menjadi seperti ini hanya untuk menyelamatkannya.Sekarang, dia memang masih ada meski dalam bentuk berbeda. Namun, tetap saja, dia tidak memiliki kecerdasan dan tidak mungkin kembali seperti sedia kala.Teguh hanya bisa melunasi utangnya pada Damar perlahan-lahan di kemudian hari.Saat ini, dia memiliki urusan yang lebih penting."Wira."Teguh menepuk bahu Wira, lalu berkata, "Aku harus minta tolong padamu untuk mengurus Kota Senggigi dan Qila.""Aku pergi dulu," katanya, lalu Teguh dan Xena berjalan menuju pesawat khusus."Tungg
Teguh lanjut bertanya, "Kapan tepatnya?""Dua minggu lagi.""Intinya, kita harus mengungkap rahasia lukisan di dinding meski harus tinggal di dalam selama dua minggu ini," jelas Tejasvi terdengar cemas."Dua minggu ..."Teguh pun tersenyum getir.Lukisan dinding tersebut memang sangat misterius dan sarat akan rahasia.Memahami semuanya dalam dua minggu tanpa ada keraguan sedikit pun adalah tugas yang sama sulitnya dengan mendaki langit!Meski dibantu Catatan Rahasia Misterius, Teguh tetap tidak terlalu yakin.Bagaimanapun juga, Teguh hanya bisa melakukan yang terbaik dan berpasrah pada takdir."Jangan buang-buang waktu lagi.""Ayo, kita berangkat sekarang!"Menangkap ekspresi di wajah Teguh, Tejasvi tahu, ini tidak akan mudah. Namun, dia tetap harus melakukannya.Waktu yang tersisa bagi Sekte Obat-obatan tidaklah banyak.Tak lama kemudian.Sekali lagi, mereka tiba di sebuah panggung tinggi.Melihat lautan lava bergejolak tanpa henti di bawahnya, Tejasvi meringis ngeri dan bertanya ragu
"Konon katanya, ada dua rahasia.""Yang pertama adalah tujuh batu giok, yang menghadap ke arah emas, kayu, air, api, tanah, cahaya dan kegelapan. Semuanya dengan hewan ilahi masing-masing!""Yang kedua adalah lukisan dinding misterius. Tidak jelas dan sulit dimengerti. Hanya ada beberapa kata-kata yang membantu.""Kata-katanya.""Alam semesta, baik dan jahat bersama-sama.""Pria dan wanita bersama-sama, menuju kehidupan abadi."Seketika, Teguh pun terdiam.Kata-kata itu memberinya perasaan layaknya baru saja membaca sesuatu yang tertulis dalam bahasa yang tidak dia mengerti.Membaca atau tidak pun sama saja, sama-sama tidak berguna!Menyaksikan Teguh membuka Catatan Rahasia Misterius dan mendadak terpaku di tempat, Xena turut penasaran dan ikut membaca.Hanya saja, dia juga tidak mengerti artinya."Alam semesta, baik dan jahat bersama ..."Teguh berbisik lirih. Matanya beralih ke lukisan di dinding."Pria dan wanita bersama-sama ..."Teguh merasa tergugah dan menatap ke arah gambar ora
"Ini ..."Mendengar kata-kata yang diucapkan Teguh, wajah Xena merona merah seperti sinar merah matahari di musim kemarau. Membuat penampilannya seindah lukisan.Teguh juga merasa agak kurang nyaman.Karena mereka ...Seorang wanita yang belum menikah!Lalu, seorang lagi adalah pemuda dengan fungsi tubuh normal!Melakukan kultivasi bersama antara pria dan wanita memang agak memalukan bagi mereka.Teguh terbatuk kecil, lalu berkata, "Xena, itu yang ditunjukkan di lukisan dinding, bukan mauku. Kalau kamu nggak bersedia, kita langsung mulai berlatih saja.""Aku ..."Xena terkejut sejenak.Berbagai macam pemikiran berputar-putar di kepalanya.Dalam badai salju bertahun-tahun yang lalu, Kakek membawanya kembali ke Sekte Obat-obatan dan berusaha keras meyakinkan orang-orang untuk menjadikannya Putri Suci Sekte Obat-obatan. Akhirnya, dia pun menjadi Putri Suci Sekte Obat-obatan seperti saat ini.Jika tidak, dia sudah mati tergeletak menjadi patung es di musim dingin saat itu.Selama bertahun-
"Oke, aku lepas ..."Tenggorokan Teguh terasa sangat kering, sehingga suaranya jadi terdengar serak.Cepat-cepat, Teguh juga melepas seluruh pakaiannya."Fiuh ...""Sshh ..."Hampir pada saat yang sama, keduanya menutup mata. Dengan wajah merah padam, mereka mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan pergolakan dalam hati supaya dapat sepenuhnya fokus untuk memahami lukisan di dinding."Baiklah.""Mulai!"Keduanya membuka mata secara bersamaan dan berkata dalam waktu yang hampir bersama-sama.Wajah merah merona Xena jadi makin merah sebelum dia mulai menggerakkan kekuatan Qi dalam tubuhnya.Teguh menekan perasaan yang membara dan menjernihkan hati, mulai menggerakkan sisa-sisa kekuatan Qi dalam tubuhnya."Ha!"Setelah memutar kekuatan Qi dalam satu siklus penuh, mereka berdua menyentak kedua tangan ke depan bersamaan dan bertemu dengan lembut di udara.Pada saat kedua telapak tangan mereka bersentuhan, kekuatan Qi mulai masuk ke meridian Xena lewat tangan kiri Teguh, kemudian keluar
Sampai di sini, Xena tidak melanjutkan ceritanya.Teguh juga terdiam.Kedua orang ini adalah ahli Alam Bela Diri.Dalam latihan mereka sebelumnya, mereka telah mengalami beragam situasi. Energi mereka terbakar dan ini adalah pengalaman pertama bagi mereka.Kedua orang itu tidak dapat menemukan jawabannya."Ah, sudahlah."Xena menghela napas dan berkata, "Teguh, luka lamamu belum sembuh. Sekarang, kamu terluka lagi. Istirahat dulu dengan baik!""Aku akan pergi cari makanan. Kita berdua perlu mengisi energi dulu dan nanti bisa mencobanya lagi!"Xena bicara sambil berlalu dan mengenakan kembali pakaiannya. Dia meninggalkan Teguh bersama pemandangan yang indah."Baru bisa segini saja."Teguh tersenyum getir seraya turut mengenakan pakaian.Setelah itu.Xena segera menyiapkan makanan.Teguh terpaku pada lukisan dinding, tenggelam dalam pikirannya sendiri.Gambar dalam lukisan itu tampak sangat menarik.Terdapat gambar matahari dan bulan. Hal ini ada hubungannya dengan keseimbangan alam seme
Suasana diselimuti keheningan.Mana mungkin Teguh bisa meniru semua ini?Teguh pun berpikir dengan keras.Kepala Teguh terasa pening.Apa yang sebenarnya ingin disampaikan dengan keberadaan banyaknya simbol keseimbangan alam semesta ini?Saat berlatih kultivasi, benda apa yang dibutuhkan untuk intervensi, dan bagaimana benda itu harus terintegrasi dengan energi keduanya ...Tejasvi hanya menjelaskannya sedikit dan tak banyak bicara lagi.Teguh cukup bisa memahaminya.Adakalanya, terlalu banyak bicara justru membuat orang makin kebingungan. Hal itu akan membuat situasi yang sudah rumit menjadi makin kacau dan sulit untuk dipahami.Melihat Teguh tenggelam dalam pikirannya sendiri, lalu Tejasvi melihat sekilas ke arah lukisan dinding itu. Dia hanya bisa menghela napas panjang dan pergi begitu saja."Teguh Laksmana."Tak lama kemudian, ada aroma makanan yang menguar. Xena datang dengan membawa hidangan sederhana seraya berkata, "Nggak perlu banyak berpikir, cepat makan ini sebelum dingin!"