"Sekarang, Pasukan Serigala sudah menjadi kekuatan terbesar di Serenara."Nada suara Bayangan terdengar bangga."Bagus!"Teguh mengangguk puas, senyum bahagia terukir di bibirnya. Akan tetapi, dia tetap mengingatkan, "Bayangan, kamu harus ingat. Serenara adalah milik semua orang.""Kamu dan Delapan Senapati harus selalu introspeksi diri. Jangan sombong dan merasa lebih tinggi dari orang lain. Tetaplah dekat dengan rakyat.""Jangan pernah merendahkan mereka.""Pasukan Serigala ...""Nggak boleh jadi Kaisar Palsu kedua, mengerti?"Meskipun ...Gaya kepemimpinan Pasukan Serigala memang selalu begini. Namun, Teguh tetap serius mengingatkannya."Siap!"Bayangan menanggapi dengan serius, "Kak Teguh, jangan khawatir. Gaya kerja Pasukan Serigala selalu menjadi dasar utama. Nggak akan ada masalah."Teguh mengangguk dengan perasaan lega.Para pria di Pasukan Serigala merupakan orang-orang yang sudah Teguh bimbing secara pribadi. Bagai makan sambil menutup mata, dia tahu persis apa yang mereka pi
"Konferensi Seni Bela Diri Kuno, ya ..."Xena menjelaskan dengan sungguh-sungguh, "Itu kompetisi seni bela diri yang diikuti oleh semua kekuatan bela diri kuno di Serenara.""Kompetisi ini diadakan setiap sepuluh tahun sekali. Setiap kekuatan bela diri mengirimkan perwakilan masing-masing untuk berpartisipasi. Ini juga menjadi kesempatan bagi kekuatan bela diri untuk menyelesaikan perselisihan dan membagi ulang keuntungan yang berkaitan dengan kepentingan masing-masing kekuatan bela diri.""Bersamaan dengan itu, ada juga Aliansi Seni Bela Diri Kuno.""Saat ini, kekuatan bela diri yang punya nama besar, seperti Empat Keluarga Besar, Sekte Obat-obatan, dan kekuatan di seluruh dunia, semua terdaftar dalam Aliansi Seni Bela Diri Kuno.""Biasanya, Aliansi Seni Bela Diri Kuno sangat longgar dan nggak punya persyaratan khusus bagi kekuatan yang ada di bawahnya.""Tapi, di saat-saat kritis sekelas adanya konflik di antara kekuatan bela diri, Aliansi Seni Bela Diri Kuno akan turun tangan guna m
"Baik, Kakek."Lantas, Xena mengantar Teguh menuju paviliun perpustakaan.Sebagai tempat penting di Sekte Obat-obatan yang terletak di Gunung Yavana, paviliun perpustakaan diam-diam dijaga oleh beberapa tetua Sekte Obat-obatan. Orang-orang biasa akan kesulitan menjangkaunya."Itu, di sana."Xena menunjuk ke sebuah paviliun yang letaknya tak begitu jauh.Teguh mendongak untuk melihat.Itu adalah bangunan paviliun bergaya kuno yang khas. Dengan cat putih, genting merah, serta atap yang menjulang tinggi, membuat bangunan tersebut bernuansa kuno yang menarik. Membuat orang lain ingin melihatnya lebih dekat.Sesampainya di depan paviliun perpustakaan.Seorang murid Sekte Obat-obatan berjubah putih keluar dari dalam. Bagian dadanya terhias bordiran lambang tungku obat berwarna emas. Ini adalah simbol murid dari keturunan langsung Sekte Obat-obatan.Orang ini merupakan murid terbaik di generasi ketiga, cucu dari sesepuh agung Sekte Obat-obatan sekaligus satu dari lima ahli muda teratas di Sek
Alam Bela Diri Raja!Di antara para generasi muda, kasus ini bisa dibilang langka.Yardan pun menetapkan target kecil untuk dirinya sendiri, yakni mencapai Alam Bela Diri Raja dalam waktu tiga tahun.Tak pernah dia sangka sebelumnya.Xena, yang selalu dia anggap remeh, ternyata sudah melangkah lebih jauh. Menjadi murid terbaik Sekte Obat-obatan yang lebih kuat darinya.Sungguh ironis.Hal ini berhasil membuat Yardan merasa kaget sekaligus kesal."Yardan."Xena tak terlalu memikirkannya seperti Yardan. Setelah memukul mundur Yardan, dia pun berujar dengan suara bernada dingin, "Teguh adalah tamu terhormat di Sekte Obat-obatan. Kakek memberinya tugas penting. Jadi, buang jauh-jauh pikiran jahatmu.""Kalau nggak ...""Jangan salahkan aku kalau kasar padamu!"Yardan bangkit dengan susah payah. Berjalan dengan kaki pincang.Dia tak mengatakan apa-apa lagi. Namun, ketika melewati Xena dan Teguh, mata Yardan menatap tajam ke arah mereka berdua.Seandainya tatapan bisa membunuh orang, mungkin
Tejasvi sontak mengerutkan kening. "Katakan.""Sebelum berangkat ke Gunung Kaliputi, aku mau pinjam sejumlah buku proses kultivasi lagi."Teguh ingin segera memberikan teknik-teknik proses kultivasi itu kepada Bayangan dan lainnya untuk dipraktikkan. Makin cepat mereka menerobos ke Alam Bela Diri, tentu makin cepat juga mereka dapat membantunya."Nggak masalah," jawab Tejasvi tanpa ragu."Baiklah!"Teguh merasa lega, lalu kembali bertanya, "Gimana kalau kita ketemu di pintu masuk Gunung Kaliputi dua hari lagi?""Dua hari lagi, ya. Boleh."Tejasvi menyanggupi dengan senang hati. Kini, semuanya telah disepakati.Selanjutnya, Teguh memberi tahu Xena mengenai buku-buku proses kultivasi apa saja yang telah dia pilih tadi. Meminta bantuan wanita itu untuk mengambilkannya."Teguh."Xena menyerahkan setumpuk buku proses kultivasi kepada Teguh seraya berkata, "Kamu masih belum pulih benar dari cederamu. Tapi, kamu adalah orang penting yang bisa memahami lukisan dinding. Kakek memintaku untuk ik
Begitu ada kesempatan di depan mata ...Mana mungkin mereka bisa berlagak tenang tanpa menunjukkan rasa senangnya sama sekali?Harton dan Jazza saling bertukar pandang. Keduanya melihat keinginan dan antusiasme yang sama di mata masing-masing."Tapi, aku ada satu syarat sederhana ..."Teguh menatap ketiganya sekilas, lalu melanjutkan, "Setelah menerima buku rahasia proses kultivasi ini, kalian harus setia padaku dan bergabung dengan organisasiku!""Mau mendapat buku proses kultivasi ini ataupun nggak, aku memang sudah lama ingin bekerja denganmu!"Elang Hitam sontak terkekeh. Dia segera mengambil buku pilihannya dari tangan Teguh dan terus membelainya dengan lembut.Persis seperti sedang membelai wajah kekasihnya!Sialan.Bocah ini sangat tidak tahu malu."Ekhem, ekhem ...""Elang Hitam benar. Sebenarnya, kami juga nggak terlalu tertarik pada buku proses kultivasi ini. Dapat bekerja untuk Raja Serigala dan melayani rakyat adalah tujuan utama kami sebagai dokter genius.""Sebagai dokter
Suara yang tiba-tiba datang itu terdengar sangat tidak asing.Tangan Hanum gemetar, lalu dia mengangkat kepalanya.Tampak wajah yang sangat dia kenal, wajah yang selalu Hanum pikirkan dan membuatnya gelisah!"Kamu itu siapa?""Lalu, Hanum itu siapa?""Dia yang lagi kasih akupunktur, kenapa kamu yang atur-atur?"Seorang asisten yang membantu Hanum tidak bisa menahan diri.Dia sudah siap mencecar Teguh.Akan tetapi ...Hanum langsung menyadarinya, lalu menekan titik akupunktur pasien untuk memeriksa apakah ada masalah. Lantas, dia berbalik senang seraya mendekati Teguh.Wajah Teguh terpantul dengan jelas pada sepasang mata jernihnya bagai bulan sabit yang kilaunya tak terhingga. Dia berseru manis, "Kak Raja Serigala!"Suara yang jernih dan merdu, bagai kicauan burung di pagi hari.Raja Serigala!Saat dua kata itu diucapkan, seantero Klinik Obat Husada menjadi heboh!"Ya Tuhan, dia Raja Serigala Serenara!""Hahaha, aku bisa pamer ke semua orang kalau aku pernah menyaksikan sendiri kehebat
Teguh seketika merasa takjub.Penanganan prajurit yang terluka dan keluarga prajurit yang gugur selalu menjadi prioritas utama Teguh. Pak Husada sudah sangat baik melakukan semua ini sebagai seorang dokter sipil."Pak Husada, kamu sangat perhatian!"Lantas, Teguh membungkukkan badannya kepada Pak Husada.Teguh jarang memberi hormat kepada orang lain.Namun, tindakan yang dilakukan oleh Pak Husada saat ini sangat layak mendapat penghargaan!"Memang sudah tugasku sebagai seorang dokter di Kota Senggigi."Pak Husada bicara begini, sementara cahaya berkilauan tampak di matanya sembari dia tersenyum.Raja Serigala di depannya ini juga orang yang semacam itu.Peduli dengan kondisi rakyat.Para tentara sangat mengaguminya.Sejak zaman kuno hingga sekarang, hanya sedikit orang yang bisa meraih pencapaian seperti ini.Pak Husada merasa tergerak karena ketulusan hati Teguh dan merasa bahwa usahanya selama beberapa hari ini tidak sia-sia."Pak Husada."Teguh jadi terpikirkan sesuatu dan mengeluar