Share

Bab 913

"Oke."

Keduanya langsung menemukan sebuah gua, lalu mengumpulkan kayu bakar kering untuk membuat api.

"Kresek, kresek ..."

"Ssh ..."

Begitu api unggun menyala, rasa dingin di sekitar pun mulai berkurang.

Untuk menghindari rasa canggung seperti yang sebelumnya, kali ini Teguh tidak menawarkan bantuannya pada Xena. Mereka bergantian membakar makanannya masing-masing tanpa menimbulkan masalah apa pun.

"Terima kasih."

Teringat akan situasi berbahaya di bawah air, Teguh pun berterima kasih dengan tulus. "Kalau bukan karena kamu, tadi aku mungkin ..."

Teguh tak melanjutkan kalimatnya, hanya menggelengkan kepala.

Saat ini, wajah Xena ...

Tampak bercahaya karena pantulan api unggun.

Cantik dan bersinar.

Entah apa yang tengah dia pikirkan.

Usai mendengar perkataan Teguh, dia mengalihkan perhatiannya kembali. Mata jernih Xena menatap wajah Teguh, samar-samar bertengger rasa kecewa di sana.

"Sama-sama."

Xena hanya menggeleng sembari berkata serius, "Sebenarnya ... saat kamu tiba-tiba bilang kalau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status