Karena itu, dia berharap Carles mengampuni nyawanya demi membantu mereka untuk mengalahkan Teguh."Berlutut!"Tak lama kemudian, mereka berdua berlari ke belakang Teguh untuk menekan punggungnya.Tatapan dingin tersirat di mata Teguh.Padahal, dia datang untuk membantu keluarga Yulianto dengan tulus, tetapi dua bajingan ini ... malah ingin membuatnya berlutut di hadapan Carles. Benar-benar tidak tahu diuntung!"Plak!""Plak!"Tiba-tiba, Teguh menampar mereka dua kali dengan keras, hingga membuat dua orang itu terpental di antara kerumunan keluarga Yulianto."Ada musuh tepat di depan kalian. Daripada berpikir cara mengalahkan musuh, kalian justru memukuli teman sendiri. Baru pertama kali kulihat ada hal seperti ini!""Kenapa keluarga Yulianto merawat orang-orang semacam ini, sih?"Namun, dua tamparan Teguh bagaikan sambaran petir ke arah danau yang tenang.Terlebih lagi, banyak orang di keluarga Yulianto yang telah lama membenci Teguh.Dia tak hanya mengalahkan dua juniornya, tetapi jug
Suaranya tidak begitu nyaring.Namun, tamparan itu membuat semua orang terpaku.Semua orang di keluarga Yulianto sungguh tercengang dengan mulut ternganga, termasuk Rina.Tak seorang pun dapat membayangkannya.Dia tak kenal takut.Bahkan, dia berani menampar Carles.Sikap ini, seolah-olah menampar mereka sampai mati!Dia ingin mencari mati?Semua orang pun mulai naik pitam hingga membuat mereka ingin menghajar Teguh.Orang-orang di Pembunuh Kegelapan pun berulang kali mengedipkan mata dengan tajam!Teguh sungguh berani menampar langsung Tuan Muda di hadapan mereka.Bukan hanya tamparan di wajah Carles, tetapi juga tamparan untuk semua orang-orang di Pembunuh Kegelapan serta keluarga Laksono!Carles sangat marah.Dalam kondisi ini, Teguh masih berani menampar dirinya?Namun, dia tercekik hingga tidak bisa bicara sepatah kata pun, sehingga dia hanya bisa menendang-nendang penuh amarah.Sontak, hal tersebut langsung membuat orang-orang di Pembunuh Kegelapan bereaksi."Teguh!""Biarkan Pak
Teguh tak hanya ceroboh, tetapi juga bodoh.Dia telah menyinggung Carles hingga seperti ini, tetapi dia masih berani menyombongkan diri ...Tidak masalah bila Teguh meninggal. Namun, mereka tidak ingin terlibat!"Gimana kondisi Anda?""Pak Carles, baik-baik saja?""Pak ... "Para pembunuh itu langsung menangkap Carles dengan hati-hati, lalu menghangatkannya dari hawa dingin.Sementara itu, Carles ...Dia berhasil melepaskan diri dari cengkeraman Teguh dalam posisi naik pitam. Kini, wajah bengkaknya pun tampak begitu mengerikan.Dia mendorong para pembunuh itu ke depan, lalu melihat Teguh sambil menyipitkan mata. "Kalian tunggu apa lagi? Bunuh Teguh sekarang juga!"Kratak!Usai bicara, separuh dari pembunuh itu bergegas maju sambil menyeringai.Mereka tidak berani menyerang Teguh sebelumnya karena Carles berada dalam cengkeramannya.Namun, sekarang, tidak ada lagi kekhawatiran.Oleh karena itu, dengan gerakan secepat kilat, para pembunuh itu berharap menjadi orang pertama yang memenggal
"Baik, Pak Carles!""Ayo kita kalahkan Teguh dan jadikan dia berlubang macam saringan!""Matilah kamu, Teguh!""Teguh, tamatlah riwayatmu ... "Segera, para pembunuh itu memamerkan barisan gigi mereka lewat seringai puas. Mereka ingin Teguh merasa putus asa sebelum dia meninggal.Namun, yang membuat mereka tidak senang adalah Teguh yang berdiri di sana dengan tangan terlipat, seolah-olah dia tidak peduli sedikit pun akan situasinya.Teguh ... dia benar-benar kehilangan akal!Sialan, tidak ada seorang pun yang tahan!Krak ... krak ...Segera saja para pembunuh itu mulai menarik pelatuknya.Brem!"Brem. brem, brem ... "Tiba-tiba, terdengar deru mobil mewah kian mendekat.Iring-iringan dipimpin oleh Rolls-Royce Phantom. Selain itu, empat angka 8 yang terukir di pelat nomor begitu menarik perhatian."Berhenti!"Kemudian, terdengar suara dengan keagungan yang tak terhingga.Ekspresi para pembunuh itu berubah, lalu mereka semua menatap Carles untuk menunggu perintah.Ketika Carles melihat s
"Carles, kali ini bisa nggak kamu lepaskan dia?"Wafa mengatakannya dengan tutur kata yang lembut, tetapi terdengar lebih berat dari apa pun di dunia ini hingga menimbulkan kebingungan tatkala sampai ke telinga orang-orang tersebut.Di sisi lain, keluarga Yulianto merasa lega.Dengan kehadiran bos besar Wafa, masalah keluarga Yulianto telah hilang!Sementara itu, Carles mengedip-ngedipkan mata, lalu ada sesuatu yang seketika tebersit dalam pikirannyaOh? Pantas!Tidak heran jika dia berlagak tinggi, ternyata dia mengenal orang terkaya di Kota Senggigi.Terlebih lagi, dia menyajikan adegan yang sangat meriah, sampai-sampai Wafa, orang yang paling berkuasa, hadir secara langsung!Meskipun dia enggan, dia hanya bisa mengakuinya.Wafa ...Dia, Carles, tidak mampu menyinggung perasaannya."Ini karena permintaan Pak Wafa, jadi aku nggak sungkan-sungkan lagi."Carles memaksakan senyum pahit, lalu melambaikan tangannya pada para pembunuh, "Semuanya ikut aku pulang."Carles berbicara.Para pemb
Sebenarnya ...Tepat setelah Carles pergi.Zakir dan Darya ingin berbicara dengan keluarga Judistia.Namun, aura Wafa terlalu kuat hingga membuat mereka tidak berani mendekat. Oleh karena itu, mereka tidak punya pilihan selain mendengarkan dari kejauhan.Pembicaraan Yiska dan Teguh samar-samar terdengar di telinga mereka, "Membalas budi".Apa yang terjadi?Mungkinkah keluarga Judistia berutang budi pada Teguh?Zakir menghampiri mereka untuk bertanya dengan hati-hati, "Saya kurang paham kalian berbincang apa, tapi saya dengar ada balas budi?"Yiska melirik sekilas ke arah Zakir, tetapi dia sama sekali tidak menganggapnya serius.Namun, melihat anggota keluarga Yulianto menatapnya dengan penuh semangat, dia tiba-tiba memutar otak sambil memikirkan cara untuk mempermalukan Teguh.Yiska berkata, "Beberapa hari lalu, dia sudah menolong Kakek."Usai mengatakan hal tersebut, seluruh anggota keluarga Yulianto tiba-tiba menyadari.Bahkan, kini mereka lebih bersemangat.Ini adalah peluang, pelua
"Dia benar-benar nggak tertolong lagi."Enggan terus berdiam diri, Zakir pun berkata, "Guh ... Teguh, Kenapa kamu melakukan ini, kenapa?""Sekarang udah berakhir, lima triliun terbuang sia-sia."Dia tidak pernah menyukai Teguh dari awal, tetapi sekarang, dia tidak lagi menganggapnya sebagai orang normal."Udahlah!"Yoga menatap semua orang dengan sorot mata yang tajam, lalu berkata dengan tenang, "Kalau dia ambil lima triliun itu, mungkin kita nggak bakal lolos dari Carles hari ini."Begitu dia angkat bicara, orang-orang di keluarga Yulianto langsung terdiam.Namun, mereka tidak berpikir seperti itu.Lagi pula, dengan lima triliun, dia masih bisa menemukan cara untuk menghadapi Carles.Namun, saat ini semuanya sudah sia-sia.Lima triliun hilang, dukungan keluarga Judistia hilang, bahkan mereka telah menyinggung musuh yang kuat semacam Carles.Saat ini.Semua orang diselimuti kesedihan hingga mereka kembali ke rumah masing-masing.Rina juga membawa Teguh pulang ke Bahari Indah.Sepanjan
Bayangan tertegun sejenak. Dia tersenyum dan berkata, "Kalau Kak Teguh suka, lain kali aku bakal unjuk gigi lagi."Begitu perkataannya selesai,terlihat beberapa van tiba-tiba menginjak rem dan berhenti di depan bengkel mobil.Sekitar tujuh atau delapan orang bergegas keluar dari setiap van dan mengepung Teguh dan Bayangan dengan cepat. Tangan mereka semua tampak memegang sebuah benda berkilau.Mereka adalah penyamun malam!Selama ini, mereka bersembunyi di samping kediaman Yulianto.Setelah menunggu Tuan Wafa pergi, mereka melihat Teguh masuk ke mobil Rina, jadi mereka mengikutinya sampai ke bengkel mobil yang jauh dari keramaian jalan itu."Teguh!"Pemimpin penyamun malam melangkah maju dengan arogan. Senyum dingin tampak di wajahnya, seolah-olah dia telah mengendalikan segalanya,"Kali ini, Wafa tidak akan datang menyelamatkanmu.""Teguh, kenapa kamu tidak sombong lagi sekarang?""Ayo selesaikan urusan kita ... "Para pembunuh itu perlahan-lahan berkumpul. Sebagian dari mereka menunj