Sebenarnya ...Tepat setelah Carles pergi.Zakir dan Darya ingin berbicara dengan keluarga Judistia.Namun, aura Wafa terlalu kuat hingga membuat mereka tidak berani mendekat. Oleh karena itu, mereka tidak punya pilihan selain mendengarkan dari kejauhan.Pembicaraan Yiska dan Teguh samar-samar terdengar di telinga mereka, "Membalas budi".Apa yang terjadi?Mungkinkah keluarga Judistia berutang budi pada Teguh?Zakir menghampiri mereka untuk bertanya dengan hati-hati, "Saya kurang paham kalian berbincang apa, tapi saya dengar ada balas budi?"Yiska melirik sekilas ke arah Zakir, tetapi dia sama sekali tidak menganggapnya serius.Namun, melihat anggota keluarga Yulianto menatapnya dengan penuh semangat, dia tiba-tiba memutar otak sambil memikirkan cara untuk mempermalukan Teguh.Yiska berkata, "Beberapa hari lalu, dia sudah menolong Kakek."Usai mengatakan hal tersebut, seluruh anggota keluarga Yulianto tiba-tiba menyadari.Bahkan, kini mereka lebih bersemangat.Ini adalah peluang, pelua
"Dia benar-benar nggak tertolong lagi."Enggan terus berdiam diri, Zakir pun berkata, "Guh ... Teguh, Kenapa kamu melakukan ini, kenapa?""Sekarang udah berakhir, lima triliun terbuang sia-sia."Dia tidak pernah menyukai Teguh dari awal, tetapi sekarang, dia tidak lagi menganggapnya sebagai orang normal."Udahlah!"Yoga menatap semua orang dengan sorot mata yang tajam, lalu berkata dengan tenang, "Kalau dia ambil lima triliun itu, mungkin kita nggak bakal lolos dari Carles hari ini."Begitu dia angkat bicara, orang-orang di keluarga Yulianto langsung terdiam.Namun, mereka tidak berpikir seperti itu.Lagi pula, dengan lima triliun, dia masih bisa menemukan cara untuk menghadapi Carles.Namun, saat ini semuanya sudah sia-sia.Lima triliun hilang, dukungan keluarga Judistia hilang, bahkan mereka telah menyinggung musuh yang kuat semacam Carles.Saat ini.Semua orang diselimuti kesedihan hingga mereka kembali ke rumah masing-masing.Rina juga membawa Teguh pulang ke Bahari Indah.Sepanjan
Bayangan tertegun sejenak. Dia tersenyum dan berkata, "Kalau Kak Teguh suka, lain kali aku bakal unjuk gigi lagi."Begitu perkataannya selesai,terlihat beberapa van tiba-tiba menginjak rem dan berhenti di depan bengkel mobil.Sekitar tujuh atau delapan orang bergegas keluar dari setiap van dan mengepung Teguh dan Bayangan dengan cepat. Tangan mereka semua tampak memegang sebuah benda berkilau.Mereka adalah penyamun malam!Selama ini, mereka bersembunyi di samping kediaman Yulianto.Setelah menunggu Tuan Wafa pergi, mereka melihat Teguh masuk ke mobil Rina, jadi mereka mengikutinya sampai ke bengkel mobil yang jauh dari keramaian jalan itu."Teguh!"Pemimpin penyamun malam melangkah maju dengan arogan. Senyum dingin tampak di wajahnya, seolah-olah dia telah mengendalikan segalanya,"Kali ini, Wafa tidak akan datang menyelamatkanmu.""Teguh, kenapa kamu tidak sombong lagi sekarang?""Ayo selesaikan urusan kita ... "Para pembunuh itu perlahan-lahan berkumpul. Sebagian dari mereka menunj
Bayangan segera melakukan perintah Teguh.Di kediaman Laksono,Carles sedang minum dengan seorang wanita cantik di pelukannya.Namun, makin minum, Carles makin merasa hambar. Dia juga selalu merasakan sedikit bau urin di tenggorokannya.Padahal, dokter mengatakan bahwa itu hanya gejala psikologis.Namun, dia tidak bisa melupakan bayangan yang terukir di jiwanya."Sialan! Kenapa orang itu masih belum membalas?"Carles mengambil ponselnya dan bersiap untuk menelepon pemimpin penyamun malam.Tiba-tiba, suara dingin terdengar dari luar."Kamu tidak perlu meneleponnya lagi.""Mereka sudah kembali."Kenapa suara ini ...mirip suara Teguh?Carles kaget dan tiba-tiba berdiri.Sebuah benda bulat menggelinding dari pintu dan mengenai Carles. Dia langsung ketakutan dan segera bersembunyi di samping sofa."Bruk!"Detik berikutnya, benda itu mendarat di meja dan memantul sebanyak dua kali. Benda itu memercikkan cairan dan mengenai bibir Carles.Tanpa sadar, Carles menjulurkan lidahnya dan menjilatn
"Kamu, kamu ... ""Te ... Teguh, kamu tidak boleh membunuhku!"Cekikan yang kuat itu membuat mulut Carles kesulitan berbicara. Dia hanya mampu mengucapkan kurang dari sepuluh kata.Dia hanya playboy kaya yang hanya pandai berbicara saja.Saat berada di ambang kematian, dia tidak berbeda dengan orang biasa. Dia bahkan lebih ketakutan dan tersiksa.Ketika menghadapi kematian, semua makhluk hidup adalah sama!"Oh?"Teguh menatap Carles dengan tatapan dingin dan perlahan bertanya, "Beri aku alasan untuk tidak membunuhmu."Begitu dia selesai berbicara,dia meremas tangan Carles dan mulai mengerahkan kekuatan.Saat merasakan kekuatan yang makin meningkat, Carles langsung panik. Dalam kondisi tubuh yang kotor, dia harus memikirkan alasan untuk bertahan hidup."Membunuh itu ... ilegal, kamu akan dikenai sanksi!"Mendengar itu, Teguh langsung tertawa.Di perbatasan,Teguh telah banyak membunuh orang. Apa dia masih takut dengan hal ini?Lagipula,Bukankah Carles berkomplot dengan para penyamun m
Saat mendengar perkataan itu, mata Waldi tampak berkilat-kilat dan memancarkan emosi. Dia mengambil pisau buah di sampingnya dan menusukkannya ke dada wanita cantik itu. "Anakku sudah bodoh, buat apa kamu masih hidup?"Sorot mata wanita itu tampak ketakutan, lalu dia pun mati ditusuk oleh Waldi.Sepuluh menit kemudian.Di rumah sakit pertama.Setelah konsultasi dengan spesialis berakhir, seorang pria keluar dan berkata kepada Waldi dengan nada menyesal, "Tuan Waldi, maaf ... ""Tuan Carles mengalami syok hingga menyebabkan gangguan mental dan sistem saraf pusatnya rusak, jadi dia menjadi seperti ini.""Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Anda boleh minta petunjuk dari spesialis lain.”"Bum!"Waldi meninju dinding di sebelahnya hingga meninggalkan bekas yang dangkal di sana.Hal itu menunjukkan betapa marahnya dia."Teguh!"Waldi menyerukan nama Teguh dengan geram hingga membuat orang merasakan kebencian yang dalam. "Kamu sudah membuat Carles menderita ... ""Kalau aku tidak menguli
Keesokan paginya.Teguh yang masih terlelap langsung terbangun oleh ketukan pintu dari luar."Teguh!""Cepat buka pintu! Sudah terjadi masalah!""Cepat bangun!"Teguh segera bangkit dan membuka pintu. Orang yang mengetuk pintu itu adalah Shinta."Apa yang telah terjadi?" tanya Teguh yang masih mengantuk."Terjadi kerusuhan di Senggigi!"Ekspresi Shinta tampak serius, seolah-olah langit di Kota Sengigi telah runtuh.Setelah menguap sebentar, Teguh bertanya, "Seberapa parah?""Sangat parah. Seperti yang kamu katakan sebelumnya."Shinta menatap Teguh lekat-lekat, ekspresi wajahnya tampak serius, "Tadi malam, Danu dan ayahnya menjual semua perusahaan milik keluarga Gumilar dan aset lainnya. Mereka memindahkan seluruh uang ke luar negeri dengan total sebanyak tiga triliun!""Sekarang keluarga Gumilar ... sudah bangkrut.""Para pemegang saham perusahaan dan mereka yang tergila-gila membeli saham milik keluarga Gumilar dalam beberapa hari terakhir ini sudah hampir gila.""Sejak pagi ini, tela
Sembari berbicara, Zakir mengeluarkan ponselnya."Bukannya uang sudah dibawa kabur? Apa gunanya kamu telepon sekarang?""Dasar aneh. Dia masih berkhayal di sini!""Jangan mimpi, deh!"Ejek Adi dan lainnya.Zakir tahu bahwa hal itu tidak mungkin terjadi, tetapi dia juga tidak punya cara lain.Anehnya, panggilan itu langsung dijawab dari seberang sana.Zakir senang dan langsung berkata, "Halo, ini Danu?""Selama ini kamu suka sama Rina, 'kan? Aku rasa kalian berdua serasi. Kapan kamu punya waktu? Datanglah ke rumah kami untuk membahas soal pernikahan ... "Namun, sebelum Zakir selesai berbicara, Danu menjawab dengan sinis, "Zakir, kamu pikir aku bodoh? Kenapa aku mau tunangan di saat seperti ini? Apa aku sudah gila?"Ekspresi Zakir mendadak berubah ketika diejek oleh Danu.Dia masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi terdengar nada sibuk dari seberang sana. Danu sudah menutup teleponnya."Zakir, kamu telah mencoreng nama baik keluarga Yulianto.""Bukan hanya ditipu, kamu malah datang ke si