Sebagai tempat penting bagi Sekte Obat-obatan, tempat ini dijaga dengan sangat ketat oleh para Penjaga Pintu Masuk. Mereka menjaganya selama 365 hari penuh, tanpa memedulikan panas, dingin, siang, atau pun malam.Sekelompok patroli yang terdiri dari lima orang baru saja melewati gerbang utama, ketika sosok Elang Hitam diam-diam meluncur di belakang mereka. Dengan pelan dia membuka gerendel pintu dan menyelinap masuk.Seluruh proses berlangsung begitu mulus, tanpa membuat suara apa pun."Ketemu!"Elang Hitam terus bergerak di dalam Gudang Harta Karun, hingga akhirnya dia berhenti di salah satu tempat. Kemudian dia mengambil sebuah benda yang dilindungi dengan sangat ketat dan disembunyikan di dalam jubahnya.Setelah itu, dia menjulurkan kepalanya sebentar, kemudian segera meninggalkan area yang tidak terlihat oleh tim patroli.Orang-orang dari Sekte Obat-obatan tidak mengetahui hal ini sama sekali.Di Aula Utama.Seorang pria tua dan anak muda sedang duduk berhadapan sambil minum teh.W
"Srak ..."Xena sedikit lebih lambat dari kakeknya, dia juga tercengang melihat kotak kayu yang kosong.Saat itu juga, wajah keduanya langsung berubah pucat.Peta harta karun ini sangat penting dan sangat dijaga ketat oleh Sekte Obat-obatan.Sekarang peta itu sudah dicuri!"Selidiki!"Tejasvi menggertakkan giginya dan berkata dengan nada yang sangat dingin, "Segera kerahkan semua pasukan untuk menyelidikinya! Aku ingin tahu siapa yang berani mencuri peta harta karun Sekte Obat-obatan!""Siap!"Kapten yang bertanggung jawab atas penjagaan segera menerima perintah dan pergi.Setelah memberi perintah.Tejasvi masih mempertahankan ekspresi wajah yang suram untuk waktu yang lama.Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun sepanjang waktu dan kembali ke arah aula utama bersama Xena."Kakek ... "Panggilnya dengan mata yang berbinar. "Orang ini mampu mencuri peta harta karun secara diam-diam di bawah penjagaan ketat seperti ini. Dia jelas memiliki kekuatan yang sangat hebat dan sangat familiar de
Pak Yudha tidak memberikan penjelasan lebih lanjut, tetapi dengan santainya dia mengeluarkan sebuah peta harta karun - tepatnya peta yang hilang dari gudang harta karun Sekte Obat-obatan.Orang yang mencuri peta harta karun tadi adalah Pak Yudha."Aku sudah mengirimkan undangan kepada tiga keluarga besar, keluarga Siallagan, keluarga Wira, dan keluarga Ananta, atas nama Xena Xabel untuk bertemu di Hotel Yustika di ibu kota.""Kepala dari tiga keluarga besar akan menunggumu di sana.""Bawalah serta empat tetua Klan Naga bersamamu, itu sudah cukup untuk menghadapi mereka."Para pemimpin dari tiga keluarga besar semuanya adalah master tingkat tinggi di Alam Kaisar Kultivasi tahap akhir.Meskipun keempat tetua Klan Naga hanya berada di tahap akhir Alam Bela Diri Raja, kekuatan mereka saat bekerja sama dan menggunakan formasi pertempuran tidak lebih lemah dari pihak mana pun.Rina masih bertanya dengan cemas, "Guru, apa yang harus aku lakukan?"Pak Yudha mencondongkan tubuhnya dan membisikk
"Sekte Obat-obatan?"Disnu, Triyasa, dan Winesh saling memandang dengan ekspresi bingung yang tergambar di wajah mereka.Bukankah mereka diundang atas nama Klan Naga?Kenapa tiba-tiba berubah menjadi Sekte Obat-obatan?Namun, orang di depan mereka ini memang Xena Xabel dari Sekte Obat-obatan ...Disnu mengrenyitkan kening. "Nona Xena, apa Klan Naga ini pasukan milik Sekte Obat-obatan?"Rina tetap tenang dan menjawabnya sambil tersenyum, "Benar sekali."Mendengar jawabannya, ketiga orang tua licik itu sedikit memicingkan mata mereka.Sekte Obat-obatan ...Sekte itu sendiri sudah mempunyai kekuatan yang hebat, ternyata mereka diam-diam mengembangkan kekuatan seperti Klan Naga.Selain itu, 11 master yang baru saja muncul, empat di antaranya dari Alam Bela Diri Raja tahap akhir, dan tujuh dari Alam Bela Diri Master.Kekuatan seperti itu membuat mereka tidak bisa mengabaikannya."Bagaimana dengan ketua Sekte Obat-obatan?"Triyasa menatap tajam ke arah Rina dan bertanya dengan suara berat, "
Rina Yulianto melihat ekspresi yang berubah-ubah dari ketiga orang itu. Seolah-olah dia sudah menguasai segalanya, sudut bibirnya terangkat dan dia berkata dengan penuh percaya diri, "Sekarang, aku serahkan kepada kalian bertiga.""Kalau kalian bertiga sudah memikirkannya ...""Jangan lupa temui aku di Gunung Yavana dan kita akan pergi ke keluarga Yadira bersama-sama."Setelah selesai bicara ...Rina kemudian membawa keempat tetua dan Tujuh Naga Agung meninggalkan Hotel Yustika.Di dalam ruang VIP tidak ada seorang pun yang berbicara.Disnu, Triyasa, dan Winesh saling memandang, tapi tidak ada yang mengucapkan sepatah kata pun.Di luar hotel.Rina naik ke sebuah van tanpa plat nomor.Pak Yudha sudah duduk di kursi penumpang depan."Guru ...""Aku sudah menyerahkan peta harta karun dan menjelaskan tujuanku pada mereka bertiga, tapi mereka masih ragu-ragu," ujar Rina, melaporkan."Wajar kalau mereka ragu-ragu.""Keluarga Yadira sudah memimpin tiga keluarga besar selama ini. Jika mereka t
Kediaman Keluarga Yadira."Pak Noah ... ""Teguh Laksmana sudah jatuh ke tangan keluarga Yadira. Cepat atau lambat ini akan menimbulkan kecurigaan dari tiga keluarga besar. Aku pikir lebih baik membuka mulutnya secepat mungkin buat memberi tahu keberadaan peta tersebut!"Sesepuh Agung terus memberi saran kepada Noah."Kamu benar."Mata Noah berkilat dingin, dia pun menjawab "Hari ini, aku akan pergi menemui Teguh secara langsung dan melihat seberapa keras usahanya untuk terus bungkam."Setelah dia selesai bicara.Keduanya kemudian menuju penjara tempat Teguh ditahan."Lapor!"Seorang pelayan tiba-tiba berlari dengan tergesa-gesa dan memberi hormat. "Lapor kepada Pak Noah dan Sesepuh Agung. Ketua Sekte Obat-obatan bersama kepala keluarga Siallagan, Ananta, dan juga Wira, datang dengan membawa banyak orang.""Apa?"Mendengar perkataan itu, wajah Noah langsung berubah menjadi muram.Dia dan sesepuh saling memandang. Keduanya melihat ekspresi masam di wajah satu sama lain. "Bawa kami ke sa
Ketiga orang itu membantu Tejasvi Xabel berbicara, tetapi di balik kata-kata mereka tersirat ancaman.Benar juga.Hari ini, pasukan elite dari tiga keluarga besar dan Sekte Obat-obatan semuanya hadir bersama.Jika Noah tetap keras kepala, mereka terpaksa harus menggunakan kekerasan. Keputusan ini akan melukai keharmonisan dan kekuatan semua pihak."Pergi dan bawa Teguh keluar."Melihat situasinya sudah seperti ini, Noah merasa tidak ada gunanya lagi banyak bicara. Dia pun dengan wajah muram memberi perintah.Sesepuh Agung segera berbalik dan pergi.Ketika dia kembali, dia telah bersama dengan seorang pria.Wajahnya pucat.Terlihat tidak bersemangat.Dialah toko utama insiden ini, Teguh Laksmana.Wus!Noah tidak langsung menyerahkan Teguh Laksmana. Dia buru-buru ke hadapan Teguh dan memaksanya menelan sebutir pil."Heh, Teguh.""Ini 'Pil Seratus Hari Pemusnah Jiwa'. Kalau kamu nggak minum penawarnya dalam seratus hari, organ dalammu akan hancur, darah akan mengalir dari semua lubang di
Di sebuah daerah terpencil seputar tepian kota.Ini adalah jalan rahasia untuk meninggalkan ibu kota."Rina ..."Yudha melihat ke arah Rina sekilas, lalu berkata, "Orang-orang dari Sekte Obat-obatan sudah mulai bergerak dan menyebar ke setiap simpang jalan di ibu kota. Aku hanya bisa mengantarmu dengan cara ini."Rina masih enggan untuk pergi.Karena dia belum melihat Teguh kembali dengan selamat."Guru!""Gimana kondisi Teguh sekarang? Aku ingin menemuinya ..."Rina bicara dengan sangat tulus dan penuh kekhawatiran."Kamu nggak perlu mengkhawatirkan Teguh."Yudha melihat wajah cantik Rina yang tampak muram. Dia tahu, hadirnya ekspresi itu pasti karena Teguh, sehingga dirinya berusaha menghibur, "Dia akan aman selama kita bisa menemukan harta karun keluarga Xabel.""Lagi pula ...""Bagi Empat Keluarga Besar hingga seluruh Sekte Obat-obatan, Teguh adalah orang yang sulit dikalahkan.""Terlepas dari posisinya yang ada di tangan siapa pun, kematian Teguh akan menimbulkan rasa curiga dari