"Argh!"Begitu dia meminum racunnya, Randi langsung menjerit pilu. Jeritannya yang menyedihkan sontak menggema di lembah gunung yang terpencil itu dalam waktu yang lama.Seiring teriakan mengerikan yang terdengar, penampilannya juga berubah drastis. Semua lubang di kepalanya mengeluarkan darah hitam yang mengalir ke wajah dan lehernya. Tampak sangat mengerikan.Sementara itu …Kulit di wajah, leher, dan lengan atasnya mengalami retak-retak. Memperlihatkan pembuluh darah yang terus berdenyut di dalamnya."Bum!""Blep …"Beberapa pembuluh darah tidak kuasa menahan tekanannya dan langsung meledak.Darah mengalir makin deras. Hanya dalam beberapa detik, Randi sudah bermandikan darahnya sendiri."Sss ..."Namun, tak lama kemudian, terjadi satu hal yang lebih aneh lagi.Darah itu mulai mendidih, bergolak di permukaan kulitnya, dan berakhir diserap kembali oleh pori-porinya.Di saat yang bersamaan.Kulit Randi perlahan-lahan mulai mengering dan menyusut. Pada akhirnya, dia berubah menyerupai
Teguh memuntir kepalanya hingga putus.Di hadapan kekuatan mutlak, segala bentuk kepura-puraan dan tipu muslihat tidak akan ada gunanya.Setelah membunuh Randi.Teguh berbalik dan menatap ke arah Praktisi Tirta di sampingnya."Serigala, Raja Serigala."Tirta melihat sendiri bagaimana Teguh membantai Randi dengan kejam, bahkan setelah Randi meningkatkan kekuatannya dengan memakan serangga beracun. Sekarang, saat berhadapan seorang diri dengan Teguh, dia langsung berlutut ketakutan hanya dengan tatapan matanya saja."Kumohon, lepaskan aku.""Aku juga dipaksa.""Aku nggak bermaksud melawanmu."Tirta terus-menerus menundukkan kepalanya, segan mendongak sedikit pun."Semua ini ...""Semua ini adalah ide Dewa Perang Kedua!""Sebelum putaran keempat kompetisi, dia mengundang kami, lima besar dari peringkat surgawi, untuk berunding secara rahasia. Dia bilang mau bekerja sama dengan kami di putaran keempat untuk melawanmu.""Termasuk ...""Semua kejadian setelah itu juga ulahnya!"Seiring berse
Akan tetapi ...Bagaimanapun juga, dia adalah Dewa Perang Kedua. Dia tetap tenang dalam menghadapi situasi berbahaya.Setelah menarik napas dalam-dalam, Dewa Perang Kedua pun menjadi lebih tenang. Dia menyunggingkan senyuman di wajahnya dan menunjuk tempat di sebelahnya. Sambil tersenyum tenang, dia pun berkata, "Silakan duduk, Yang Mulia Raja Serigala.""Sejak terakhir kali kita berpisah ...""Plak!"Teguh sedang murka. Itu sebabnya dia enggan mendengar omong kosong yang keluar dari mulut Dewa Perang Kedua.Sontak, Teguh menyerang dan menampar wajah Dewa Perang Kedua. Tamparan itu langsung memalingkan kepala Dewa Perang Kedua dan mengempaskannya dengan keras ke sofa.Setelah itu ..."Brak!""Plak!""Bruk!""Duang ..."Setelah melancarkan serangan beruntun habis-habisan, amarah Teguh pun mereda."Dengarkan baik-baik. Kuucapkan ini untuk yang terakhir kalinya."Teguh mencengkeram kerah pakaian Dewa Perang Kedua. Tanpa peduli perasaannya sedikit pun, suara Teguh terdengar bernada dingin
Beberapa saat kemudian, tempat itu sudah luluh lantak dan tidak lagi bisa dikenali."Huhuhu ..."Setelah beberapa saat, Dewa Perang Kedua pun selesai melampiaskan amarahnya. Perasaannya jauh lebih tenang. Namun, wajahnya tetap semuram awan hitam sebelum badai datang.Beberapa saat kemudian.Dewa Perang Kedua melakukan panggilan video kepada Kaisar."Yang Mulia ...""Teguh terlalu licik. Semua strategi yang digunakan selama ini berakhir gagal ..."Suara Dewa Perang Kedua terdengar begitu lirih.Di dalam video, wajah Tedja juga terlihat tidak sedap dipandang mata setelah mendengar berita tersebut.Dewa Perang Kedua terdiam untuk sesaat, lalu berkata acuh tak acuh, "Bagaimanapun, Teguh adalah Raja Serigala. Dia punya fondasi kuat dan berpikiran jauh ke depan. Teguh memang nggak mudah untuk dihadapi."Teguh ...Jika dia bisa dikalahkan semudah itu, pasti sudah lama Teguh menjadi mayat di perbatasan barat dan tidak pantas menjadi Raja Serigala Serenara.Masalah ini memang tidak sesederhana
"Kalau ...""Dengan petunjuk yang ada pada mereka bisa menjadikan kita memperoleh harta karun yang disebut-sebut itu, aku bersedia membaginya secara merata dengan kalian berdua."Kedua orang itu langsung merasa sangat senang.Rahasia tersembunyi di balik mayat keluarga Saguna mungkin tidak diketahui oleh orang biasa. Namun, hal tersebut sudah menjadi rahasia umum bagi mereka.Jika bisa mendapatkannya ...Meskipun hanya sebagian kecil saja dari harta itu, hal tersebut sudah cukup membuat orang merasa iri.Terlebih lagi, kata-kata ini diucapkan sendiri oleh Raja Serigala. Jadi, kredibilitasnya tidak perlu diragukan lagi."Baik!""Kami bersedia membantu."Tanpa ragu, mereka berdua langsung serempak menjawab.Teguh melanjutkan kata-katanya, "Tempat ini jauh dari gangguan dunia dan merupakan tempat yang bagus untuk melakukan penelitian. Aku akan menyerahkannya kepada kalian.""Jangan khawatir, Yang Mulia Raja Serigala!""Kami pasti nggak akan mengecewakan harapanmu, Yang Mulia Raja Serigala
Teguh menatap Wira lekat-lekat. Kemudian, dia tertawa kecil dan berkata, "Aku akan menyerahkannya kepadamu. Nanti, kamu yang akan menanganinya."Wira hampir muntah darah mendengarnya.Sialan.Dia adalah pemimpin Wilayah Perbatasan Selatan!Jadi, bukan tugas Wira untuk menyelesaikan masalah orang lain!Hal semacam ini sudah sering terjadi, bahkan Wira tidak ingat lagi ini sudah kali keberapa?Wira juga menatap Teguh lekat-lekat. Dia merasa marah sampai menggertakkan giginya. "Raja Serigala, apa kamu serius?""Apa kamu pikir aku ini sedang bercanda?"Teguh menepuk bahu Wira. "Jangan terlalu picik, Pak Wira. Masalah ini terjadi di wilayahmu. Kalau bukan kamu yang bertanggung jawab, siapa lagi yang akan melakukannya?""Lagi pula ...""Pak Wali Kota yang terhormat, kamu sendiri juga nggak mau masalah ini membesar, 'kan?"Wira merasa benar-benar dimanfaatkan.Namun, semua itu memang benar.Wira juga enggan masalah ini makin membesar.Mengingat karakter Raja Serigala, setelah dijebak dan dita
Ketika mengucapkan semua itu, Teguh juga merasa agak aneh.Teguh melakukan yang terbaik sekaligus memohon keringanan hukuman untuk dirinya sendiri.Apa-apaan ini!Raja Erlon tertegun sejenak dan bertanya, "Syarat apa yang diajukan Dokter Rina? Kalau kamu bisa menyembuhkan istriku, selama syarat yang diajukannya nggak terlalu sulit, pasti akan kukabulkan."Raja Erlon berpikir.Paling-paling Rina hanya akan meminta sejumlah uang, kontrak dari Negara Bosiga, hak istimewa, atau semacamnya."Nona Rina berharap Raja Erlon bersedia mengurangi hukuman suaminya, Teguh Laksmana, saat dia diadili nanti," kata Teguh dengan jujur.Begitu mendengar kata-kata tersebut, wajah Raja Erlon tiba-tiba menjadi marah dan dingin.Raja Erlon menatap tajam ke arah Teguh. Hawa dingin terpancar dari tatapannya tersebut. "Teguh, si bajingan itu, berani melakukan hal semacam itu pada putriku ... Nggak ada ruang untuk bernegosiasi!""Kembalilah.""Aku nggak percaya. Di Negara Serenara yang sebesar ini, hanya kamu sa
Melihat hal tersebut, Raja Erlon dan Shiana tidak bisa menahan kegembiraan mereka.Teguh menghela napas lega.Pada titik ini, seketika terjadi perubahan yang tidak terduga.Otot wajah Teguh bergerak dan topeng yang dikenakannya tiba-tiba terlepas.Tanpa sadar, Teguh mengambil topeng tersebut dan memakainya kembali.Akan tetapi, Shiana yang berada tepat di seberang Teguh sekilas melihat wajah Teguh. Gambaran mengerikan dari mimpi buruknya kembali menghampiri bagai ombak pasang. Tanpa sadar, Shiana pun menjerit."Ah!"Shiana menyadari jika orang yang sedang mengobati di depannya tersebut adalah pria yang sudah memerkosanya pada hari itu. Shiana tidak bisa menahan diri. Wajahnya menjadi pucat. Dia menunjuk Teguh dan berteriak dengan lantang, "Ya, ya ... itu dia, dia si pelaku pemerkosaan itu!"Pelaku pemerkosaan?Raja Erlon tertegun sesaat. Lantas, amarahnya langsung meledak.Memikirkan kembali permohonan keringanan hukuman yang diajukan Teguh sebelum mengobati istrinya, Raja Erlon pun la