Share

Bab 661

Akan tetapi ...

Bagaimanapun juga, dia adalah Dewa Perang Kedua. Dia tetap tenang dalam menghadapi situasi berbahaya.

Setelah menarik napas dalam-dalam, Dewa Perang Kedua pun menjadi lebih tenang. Dia menyunggingkan senyuman di wajahnya dan menunjuk tempat di sebelahnya. Sambil tersenyum tenang, dia pun berkata, "Silakan duduk, Yang Mulia Raja Serigala."

"Sejak terakhir kali kita berpisah ..."

"Plak!"

Teguh sedang murka. Itu sebabnya dia enggan mendengar omong kosong yang keluar dari mulut Dewa Perang Kedua.

Sontak, Teguh menyerang dan menampar wajah Dewa Perang Kedua. Tamparan itu langsung memalingkan kepala Dewa Perang Kedua dan mengempaskannya dengan keras ke sofa.

Setelah itu ...

"Brak!"

"Plak!"

"Bruk!"

"Duang ..."

Setelah melancarkan serangan beruntun habis-habisan, amarah Teguh pun mereda.

"Dengarkan baik-baik. Kuucapkan ini untuk yang terakhir kalinya."

Teguh mencengkeram kerah pakaian Dewa Perang Kedua. Tanpa peduli perasaannya sedikit pun, suara Teguh terdengar bernada dingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status