Melihat ekspresi Pak Qubil, Leo langsung mengetahui jawabannya. Dia pun tersenyum bangga. "Aku melihatnya hari ini, Pak Qubil."Wow!"Pasti orang yang hebat!"Leo menceritakan kejadian sore tadi apa adanya tanpa dramatisasi.Toh, kejadian itu memang sudah dramatis."Tunggu sebentar!"Mendengar sesuatu dari cerita Leo, Pak Qubil buru-buru bertanya, "Orang yang dikirim ... Grup Jagaraga?"Dia sekarang agak antipati terhadap Grup Jagaraga.Orang yang terakhir kali dikirim oleh Grup Jagaraga. Orang yang dimaksud Leo mungkin ... adalah dia!Wajah Pak Qubil langsung memuram.Daging yang dimakan terasa hambar.Anggur yang diminum terasa pahit.Pak Qubil menatap Leo dengan ketakutan. "Seperti apa orang itu?"Leo menggambarkan penampilan Teguh.Pak Qubil langsung tersentak dan wajahnya memucat. "Leo, dengar nasihatku. Jangan pernah main-main sama orang itu!""Kamu tahu 'kan? Proyek di Kota Barbados dihancurkan sama seratus buldoser?""Waktu itu aku pergi ke sana buat beri pelajaran orang yang c
Baru saja dibicarakan!Rina mengerutkan kening. "Lihat, apa yang sudah kalian lakukan!"Rina kembali memelototi Teguh, sebelum keluar dari kantor bersama Sarah.Di luar kantor.Leo berjalan dengan gelisah dan matanya seketika berbinar begitu melihat Rina. Dia buru-buru menghampirinya.Namun, Sarah selangkah lebih maju dan menghalangi Leo.Leo tersenyum cerah dan saat hendak bicara."Leo, kuakui tindakan anak buahku yang sudah memukulmu memang salah," ujar Rina sebelum Leo sempat bicara."Tapi itu semua karena ulahmu yang sudah menerima uang muka, tapi tetap nggak mau pindah. Karena itulah, kami terus mendesakmu.""Kalau punya trik licik, silakan gunakan saja." Rina tahu jika Leo adalah orang yang suka menggunakan trik kotor. Namun, Rina tidak akan membiarkan dirinya terlihat lemah.Leo terkejut dan segera menyanggah. "Nona Rina salah paham.""Alasan kedatanganku kemari, bukan karena aku sudah dipukuli.""Aku menandatangani kontrak, karena hati nuraniku bilang kalau aku nggak boleh berb
"Bisa, bisa!"Leo langsung mengangguk berkali-kali. "Terima kasih Nona Rina, terima kasih Nona Rina!""Waktu pulang nanti, kupastikan aku bakal siap buat besok."Pembicaraan berakhir.Leo kembali melirik Teguh.Menyadari Teguh hanya diam, barulah Leo berdiri. Dia kembali meminta maaf dan pergi bagaikan orang yang melarikan diri.Rina menatap punggung Leo dan berpikir.Sekembalinya ke kantor, Rina menanyai Teguh. "Teguh, katakan yang sebenarnya padaku. Kenapa Leo terlihat ketakutan padamu?""Mungkin dia takut aku bakal memukulnya," jawab Teguh dengan santai."Apa kamu yang memukulnya?"Rina tercengang, dia menatap Teguh dengan tajam. Kemarahan masih tersisa pada wajahnya. "Jangan bertindak gegabah lagi. Jangan lupa, kamu masih suamiku. Jangan bebani aku sama masalah nggak beralasan."Teguh tidak bisa berkata-kata.Melihat Teguh diam saja, Rina pun mendengus dingin. "Sekarang kita diatur menurut hukum. Bukan dia yang kuat yang menang."Teguh bahkan tidak mau repot-repot menjelaskan.Terk
Dalam tayangan video.Wajah Leo Lavitra tampak serius. Dia memegangi sisi depan kartu identitasnya di dada, kemudian mengatakannya dengan jelas dan meyakinkan.Bagai hiu yang mencium bau darah, para wartawan segera berlari menghampiri Malik Casugraha.Dalam hitungan detik, Malik telah dikepung para wartawan.Meninggalkan ruang kosong di sisi Rina."Pak Malik!""Bagaimana tanggapan Anda terhadap tuduhan Pak Leo Lavitra?""Pak Malik.""Apa Anda benar-benar memaksa, menyuap, dan menyuruh Pak Leo Lavitra untuk memfitnah Grup Jagaraga?""Pak Malik!""Pemerintah kota sudah memberlakukan kebijakan yang tegas untuk memberantas kejahatan terorganisasi. Bagaimana pendapat Anda tentang masalah ini? Bisakah Anda jelaskan secara rinci?""Pak Malik."Apa yang baru saja ditanyakan para wartawan terhadap Rina, kini mereka tanyakan terhadap Malik. Mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menjebak dan memberatkan.Malik telah menjadi sasaran empuk para wartawan.Wajahnya pucat pasi, kemudian dia men
"Rina, ada kabar tentang pendanaan proyek Menara Jayandara?" tanya Zakir tanpa basa basi.Proyek itu harus segera diselesaikan.Proyek Menara Jayandara tidak terlalu menguntungkan, tetapi investasinya banyak sehingga harus segera diselesaikan."Sebetulnya ...."Wajah Rina memuram. "Perusahaan baru selesaiin beberapa proyek, tapi secara keseluruhan kekurangannya masih cukup banyak. Apa lagi, proyek Menara Jayandara nggak terlalu menguntungkan. Terus, pernyataan keberatan dari para pemegang saham juga terang-terangan. Jadi, kita kesusahan buat ngumpulin dana."Zakir juga tahu akan hal itu.Dia mengerutkan kening dan menanggapi. "Tapi kalau kelamaan ditunda, Pak Dhika juga nggak bakalan senang."Hal itulah yang sangat dia khawatirkan.Mereka telah mendapatkan proyek dengan susah payah, tetapi malah tertunda. Apa yang dipikirkan oleh Pak Dhika?"Gimana kalau kita pinjam ke bank?" usul Zakir.Wajah cantik Rina dipenuhi kegetiran. "Nggak sesederhana itu. Bank nggak bakal pinjami kalau pinjam
Gadis itu mendadak bimbang.Memang benar dia punya tim medis profesional, tetapi mereka masih terjebak macet di belakang dan memakan waktu lama untuk sampai di sini.Sementara itu, kondisi kakeknya sudah kritis. Andaikan perkataan orang di depannya benar bahwa akan terjadi sesuatu pada kakeknya, dia mungkin bisa menyesal.Melihat gadis itu ragu-ragu, Teguh mengingatkan. "Setiap detik keraguanmu bakal makin membahayakannya."Bersamaan dengan peringatan Teguh, wajah orang tua di hadapannya sudah pucat pasi.Gadis itu sangat ketakutan.Dia pun memohon kepada Teguh. "Pak, aku mohon padamu. Tolong selamatkan kakek.""Hmm."Teguh menghampiri kakek gadis itu untuk memeriksanya, kemudian mengeluarkan jarum perak putih dan menusukkan satu demi satu pada beberapa titik di sekitar jantung dengan kedalaman dan tekanan yang berbeda.Setelah menusukkan jarum, Teguh menjentikkan jarinya dengan lembut dan menyentuh ujung jarum perak layaknya sedang memetik senar kecapi.Saat itu juga, tim medis dari m
"Bisa dibilang, bintang yang bersembunyi di balik awan, pasti akan bersinar suatu hari nanti."Yiska seketika tertegun.Baru pertama kali dia melihat kakeknya memuji seseorang seperti itu.Apakah pemuda itu sungguh orang yang luar biasa?"Yiska, kamu harus temukan dia dan gunakan kekuatan keluarga kita untuk menjadikannya orang yang luar biasa," lanjut kakeknya.Jika orang lain mendengarnya mereka pasti akan terkejut.Karena kakek Yiska adalah orang terkaya di Kota Senggigi, Wafa Judistia.Hanya dengan satu kata.Dia mampu membuat seseorang hidup, mati, dan terbuai dalam mimpi.Tentu saja niatan Wafa juga tidak sepenuhnya untuk membalas budi.Dia sudah berusia lanjut dan tak terhindarkan saat-saat munculnya masalah kesehatan. Apabila menjalin hubungan baik dengan Teguh, mungkin kejadian serupa pada masa mendatang tidak akan serisiko ini.Lagi pula ....Mempromosikan Teguh juga bisa dianggap sebagai investasi bagi keluarga Judistia.Jika suatu hari Teguh berhasil meraih kesuksesan besar
Dhika teringat saat terakhir kali di pesta ulang tahunnya, Teguh secara khusus menginstruksikan untuk tidak membiarkan Danu Gumilar masuk.Perkataan "bisa dibilang begitu" yang dia ucapkan sangat menarik.Teguh juga tidak terlalu memikirkannya.Dia hanya merasa bahwa status Danu sebagai pemuda kaya tidak begitu stabil. Entah dari mana dia mendapatkan keberanian untuk bertindak nekat.Keduanya mengobrol selama beberapa saat.Dhika kembali menerima telepon dan meminta maaf pada Teguh sebelum buru-buru pergi.Teguh juga kembali untuk mencari Daniel.Sementara itu.Di Grup Jagaraga.Zakir belum lama pergi.Namun, Rina telah menelepon beberapa temannya untuk mencari bantuan.Mengumpulkan uang dengan cara seperti ini ....Teman-temannya mengatakan bahwa tidak banyak yang bisa mereka lakukan untuk Rina sehingga dia merasa cemas.Saat itulah Mia masuk ke kantornya. "Nona Rina, Danu dari keluarga Gumilar datang. Dia bilang ada hal penting yang harus dibicarakan dengan Anda. Bagaimana menurut An
Bayangan juga segera melihat ke arah Kartu Takdir.Bagus dan tidak pecah!Artinya, Kak Teguh masih hidup dan pasti sudah ke Dunia Dewa.Saat ini, Bayangan merasa lega.Sambil memikirkan tanggung jawabnya untuk melindungi Rina, Bayangan melihat Shinta, Xena, dan yang lainnya dalam kerumunan, lalu pergi diam-diam.Tidak lama kemudian, sekelompok orang langsung pergi ke Istana Iblis Surgawi untuk kultivasi, berjuang untuk segera naik ke Dunia Dewa.Sebuah tempat yang tak tertandingi dalam sejarah.Di sini, ada Aula Utama yang kuno dan sepi, patung binatang buas yang tetap terlihat jelas meski sudah lama, tiang yang menjulang tinggi, dan lautan awan yang putih bersih ...Semua terlihat megah dan mengagumkan, sangat mengundang kerinduan.Hanya saja ...Di sini terasa sunyi senyap, layaknya kematian tanpa kehidupan.Sampai!Ngung!Tiba-tiba, sinar meluncur dari jauh dengan sangat cepat menuju batu pusat pengendali di tengah Aula Utama.Kemudian, bayangan jiwa mulai terbentuk.Itu adalah Tegu
Saat ini Teguh dalam kondisi yang buruk.Teguh berpikir, dengan tingkat dan kekuatannya saat ini, dia mampu menghadapi Bencana Guntur dan berhasil naik ke Dunia Dewa.Tidak pernah terpikir bahwa kekuatan Cobaan Ilahi jauh melebihi imajinasinya.Serupa saat kali pertama petir datang, dia mudah menangkapnya.Kenyataannya, Petir Dewa menusuk telapak tangannya dalam sekejap dan mengandung kekuatan kehancuran yang mengalir melalui meridian tangan, menuju pikiran Teguh, kemudian menyerang jiwanya.Benar-benar Cobaan Ilahi.Teguh tidak berani lengah lagi, sehingga dia segera mengumpulkan kekuatan abadi dan melawan.Namun, ini baru saja dimulai.Selanjutnya, Petir Dewa menyambar satu demi satu, makin kuat dengan suara yang mengguncangkan telinga. Kekuatan yang menghancurkan segalanya membuat Teguh merintih nyeri.Selain itu ...Awan bencana tidak menunjukkan tanda-tanda menghilang setelah Petir Dewa turun, malah menebal dan makin gelap, membuat orang-orang di bawahnya kesulitan bernapas.Bruak
Ketika entitas ini binasa, jiwa dan tubuh akan hancur, dan Kartu Takdir akan rusak.Dengan begitu, Bayangan dan yang lainnya dapat mengetahui situasinya kapan saja.Selanjutnya, Teguh bisa bermeditasi dengan tenang setiap hari, bukan untuk kultivasi. Pada tahap ini, sulit untuk meningkatkan kekuatan dalam waktu singkat, tetapi ditujukan untuk fokus dan mengosongkan pikiran.Tidak lama kemudian, tiga bulan telah berlalu.Merasakan energinya makin kuat, Teguh tak lagi menyembunyikan diri dan melepaskan penyamaran energinya dari Manik Anarki Kuno.Sring ...Energi yang kuat menyerang, segera membentuk awan bencana di langit.Saat ini, Teguh duduk tenang di sebuah gunung yang terpencil.Di kejauhan, dipenuhi kerumunan.Dunia Para Dewa, Siluman, dan Iblis telah lama tidak ada yang mencoba soal Cobaan Ilahi. Belum lagi, Teguh mengundang banyak orang dengan sengaja untuk datang dan menyaksikan upacara tersebut guna memperluas pengaruh Aliansi Rinega."Huh ...""Ini sungguh Cobaan Ilahi, sanga
Teguh hanya tertawa terbahak-bahak. "Nggak seserius itu, kok. Aku sudah punya ide.""Kak Teguh, katakanlah.""Aku pernah mendapat sebuah harta karun yang nggak ternilai.""Harta karun memiliki ruang tersendiri. Di dalamnya, terdapat banyak harta karun, banyak makhluk hidup, dan energi roh yang sangat melimpah, bahkan sepuluh kali atau seratus kali lebih kuat daripada di luar.""Aku berencana untuk memberikan harta karun kepadamu, lalu membuka ruang di dalamnya untuk pemulihan Rina."Teguh berkata perlahan.Harta karun yang luar biasa di mulutnya adalah Prajurit Surgawi.Dengan kekuatannya saat ini, dia bisa melewati Bencana Guntur sendirian.Sementara itu, Istana Iblis Surgawi sebagai ruang beracun yang dibangun oleh para Dewa, bahkan Yaman Xandros, Kaisar Yessa, dan yang lainnya, semua harus mengikuti aturannya sebelum ini.Rina bersembunyi di dalamnya, sehingga pasti akan mudah.Tentu saja, masih ada masalah kecil lainnya. Jika Teguh sendiri jatuh di Alam Dewa, sebagai penguasa Istan
Seolah-olah, jiwa naga adalah bagian dari tubuhnya."Benar-benar aneh ..."Teguh diam-diam menggerutu dan terus mengamati.Tidak ada yang terjadi.Roh naga lekas menyatu dengan jiwanya, tetapi tidak ada hal lain yang terjadi.Hanya membuat Teguh samar-samar merasa dirinya tidak terlihat, seolah-olah dia telah menjadi sempurna dan tidak ada yang hilang.Ini adalah perasaan yang sangat aneh sekaligus sangat jahat."Hah ..."Dengan kepergian roh naga, Duri Naga Besar itu runtuh dengan sempurna, jatuh ke tanah, dan segera menjadi tumpukan debu putih yang berserakan.Sudah jelas, Duri Naga ini dapat bertahan sampai sekarang karena keberadaan roh naga."Baiklah."Teguh melihat situasi sudah seperti ini, dia tidak banyak bicara.Setelah melihat sekeliling dan menemukan tidak ada yang terjadi, dia menenangkan diri dan berjalan keluar sambil memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya."Kak Teguh.""Raja Serigala!""Teguh!"Setelah itu.Melihat Teguh keluar, Elang Hitam, Shinta, Xena, dan y
Sring ...Tepat ketika Teguh memancarkan pikiran ilahi untuk menyelidiki, tiba-tiba ada bayangan yang datang dari Duri Naga.Hampa, samar, tetapi memberikan perasaan sangat kuat kepada orang yang ada di sekitarnya.Lalu, perlahan berubah menjadi bentuk naga.Teguh mengangkat alisnya. Tidak terlalu terkejut maupun takut.Kemudian, Teguh mengangkat kepalanya dan melihat bayangan naga, sementara sang bayangan naga juga melihatnya.Segera, bayangan naga itu berkata dengan ragu, "Anak muda, sepertinya aku mencium aroma yang nggak biasa darimu."Rasanya ...Langsung terlintas banyak pikiran di kepala Teguh.Mampu membuat naga merasakan aroma yang luar biasa, ada kemungkinan itu aroma dari Dunia Dewa, mungkin itu aroma dari Klan Naga Petir Kosmik, bahkan mungkin juga aroma dari burung phoenix di Dunia Dewa.Detik berikutnya, sang naga berkata, "Apa kamu keturunan burung phoenix?"Teguh mengangkat tangannya dengan santai. Di ujung jarinya, hadir Api Phoenix Ilahi."Sesuai dugaan!"Bayangan nag
Sisa pukulan Teguh menghantam kepalanya dengan keras seperti palu godam yang menghancurkan semuanya menjadi beberapa bagian."Ssshh ..."Para biksu yang ditangkap pun tersentak.Berengsek.'Siapa anak ini, sih? Bisa-bisanya sehebat ini. Dengan satu pukulan saja, dia bisa membunuh Dewa Emas Tahap Menengah, seorang Master tingkat tinggi pula. Apa dia masih manusia?'Bahkan, Shinta, Xena, dan orang-orang lainnya pun terkejut.Baru sebentar saja tak bertemu, Teguh ternyata sudah sekuat ini. Sungguh luar biasa.Banyak orang dari Sekte Dewa Pencari Naga terkejut dan agak ketakutan.Hebat sekali!Bahkan, pemimpin sekte pun dipukuli sampai mati dengan satu pukulan. Jadi, bukankah mereka harus menyerahkan nyawa?Pada saat ini, semua orang berlutut."Mohon ampuni kami, Batara!""Batara, tolong lepaskan kami.""Senior di atas, adalah perintah dari Tuan kami ..."Setelah itu.Mereka terus bertahan dalam posisi bersujud. Tak lama kemudian, kepala mereka berdarah, tetapi mereka sama sekali tidak ber
"Kak Teguh!""Yang Mulia Raja Serigala!"Setelah itu.Saat mendapati kehadiran Teguh, semua orang langsung senang.Namun, tak lama kemudian, mereka tersadar. Ini adalah wilayah inti Sekte Dewa Pencari Naga dan upacara persembahan sedang berlangsung."Cepat lari!""Kak Teguh, cepat pergi dan jangan pedulikan kami!""Ya, tolong balas dendam untuk kami!"Pada dasarnya.Mereka tahu Teguh sangat kuat, tetapi tak tahu seberapa kuatnya dia.Bagaimanapun juga, Sekte Dewa Pencari Naga benar-benar hebat, bahkan para ahli sekte, Tetua Ortodoks, Master, dan banyak sosok lainnya berkumpul di satu tempat.Sehebat apa pun Teguh, mustahil dia melawan banyak orang.Teguh tidak dapat menahan tawa.Akan tetapi, sebelum dia menjelaskan, Bayangan serius saat berkata, "Kalian semua tenang saja. Dengan kekuatan Kak Teguh sekarang, menghabisi mereka sama mudahnya seperti membantai ayam atau sapi."Shinta, Xena, dan yang lain seketika terkejut.Bayangan begitu percaya diri, mungkinkah Teguh memang seorang ahli
"Apa yang disayangkan? Asalkan kita berhasil membangunkan jiwa Naga Sejati, bukankah kita bisa mendapatkan wanita seperti apa pun di masa depan?""Tapi, yang cantik dan berkarisma seperti ini sulit ditemukan."Suasana langsung lebih hening dari sebelumnya.Para murid meneteskan air liur sambil bicara cabul, kemudian mereka segera menyeret Shinta dan yang lainnya ke atas.Tentu saja, korban persembahan jauh lebih banyak daripada itu.Masih ada banyak biksu lainnya, bahkan ada beberapa siluman yang kuat dan Raja Setan Darah."Kita mulai sekarang."Di tengah altar, tidak perlu menunggu semua orang hadir seraya memberikan perintah."Siap."Semua orang bergerak.Murid-murid menahan Shinta dan yang lainnya dengan kuat.Kemudian, sejumlah 108 murid inti dan elite mulai mengaktifkan kekuatan abadi, mengalirkannya ke tubuh Banu satu per satu.Dalam sekejap, Banu menjadi tinggi besar bagaikan raksasa.Ini adalah sebuah Teknis Magis, Teknik Meniru Langit dan Bumi.Seiring gumamannya, duri naga ya