Kalau sampai kalah lagi, dia akan naikkan taruhannya jadi delapan belas miliar!Sekali memenangkan delapan belas miliar itu, dia bisa untung sepuluh miliar!Tidak mungkin nasibnya sesial itu sampai bisa kalah berturut-turut. Harusnya dia bisa menang!Dia tidak boleh sampai rugi.Coki merasa dirinya sangat pintar sampai bisa terpikirkan hal itu. Dia sangat yakin tidak akan rugi sedikit pun.Lantas dia pun meminjam uang sebanyak dua puluh miliar dari pria berkacamata tersebut.Yang ada di benaknya saat itu adalah, dia akan langsung berhenti setelah menang satu putaran.Walaupun hanya menang sedikit, uang sebesar dua puluh miliar sudah cukup baginya untuk bisa berfoya-foya dengan waktu yang lama. Terus menikmati hidangan bersama gadis-gadis pun bukan menjadi masalah besar."Lanjut, lanjut ....""Lanjut main," seru Coki kepada bandar itu."Oke!"Setelahnya ...Coki pun memainkannya seperti ide yang baru dipikirkannya barusan.Putaran pertama.Coki menebak angka besar, namun ternyata yang m
"Bro, boleh aku pergi sekarang?"Coki tidak mau lagi berlama-lama di tempat terkutuk ini."Ya, pergilah."Wajah Coki berseri-seri setelah mendengar perkataan pria berkacamata hitam itu. Tapi sebelum dia sempat bahagia, pria itu melanjutkan lagi perkataannya, "Tapi, ada satu hal yang perlu kamu ingat."Coki menjawab dengan patuh sambil merendahkan kepalanya, "Katakan saja, Bro.""Namaku Joni Kertajaya. Harusnya kamu pernah mendengar nama itu," kata pria berkacamata hitam itu sambil tersenyum licik. Dia berbicara dengan tenang dan teratur."Pernah dengar! Pernah!"Coki kaget dan mengangguk seperti sedang memotong bawang putih, "Ah! Joni Kertajaya si 'dokter sesat' dari Provinsi Julang. Namamu sudah terdengar sampai ke pelosok negeri!"Dokter sesat Joni Kertajaya!Dokter genius yang terkenal di Ibukota Provinsi.Namun, cara dia bertindak sangat berbeda dari dokter umum yang berusaha 'menyelamatkan hidup dan membantu penyembuhan'. Dia berada di antara yang baik dan jahat, itulah sebabnya d
Sebuah mobil model khusus dan tanpa plat nomor berhenti di depan pintu.Seorang pria turun dari mobil dengan langkah tegas. Dia adalah Wira.Dia merasa heran ketika mendengar tentang Teguh telah memerkosa Putri Negara Bosiga, jadi dia buru-buru datang."Pak Wali kota!"Boris melihat Wira dan segera memberi hormat dengan sopan."Hm."Wira mengangguk, lalu berkata, "Aku sudah tahu tentang kasus Teguh memerkosa Putri Negara Bosiga.""Korban dalam kasus ini adalah Putri Negara Bosiga, jika tidak ditangani dengan baik, akan ngerusak citra negara bahkan bisa memicu perselisihan internasional. Ini adalah masalah besar, aku akan interogasi sendiri.""Baik!"Boris tentu saja tidak akan curiga dan segera menyerahkan Teguh, lalu membawa semua orang keluar.Wira pertama-tama menyingkirkan kamera, monitor, dan sejenisnya, kemudian membuka kunci borgol Teguh."Wira, ada kemajuan, nih."Teguh menatapnya sambil tersenyum. "Kamu bahkan berinisiatif datang sendiri kali ini."...Wira terdiam sejenak, la
Setelah berbicara, Elang Tanduk melirik Teguh.Teguh mengangguk ringan, entah merasa senang atau sedih.Elang Tanduk melanjutkan, "Selain itu, Nyonya Samira minta cucunya, Coki, nyariin dokter sesat Joni buat ngajarin Nyonya ilmu pengobatan."Dokter sesat Joni?Teguh belum pernah mendengar tentang orang ini.Namun, orang yang dengan julukan ini mungkin bukan orang baik-baik.Jadi, Teguh bertanya, "Apa Organisasi Mata Elang punya informasi tentang dokter sesat Joni?""Ada!"Elang Tanduk segera membacakan informasi tentang Joni.Riwayatnya dari usia tiga tahun hingga sekarang tertulis dengan sangat detail."Selain itu ... "Elang Tanduk menambahkan, "Joni minta Coki ngajak Nyonya untuk ketemu dengannya besok.""Oke."Setelah mendengar laporan Elang Tanduk, Teguh menyipitkan matanya.Joni sama sekali bukan orang baik-baik.Keesokan harinya.Pagi-pagi sekali, Coki membawa Rina ke ruang privat yang telah disepakati dengan Joni."Kak Rina!""Dia adalah dokter genius Joni yang aku ceritakan!"
Dokter Joni sudah setuju!Rina sangat senang.Coki mendorong Rina, mengisyaratkan agar dia menyuguhkan teh kepada Joni.Rina seperti terbangun dari mimpi dan segera menuangkan segelas teh, lalu menyajikannya. "Guru, silakan minum teh!"Rina terlalu polos.Dia tidak menyadari bahwa belahan dadanya terlihat saat membungkuk."Hm."Joni menerima cangkir teh dengan senang sambil tersenyum dengan mesum. "Terima kasih!"Sambil berbicara, dia diam-diam memberi isyarat kepada Coki.Coki pun undur diri.Hanya ada Joni dan Rina dalam ruang privat sekarang."Rina ..."Joni memandang Rina dari atas ke bawah sambil menelan ludah dan bertanya, "Pengobatan tradisional Serenara sangat beragam dan dalam seperti lautan. Kamu mau mulai belajar dari mana?""Akupunktur."Rina menjawab tanpa berpikir panjang.Buku yang diberikan oleh Raja Serigala berfokus pada akupunktur.Selain itu, dia pernah belajar dengan Pak Husada jadi dasarnya cukup baik."Akupunktur sangat bagus!"Joni menatap Rina dengan culas sem
"Kamu ... ""Brak!"Joni menatap Teguh dan siap mengumpat.Namun sebelum dia sempat berbicara, tangannya terasa sangat sakit. Lengannya telah dipatahkan oleh Teguh!Kemudian, Teguh menyerang Joni secara bertubi-tubi."Aarrgghh ... ""Aarrgghh ... "Suara ratapan Joni terus-menerus bergema dalam ruangan.Teriakannya cukup berirama.Setiap kali Teguh menghantamnya, Joni langsung berteriak.Setelah melampiaskan amarahnya, Teguh melempar Joni ke lantai dan bersiap untuk melihat keadaan Rina."Bangsat! Persetan!"Joni berusaha keras untuk bangkit dari lantai. Wajah memarnya dipenuhi kebencian. "Bunuh bajingan ini!""Brak ... "Tak lama kemudian, belasan orang menerjang masuk.Orang-orang ini bertubuh kekar dan berwajah sangar. Mereka terus-menerus menggosok tangannya dan menimbulkan suara dentuman yang kencang.Namun, saat tiba di hadapan Teguh ...Sebelum mereka sempat bertindak, Teguh langsung menumbangkan mereka satu per satu dengan satu pukulan. Orang-orang itu tergeletak di lantai samb
Entah karena merasakan sentuhan dingin yang memasuki tubuhnya, atau karena efek obat bius yang kuat, Rina mendesah perlahan.Wanginya semerbak dan suara lembutnya merasuki sanubari.Sungguh mempesona!Sungguh menggoda!Bagaimana mungkin menahan godaan ini?Teguh sudah terlatih secara profesional tetapi tangannya tetap gemetar pada saat ini."Huff ... "Teguh menahan napas dan berusaha menekan gejolak dalam hatinya agar tidak membuat kesalahan.Meskipun seorang veteran yang berpengalaman tidak akan dapat menahan ujian ini!"Raja, Raja Serigala ... "Saat Teguh mulai berhasil menenangkan hatinya, Rina tiba-tiba membuka matanya dan bergumam sambil melihat Teguh.Rina pernah melihat Raja Serigala dari dekat ketika di Grup Bumi Langit.Meskipun Raja Serigala mengenakan topeng, Rina masih mengingkat dengan jelas tatapan yang tajam dan berbinar-binar itu.Dalam keadaan setengah sadar, Rina menatap mata Teguh dan menganggapnya adalah Raja Serigala. Dia tidak bisa menahan diri dan langsung mend
"Itu ... "Samira mendadak kebingungan.Dia langsung menghampirinya dan bertanya, "Jenderal ini, ada apa ini? Bukannya Rina sedang belajar ilmu medis dari Joni si dokter sesat?"Glen melemparkan pandangannya ke Samira sekilas, lalu berkata, "Bukankah kamu nyonya besar keluarga Hermawan, Samira Tamin?""Iya, itu memang aku!"Samira mengangguk.Glen melanjutkan, "Joni si dokter sesat sering menipu perempuan muda dengan berkedok akan mengajarkan ilmu medis pada mereka, lalu melakukan tindakan tidak senonoh. Kami sedang menyelidiki hal ini.""Kali ini berhasil tertangkap basah."“Untunglah kami datang tepat waktu sehingga belum ada hal buruk yang menimpa Nona Rina.""Untuk saat ini, kami sudah berhasil mengamankan Joni dan menutup tempat prakteknya, lalu mengantar pulang Nona Rina.""Akan tetapi ...""Kami juga tidak menjamin bisa selalu datang tepat waktu. Lebih baik ingatkan saja kepada Nona Rina untuk lebih waspada dan tidak termakan kata-kata penipu."Kata-kata penipu ...Samira terme