Sebuah mobil model khusus dan tanpa plat nomor berhenti di depan pintu.Seorang pria turun dari mobil dengan langkah tegas. Dia adalah Wira.Dia merasa heran ketika mendengar tentang Teguh telah memerkosa Putri Negara Bosiga, jadi dia buru-buru datang."Pak Wali kota!"Boris melihat Wira dan segera memberi hormat dengan sopan."Hm."Wira mengangguk, lalu berkata, "Aku sudah tahu tentang kasus Teguh memerkosa Putri Negara Bosiga.""Korban dalam kasus ini adalah Putri Negara Bosiga, jika tidak ditangani dengan baik, akan ngerusak citra negara bahkan bisa memicu perselisihan internasional. Ini adalah masalah besar, aku akan interogasi sendiri.""Baik!"Boris tentu saja tidak akan curiga dan segera menyerahkan Teguh, lalu membawa semua orang keluar.Wira pertama-tama menyingkirkan kamera, monitor, dan sejenisnya, kemudian membuka kunci borgol Teguh."Wira, ada kemajuan, nih."Teguh menatapnya sambil tersenyum. "Kamu bahkan berinisiatif datang sendiri kali ini."...Wira terdiam sejenak, la
Setelah berbicara, Elang Tanduk melirik Teguh.Teguh mengangguk ringan, entah merasa senang atau sedih.Elang Tanduk melanjutkan, "Selain itu, Nyonya Samira minta cucunya, Coki, nyariin dokter sesat Joni buat ngajarin Nyonya ilmu pengobatan."Dokter sesat Joni?Teguh belum pernah mendengar tentang orang ini.Namun, orang yang dengan julukan ini mungkin bukan orang baik-baik.Jadi, Teguh bertanya, "Apa Organisasi Mata Elang punya informasi tentang dokter sesat Joni?""Ada!"Elang Tanduk segera membacakan informasi tentang Joni.Riwayatnya dari usia tiga tahun hingga sekarang tertulis dengan sangat detail."Selain itu ... "Elang Tanduk menambahkan, "Joni minta Coki ngajak Nyonya untuk ketemu dengannya besok.""Oke."Setelah mendengar laporan Elang Tanduk, Teguh menyipitkan matanya.Joni sama sekali bukan orang baik-baik.Keesokan harinya.Pagi-pagi sekali, Coki membawa Rina ke ruang privat yang telah disepakati dengan Joni."Kak Rina!""Dia adalah dokter genius Joni yang aku ceritakan!"
Dokter Joni sudah setuju!Rina sangat senang.Coki mendorong Rina, mengisyaratkan agar dia menyuguhkan teh kepada Joni.Rina seperti terbangun dari mimpi dan segera menuangkan segelas teh, lalu menyajikannya. "Guru, silakan minum teh!"Rina terlalu polos.Dia tidak menyadari bahwa belahan dadanya terlihat saat membungkuk."Hm."Joni menerima cangkir teh dengan senang sambil tersenyum dengan mesum. "Terima kasih!"Sambil berbicara, dia diam-diam memberi isyarat kepada Coki.Coki pun undur diri.Hanya ada Joni dan Rina dalam ruang privat sekarang."Rina ..."Joni memandang Rina dari atas ke bawah sambil menelan ludah dan bertanya, "Pengobatan tradisional Serenara sangat beragam dan dalam seperti lautan. Kamu mau mulai belajar dari mana?""Akupunktur."Rina menjawab tanpa berpikir panjang.Buku yang diberikan oleh Raja Serigala berfokus pada akupunktur.Selain itu, dia pernah belajar dengan Pak Husada jadi dasarnya cukup baik."Akupunktur sangat bagus!"Joni menatap Rina dengan culas sem
"Kamu ... ""Brak!"Joni menatap Teguh dan siap mengumpat.Namun sebelum dia sempat berbicara, tangannya terasa sangat sakit. Lengannya telah dipatahkan oleh Teguh!Kemudian, Teguh menyerang Joni secara bertubi-tubi."Aarrgghh ... ""Aarrgghh ... "Suara ratapan Joni terus-menerus bergema dalam ruangan.Teriakannya cukup berirama.Setiap kali Teguh menghantamnya, Joni langsung berteriak.Setelah melampiaskan amarahnya, Teguh melempar Joni ke lantai dan bersiap untuk melihat keadaan Rina."Bangsat! Persetan!"Joni berusaha keras untuk bangkit dari lantai. Wajah memarnya dipenuhi kebencian. "Bunuh bajingan ini!""Brak ... "Tak lama kemudian, belasan orang menerjang masuk.Orang-orang ini bertubuh kekar dan berwajah sangar. Mereka terus-menerus menggosok tangannya dan menimbulkan suara dentuman yang kencang.Namun, saat tiba di hadapan Teguh ...Sebelum mereka sempat bertindak, Teguh langsung menumbangkan mereka satu per satu dengan satu pukulan. Orang-orang itu tergeletak di lantai samb
Entah karena merasakan sentuhan dingin yang memasuki tubuhnya, atau karena efek obat bius yang kuat, Rina mendesah perlahan.Wanginya semerbak dan suara lembutnya merasuki sanubari.Sungguh mempesona!Sungguh menggoda!Bagaimana mungkin menahan godaan ini?Teguh sudah terlatih secara profesional tetapi tangannya tetap gemetar pada saat ini."Huff ... "Teguh menahan napas dan berusaha menekan gejolak dalam hatinya agar tidak membuat kesalahan.Meskipun seorang veteran yang berpengalaman tidak akan dapat menahan ujian ini!"Raja, Raja Serigala ... "Saat Teguh mulai berhasil menenangkan hatinya, Rina tiba-tiba membuka matanya dan bergumam sambil melihat Teguh.Rina pernah melihat Raja Serigala dari dekat ketika di Grup Bumi Langit.Meskipun Raja Serigala mengenakan topeng, Rina masih mengingkat dengan jelas tatapan yang tajam dan berbinar-binar itu.Dalam keadaan setengah sadar, Rina menatap mata Teguh dan menganggapnya adalah Raja Serigala. Dia tidak bisa menahan diri dan langsung mend
"Itu ... "Samira mendadak kebingungan.Dia langsung menghampirinya dan bertanya, "Jenderal ini, ada apa ini? Bukannya Rina sedang belajar ilmu medis dari Joni si dokter sesat?"Glen melemparkan pandangannya ke Samira sekilas, lalu berkata, "Bukankah kamu nyonya besar keluarga Hermawan, Samira Tamin?""Iya, itu memang aku!"Samira mengangguk.Glen melanjutkan, "Joni si dokter sesat sering menipu perempuan muda dengan berkedok akan mengajarkan ilmu medis pada mereka, lalu melakukan tindakan tidak senonoh. Kami sedang menyelidiki hal ini.""Kali ini berhasil tertangkap basah."“Untunglah kami datang tepat waktu sehingga belum ada hal buruk yang menimpa Nona Rina.""Untuk saat ini, kami sudah berhasil mengamankan Joni dan menutup tempat prakteknya, lalu mengantar pulang Nona Rina.""Akan tetapi ...""Kami juga tidak menjamin bisa selalu datang tepat waktu. Lebih baik ingatkan saja kepada Nona Rina untuk lebih waspada dan tidak termakan kata-kata penipu."Kata-kata penipu ...Samira terme
Coki menganggukkan kepalanya dengan bisu."Coki Hermawan!"Samira sangat terkejut dan berang. Matanya hampir mengeluarkan semburan api.Bagi Samira, Rina bukan hanya sekadar cucu perempuan biasa, melainkan istri Raja Serigala yang menjadi kunci kebangkitan keluarganya. Namun, semuanya hampir kacau di tangan Coki."Perbuatanmu itu benar-benar membangkitkan amarah, baik amarah manusia maupun dewa ... ""Pengawal! Kurung dia di kuil keluarga Hermawan. Biarkan dia merenung di sana selama setahun penuh. Tidak ada yang boleh mengeluarkan dia dari sana tanpa seijinku!"Jika sudah masuk ke kuil keluarga Hermawan, sama saja sudah dianggap bukan bagian dari keluarga Hermawan lagi."Mama ... "Padahal Robby baru saja sengaja memukul Coki di depan banyak orang, agar hukuman untuk Coki lebih ringan. Sekarang, setelah mendengar itu, wajahnya langsung berubah dan dia pun bersiap-siap untuk mendekati dan memohon belas kasihan pada ibunya."Nggak usah memanggilku Mama!"Baru saja dia bicara, ucapannya
Teguh tidak menganggap rendah Rina.Hanya merasa ...Dia sebenarnya memiliki kemampuan apa yang bisa mengalahkan banyak dokter genius, dan menempati peringkat kedua dalam daftar popularitas Konferensi Ilmu Medis?Tidakkah ini terlalu konyol?Jangan-jangan ...Ini adalah masyarakat yang melihat penampilan?Ini adalah pertandingan yang melihat penampilan?Karena Rina memiliki penampilan yang cantik, maka para netizen memberikan suara untuknya?Teguh benar-benar tidak bisa memikirkan alasan lain. Dia menatap Wira dan tanpa sadar bertanya, "Apakah daftar popularitas Konferensi Ilmu Medis ini diurutkan berdasarkan penampilan?""Penampilan apa!"Wira melihat daftar dan menggelengkan kepala, lalu berkata dengan jujur, "Sepengetahuanku, orang yang kamu kenal itu naik ke posisi ini dengan cara memalsukan suara."Memalsukan suara ...Teguh langsung bingung dan dengan malu-malu bertanya, "Apa bedanya antara memalsukan suara dan curang?""Bukan curang juga.""Sesuai aturan daftar popularitas, dipe