Widya tertegun dan berkata tak yakin, "Dengan orang sebanyak itu, bisakah kita ..."Dia sebenarnya ingin bertanya, bisakah kita membunuh mereka?Namun, mengingat Teguh adalah Raja Serigala, dia memutuskan untuk menutup mulut.Teguh langsung maju dan membunuh siapa saja yang ada di hadapannya!"Gawat!""Raja Serigala berhasil kabur!""Cepat, cepat laporkan kepada Marsekal Qadir!""Ini masalah besar ..."Seusai membunuh beberapa orang, aksi Teguh tersebut langsung membangunkan para pembunuh.Mereka pun langsung bergegas mengepung Teguh beserta Widya.Sayangnya, para pembunuh itu bukanlah tandingan Teguh sama sekali. Dia bisa mengalahkan mereka hanya dengan satu pukulan, tanpa kesulitan yang berarti.Setelah Teguh berhasil menghabisi semua penjaga dan pembunuh, sekelompok tentara bersenjata muncul di luar untuk mengepung keduanya. Mengarahkan moncong pistol masing-masing ke arah Widya dan Teguh."Raja Serigala, cepat serahkan dirimu!""Raja Serigala, jangan paksa kami menembak!""Raja Ser
Widya spontan berbalik ke arah sumber suara.Di bawah sinar rembulan ...Lima pria kekar sedang berjalan mendekat secara perlahan.Mereka berjalan dengan gagah, tatapan matanya begitu tajam. Seolah-olah sedang menghadapi binatang buas kelaparan yang siap memangsa mereka."Raja Serigala, cepat pergi!"Widya ketakutan.Dia maju dan menarik lengan Teguh, bersiap untuk melarikan diri.Namun, Teguh tetap bergeming.Widya begitu kaget ketika menyadari ada lima ahli di depan yang sedang menghalangi jalan mereka.Di saat yang bersamaan ...Masih ada lima orang lagi yang mendekat dari sisi kiri dan kanan keduanya.Totalnya ada dua puluh ahli!Ternyata mereka telah dikepung."Ini ... ""Raja Serigala, kita sekarang ..."Widya begitu ketakutan sampai lidahnya pun terasa kelu untuk bicara."Mundur."Teguh masih sangat tenang. Pria itu menariknya ke belakang, matanya menatap 20 ahli itu dengan berani. "Kalian mau menyerang satu per satu atau langsung bersama?" tanya Teguh dengan tenang.Sialan.Par
Namun ...Teguh dengan cepat melayangkan pukulan dengan ekspresi datar."Bugh!"Pukulan itu menghantam kepalan tangan Adam, hingga membuat ruas jari tangannya patah seketika. Meski begitu, sisa tenaga Teguh masih belum hilang.Hal itu masih memengaruhi lengan kanan Adam, menyebabkannya patah diiringi dengan suara gemeretak tulang."Argh ..."Adam menjerit kesakitan sambil melangkah mundur.Hanya dalam sekejap, lengannya sudah dibuat lumpuh!Aril dan Ahsan terpaku.Seketika itu juga, nyali mereka mulai ciut.Namun, Teguh justru makin bersemangat. Seusai melumpuhkan lengan kanan Adam, dia langsung melompat ke udara dan menendang dengan kedua kakinya.Aril dan Ahsan buru-buru melawan.Namun, kekuatan tangan mereka tak sebanding dengan kaki besi Teguh. Kekuatan dahsyatnya membuat mereka terlempar lima sampai enam langkah ke belakang, sebelum akhirnya berhenti.Ketika keduanya terlempar mundur ...Teguh sudah maju dan melayangkan pukulan secepat kilat.Keduanya berhasil menangkis, tetapi le
Teguh berhasil menemukan salah satu titik lemah dari mereka. Tinjunya menghantam keras dada orang itu hingga membuatnya tak sadarkan diri seketika.Setelah yang pertama, kemudian yang kedua, lalu yang ketiga ...Korban terus berjatuhan.Makin banyak orang yang terluka, tekanan Teguh pun akan makin berkurang. Dia memiliki peluang yang lebih besar untuk menghajar orang yang tersisa.Sepuluh menit berlalu.Situasi menjadi sangat mengerikan, beberapa orang sudah tewas di tempat, beberapa sisanya terluka parah hingga muntah darah.Keadaan pun berbalik sepenuhnya.Teguh benar-benar menekan para ahli yang tersisa dengan pukulan acaknya.Daging, darah, sisa potongan tubuh ...Terus beterbangan hingga membuat keberanian para ahli itu makin menciut.Dua puluh menit kemudian.Semua ahli yang tersisa sudah tewas. Hanya Teguh yang masih berdiri tegak.Meskipun tubuh Teguh berlumuran darah, tetapi itu semua adalah darah para ahli. Tak ada setetes pun darahnya sendiri.Widya membeku, tak mampu bersua
Di bawah langit malam yang gelap ...Di tengah hutan ...Suasananya sunyi senyap, angin berembus tanpa suara.Hanya bayangan Elang Hitam dan suara langkah kaki yang sesekali terdengar, membuktikan bahwa hutan ini tidak seaman kelihatannya.Tiba-tiba, Teguh berhenti.Dia sedikit mendongakkan kepala untuk mendengar dengan saksama.Melihat pergerakan Teguh, Widya tanpa sadar memperlambat langkahnya. Lalu, dia bertanya dengan pelan, "Apa ada yang nggak beres?"Teguh tidak menjawab.Setelah berdiam dalam posisi itu selama beberapa saat, ekspresinya tiba-tiba menjadi serius, "Ada helikopter datang.""Sepertinya ... itu adalah helikopter bersenjata MG-32, yang terkenal hebat dalam melakukan pencarian di daerah pegunungan Negara Rajawali!""Kira-kira ada tiga sampai lima helikopter."Sebagai mantan Raja Serigala dari Pasukan Serigala yang pernah mencapai jumlah satu juta di bagian barat, Teguh sangat mengenal persenjataan dari berbagai negara. Bahkan, dia bisa mengidentifikasi jenisnya hanya d
"Semuanya nggak berguna!"Qadir merasa malu sendiri.Bahkan dengan satu juta pasukan elite dan para ahli terbaik dari berbagai negara, Raja Serigala masih saja berhasil mengelabui mereka dengan berbagai cara dan melarikan diri begitu saja ...Ini benar-benar memalukan!"Marsekal Qadir, lawan kita memang Raja Serigala yang sangat licik, sangat sulit untuk ditangkap.""Marsekal, sekarang sudah malam, memang agak sulit untuk melakukan pencarian.""Marsekal, satu juta pasukan kita sudah mengepung semua jalan menuju Gunung Unta. Kali ini, Raja Serigala pasti nggak akan bisa kabur!"Para pemimpin militer dari berbagai negara saling memberikan nasihat bagi Qadir.Ekspresi wajah Qadir sedikit membaik."Kabur?""Kenapa aku harus kabur?"Pada saat itu, suara yang terdengar sangat ceria dan penuh sindiran terdengar di seluruh ruangan.Kemudian, sesosok bayangan yang misterius muncul di dalam pos komando.Orang itu datang dengan tubuh bersimbah darah. Namun, wajahnya tampak sangat santai, bahkan d
Di Gunung Unta ...Pasukan besar berjumlah 100 ribu tentara yang sedang melakukan pencarian dan pengepungan di luar, segera menyadari bahwa hubungan mereka dengan pos komando telah terputus. Dengan cepat, mereka mengetahui bahwa Teguh telah mengambil alih pos komando.Pasukan besar itu segera bergerak maju dengan cepat.Setelah melalui waktu yang cukup lama untuk melakukan perjalanan dan penempatan, mereka berhasil mengepung pos komando dengan sangat ketat."Raja Serigala!""Segera lepaskan mereka!""Kalau nggak, pasukan kami akan menembakkan ribuan meriam! Kalian pasti akan lenyap dalam sekejap!" teriak seorang pemimpin dari luar. Dengan menggunakan alat pengeras suara."Raja Serigala, lepaskan orang-orang itu!""Raja Serigala, segera lepaskan marsekal!""Raja Serigala, jangan memaksa kami, kalau nggak ... "Para pemimpin dari pasukan besar itu berusaha menekan Teguh."Melepaskan mereka?"Teguh keluar dari pos komando dan berkata dengan nada mengejek, "Kalian nggak berhak memintaku me
Empat Senapati itu langsung menjawab serentak.Teguh mengangguk, lalu pergi dengan Widya.Negosiasi seperti ini ...Pasukan Serigala sangat mahir dalam melakukannya, dia tidak perlu ikut campur.Setelah keluar dari pos komando, seorang tentara dari Pasukan Serigala segera mendekat dan menyambut mereka, "Yang Mulia Raja Serigala, saya adalah pilot helikopter dengan kode panggilan 'Elang Gunung', mohon berikan arahan!""Ayo pergi ke rumah sakit tempat Dhika berada secepat mungkin.""Baik!"...Satu jam kemudian, helikopter itu mendarat di sebuah rumah sakit di bagian barat."Lapor, Yang Mulia Raja Serigala!""Pak Dhika berada di kamar nomor 301!"Teguh mengangguk dan menepuk bahu pilot itu. "Kamu sudah bekerja keras, pulang dan beri tahu atasanmu."Mendengar ucapan Teguh, pilot itu seketika merasa bingung.Apa yang dia lakukan sehingga Raja Serigala mengucapkan terima kasih padanya?Dia pun berdiri dengan bingung selama beberapa saat. Setelah tersadar, dia berteriak ke langit, "Demi mela